Beranda / Fantasi / Geger Kahyangan / Bab 31 - Bab 40

Semua Bab Geger Kahyangan: Bab 31 - Bab 40

268 Bab

31.Kilas Balik Pertarungan

Jaka Geni terdiam mendengar apa yang baru saja Anoman katakan padanya mengenai Antaga yang memiliki pasukan Pemburu Dewa. Meski dia terdiam, bukan berarti dia cemas atau apa. Namun di dalam pikirannya menyusun beberapa hal yang akan dia gunakan untuk menanggulangi masalah tersebut."Lawanku sudah lebih kuat dari para Dewa Pelindung. Tapi aku tahu, dia tak sekuat yang dibayangkan para Dewa. Hanya karena dia sudah mencapai Ranah Nirwana, bukan berarti dia akan menjadi yang terkuat. Aku yakin, proses menuju alam tersebut membutuhkan banyak hal untuk di korbankan. Apa yang membuat Antaga bisa mencapai Ranah itu dalam waktu cepat? 500 tahun yang lalu, aku tahu dia sudah berada di Ranah Alam Semesta..." batin Jaka Geni."Sepertinya kau tengah mempertimbangkan Antaga ini?" tanya Anoman."Tentu saja. Aku bukan orang yang tak peduli jika ada masalah sekecil apa pun. Tapi tak perlu risau, aku masih memiliki cara untuk menanggulangi masalah ini. Seperti yang kau tahu, Anoman, apakah kau merasa a
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-16
Baca selengkapnya

32.Percaya

Ganesha hanya bisa ternganga melihat senjata Dewa milik gurunya kalah oleh pedang yang belum sempurna tersebut. "Sudah sampai di tahap apa Jaka Geni...? Dia bahkan bisa menciptakan senjata mengerikan seperti itu..." batin Ganesha.Jaka Geni mengarahkan tangan kirinya ke udara. Pedang hitam yang bentuknya tak beraturan itu berputar sekali di udara sebelum akhirnya melesat kearah Jaka Geni dan melesak masuk kedalam telapak tangan kiri sang Batara tersebut."Ternyata senjata itu tidak mampu mengatasinya. Pedang ini akan menjadi pedang terhebat yang pernah aku miliki. Tapi sayang sekali, aku membuat pedang ini untuk masa depan," ucap Jaka Geni lalu dia menatap kearah lubang dimana Anoman terkubur. Dari dalam lubang itu keluar meluncur satu cahaya emas kearahnya. Meski kaget karena serangan cepat dan tiba-tiba dari Dewa Pelindung tersebut, Jaka Geni dengan tenang menggunakan tangan kanannya yang sudah dilapisi kekuatan petir untuk menangkis serangan itu.Blaaaarr!Sinar emas itu meledak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-16
Baca selengkapnya

33.Dua Mata-Mata

Setelah Jaka Geni menjentikkan jarinya, tiba-tiba saja ada asap hitam yang muncul di hadapan pria tersebut. Lalu dari balik asap itu keluar satu sosok yang cukup menyeramkan . Melihat tampangnya saja semua orang langsung tahu bahwa dia adalah seorang iblis."Iblis Kabut Hu Mo menghadap kepada Tuanku Batara Geni," ucap sosok tersebut sambil berlutut. Lalu muncul sosok lain berwujud seorang pria berpakaian serba putih dan berambut putih. Pria ini pun berlutut sambil menyatukan tinju dan telapak tangan membentuk salam soja."Ular Putih Xian Hui juga menghadap kepada Tuanku Batara Geni," Jaka Geni mengangguk-anggukkan kepalanya."Bagaimana? Apakah kalian sudah mendapat kabar baru?" tanyanya kemudian."Kami sudah menemukan tempat persembunyian Dewi Durga dan Markas besar Antaga. Tempat mereka ada di kawasan Gunung Lawang. Dan berdasarkan apa yang kami lihat, Antaga tengah menyiapkan pasukan setingkat Dewa untuk bertarung melawan Tuanku dan para Dewa nantinya." kata Hu Mo sang Raja Iblis K
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-16
Baca selengkapnya

