แชร์

50.Kojiro vs Hua Tian

ผู้เขียน: Gibran
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2024-10-19 07:26:08

Anoman tersenyum kecil melihat keakraban dua anak Batara Geni meskipun berbeda ibu tersebut.

"Menarik," ucapnya dalam hati.

Dia pun segera mengumumkan kepada semua penonton di gelanggang tersebut bahwa pemenang di duel itu dimenangkan oleh Raksa Geni, juara bertahan Probo Lintang saat ini.

Setelah dua anak Batara Geni itu kembali ke tempat mereka dan mendapat perawatan dari para tabib dibawah pengawasan Dewi Chang Yun, Anoman pun mempersilahkan para peserta bernomor 3 untuk naik ke atas arena.

Hua Tian Geni berdiri. Semua menatap kearahnya dan menanti, siapa yang akan berdiri lagi. Namun sampai Hua Tian pergi menuju ke arena, belum ada satu pun anak Batara Geni yang bangkit berdiri.

Barulah setelah terdengar saling bisik dari mereka, sosok yang membuat Bara dan Gandi sama-sama mengepalkan tinju itu berdiri sambil sedekap tangan. Terlihat sangat santai.

Sosok berpakaian kuning berambut kuning itu melompat di udara dan menghilang. Saat muncul kembali, dia sudah berada di atas pang
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (1)
goodnovel comment avatar
Al Walid Mohammad
Haiya Thor, hari minggu bercuti ke dalam berkarya
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Geger Kahyangan   51.Pedang Kusanagi

    Hua Tian yang tak menyangka serangan kedua Kojiro begitu cepat hanya bisa mengandalkan pelindung petir miliknya untuk menahan serangan tinju pria berambut kuning tersebut. Blaaar!Terdengar ledakan petir yang menggelegar saat tinju Kojiro dengan kekuatan petir kuning miliknya menghantam pelindung petir milik Hua Tian dengan kerasnya. Tubuh pria itu langsung terpental ke belakang dengan deras. Darah muncrat dari mulutnya pertanda dia sudah terluka dalam."Sial...!" umpat Hua Tian sambil menahan tubuhnya menggunakan pedang Api Biru yan dia tancapkan di lantai arena agar tidak terus terdorong ke belakang. Sraaak!Melihat pedang itu mampu menembus lantai arena, kedua mata Kojiro Geni langsung menyipit."Saat tinju Sukma Geni menghantam lantai itu, tak ada jejak kehancuran sama sekali. Aku pikir lantai ini sangat kuat. Apakah itu berarti pedang di tangan begundal ini lebih kuat dari yang aku duga?" batin Kojiro sambil terus menatap kearah Hua Tian yang akhirnya berhenti terdorong setelah

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-10-20
  • Geger Kahyangan   52.Keributan

    Semua orang menatap kearah arena dimana telah terjadi sesuatu yang sangat cepat yang tak terlihat oleh mata. Kojiro telah menyerang Hua Tian dengan kecepatan luar biasa mengerikan. Serangan tersebut tak mampu ditangkis oleh putra Dewi Song Hua sehingga dengan mudah Pedang Kusanagi menebas tubuh kakak Song Yue tersebut.Hua Tian masih terdiam terpaku di tempatnya sementara di tribun telah ramai teriakan histeris Sua Ning adiknya. Setelah beberapa saat, Hua Tian pun tumbang. Dan yang membuat ngeri adalah, tubuh pria tersebut terbelah dari bahu kanan hingga ke perut sebelah kiri.Brugh!Suara tubuh Hua Tian yang jatuh dengan tubuh terpotong menjadi dua membuat semua orang berseru ngeri. Jaka Geni yang melihat itu benar-benar terkejut."Bagaimana aku bisa tidak melihat takdir dia...?" batin Jaka Geni sambil bangkit berdiri.Semua orang terlihat panik. Sementara Dewi Song Hua nampak terdiam dengan mata menatap nanar kearah Kojiro. Begitu juga dengan Lian Xie dan beberapa orang lainnya. Mer

