Home / Fantasi / Geger Kahyangan / 35.Jarum Penghancur Surga

Share

35.Jarum Penghancur Surga

Author: Gibran
last update Last Updated: 2024-10-16 17:06:48

Herakles, Perseus dan Triton sama-sama saling pandang mendengar Dewa Zeus mengatakan perintahnya kepada mereka.

"Apakah kau ingin memicu perang antar kahyangan?" tanya Perseus yang memiliki sifat lebih bijak dibanding dua orang lainnya. Hal itu dikarenakan dia hidup di dalam Kerajaan bersama ibunya. Sedangkan Herakles hidup di alam liar tanpa perhatian dari orang tuanya sehingga dia lebih garang dan hanya dengan bertarung semua akan mudah di selesaikan. Sementara Triton hanya diam menanti keputusan pasti.

"Aku tahu, ini akan memicu perang. Tapi aku memang menginginkannya karena kawan lamaku Siwa diinjak-injak oleh manusia setengah dewa itu," kata Zeus sambil tersenyum aneh.

"Jadi, turnamen ini bukan ajang untuk mencari siapa yang terkuat? Aku sedikit tak menyukainya jika kau membuat maksud terselubung di Turnamen berkelas seperti ini. Apakah kau yakin, ayah?" tanya Perseus lagi.

Kali ini mata Zeus nampak menyala putih karena kesal Perseus tidak langsung menyetujui perintahnya. Herakle
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Geger Kahyangan   36.Senjata Abadi

    Zeus diam tak menjawab pertanyaan dari anaknya tersebut. Yang menjadi pusat perhatiannya adalah bagaimana cara mengambil Jarum Penghancur Surga yang saat ini ada di tangan anaknya tersebut tanpa harus bertarung. Karena jika dia bertarung, akan memancing Dewa dewi yang lain. Bukan tidak mungkin mereka yang tidak suka padanya akan membantu Perseus dan bersekongkol menghancurkan dirinya."Hmmmm...Aku sendiri tidak tahu kenapa aku harus berurusan dengan Dewi Gaia dan Dewi Malam. Mengenai nama yang terakhir itu, aku akui, aku takut kepadanya. Karena dia bukan Dewa seperti kita semua. Dewi Malam adalah salah satu Pencipta yang masih ada dan terlihat. Dia itu Dewa Kuno yang memiliki kemampuan luar biasa dan bahkan mampu menjadikan diriku sebagai binatang peliharaannya..." kata Zeus membuat Perseus dan yang lainnya sama-sama terdiam."Dia sekuat itu...? Pantas saja ayah yang suka pamer ini takut kepadanya..." batin Perseus."Aku tak akan mengincar Jarum di tanganmu. Kau tenang saja. Lagipula

    Last Updated : 2024-10-16
  • Geger Kahyangan   37.Pesan Jaka Geni

    Bara Sena memejamkan kedua matanya sambil duduk bersila. Malam ini dia akan mengikuti perjamuan malam yang diadakan oleh pihak Kerajaan untuk menyambut para tamu penting dari 3 kahyangan. Dia tak menyangka sebelum acara itu dimulai, dia sudah kebanyakan makan dan minum di rumah makan bersama Gandi Wiratama."Bocah itu sengaja membuatku makan banyak agar tidak bisa ikut acara makan malam di Istana..." batin Bara."Jadi kau akan pergi kesana? Apakah kau tidak akan mengajakku?" terdengar suara merdu seorang wanita dari dalam ruangan di rumah kecil tersebut."Kau ingin ikut? Apakah kau tidak takut menunjukkan batang hidungmu didepan banyak Dewa? Mereka bisa menganggap ini sebagai pelanggaran karena aku membawa seorang wanita. Tidak hanya itu, akan ada banyak lagi gadis yang kesal dan cemburu padamu." kata Bara sambil tetap memejamkan mata.Wanita yang tak lain adalah Lian Xie itu masuk kedalam ruangan dimana Bara tengah duduk bersila."Aku penasaran, siapa saja yang akan ikut dalam perjam

