Home / Fantasi / Geger Kahyangan / 42 . Perjamuan (2)

Share

42 . Perjamuan (2)

Author: Gibran
last update Last Updated: 2024-10-17 07:04:56

Lei Gong dan Izanagi sama-sama saling pandang kemudian mereka pun menganggukkan kepala setelah mendengarkan ucapan dari Batara Geni tersebut.

"Kartikeya, kenapa dulu kau tidak membunuhnya?" tanya Lei Gong yang waktu itu juga ikut membantu Jaka Geni dalam perang Dewa 500 tahun yang lalu.

"Aku memiliki alasan tersendiri. Yang paling jelas adalah, jika aku membunuhnya, kahyangan Barat akan langsung mengutus pasukan untuk menyerang karena alasan persaudaraan. Tapi karena aku mengampuni nyawanya, maka Zeus dan bawahannya akan berpikir bahwa ini merupakan ancaman untuknya agar tidak ikut campur urusan di Selatan." kata Jaka Geni.

"Kau memang cerdik menantuku. Aku tak salah mendukung waktu itu," kata Lei Gong.

"Sayangnya aku tak ikut andil dalam peperangan waktu itu. Jika aku ikut, maka para Dewa Pelindung akan ikut campur juga. Jadi, lebih baik aku mengutus anakku. Mereka cukup membantumu bukan?" kata Izanagi.

"Mereka sangat membantu. Malam ini, aku akan kedatangan tamu dua Dewa hebat dari
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Geger Kahyangan   43.Tongkat Geni

    Bara Sena dan Gandi Wiratama kembali ke rumah masing-masing setelah jamuan makan malam yang meriah. Cincin mereka dikembalikan kepada Ganesha yang menjadi pengawas dan keamanan saat jamuan makan malam tersebut. Malam itu perjamuan semakin meriah saat dua Dewa dari Timur tiba dan juga Dewa Wisnu yang datang di penghujung acara.Sesampainya di rumah, Bara langsung melakukan semedi. Lian Xie yang sudah lama menunggu hanya bisa mendengus kesal dan menggerutu karena Bara tidak mengajaknya berbincang. Padahal entah kenapa dia merasa rindu selama pemuda itu pergi."Dia benar-benar tidak mempedulikan diriku...Benar-benar...!" gerutu Dewi Es tersebut.Bara Sena tidak peduli Dengan apa yang Lian Xie katakan. Dia memusatkan pikiran dan tenaga dalamnya untuk menerobos ke Alam Dewa malam itu juga. Karena dia tak bisa menganggap remeh lawan-lawannya nanti di Turnamen yang akan diadakan besok.Begitu juga dengan Gandi yang malam itu ditemani Rara Sinta istrinya dan juga anaknya Rara Andini yang masi

    Last Updated : 2024-10-17
  • Geger Kahyangan   44.Trikala

    Gandi Wiratama menatap sosok bernama Trikala tersebut."Baiklah, aku sudah tahu siapa namamu. Sekarang, katakan apa yang kau inginkan sampai kau mengganggu di saat aku tengah tidur. Kau tahu itu tidak sopan? Tadi kau bilang sebuah nama, Dewa Kuno...? Siapa dia?" tanya Gandi."Dewa Kuno Kronos adalah Dewa Pencipta. Dia yang menciptakan dunia di bagian barat. Sama halnya dengan para Pencipta dari Selatan, Timur dan Utara. Namun Dewa kami memiliki kekuatan yang paling menakutkan. Dia menciptakan senjata abadi yang sangat kuat yang disebut sebagai Tombak Penguasa Petir. Senjata itu adalah gabungan dari empat senjata Sakti milik Tuan Kronos. Dan tongkat Neraka ini adalah salah satunya dari empat senjata tersebut." kata Trikala."Jadi, Tongkat ini berasal dari kahyangan barat? Lalu bagaimana senjata abadi sampai terpecah menjadi empat? apakah sesuatu terjadi pada Dewa bernama Kromos itu?" tanya Gandi."Kronos! Bukan Kromos!" hardik Trikala sambil melotot menampakkan mata satunya yang menya

    Last Updated : 2024-10-17
  • Geger Kahyangan   45.Turnamen Dimulai!