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-10-20
  • Geger Kahyangan   53.Menaklukkan Dewi Es

    Gandi terkejut mendengar teriakan keras Bara Sena yang tepat di telinga sebelah kirinya. Dia menoleh dan memaki panjang pendek kepada Pendekar Golok Iblis tersebut. Setelah sempat melirik dan tersenyum kearah Kahiyang Dewi, pemuda itu pun melompat di udara dan langsung menerjang kearah langit dimana Pedang Es berukuran raksasa tengah melayang turun ke bawah. Sementara, Bara berusaha untuk membujuk Lian Xie untuk menghentikan Pedang tersebut. Akan tetapi bujukan nya tidak mempan sama sekali. "Lian Xie, jika kau terus melakukan ini, banyak orang yang akan berjatuhan. Itu artinya kau akan menjadi seorang penjahat besar di dunia ini. Hentikan sekarang atau aku akan mencium dirimu." kata Bara Seliarang sudah kehabisan akal. Xue Ruo dan Kahiyang Dewi sama-sama terkejut mendengar apa yang Bara Sena katakan. "Hei! Apakah kau akan merebut dia dari Cakara yang sudah menemanimu sejak lama!?” seru Kahiyang Dewi. Lian Xie yang mendengar dirinya akan dicium oleh Bara Sena seketika menghentik

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-10-20
  • Geger Kahyangan   54.Bangkit Dari Kematian

    Jaka Geni tak mempedulikan Kojiro yang berlutut sambil mengerang kesakitan. Perhatiannya terpusat pada tubuh Hua Tian yang terbelah menjadi dua dari bahu kanan menyilang ke perut sebelah kiri.Iyana Tunggadewi alias Dewi Kematian langsung mendekat tanpa menunggu aba-aba dari Batara Geni. Kedua mata wanita berparas ayu itu terpejam dengan kedua telapak tangan menyatu didepan dada."Jiwanya masih ada disini. Untungnya Pedang Kusanagi tidak menyegel jiwa Hua Tian." kata Iyana."Baguslah. Kalau begitu, kita bisa mengembalikannya lagi ke dunia ini." kata Jaka Geni.Matanya melirik kearah Kojiro yang tengah terikat kedua tangannya oleh rantai petir merah yang tentu saja sangat menyiksa. Dewi Amaterasu yang tahu hal itu segera mendekat dan memohon kepada Jaka Geni untuk melepaskan putranya."Kakang, tolong lepaskan dia...Dia memang suka kurang ajar dan tidak patuh. Tapi aku yakin, dia tidak berniat membunuh Hua Tian!" kata Dewi Amaterasu.Batara Geni memejamkan matanya. Senyum tipis mengemba

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-10-20
  • Geger Kahyangan   55.Teguran Keras!

    Setelah usaha yang dilakukan oleh Jaka Geni dan istrinya Iyana Tungadewi, akhirnya Hua Tian Geni, anak pertama dari Dewi Song Hua berhasil bangkit kembali dari kematian. Pemuda itu tak menyangka sama sekali dia akan hidup kembali setelah jiwanya sempat diseret oleh Dua Pengawal seram dari Dunia Kematian."Ayah...Ibu Iyana..." lirih Hua Tian dengan mata berkaca-kaca menatap kedua orang yang telah menyelamatkan dirinya tersebut. Lalu tatapan matanya tertuju pada Dewi Song Hua dan kedua adiknya yang telah berada di sana. Mereka berempat pun saling berpelukan. Song Yue yang awalnya masih belum akrab dengan sang kakak akhirnya baru menyadari perasaan kehilangan sehingga dia pun tanpa ragu memeluk kakaknya yang baru bangkit dari kematian tersebut."Beruntung Batara Geni menyelamatkan nyawamu nak..." ucap Dewi Song Hua.Hua Tian mengangguk dan tersenyum kearah ibunya. Orang yang paling dia hormati di dunia ini."Aku kalah bu...Kojiro terlalu kuat." ucapnya dengan nada lesu."Tak masalah. Kau