    Last Updated : 2024-10-16
  • Geger Kahyangan   38.Pesan Jaka Geni(2)

    Bara Sena benar-benar tidak menyangka akan mendengar perkataan yang mengejutkan dari Mahadewa Jaka Geni tersebut. Dia sama sekali tak mengerti apa alasan Jaka Geni mengatakan hal seperti itu kepadanya. Terutama mengenai orang yang akan menusuk dari belakang. Bahkan Mahadewa itu tak mempercayai anak dan istrinya. "Apa maksudmu? Siapa yang berani menusukmu dari belakang? Kau tidak sedang bercanda bukan?" tanya Bara. Jaka Geni tersenyum. Dia menepuk bahu pemuda tersebut lalu berkata, "Aku tak bisa mengatakan rincian permasalahannya. Karena itu hanya akan mempercepat laju takdir yang akan aku lalui. Kau tak perlu cemas, aku sudah menyiapkan segalanya. Termasuk kebangkitan ibumu, Azalea," kata Jaka Geni lagi-lagi membuat Bara terkejut. "Kau akan membangkitkan ibuku!?” serunya dengan mata terbelalak tak percaya. Jaka Geni menganggukkan kepalanya. " Aku sudah berjanji pada ayahmu, sebagai tanda rasa terimakasihku padanya. Kuharap ini juga hadiah istimewa untukmu, asal kau tak melupakan

    Last Updated : 2024-10-16
  • Geger Kahyangan   39.Sukma Geni

    Bara Sena berhenti melangkah didepan bangunan besar itu. Nampak sebuah tulisan beraksara Jawa kuno yang berbunyi 'Pangayom' yang artinya pelindung. Pemuda itu pun melangkah masuk kedalam halaman rumah tersebut dan berhenti di pintu kembar berwarna merah."Masuklah." terdengar satu suara yang membuat Bara tertegun. Padahal dia sudah menyembunyikan aura kekuatan miliknya. Namun orang yang baru saja menyuruhnya untuk masuk bisa merasakan hawa kehadirannya."Sukma Geni ini memiliki kekuatan yang sangat mengerikan. Dia bahkan bisa mengetahui keberadanku padahal aku sudah menghilangkan pancaran tenaga dalamku sebaik yang aku bisa...Ckckck...Benar-benar luar biasa...Tak ada orang yang bisa bersembunyi darinya..." batin Bara."Apakah kau akan berdiam diri terus disana? Aku banyak pekerjaan yang harus di selesaikan." kata wanita tadi sedikit dengan suara tegas. Bara yang terkejut segera melangkah kan kakinya masuk kedalam rumah besar itu.Tak ada sambutan apapun yang mungkin saja akan mengejut

    Last Updated : 2024-10-16
  • Geger Kahyangan   40.Keinginan

    Sukma Geni tertegun mendengar pertanyaan dari Bara Sena. Kedua matanya yang indah dan memiliki warna sedikit ungu itu membesar."Apa yang baru saja kau tanyakan?" tanya Sukma memastikan."Aku tanya sekali lagi, apakah kau mau menikah denganku jika aku memberikanmu Api Abadi milik Yama?" tanya Bara untuk kedua kalinya."Kau tak akan mungkin mendapatkan Api itu darinya. Aku tidak yakin ada yang bisa melakukannya." kata Sukma Geni sambil tersenyum. Meski dia tak yakin pemuda di hadapannya bisa membawakan Api Abadi untuknya, mendengar pemuda itu ingin membawakannya padanya saja sudah sangat menyenangkan. Karena sejauh ini tak ada yang berani berkata seperti itu. Bahkan mendengar api abadi saja mereka sudah sangat ketakutan."Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Aku sudah melalui hal-hal yang tidak mungkin membuatnya menjadi mungkin. Jika kau mau, aku akan berusaha untuk mendapatkan Api itu, sebelum Turnamen Dewa dimulai. Karena setelah Turnamen itu, kita tidak tahu apakah kita bisa

