Home / Fantasi / Geger Kahyangan / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Geger Kahyangan: Chapter 41 - Chapter 50

268 Chapters

41.Perjamuan

Setelah menemui Lu Xie dan akhirnya apa yang dia inginkan tercapai, Bara Sena bergabung dengan para peserta lainnya di acara jamuan makan malam yang diadakan oleh pihak istana Kerajaan Probo Lintang. Gandi ditemani kedua istrinya Maya dan Sinta sedangkan Bara ditemani oleh banyak wanita yang mengelilinginya. Mereka tak lain adalah kekasih-kekasih sang pemuda dari Zhuo Guo termasuk Lu Xie.Para putra Jaka Geni yang melihat itu merasa kesal dengan apa yang Bara Sena tunjukkan. Seolah mereka tak terima saudara mereka menjadi kekasih pemuda itu. Karena diam-diam mereka juga memiliki perasaan kepada anak Jaka Geni yang lain. Dan perbedaan ibu membuat mereka tidak masalah akan menjalin cinta dengan salah satu dari anak ayahnya. Hanya saja, Jaka Geni tidak menyukai tradisi Dewa yang menikah antar sesama keluarga.Kedatangan Bara Sena dan Gandi Wiratama tentu saja memeriahkan jamuan makan malam tersebut karena mereka adalah dua peserta turnamen yang bukan dari dunia dewa dan keluarga Dewa. An
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more

42 . Perjamuan (2)

Lei Gong dan Izanagi sama-sama saling pandang kemudian mereka pun menganggukkan kepala setelah mendengarkan ucapan dari Batara Geni tersebut."Kartikeya, kenapa dulu kau tidak membunuhnya?" tanya Lei Gong yang waktu itu juga ikut membantu Jaka Geni dalam perang Dewa 500 tahun yang lalu."Aku memiliki alasan tersendiri. Yang paling jelas adalah, jika aku membunuhnya, kahyangan Barat akan langsung mengutus pasukan untuk menyerang karena alasan persaudaraan. Tapi karena aku mengampuni nyawanya, maka Zeus dan bawahannya akan berpikir bahwa ini merupakan ancaman untuknya agar tidak ikut campur urusan di Selatan." kata Jaka Geni."Kau memang cerdik menantuku. Aku tak salah mendukung waktu itu," kata Lei Gong."Sayangnya aku tak ikut andil dalam peperangan waktu itu. Jika aku ikut, maka para Dewa Pelindung akan ikut campur juga. Jadi, lebih baik aku mengutus anakku. Mereka cukup membantumu bukan?" kata Izanagi."Mereka sangat membantu. Malam ini, aku akan kedatangan tamu dua Dewa hebat dari
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more

43.Tongkat Geni

Bara Sena dan Gandi Wiratama kembali ke rumah masing-masing setelah jamuan makan malam yang meriah. Cincin mereka dikembalikan kepada Ganesha yang menjadi pengawas dan keamanan saat jamuan makan malam tersebut. Malam itu perjamuan semakin meriah saat dua Dewa dari Timur tiba dan juga Dewa Wisnu yang datang di penghujung acara.Sesampainya di rumah, Bara langsung melakukan semedi. Lian Xie yang sudah lama menunggu hanya bisa mendengus kesal dan menggerutu karena Bara tidak mengajaknya berbincang. Padahal entah kenapa dia merasa rindu selama pemuda itu pergi."Dia benar-benar tidak mempedulikan diriku...Benar-benar...!" gerutu Dewi Es tersebut.Bara Sena tidak peduli Dengan apa yang Lian Xie katakan. Dia memusatkan pikiran dan tenaga dalamnya untuk menerobos ke Alam Dewa malam itu juga. Karena dia tak bisa menganggap remeh lawan-lawannya nanti di Turnamen yang akan diadakan besok.Begitu juga dengan Gandi yang malam itu ditemani Rara Sinta istrinya dan juga anaknya Rara Andini yang masi
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more