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-10-20
  • Geger Kahyangan   56.Raya vs Tatsuka

    Bara Sena dan Gandi sama-sama duduk di tempatnya kembali. Lian Xie dan Kahiyang Dewi serta Xue Ruo pun kembali duduk di tempat para penonton. Di tengah arena sana, Raya Geni dan Tatsuka tengah melakukan pertarungan sengit.Raya Geni sempat merasa tenang karena melawan Tatsuka yang kemampuannya belum dia ketahui. Namun setelah memasuki pertarungan, dia merasa gadis kecil itu bukan lawan yang bisa dia anggap remeh.Serangan Tatsuka sangat aneh dan tidak tertebak dari mana arah serangannya."Apa yang dia gunakan? Kalau kecepatan, harusnya mataku bisa melihat gerak tubuhnya..." batin Raya.Tatsuka Geni memiliki kemampuan yang tidak diketahui saudara-saudaranya yang lain. Yakni kemampuan berpindah tempat dalam jarak pendek dan pertahanan kuat dari kekuatan petir. Namun Raya juga bukan sosok yang lemah. Kemampuan hebatnya adalah kekuatan Petir hitam. Petir langka dan hanya dia yang memiliki.Srrrt!Petir hitam itu keluar dari tubuh Raya. Lalu dengan satu gerakan cepat dia sudah meluncur kea

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-10-21
  • Geger Kahyangan   57.Zhou Yin vs Mahaputri

    Anoman menoleh kearah Jaka Geni."Apakah masih akan berlanjut?" tanya makhluk tersebut. Jaka Geni menganggukkan kepalanya memberikan jawaban kepada Dewa Kera Putih tersebut."Silakan naik ke atas Arena untuk yang membawa nomor 6." ucap Anoman.Dua sosok melesat dari tempat para peserta. Mereka adalah Zhou Yin dan Maha Putri."Putri Dewi Zhou dan Putri Dewi Maharani, kemarilah." kata Anoman.Zhou Yin dan Maha Putri sama-sama menurut. Mereka berdua mendekati Anoman. Bara Sena yang tahu bahwa istrinya itu tengah hamil terlihat sedikit gelisah karena sebentar lagi akan melihat wanitanya bertarung. Dia takut terjadi sesuatu pada istrinya tersebut."Dia pernah berkata tidak akan ikut acara ini....Apa yang dia pikirkan sekarang?" batin Bara sambil menatap kearah depan."Kau sepertinya tidak tenang. Apakah ada sesuatu pada mereka? Jangan bilang keduanya itu adalah kekasihmu," tanya Gandi. "Bukan begitu. Wanita berpakaian merah itu adalah istriku. Dan saat ini dia tengah mengandung..." ucap B

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-10-21
  • Geger Kahyangan   58.Yao Ling vs Nawang Geni

    Semua mata menatap tercengang kearah langit dimana Formasi Hukuman Langit milik Zhou Yin telah dinyalakan. Tidak semua orang tahu kehebatan jurus milik Dewi Zhou tersebut. Namun semua anggota keluarga Gnei tahu dengan kekuatan yang bisa mendatangkan kehancuran itu.Maha Putri yang terluka menatap kearah Zhou Yin yang melayang sambil tersenyum kepadanya dengan mata menyala merah."Kakak Maha Putri, lebih baik kau menyerah saja. Kau juga sudah terluka. Formasi Hukuman Langit ini memiliki beberapa tingkat. Dan ini adalah tingkat paling rendah. Maafkan aku, mungkin kau sudah salah menilai diriku seperti halnya dengan saudara-saudara yang lain. Karena aku yang sekarang sudah bukan lagi Zhou Yin yang dulu....Aku bisa bersaing di Turnamen ini dengan kemampuan baru yang aku miliki." kata Zhou Yin membuat semua orang terpana dan terkagum-kagum.Gandi tak menyangka melihat kehebatan istri Bara Sena tersebut."Meski dalam keadaan mengandung, dia masih bisa mengalahkan adik Bayu Jaga Geni...Luar