    Last Updated : 2024-10-16
  • Geger Kahyangan   41.Perjamuan

    Setelah menemui Lu Xie dan akhirnya apa yang dia inginkan tercapai, Bara Sena bergabung dengan para peserta lainnya di acara jamuan makan malam yang diadakan oleh pihak istana Kerajaan Probo Lintang. Gandi ditemani kedua istrinya Maya dan Sinta sedangkan Bara ditemani oleh banyak wanita yang mengelilinginya. Mereka tak lain adalah kekasih-kekasih sang pemuda dari Zhuo Guo termasuk Lu Xie.Para putra Jaka Geni yang melihat itu merasa kesal dengan apa yang Bara Sena tunjukkan. Seolah mereka tak terima saudara mereka menjadi kekasih pemuda itu. Karena diam-diam mereka juga memiliki perasaan kepada anak Jaka Geni yang lain. Dan perbedaan ibu membuat mereka tidak masalah akan menjalin cinta dengan salah satu dari anak ayahnya. Hanya saja, Jaka Geni tidak menyukai tradisi Dewa yang menikah antar sesama keluarga.Kedatangan Bara Sena dan Gandi Wiratama tentu saja memeriahkan jamuan makan malam tersebut karena mereka adalah dua peserta turnamen yang bukan dari dunia dewa dan keluarga Dewa. An

    Last Updated : 2024-10-17
  • Geger Kahyangan   42 . Perjamuan (2)

    Lei Gong dan Izanagi sama-sama saling pandang kemudian mereka pun menganggukkan kepala setelah mendengarkan ucapan dari Batara Geni tersebut."Kartikeya, kenapa dulu kau tidak membunuhnya?" tanya Lei Gong yang waktu itu juga ikut membantu Jaka Geni dalam perang Dewa 500 tahun yang lalu."Aku memiliki alasan tersendiri. Yang paling jelas adalah, jika aku membunuhnya, kahyangan Barat akan langsung mengutus pasukan untuk menyerang karena alasan persaudaraan. Tapi karena aku mengampuni nyawanya, maka Zeus dan bawahannya akan berpikir bahwa ini merupakan ancaman untuknya agar tidak ikut campur urusan di Selatan." kata Jaka Geni."Kau memang cerdik menantuku. Aku tak salah mendukung waktu itu," kata Lei Gong."Sayangnya aku tak ikut andil dalam peperangan waktu itu. Jika aku ikut, maka para Dewa Pelindung akan ikut campur juga. Jadi, lebih baik aku mengutus anakku. Mereka cukup membantumu bukan?" kata Izanagi."Mereka sangat membantu. Malam ini, aku akan kedatangan tamu dua Dewa hebat dari

    Last Updated : 2024-10-17
  • Geger Kahyangan   43.Tongkat Geni

    Bara Sena dan Gandi Wiratama kembali ke rumah masing-masing setelah jamuan makan malam yang meriah. Cincin mereka dikembalikan kepada Ganesha yang menjadi pengawas dan keamanan saat jamuan makan malam tersebut. Malam itu perjamuan semakin meriah saat dua Dewa dari Timur tiba dan juga Dewa Wisnu yang datang di penghujung acara.Sesampainya di rumah, Bara langsung melakukan semedi. Lian Xie yang sudah lama menunggu hanya bisa mendengus kesal dan menggerutu karena Bara tidak mengajaknya berbincang. Padahal entah kenapa dia merasa rindu selama pemuda itu pergi."Dia benar-benar tidak mempedulikan diriku...Benar-benar...!" gerutu Dewi Es tersebut.Bara Sena tidak peduli Dengan apa yang Lian Xie katakan. Dia memusatkan pikiran dan tenaga dalamnya untuk menerobos ke Alam Dewa malam itu juga. Karena dia tak bisa menganggap remeh lawan-lawannya nanti di Turnamen yang akan diadakan besok.Begitu juga dengan Gandi yang malam itu ditemani Rara Sinta istrinya dan juga anaknya Rara Andini yang masi