34.Rencana Zeus

Di waktu yang sama, di Kahyangan Barat...Zeus duduk di singgasana Raja Dewa di temani beberapa pelayan yang mengelus-elus lengan kekarnya. Kedua matanya yang menyala putih menatap kedepan dimana berlutut dua sosok pria bertubuh tinggi besar denga jubah hitam dan penutup wajah alias topeng."Bagaimana? Apakah kalian menemukan keberadaan Afrodit?' tanya Zeus sambil menatap tajam.Dua sosok itu mengangkat kepala mereka."Kami tidak dapat menemukannya Yang Mulia...Dia menghilang di kawasan Kerajaan Panjalu. Kami mencoba mencaritahu tapi tetap tak bisa menemukan jejaknya..." kata salah satu sosok yang di sebelah kanan.Kedua mata Zeus berkilat mendengar jawaban yang tidak dia inginkan tersebut. Jari telunjuk nya mengarah ke pria yang baru saja berkata tersebut. Lalu dari dalam jarinya itu keluar satu kilat putih terang yang melesat dalam waktu kurang dari satu detik.Crrrrttt!Cssss!Petir kecil itu menembus jantung pria yang tadi berkata membuat pria itu tumbang ke depan.Bruuugh!"Benar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-16
Baca selengkapnya

35.Jarum Penghancur Surga

Herakles, Perseus dan Triton sama-sama saling pandang mendengar Dewa Zeus mengatakan perintahnya kepada mereka."Apakah kau ingin memicu perang antar kahyangan?" tanya Perseus yang memiliki sifat lebih bijak dibanding dua orang lainnya. Hal itu dikarenakan dia hidup di dalam Kerajaan bersama ibunya. Sedangkan Herakles hidup di alam liar tanpa perhatian dari orang tuanya sehingga dia lebih garang dan hanya dengan bertarung semua akan mudah di selesaikan. Sementara Triton hanya diam menanti keputusan pasti."Aku tahu, ini akan memicu perang. Tapi aku memang menginginkannya karena kawan lamaku Siwa diinjak-injak oleh manusia setengah dewa itu," kata Zeus sambil tersenyum aneh."Jadi, turnamen ini bukan ajang untuk mencari siapa yang terkuat? Aku sedikit tak menyukainya jika kau membuat maksud terselubung di Turnamen berkelas seperti ini. Apakah kau yakin, ayah?" tanya Perseus lagi.Kali ini mata Zeus nampak menyala putih karena kesal Perseus tidak langsung menyetujui perintahnya. Herakle
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-16
Baca selengkapnya

36.Senjata Abadi

Zeus diam tak menjawab pertanyaan dari anaknya tersebut. Yang menjadi pusat perhatiannya adalah bagaimana cara mengambil Jarum Penghancur Surga yang saat ini ada di tangan anaknya tersebut tanpa harus bertarung. Karena jika dia bertarung, akan memancing Dewa dewi yang lain. Bukan tidak mungkin mereka yang tidak suka padanya akan membantu Perseus dan bersekongkol menghancurkan dirinya."Hmmmm...Aku sendiri tidak tahu kenapa aku harus berurusan dengan Dewi Gaia dan Dewi Malam. Mengenai nama yang terakhir itu, aku akui, aku takut kepadanya. Karena dia bukan Dewa seperti kita semua. Dewi Malam adalah salah satu Pencipta yang masih ada dan terlihat. Dia itu Dewa Kuno yang memiliki kemampuan luar biasa dan bahkan mampu menjadikan diriku sebagai binatang peliharaannya..." kata Zeus membuat Perseus dan yang lainnya sama-sama terdiam."Dia sekuat itu...? Pantas saja ayah yang suka pamer ini takut kepadanya..." batin Perseus."Aku tak akan mengincar Jarum di tanganmu. Kau tenang saja. Lagipula
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-16
Baca selengkapnya

37.Pesan Jaka Geni

Bara Sena memejamkan kedua matanya sambil duduk bersila. Malam ini dia akan mengikuti perjamuan malam yang diadakan oleh pihak Kerajaan untuk menyambut para tamu penting dari 3 kahyangan. Dia tak menyangka sebelum acara itu dimulai, dia sudah kebanyakan makan dan minum di rumah makan bersama Gandi Wiratama."Bocah itu sengaja membuatku makan banyak agar tidak bisa ikut acara makan malam di Istana..." batin Bara."Jadi kau akan pergi kesana? Apakah kau tidak akan mengajakku?" terdengar suara merdu seorang wanita dari dalam ruangan di rumah kecil tersebut."Kau ingin ikut? Apakah kau tidak takut menunjukkan batang hidungmu didepan banyak Dewa? Mereka bisa menganggap ini sebagai pelanggaran karena aku membawa seorang wanita. Tidak hanya itu, akan ada banyak lagi gadis yang kesal dan cemburu padamu." kata Bara sambil tetap memejamkan mata.Wanita yang tak lain adalah Lian Xie itu masuk kedalam ruangan dimana Bara tengah duduk bersila."Aku penasaran, siapa saja yang akan ikut dalam perjam
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-16
Baca selengkapnya