44.Trikala

Gandi Wiratama menatap sosok bernama Trikala tersebut."Baiklah, aku sudah tahu siapa namamu. Sekarang, katakan apa yang kau inginkan sampai kau mengganggu di saat aku tengah tidur. Kau tahu itu tidak sopan? Tadi kau bilang sebuah nama, Dewa Kuno...? Siapa dia?" tanya Gandi."Dewa Kuno Kronos adalah Dewa Pencipta. Dia yang menciptakan dunia di bagian barat. Sama halnya dengan para Pencipta dari Selatan, Timur dan Utara. Namun Dewa kami memiliki kekuatan yang paling menakutkan. Dia menciptakan senjata abadi yang sangat kuat yang disebut sebagai Tombak Penguasa Petir. Senjata itu adalah gabungan dari empat senjata Sakti milik Tuan Kronos. Dan tongkat Neraka ini adalah salah satunya dari empat senjata tersebut." kata Trikala."Jadi, Tongkat ini berasal dari kahyangan barat? Lalu bagaimana senjata abadi sampai terpecah menjadi empat? apakah sesuatu terjadi pada Dewa bernama Kromos itu?" tanya Gandi."Kronos! Bukan Kromos!" hardik Trikala sambil melotot menampakkan mata satunya yang menya
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more

45.Turnamen Dimulai!

Malam itu Gandi Wiratama melaporkan apa yang baru saja dia alami kepada Batara Geni sekaligus menitipkan Tongkat Geni yang memiliki nama asli Tongkat Neraka tersebut kepada sang Batara. Gandi merasa tongkat itu lebih aman di tangan Jaka Geni ayah mertuanya. Setelah menjelaskan perihal tongkat itu, Jaka Geni pun menerima tongkat tersebut dan menyimpannya didalam Kerajaan Jiwa miliknya. Hal yang diluar dugaan Trikala sama sekali. Rencana yang dia buat agar bisa keluar dari cengkraman Darah Istimewa milik Rara Sinta justru berakhir di tangan sang pemilik utama dari Darah Istimewa tersebut. Yakni Batara Geni. Didalam Dunia Tongkat Neraka, Trikala murka besar. Dia mengamuk kesana kemari karena saking kesalnya. Tapi apalah daya, setelah memasuki Kerajaan Jiwa milik Jaka Geni, tak ada yang bisa berbuat apa-apa tanpa seijin Batara Geni tersebut. "Terimakasih Gandi, kau mempercayakan hal ini kepada orang yang tepat. Nanti aku akan kunjungi makhluk bernama Trikala itu. Ada beberapa hal yang
last updateLast Updated : 2024-10-18
Read more

46.Sukma vs Xiao Fan

Anoman melayang terbang ke udara. Lalu kedua tangannya nampak menyilang didepan dada. Dengan satu tarikan napas, dewa berwujud kera putih itu mengembangkan kedua tangannya dengan cepat. Satu gelombang hitam dan putih menderu dari dalam tubuhnya dan berputar mengelilingi arena pertarungan. Jaka Geni menatap dua gelombang tersebut. Senyum tipis nampak tersungging di bibirnya. "Pembatas ruang dan waktu. Cerdik juga cara dia mengakali dampak pertarungan agar tidak berdampak pada penonton." batin Jaka Geni. Gelombang hitam dan putih itu membentuk penghalang persegi yang mengurung arena. "Sekarang kalian boleh bertarung," kata Anoman yang menjauh dari arena tersebut. Sukma Geni mengangguk. Dia pun menoleh kearah Xiao Fan. "Adik, kau boleh menyerangku lebih dulu. Tunjukkan padaku, upayamu selama seratus tahun ini!" kata Sukma Geni. Xiao Fan mengangguk. Mau bagaimana lagi. Botol berisi angka itu sudah dia ambil secara acak. Dia berharap bisa bertemu dengan saudara yang lainnya kecuali
last updateLast Updated : 2024-10-18
Read more

47.Sukma vs Xiao Fan (2)

Traaang! Terdengar suara dentrangan senjata setelah tangan Sukma Geni menyambar pedang milik Gong Xiao Fan. Pijaran api merah memercik di udara. Semua penonton dibuat takjub dengan kemampuan Sukma Geni yang hanya menggunakan tangan kosong untuk menghalau pedang milik Xiao Fan. Tak hanya itu, tangan tersebut seolah-olah juga menjadi besi karena suara dentrangan yang kuat akibat benturan. "Apakah hanya ini kemampuan pedangmu adik?" tanya Sukma sambil tersenyum. Xiao Fan yang malu karena tak bisa menekan lawan akhirnya menjadi kesal dengan senyuman Sukma Geni yang dia anggap mengejek. Sambil berteriak kencang, tubuhnya melesat dengan cepat kearah putri Dewi Kematian tersebut. Dia menyerang dengan membabibuta. Pedang di tangannya bagai tak terlihat saat dia menyerang Sukma Geni. Namun wanita itu tetap tenang menghadapinya. Karena dia tahu, tak ada senjata yang mampu menembus tubuhnya kecuali itu senjata jiwa penyegel siluman seperti yang dimiliki oleh Kojiro Geni. Yakni Pedang Kusan
last updateLast Updated : 2024-10-18
Read more