    Last Updated : 2024-10-17

Latest chapter

  • Geger Kahyangan   460.Boneka Sang Ratu

    Gandi menatap kearah Barat dimana dia merasakan adanya aura kuat melesat ke tempat dia berada. Nampak cahaya biru yang kecil dari jarak ribuan tombak. Pemuda itu mengalihkan pandangan ke bawah dimana hutan kering itu sudah tak lagi terlihat."Mayat-mayat itu sudah tak berkutik dibawah tekanan air milikku. Aku penasaran siapa yang akan datang menemuiku dengan kekuatan yang berasal dari Naga Air." batin Gandi.Lautan yang Gandi ciptakan hingga menciptakan danau besar di area Kuil itu bergelombang saat satu sosok datang dengan kecepaatan tinggi dan tahu-tahu berdiri sepuluh langkah di depan Gandi. Sosok yang membuat Raja Naga Air itu terkejut."Siapa kau?" tanya Gandi yang tak berhenti menatap sosok di depannya. Sosok yang memiliki tubuh dengan sisik biru dan sepasang Tanduk yang juga berwarna biru. Sosok itu menyeringai menunjukkan gigi-giginya yang tajam. Lidahnya menjulur panjang mengerikan. Meski wujudnya menjadi seram dan aneh di mata Gandi, Raja Naga Air itu tidak asing dengan waja

  • Geger Kahyangan   459.Aura Naga Air

    Setelah melewati Jurang Kesedihan, akhirnya mereka tiba di sebuah Lembah yang besar. Pragasena menunjuk kearah depan."Di Lembah itu ada satu Kuil Kuno yang didirikan oleh Mayadwipa. Kuil tersebut memiliki formasi yang sulit untuk di tembus." ucap Pragasena. Bara segera mengeluarkan peta yang dimilikinya dan mencocokkan dengan tempat tersebut."Benar, ini adalah tempat yang aku cari." ujar pemuda itu sambil menunjuk ke arah gambar bunga merah yang terkurung oleh lingkaran hitam. Dan sekelilingnya ada mantra aneh yang tak dia mengerti."Mantra itu, adalah segel yang ditanam oleh Mayadwipa agar tidak ada orang yang bisa memasuki kuil. Selain itu, sesuatu yang ada di dalam sana juga tidak bisa keluar dengan mudah." kata Pragasena,"Masalah segel itu, aku harus melihatnya secara langsung karena mungkin saja aku bisa menghancurkan segel tersebut. Jika benar di dalam kuil itu ada Bunga Neraka, ini akan menjadi bantuan yang tidak kecil untuk kita dalam melawan Ratu Mayadwipa ke depannya." ka

  • Geger Kahyangan   458.Jurang Kesedihan

    Bara dan Gandi melanjutkan perjalanan mereka menuju ke tempat yang sesuai dengan peta. Berkat Pragasena, mereka bisa menghindari beberapa rintangan tanpa harus mengeluarkan tenaga. Setelah cukup lama berjalan, tiga orang itu berhenti di sebuah tebing curam yang sangat dalam. Mereka tak tahu seberapa dalam jurang tersebut karena di bawah sana nampak diselimuti kabut tebal."Tempat ini dinamakan Jurang Kesedihan." kata Pragasena setelah mereka duduk untuk melepas lelah ditepi jurang tersebut. Mereka sengaja tidak terbang karena untuk menghindari pasukan Mayadwipa yang kini telah mengerahkan pasukan besar-besaran di sekitar reruntuhan kuno. Dengan kekuatan Bara dan Gandi saat ini, Pragasena yakin mereka tidak akan bisa menang melawan pasukan Mayadwipa yang di pimpin oleh Bunisrawa. Sehingga mereka pun sepakat untuk berjalan kaki atau napak tilas bagi Pragasena. Karena saat dia melangkah di setiap tempat, dia teringat semua kenangan masa lalu saat berjalan kaki di jalan terjal menuju ke