    Malam itu Gandi Wiratama melaporkan apa yang baru saja dia alami kepada Batara Geni sekaligus menitipkan Tongkat Geni yang memiliki nama asli Tongkat Neraka tersebut kepada sang Batara. Gandi merasa tongkat itu lebih aman di tangan Jaka Geni ayah mertuanya. Setelah menjelaskan perihal tongkat itu, Jaka Geni pun menerima tongkat tersebut dan menyimpannya didalam Kerajaan Jiwa miliknya. Hal yang diluar dugaan Trikala sama sekali. Rencana yang dia buat agar bisa keluar dari cengkraman Darah Istimewa milik Rara Sinta justru berakhir di tangan sang pemilik utama dari Darah Istimewa tersebut. Yakni Batara Geni. Didalam Dunia Tongkat Neraka, Trikala murka besar. Dia mengamuk kesana kemari karena saking kesalnya. Tapi apalah daya, setelah memasuki Kerajaan Jiwa milik Jaka Geni, tak ada yang bisa berbuat apa-apa tanpa seijin Batara Geni tersebut. "Terimakasih Gandi, kau mempercayakan hal ini kepada orang yang tepat. Nanti aku akan kunjungi makhluk bernama Trikala itu. Ada beberapa hal yang

    Last Updated : 2024-10-18
  • Geger Kahyangan   46.Sukma vs Xiao Fan

    Anoman melayang terbang ke udara. Lalu kedua tangannya nampak menyilang didepan dada. Dengan satu tarikan napas, dewa berwujud kera putih itu mengembangkan kedua tangannya dengan cepat. Satu gelombang hitam dan putih menderu dari dalam tubuhnya dan berputar mengelilingi arena pertarungan. Jaka Geni menatap dua gelombang tersebut. Senyum tipis nampak tersungging di bibirnya. "Pembatas ruang dan waktu. Cerdik juga cara dia mengakali dampak pertarungan agar tidak berdampak pada penonton." batin Jaka Geni. Gelombang hitam dan putih itu membentuk penghalang persegi yang mengurung arena. "Sekarang kalian boleh bertarung," kata Anoman yang menjauh dari arena tersebut. Sukma Geni mengangguk. Dia pun menoleh kearah Xiao Fan. "Adik, kau boleh menyerangku lebih dulu. Tunjukkan padaku, upayamu selama seratus tahun ini!" kata Sukma Geni. Xiao Fan mengangguk. Mau bagaimana lagi. Botol berisi angka itu sudah dia ambil secara acak. Dia berharap bisa bertemu dengan saudara yang lainnya kecuali

    Last Updated : 2024-10-18
  • Geger Kahyangan   47.Sukma vs Xiao Fan (2)

    Traaang! Terdengar suara dentrangan senjata setelah tangan Sukma Geni menyambar pedang milik Gong Xiao Fan. Pijaran api merah memercik di udara. Semua penonton dibuat takjub dengan kemampuan Sukma Geni yang hanya menggunakan tangan kosong untuk menghalau pedang milik Xiao Fan. Tak hanya itu, tangan tersebut seolah-olah juga menjadi besi karena suara dentrangan yang kuat akibat benturan. "Apakah hanya ini kemampuan pedangmu adik?" tanya Sukma sambil tersenyum. Xiao Fan yang malu karena tak bisa menekan lawan akhirnya menjadi kesal dengan senyuman Sukma Geni yang dia anggap mengejek. Sambil berteriak kencang, tubuhnya melesat dengan cepat kearah putri Dewi Kematian tersebut. Dia menyerang dengan membabibuta. Pedang di tangannya bagai tak terlihat saat dia menyerang Sukma Geni. Namun wanita itu tetap tenang menghadapinya. Karena dia tahu, tak ada senjata yang mampu menembus tubuhnya kecuali itu senjata jiwa penyegel siluman seperti yang dimiliki oleh Kojiro Geni. Yakni Pedang Kusan