    ปรับปรุงล่าสุด : 2024-10-21

บทล่าสุด

  • Geger Kahyangan   472.Akhir Dari Jiwa Ke-3

    Tubuh Sasaka yang berada dalam lilitan rantai merah terlihat menunduk lesu setelah terkena jurus Kutukan Mata milik Sasaka yang ada di tubuh Bara Sena. Jurus yang memiliki kekuatan mengerikan dalam menekan mental lawan itu akhirnya membuat pecahan jiwa itu takluk dengan mudah."Sekarang kau bisa menyerapnya dengan mudah bocah. Aku sudah banyak bekerja, giliranmu menyelesaikan semuanya," kata Sasaka lalu dia pun kembali ke dalam alam jiwa milik Pendekar Golok Iblis tersebut.Bara yang baru saja kembali ke dunia nyata segera membuka matanya. Dia menatap Iblis Sasaka yang berada di depannya. Kedua mata Iblis itu terlihat terbuka lebar dengan tatapan kosong. Jurus Kutukan Mata milik Sasaka masih mempengaruhinya."Jurus yang mengerikan...Bahkan dia gunakan kepada jiwanya sendiri..." batin Bara lalu dia pun bersiap untuk menusuk tubu Iblis itu menggunakan Pedang Es Abadi yang ada di tangannya. Dengan membunuh Iblis itu, Bunga Neraka akan tertidur dan Bara bisa menyerapnya dengan mudah.Jleb

  • Geger Kahyangan   471.Kutukan Mata

    Gandi dan Pragasena sama-sama terpana dengan pertarungan yang terjadi di depan sana. Mereka seperti disuguhkan pertunjukan yang luar biasa menghibur."Bukankah ini waktu yang tepat minum teh sambil menonton? Tak kusangka akan menyenangkan seperti ini melihat pertarungan mereka." ujar Gandi sambil duduk bersila di udara. Entah dari mana datangnya, di tangan kanannya telah tergenggam secawan minuman dan dia pun terlihat sangat santai.Pragasena menoleh lalu geleng-geleng kepalanya."Masih sempat-sempatnya dia bersantai di tempat seperti ini. Dua orang ini sepertinya sama-sama sinting..." batin Pragasena sambil kembali menatap kearah depan sana.Bara Sena meluncur dengan sangat cepat kemudian membuat tebasan mematikan kearah Sasaka yang menanti dengan Pedang merah di tangannya. Aura pedang berhawa dingin itu menyeruak dan membentuk garis lurus memanjang seolah hendak membelah bumi. Dengan cepat Sasaka meniup pedang di tangannya dengan napas api hingga pedang itu berkobar hebat.Lalu samb

  • Geger Kahyangan   470.Asura Bara Sena

    Bara Sena menyeringai sinis dengan tampilan Iblis Es Cakara yang membuat Sasaka terkejut bukan main."Aku sudah katakan, kau hanya akan menyia-nyiakan kekuatan jika bertarung melawanku. Karena kau hanya satu pecahan jiwa dan di dalam tubuhku ada beberapa pecahan jiwa darimu dan Cakara!" ucap Bara lalu tubuhnya melesat dengan cepat kearah Sasaka.Iblis Neraka itu mengertakkan rahang nya karena marah. Lalu dari dalam tubuhnya keluar aura merah yang merebak sehingga membuat hancur kekuatan es milik Bara Sena. Gelombang kekuatan itu pun menderu bak topan yang menerpa. Bara segera menciptakan pelindung es yang menutupi tubuhnya saat badai merah panas membara itu menerpa.Wosshhh!Melihat Bara yang nampak baik-baik saja setelah terkena gelombang panas miliknya membuat Sasaka semakin geram dibuatnya."Kekuatan es itu...seandainya aku memiliki semua jiwa yang terpisah, pasti es milikmu tidak akan bisa menahan gelombang kekuatan milikku. Tapi aku akui, kau hebat bisa memiliki pecahan jiwa adik