48.Kekuatan Sukma Geni

Gong Xiao Fan terkejut melihat tatapan mata Sukma Geni yang tidak lagi ramah. Dia sedikit menyesal karena telah berkata kurang menyenangkan kepada wanita tersebut. Entah kenapa, meski sudah menggunakan jurus terlarang Membakar Jiwa, Xiao Fan masih merasa kekuatannya tak cukup kuat untuk mengalahkan Sukma Geni yang sudah mulai serius. "Aku sudah berusaha menjadi kakak yang baik meskipun itu menjijikkan bagiku. Tapi kau rupanya lebih memilih aku yang lain... Sekarang, aku ingin menguji kekuatan jurus terlarang milikmu itu!" ucap Sukma Geni lalu sesaat kemudian tubuh menghilang dari pandangan. Terdengar suara para penonton yang kaget saat wanita itu menghilang. Xiao Fan juga tak kalah kaget karena dia yang berada tepat didepan Ratu Jagat Lelembut tersebut saat itu. "Kemana dia pergi!?” batin pemuda itu sambil menoleh ke kanan dan kekiri. Tiba-tiba dia merasakan ada kekuatan yang sangat besar datang dari atas. Dengan cepat Xiao Fan menyingkir dari tempat dia berdiri. Saat itulah, satu
last updateLast Updated : 2024-10-18
Read more

49.Raksa Geni vs Dewi Cakra Geni

Raksa Geni dan Dewi Cakra saling bertatap mata. Pria muda dengan paras tampan itu tersenyum menatap wanita cantik yang ada di hadapannya. "Tak kusangka, kita harus berhadapan." kata Raksa Geni putra Dewi Ambarwati. "Tidak masalah. Anggap saja ini latihan seperti yang biasa kita lakukan. Tak perlu segan meski aku lebih lemah darimu," sahut Dewi Cakra Geni putri Mahadewi. Dia adalah adik dari Raya Geni si pemilik petir hitam. "Baiklah. Kau juga, jangan kau tahan kekuatanmu. Disini kita akan saling menunjukkan kekuatan masing-masing. Bukankan tujuan kita berlatih bersama ada untuk berada disini?" kata Raksa Geni. Dewi Cakra Geni tersenyum manis. Lalu dia pun bersiap-siap dengan pasang kuda-kuda menyerang. "Kalau begitu, biarkan aku menyerangmu lebih dulu." ucap Dewi Cakra. Raksa Geni mengangguk. Dewi Cakra Geni langsung melesat menyerang pemenang turnamen yang sama 100 tahun lalu. Set! Tubuh Dewi Cakra yang bergerak cepat lalu kakinya nenendang kearah dagu lawan. Raksa Geni memu
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

50.Kojiro vs Hua Tian

Anoman tersenyum kecil melihat keakraban dua anak Batara Geni meskipun berbeda ibu tersebut. "Menarik," ucapnya dalam hati. Dia pun segera mengumumkan kepada semua penonton di gelanggang tersebut bahwa pemenang di duel itu dimenangkan oleh Raksa Geni, juara bertahan Probo Lintang saat ini. Setelah dua anak Batara Geni itu kembali ke tempat mereka dan mendapat perawatan dari para tabib dibawah pengawasan Dewi Chang Yun, Anoman pun mempersilahkan para peserta bernomor 3 untuk naik ke atas arena. Hua Tian Geni berdiri. Semua menatap kearahnya dan menanti, siapa yang akan berdiri lagi. Namun sampai Hua Tian pergi menuju ke arena, belum ada satu pun anak Batara Geni yang bangkit berdiri. Barulah setelah terdengar saling bisik dari mereka, sosok yang membuat Bara dan Gandi sama-sama mengepalkan tinju itu berdiri sambil sedekap tangan. Terlihat sangat santai. Sosok berpakaian kuning berambut kuning itu melompat di udara dan menghilang. Saat muncul kembali, dia sudah berada di atas pang
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more
PREV
1
...
34567
...
27
DMCA.com Protection Status