    Last Updated : 2024-10-18
  • Geger Kahyangan   48.Kekuatan Sukma Geni

    Gong Xiao Fan terkejut melihat tatapan mata Sukma Geni yang tidak lagi ramah. Dia sedikit menyesal karena telah berkata kurang menyenangkan kepada wanita tersebut. Entah kenapa, meski sudah menggunakan jurus terlarang Membakar Jiwa, Xiao Fan masih merasa kekuatannya tak cukup kuat untuk mengalahkan Sukma Geni yang sudah mulai serius. "Aku sudah berusaha menjadi kakak yang baik meskipun itu menjijikkan bagiku. Tapi kau rupanya lebih memilih aku yang lain... Sekarang, aku ingin menguji kekuatan jurus terlarang milikmu itu!" ucap Sukma Geni lalu sesaat kemudian tubuh menghilang dari pandangan. Terdengar suara para penonton yang kaget saat wanita itu menghilang. Xiao Fan juga tak kalah kaget karena dia yang berada tepat didepan Ratu Jagat Lelembut tersebut saat itu. "Kemana dia pergi!?” batin pemuda itu sambil menoleh ke kanan dan kekiri. Tiba-tiba dia merasakan ada kekuatan yang sangat besar datang dari atas. Dengan cepat Xiao Fan menyingkir dari tempat dia berdiri. Saat itulah, satu

    Last Updated : 2024-10-18
  • Geger Kahyangan   49.Raksa Geni vs Dewi Cakra Geni

    Raksa Geni dan Dewi Cakra saling bertatap mata. Pria muda dengan paras tampan itu tersenyum menatap wanita cantik yang ada di hadapannya. "Tak kusangka, kita harus berhadapan." kata Raksa Geni putra Dewi Ambarwati. "Tidak masalah. Anggap saja ini latihan seperti yang biasa kita lakukan. Tak perlu segan meski aku lebih lemah darimu," sahut Dewi Cakra Geni putri Mahadewi. Dia adalah adik dari Raya Geni si pemilik petir hitam. "Baiklah. Kau juga, jangan kau tahan kekuatanmu. Disini kita akan saling menunjukkan kekuatan masing-masing. Bukankan tujuan kita berlatih bersama ada untuk berada disini?" kata Raksa Geni. Dewi Cakra Geni tersenyum manis. Lalu dia pun bersiap-siap dengan pasang kuda-kuda menyerang. "Kalau begitu, biarkan aku menyerangmu lebih dulu." ucap Dewi Cakra. Raksa Geni mengangguk. Dewi Cakra Geni langsung melesat menyerang pemenang turnamen yang sama 100 tahun lalu. Set! Tubuh Dewi Cakra yang bergerak cepat lalu kakinya nenendang kearah dagu lawan. Raksa Geni memu

    Last Updated : 2024-10-19
  • Geger Kahyangan   50.Kojiro vs Hua Tian

    Anoman tersenyum kecil melihat keakraban dua anak Batara Geni meskipun berbeda ibu tersebut. "Menarik," ucapnya dalam hati. Dia pun segera mengumumkan kepada semua penonton di gelanggang tersebut bahwa pemenang di duel itu dimenangkan oleh Raksa Geni, juara bertahan Probo Lintang saat ini. Setelah dua anak Batara Geni itu kembali ke tempat mereka dan mendapat perawatan dari para tabib dibawah pengawasan Dewi Chang Yun, Anoman pun mempersilahkan para peserta bernomor 3 untuk naik ke atas arena. Hua Tian Geni berdiri. Semua menatap kearahnya dan menanti, siapa yang akan berdiri lagi. Namun sampai Hua Tian pergi menuju ke arena, belum ada satu pun anak Batara Geni yang bangkit berdiri. Barulah setelah terdengar saling bisik dari mereka, sosok yang membuat Bara dan Gandi sama-sama mengepalkan tinju itu berdiri sambil sedekap tangan. Terlihat sangat santai. Sosok berpakaian kuning berambut kuning itu melompat di udara dan menghilang. Saat muncul kembali, dia sudah berada di atas pang