  • Geger Kahyangan   469.Mantra Perajam Iblis

    Gandi membuka kedua matanya yang sempat terpejam selama beberapa saat setelah Iblis Sasaka memasuki alam jiwa miliknya. Senyuman tipis mengembang di bibirnya. Dia melihat semua yang terjadi di dalam alam jiwa tersebut. Bagaimana Ki Ageng Samudra Biru membuat Sasaka tak berdaya. Kini Iblis itu telah kembali ke dalam bunga Neraka dalam keadaan terluka karena jurus aneh yang Ki Ageng Samudra Biru lancarkan padanya."Apa yang kau lakukan padanya Ki?" tanya Gandi sambil menatap bunga Neraka yang nampak meredup nyala apinya setelah sebelumnya dipaksa kembali oleh Naga Kuno tersebut."Aku menggunakan Mantra Perajam Iblis yang sudah lama sekali tak pernah aku gunakan. Dan dia merasakan jurus itu saat ini. Benar-benar Iblis yang malang." kata Ki Ageng Samudra Biru di dalam alam jiwa Gandi."Mantra Perajam Iblis? Ada jurus seperti itu? Apakah dampaknya berbahaya bagi para iblis?" tanya Gandi."Namanya juga Perajam Iblis. Tentu saja itu berbahaya untuk mereka. Terutama tubuh Jiwa mereka yang te

  • Geger Kahyangan   468.Alam Jiwa Gandi

    Gandi Wiratama terkejut saat melihat bunga Neraka mengeluarkan aura merah yang sangat kuat hingga membuat tubuhnya tertekan. Apalagi hawa panas yang merebak seketika meningkat hingga membuat Raja Naga Air itu merasa tubuhnya bagaikan terpanggang hidup-hidup meski dia masih bisa bertahan dengan kekuatan miliknya."Ini benar-benar gila! Panas yang dia miliki sungguh diluar nalar! Apa jadinya jika sampai Bara memiliki pecahan jiwa ini? Bukankah dia akan menjadi lebih sulit untuk dikalahkan?" batin Gandi.Matanya menatap waspada karena meskipun bunga itu terikat oleh rantai dari empat sudut, nyatanya bunga tersebut masih mampu menyerang dirinya dengan jurus ilusi dan gelombang panas. Selain itu, keadaan di dunia itu yang kering kerontang serta tanah yang terlihat membara sudah pasti dikarenakan bunga Neraka tersebut. Itu artinya, bunga itu sangatlah kuat dan berbahaya.Tak lama kemudian dari dalam bunga Neraka itu muncul aura merah yang melayang di udara. Aura tersebut dengan perlahan mem

  • Geger Kahyangan   467.Pecahan Jiwa

    Azkat Moil terkejut saat cahaya kuning keemasan merasuki tubuhnya. Perasaan nyaman dan aura hangat itu membuatnya merasa begitu tenang. Seketika kulitnya yang semula berwarna merah pun berubah menjadi warna coklat muda seperti manusia biasa. Semua yang melihat itu terkejut dibuatnya. Mereka menjadi sangat penasaran, siapa sebenarnya pemuda bernama Bara Sena tersebut."Aku menghapus tanda Iblis yang ada di tubuh kalian semua. Anggap saja ini sebagai hadiah karena kalian telah menyambutku disini sebagai tamu dengan baik. Tak hanya itu, aku juga akan membebaskan kalian dari para roh jahat yang ada di dunia ini. Dengan begitu, kalian akan hidup aman tanpa gangguan." ucap Bara lalu dia pun mengangkat tangan kirinya dan mengerahkan kekuatan cahaya hingga merebak ke segala arah.Wusss!Bahkan kekuatan cahaya itu membuat pagar kayu yang tertanam segel pelindung hancur seketika. Orang-orang Suku Moil menjerit ketakutan. Namun hawa hangat dan menenangkan dari c

  • Geger Kahyangan   466. Tanda Dewa?