38.Pesan Jaka Geni(2)

Bara Sena benar-benar tidak menyangka akan mendengar perkataan yang mengejutkan dari Mahadewa Jaka Geni tersebut. Dia sama sekali tak mengerti apa alasan Jaka Geni mengatakan hal seperti itu kepadanya. Terutama mengenai orang yang akan menusuk dari belakang. Bahkan Mahadewa itu tak mempercayai anak dan istrinya. "Apa maksudmu? Siapa yang berani menusukmu dari belakang? Kau tidak sedang bercanda bukan?" tanya Bara. Jaka Geni tersenyum. Dia menepuk bahu pemuda tersebut lalu berkata, "Aku tak bisa mengatakan rincian permasalahannya. Karena itu hanya akan mempercepat laju takdir yang akan aku lalui. Kau tak perlu cemas, aku sudah menyiapkan segalanya. Termasuk kebangkitan ibumu, Azalea," kata Jaka Geni lagi-lagi membuat Bara terkejut. "Kau akan membangkitkan ibuku!?” serunya dengan mata terbelalak tak percaya. Jaka Geni menganggukkan kepalanya. " Aku sudah berjanji pada ayahmu, sebagai tanda rasa terimakasihku padanya. Kuharap ini juga hadiah istimewa untukmu, asal kau tak melupakan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-16
Baca selengkapnya

39.Sukma Geni

Bara Sena berhenti melangkah didepan bangunan besar itu. Nampak sebuah tulisan beraksara Jawa kuno yang berbunyi 'Pangayom' yang artinya pelindung. Pemuda itu pun melangkah masuk kedalam halaman rumah tersebut dan berhenti di pintu kembar berwarna merah."Masuklah." terdengar satu suara yang membuat Bara tertegun. Padahal dia sudah menyembunyikan aura kekuatan miliknya. Namun orang yang baru saja menyuruhnya untuk masuk bisa merasakan hawa kehadirannya."Sukma Geni ini memiliki kekuatan yang sangat mengerikan. Dia bahkan bisa mengetahui keberadanku padahal aku sudah menghilangkan pancaran tenaga dalamku sebaik yang aku bisa...Ckckck...Benar-benar luar biasa...Tak ada orang yang bisa bersembunyi darinya..." batin Bara."Apakah kau akan berdiam diri terus disana? Aku banyak pekerjaan yang harus di selesaikan." kata wanita tadi sedikit dengan suara tegas. Bara yang terkejut segera melangkah kan kakinya masuk kedalam rumah besar itu.Tak ada sambutan apapun yang mungkin saja akan mengejut
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-16
Baca selengkapnya

40.Keinginan

Sukma Geni tertegun mendengar pertanyaan dari Bara Sena. Kedua matanya yang indah dan memiliki warna sedikit ungu itu membesar."Apa yang baru saja kau tanyakan?" tanya Sukma memastikan."Aku tanya sekali lagi, apakah kau mau menikah denganku jika aku memberikanmu Api Abadi milik Yama?" tanya Bara untuk kedua kalinya."Kau tak akan mungkin mendapatkan Api itu darinya. Aku tidak yakin ada yang bisa melakukannya." kata Sukma Geni sambil tersenyum. Meski dia tak yakin pemuda di hadapannya bisa membawakan Api Abadi untuknya, mendengar pemuda itu ingin membawakannya padanya saja sudah sangat menyenangkan. Karena sejauh ini tak ada yang berani berkata seperti itu. Bahkan mendengar api abadi saja mereka sudah sangat ketakutan."Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Aku sudah melalui hal-hal yang tidak mungkin membuatnya menjadi mungkin. Jika kau mau, aku akan berusaha untuk mendapatkan Api itu, sebelum Turnamen Dewa dimulai. Karena setelah Turnamen itu, kita tidak tahu apakah kita bisa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-16
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
27
DMCA.com Protection Status