    Last Updated : 2024-10-19

Latest chapter

  • Geger Kahyangan   392.Tanah Kutukan (2)

    Bara Sena bersembunyi di balik akar pohon yang tingginya saja bisa mencapai sepuluh tombak. Sangat mirip dengan sebuah benteng. Suasana di sekitarnya terasa lembab dan berlumut. Bara duduk di atas lumut hijau tersebut. Terasa duduk di atas tikar lembut raksasa."Ini benar-benar aneh. Semuanya menjadi raksasa, atau tubuhku yang menjadi sangat kecil?" batin Bara mulai berpikir kenapa dirinya memiliki tubuh sekecil itu. Saat tengah berpikir itu, dia teringat dengan Gandi dan yang lainnya. Tanpa pikir panjang, pemuda itu pun mengeluarkan Gandi dari dalam Dunia Penyimpanan miliknya. Saat Gandi muncul, tubuh Raja Naga Air itu sama besarnya dengan dirinya. Gandi sempat celingukan menatap kesana kemari dengan wajah sedikit bingung. Bara menepuk bahunya."Hei, bukannya sudah aku katakan sebelumnya. Berdasarkan pengamatan tetua Ragrasha, semua yang ada di dalam Tanah Kutukan ini berukuran raksasa. Lihat saja akar pohon setinggi 10 tombak ini. Bahkan lebih tinggi dibanding benteng Probo Lintang

  • Geger Kahyangan   391.Tanah Kutukan

    Keesokan harinya...Kejadian di Kuil Naga Air yang awalnya ingin disembunyikan oleh Tetua Ragrasha pada akhirnya sampai juga ke telinga para tetua di Istana Kerajaan. Setelah pesta pernikahan Gandi dan Sekar berakhir, Raja Naga Air bersama para tetua istana segera berkunjung ke Kuil Naga Air yang tengah dibangun kembali oleh para penjaga kuil.Karena tetua Ragrasha kurang tahu apa yang terjadi, Bara Sena lah yang menerangkan semuanya kepada Gandi Wiratama. Mendengar penjelasan tersebut, Gandi cukup terkejut namun dia berterimakasih kepada Bara yang telah membantunya mengalahkan Iblis dari Tanah Kutukan tersebut. Saat tengah membicarakan masalah tersebut, Bara sempat menanyakan perihal pengalaman Tetua Ragrasha yang berhasil masuk ke dalam tanah Kutukan dan keluar kembali."Aku sama sekali tidak tahu masalah itu. Dan malah baru mendengar dari mulutmu," kata Gandi membuat Bara manggut-manggut."Jadi kau memang tidak tahu hal ini ya?" "Aku sempat penasaran kenapa Tetua di Kuil ini hanya

  • Geger Kahyangan   390.Meledakkan Diri

    Guo Jiu mencengkram dada kirinya yang mulai berdenyut sakit. Saking sakitnya membuat Iblis itu menjatuhkan tubuhnya ke lantai dan meringkik menahan rasa sakit yang saat ini tengah dia rasakan. Bara Sena melangkah disebelah Guo Jiu dengan tenang. Matanya sempat melirik kearah Iblis itu lalu dia pun menatap tumpukan batu yang mengubur Iblis berjubah hitam.Tangan pemuda itu mengarah ke depan. Dari dalam lantai muncul rantai ungu yang meluncur bagaikan ular melata menuju ke arah tumpukan batu tersebut. Dalam waktu singkat, batu-batu yang mengubur sang Iblis berjubah hitam pun tersingkap oleh rantai-rantai ungu. Lalu rantai tersebut melilit kaki Iblis berjubah hitam dan menyeretnya menuju kearah Pendekar Golok Iblis tersebut."Iblis Tingkat Dewa ya? Pantas kau bangga sekali bisa mengalahkannya dengan bantuan orang lain. Malah kau berbicara buruk pada orang yang sudah membantumu. Guo Jiu, kau ini pintar atau bodoh sebenarnya?" kata Bara sambil menatap kearah sosok Iblis yang tergantung den