  • Geger Kahyangan   457.Inti Jiwa Naga Air

    Ratu Mayadwipa mengertakkan rahang nya karena murka setelah Shupala kembali dalam wujud burung gagak. Meski manusia iblis itu bisa merubah kembali wujudnya menjadi manusia, kemampuannya sudah sangat menurun dibanding sebelumnya yang berada di Ranah Alam Dewa. Sekarang dia seperti halnya manusia biasa yang berada di Ranah Pembentukan Tulang."Kau benar-benar tidak berguna! Kau bilang akan memata-matai mereka. Tapi kau malah pulang dalam keadaan mengenaskan seperti ini!" hardik Ratu Mayadwipa.Shupala hanya bisa berlutut dengan wajah tertunduk. Pragawana dan Bunisrawa menatap rekannya tersebut dengan senyum tipis. Menjadi penjaga Ratu adalah sebuah kehormatan bagi setiap manusia dan binatang iblis. Dan di antara empat penjaga itu ada persaingan yang tidak terlihat. Mereka berusaha menjadi yang terbaik demi kepentingan masing-masing. Semakin baik di mata Ratu Mayadwipa, itu akan semakin menguntungkan mereka. Entah dari segi posisi maupun pandangan dari Ratu terhadap mereka.Di mata Ratu

  • Geger Kahyangan   456.Peningkatan(2)

    Bara Sena membuka kedua matanya secara perlahan. Dia cukup terkejut melihat beberapa orang mengerumuni dirinya. Dan yang membuatnya lebih terkejut adalah dia tak mengenakan pakaian apa pun kecuali kain biru pemberian Gandi."Apa yang terjadi..? Bagaimana dengan musuh kita?" tanya Bara. Gandi tersenyum kecil sambil menepuk bahu Bara."Kau tak perlu khawatir. Musuh sudah berhasil aku kalahkan. Aku justru penasaran, apa yang terjadi padamu di dalam Dunia Ilusi miliknya?" tanya Gandi."Dunia Ilusi...?" Bara mengingat-ingat apa yang terjadi saat dirinya berada di dalam Dunia Ilusi. Seingat dirinya, dia mengerahkan kekuatan cahaya yang dia bentuk menjadi bulat di telapak tangannya hingga menjadi sangat besar. Saat serangan Shupala datang untuk kesekian kalinya, Bara pun meledakkan bola cahaya yang sudah seukuran gajah dewasa tersebut hingga terjadilah ledakan kuat di dalam alam bawah sadarnya yang dikuasai oleh Shupala.Ledakan itulah yang terpancar keluar dari tubuh Bara yang terlepas dari

  • Geger Kahyangan   455.Peningkatan

    Wosshhh!Kekuatan ledakan cahaya milik Bara membuat semua yang ada di sekitarnya hancur. Gandi pun harus bertahan di balik Tameng Raja miliknya. Sementara Shupala terlihat mati-matian bertahan menggunakan Perisai Hitam yang sudah terkikis oleh cahaya ditambah dia terluka cukup parah setelah dunia ilusi miliknya hancur."Bocah itu...! Dia memiliki kekuatan cahaya mengerikan seperti ini...! Sungguh diluar dugaan sama sekali!" batin Shupala sambil memikirkan cara untuk pergi dari tempat tersebut dan melaporkan kekuatan Bara kepada Ratu Mayadwipa.Namun hal itu tak akan pernah terjadi karena tiba-tiba Gandi dengan nekat menerjang ke arahnya. Cahaya yang masih berpendar menghantam tubuhnya yang terlindungi Sisik Naga. Meski sisik naga kuat, hamparan panas dari ledakan cahaya milik Bara membuat Gandi merasakan dagingnya panas seperti terbakar. Dengan cepat dia pun menderu kearah Shupala. Namun makhluk itu menyambutnya dengan sambaran tangan yang tiba-tiba memanjang dan berhasil mencengkram