    Gandi terkejut saat dia memasuki pintu Kuil Kuno tersebut. Karena begitu masuk dirinya langsung disambut oleh hawa panas yang luar biasa menyengat sehingga Raja Air tersebut segera mengerahkan perisai air miliknya untuk melindungi diri dari hawa panas tersebut."Gila! Tempat macam apa ini? Apakah ini Neraka?" batin Gandi sambil terbang dengan perlahan.Sejauh mata memandang dia tak melihat keindahan seperti yang Bara dan Pragasena saksikan. Yang ada justru sebaliknya, tanah yang merah tandus dan seperti membara terbakar api. Bahkan ada pohon namun daunnya adalah Api yang berkobar-kobar. Dari dalam lubang raksasa yang ada didekatnya pun beberapa waktu sekali akan terdengar suara gemuruh dahsyat yang diiringi asap putih tebal membubung tinggi ke udara. Benar-benar terlihat seperti di Neraka.Gandi penasaran tempat apa yang dia kunjungi itu. Sembari terbang, dia pun melacak keberadaan Bara dan Pragasena. Dia bisa merasakan hawa kehadiran dua orang terseb

  • Geger Kahyangan   465.Suku Moil

    Gedebuk Gedebuk gedebuk! Terdengar suara keras dari arah depan sana. Bara dan Pragasena cukup tegang menanti siapa yang akan datang dengan suara yang heboh seperti itu. Mirip suara langkah kaki kuda, namun itu lebih berat.Setelah menanti cukup lama, akhirnya muncul beberapa sosok binatang berukuran raksasa yang berlari dengan cepat kearah gerbang kayu. Di atas binatang aneh mirip kadal itu duduk empat orang berkulit merah dan berambut putih. Telinga mereka lancip dan hidungnya sedikit panjang. "Makhluk apa itu?" batin Bara yang masih bersembunyi di dekat gerbang kayu."Cepat masuk dan bawa hasil buruan! Kita akan berpesta hahaha!" teriak pria berjenggot panjang yang Bara duga adalah pemimpin kelompok tersebut. Ada tiga kadal raksasa yang membawa beberapa orang berkulit merah. Kadal tersebut berlari tak kalah cepat dari kuda. Saat sampai di depan gerbang, kadal yang berada di barisan paling depan berhenti seketika lalu menoleh kearah Bara Sena.Hal itu tentu saja membuat pemuda ter

  • Geger Kahyangan   464.Kuil Kuno

    Gandi menatap sosok roh tersebut dengan mata memicing."Kau memberitahu hal sebanyak ini tidak mungkin secara cuma-cuma bukan?" tanya pemuda itu.Shupala tersenyum."Tentu saja. Tidak ada hal yang cuma-cuma di dunia ini. Sebagai ganti dari berita yang aku sampaikan, aku ingin meminta sesuatu darimu. Anggap saja ini adalah permohonan dariku," kata Shupala."Apa yang kau inginkan dariku?" tanya Gandi."Mudah saja jika kau mau. Aku hanya ingin kau menyelamatkan kami para manusia iblis dan Binatang Iblis dari cengkraman Mayadwipa. Aku tahu ini akan sulit bagimu. Tapi aku melihat tekat di hatimu itu bahkan mengalahkan benteng baja sekalipun. Tak ada yang bisa kami lakukan kecuali menuruti kemauan Mayadwipa. Sebenarnya kami pun tak ingin menjadi budak..." kata Shupala dengan suara yang serak. Gandi terdiam namun masih menatap sosok yang hampir tembus pandang tersebut."Jika permintaan hanya itu, tanpa kau minta aku pun akan membunuh wanita itu dengan tanganku karena kemauanku sendiri. Karen

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status