  • Geger Kahyangan   389.Guo Jiu(2)

    Dssss!Kaki Guo Jiu menghantam dagu sosok berjubah tersebut dengan telak. Tubuh makhluk itu pun mencelat ke atas hingga menabrak langit-langit Kuil.Braaak!Langit-langit tersebut hancur berkeping-keping setelah tertimpa tubuh sosok berjubah hitam. Guo Jiu berteriak keras karena merasa bangga dengan usahanya yang tidak sia-sia. Dia tidak tahu, bahwa Bara ikut membantunya tanpa disadari olehnya."Mampus kau! Hahaha!" teriak Guo Jiu lalu dia pun bersiap untuk melompat dan menyerang kembali sosok berjubah hitam yang masih menempel di langit-langit Kuil. Saat Guo Jiu hampir sampai ke tubuh sosok tersebut, tiba-tiba kedua mata makhluk itu terbuka dan memancarkan sinar merah. Guo Jiu terkejut dan tak sempat menghindari serangan kejutan tersebut. Sinar merah yang keluar dari mata makhluk itu menembus dada boneka Iblis tersebut dengan telak.Zrrrtt!Akkhhh!Tubuh Guo Jiu jatuh kembali ke bawah dan mendarat di lantai dengan keras. Dia mengerang kesakitan sambil pegangi dadanya yang berlubang

  • Geger Kahyangan   388.Guo Jiu

    Guo Jiu menerjang ke dalam ruang utama dengan penuh semangat. Namun tiba-tiba dari arah depan meluncur sinar merah yang menderu kearahnya. Dengan cepat Guo Jiu mengeluarkan tameng sisik naga pemberian Bara dan menahan serangan tersebut.Blaaarrrr!Ledakan keras terdengar di dalam ruangan. Tubuh Guo Jiu terdorong keluar dari ruangan tersebut meski kedua kakinya masih bertahan di lantai."Serangan yang sangat kuat! Cih! Tapi kau belum tahu siapa aku!" teriaknya lalu dia kembali berlari ke depan sambil menggunakan tameng miliknya untuk melindungi tubuh."Tak kusangka ada Iblis di Kuil ini. Dan kau membantu para naga sialan ini!?" terdengar suara dari arah depan. Guo Jiu tak peduli. Dia lemparkan tameng bundar miliknya ke depan hingga berputar cepat. Lalu tubuhnya pun melesat sambil mengeluarkan Pedang pemberian Bara Sena.Tameng itu menderu keaerah satu sosok yang berdiri di tempat yang lapang dan luas. Itu adalah area berkumpul para murid di Kuil Naga. Sosok berjubah hitam itu menghenta

  • Geger Kahyangan   387.Masuk Ke Dalam Kuil

    Bara dan ketiga wanitanya sama-sama terdiam setelah mendengar cerita dari Tetua Kuil Ragrasha. Mereka menatap pria tua tersebut dengan perasaan masing-masing. Namun terlihat bahwa Bara mulai peduli padanya."Kau tak perlu khawatir tetua Kuil. Aku memiliki cara untukmu naik ke Ranah Alam Dewa lagi. Jadi, aku akan membantumu, bagaimana?" tanya Bara."Kau...Tidak mungkin...Ini mustahil untuk dikembalikan. Karena aku sudah mencoba ribuan kali." kata Ragrasha sambil geleng-geleng kepala."Hei, kau pikir orang yang turun Ranah hanya kau belaka? Aku baru-baru ini juga turun dari Ranah Alam Dewa ke Alam Mendalam setelah pertarungan melawan Raja mu itu," kata Bara membuat mata Ragrasha terbelalak."Jadi, kau adalah lawan Yang Mulia di Turnamen itu!? Kau juga turun dari Ranah Alam Dewa!? Bagaimana bisa!?" seru tetua Kuil tersebut tak percaya. Bara tersenyum."Ceritanya panjang. Tapi kau melihat diriku bukan? Aku naik ke Ranah Alam Cakrawala dalam waktu beberapa hari saja. Bukankah aku sudah mem