  • Geger Kahyangan   454.Ledakan Cahaya

    Di dalam Dunia Ilusi, Bara Sena sudah semakin terpuruk oleh serangan-serangan Shupala. Napasnya tersengal dan tubuhnya mulai lemah setiap waktu. Shupala semakin gencar menyerang dirinya. Dari berbagai sisi serangan kuat datang yang membuat Bara semakin kesulitan."Masih bisa bertahan didalam Dunia Ilusi milikku, kau memiliki kemampuan yang lumayan. Tapi, cukup sudah main-mainnya...Akan aku bereskan secepatnya," kata Shupala sambil mengangkat tangan kanannya.Tiba-tiba dari arah atas Bara Sena muncul sepasang mata hitam raksasa yang menatap kearah pemuda tersebut. Saat itulah, tubuh Bara tak bisa bergerak sama sekali terpaku menatap sepasang mata mengerikan."Hisap semua kekuatan jiwanya tanpa sisa!" teriak Shupala.Mata hitam itu semakin mengeluarkan aura yang mengerikan. Bara tak bisa menahan tubuhnya yang tiba-tiba terangkat di udara. Dan secara perlahan kekuatan jiwanya mulai tersedot oleh mata tersebut."Apa-apaan ini!?" teriak Bara sambil berusaha melepaskan diri dari pengaruh ma

  • Geger Kahyangan   453.Jurus Dunia Ilusi

    Wut!Bara mengangkat tangan kanannya. Saat itu juga muncul Golok Iblis di tangannya dan langsung menahan serangan tombak hitam panjang yang mengarah ke tubuhnya.Trang!Tombak tersebut pun lenyap setelah mengenai Golok Iblis. Tubuh Bara sedikit terdorong ke belakang. Darah meleleh dari sela bibirnya membuat sang pemuda terkejut."Bagaimana bisa aku terluka setelah menangkis serangan seperti itu...? Apa yang terjadi sebenarnya? Kekuatan apa yang dia gunakan?" batin Bara sambil menyeka darah di bibirnya."HAHAHAHA! Kau tak akan bisa menghindari kematianmu makhluk lemah!" ucap Shupala lalu dia pun mengerahkan satu jurus aneh yang mengeluarkan aura hitam dari berbagai titik di atas Bara Sena. Dari titik hitam tersebut muncul retakan ruang lalu keluar sepasang tangan hitam panjang dengan kuku-kuku yang tajam.Tangan tersebut seolah memaksa pecahan ruang itu melebar dengan membukanya. Bara bisa merasakan aura mengerikan dari setiap celah yang terbuka."Makhluk apa yang dia kerahkan? Setiap

  • Geger Kahyangan   452.Shupala(2)

    Shupala melayang di atas Pragasena dan kedua naga penjaga. Telapak tangannya nampak bergerak lalu menciptakan aura hitam yang sangat pekat. Kedua mata Shupala pun menyala merah. Bara Sena yang mengawasi di belakang segera bersiap seandainya makhluk itu melancarkan serangan."Dia tengah menyiapkan satu serangan yang sangat kuat. Pragasena dan yang lain belum menyadari adanya bahaya dari tempat ini. Jika sampai serangan itu mengenai mereka, pasti akan menjadi hal yang buruk..." batin Bara lalu dia pun mengerahkan kekuatannya pada kedua tangannya.Saat itulah Shupala merasakan hawa kehadiran Bara Sena yang ada di belakangnya. Dengan cepat Dewa Cahaya itu langsung melepaskan pukulan yang sudah dia siapkan secara mendadak setelah musuh menyadari kehadirannya.Wussss!!!Dua bola api melesat dengan cepat kearah Shupala. Pria itu terkejut dan dengan gerakan yang sangat cepat dia berpindah tempat ke sisi lain sehingga dua bola api itu hanya lewat di sebelahnya. Bara benar-benar takjub dengan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status