  • Geger Kahyangan   386.Tetua Kuil

    Bara menghentikan terbangnya setelah Kuil Naga Air terlihat 200 tombak di depan sana. Kedua matanya menyala emas saat merasakan aura yang begitu kuat dari arah kuil tersebut."Ada yang tidak beres...Aku merasakan adanya aura Iblis dari Kuil tersebut...Apakah sesuatu muncul disana?" batin Bara."Apa yang terjadi sebenarnya? Aku merasa sesuatu yang buruk dari arah tempat itu," tanya Lian Xie."Benar, memang hal yang buruk. Dan Tetua bernama Ragrasha itu, dia jelas tidak akan bisa mengatasi masalah ini. Itu sebabnya Gandi mengutus kita," kata Bara."Aura Iblis yang kuat ini...Apa kau yakin bisa mengatasinya?" tanya Lian Xie. Bara terdiam dan melirik kearah wanita itu."Bahkan setingkat Dewi Es saja merasa ragu...Apakah memang sekuat itu aura Iblis yang datang dari arah area Kuil tersebut?" batinnya."Apa tidak sebaiknya kita memberitahu Gandi mengenai masalah ini?" tanya Lu Xie."Jangan. Jika kau melakukan itu, selain mengganggu pesta yang saat ini tengah dia rayakan, aku juga merasa har

  • Geger Kahyangan   385.Sesuatu Di Tengah Acara

    Keesokan harinya, Kerajaan disibukkan dengan persiapan pesta pernikahan Raja Naga Air dengan Dewi Rembulan Biru Sekar Asih yang sebentar lagi akan menjadi seorang Ratu Naga Air. Bara dan ketiga kekasihnya hanya duduk bersantai sambil melihat kesibukan tersebut. "Sepertinya Gandi ingin pamer kekayaan dan merayakan pernikahan dengan pesta besar-besaran," ucap Bara sambil menuang minuman ke dalam cangkir kaca. Lu Xie yang berada di sebelah kanan hanya diam. Sementara Xue Ruo dan Lian Xie ikut menuang minuman ke dalam cangkir masing-masing."Mungkin karena selain pernikahan, gadis itu juga dinobatkan menjadi seorang Ratu Naga Air. Ini jelas acara besar untuk Kerajaan Naga Air. Pastinya semua kalangan tak ingin melewatkannya," kata Lian Xie setelah menyeruput minumannya.Bara menoleh kearah Lu Xie yang hanya diam saja tak bersuara. Pemuda itu mencolek pinggangnya hingga membuat wanita tersebut menoleh. "Ada apa? Sepertinya kau tengah memikirkan sesuatu? Apakah kau merasa sedih karena Gan

  • Geger Kahyangan   384.Sebuah Peta(2)

    Gandi menatap kembali gambar dan simbol yang ada di peta daun lontar tersebut. Kedua matanya menatap tak berkedip setiap gambar dan simbol yang sama sekali tidak dia mengerti karena memang dia tidak memiliki pengalaman apa pun tentang dunia Iblis."Lalu, apa yang akan kita lakukan? Di dalam peta ini ada banyak simbol dan gambar yang aku tak mengerti," tanyanya setelah diam cukup lama dan tidak mengerti harus berkata apa."Tak perlu khawatir akan hal itu. Jika benar peta ini adalah peta untuk dunia yang ada di Tanah Kutukan, maka kita hanya perlu mencocokkannya saja antara peta dan tempat yang nanti akan kita kunjungi. Pertama tentu kita akan melihat yang satu ini," kata Bara sambil menunjuk ke salah satu simbol berbentuk lingkaran dengan mantra yang mengelilinginya."Tempat apa ini?" tanya Gandi penasaran."Jika aku tidak salah, ini adalah pintu Gaib yang sama dengan milik kita. Hanya saja, di sekeliling pintu Gaib ini, ada mantra yang aku sendiri tidak begitu tahu. Tapi yang jelas it

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status