Beranda / Fantasi / Geger Kahyangan / 43.Tongkat Geni

Share

43.Tongkat Geni

Penulis: Gibran
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-17 07:05:25

Bara Sena dan Gandi Wiratama kembali ke rumah masing-masing setelah jamuan makan malam yang meriah. Cincin mereka dikembalikan kepada Ganesha yang menjadi pengawas dan keamanan saat jamuan makan malam tersebut. Malam itu perjamuan semakin meriah saat dua Dewa dari Timur tiba dan juga Dewa Wisnu yang datang di penghujung acara.

Sesampainya di rumah, Bara langsung melakukan semedi. Lian Xie yang sudah lama menunggu hanya bisa mendengus kesal dan menggerutu karena Bara tidak mengajaknya berbincang. Padahal entah kenapa dia merasa rindu selama pemuda itu pergi.

"Dia benar-benar tidak mempedulikan diriku...Benar-benar...!" gerutu Dewi Es tersebut.

Bara Sena tidak peduli Dengan apa yang Lian Xie katakan. Dia memusatkan pikiran dan tenaga dalamnya untuk menerobos ke Alam Dewa malam itu juga. Karena dia tak bisa menganggap remeh lawan-lawannya nanti di Turnamen yang akan diadakan besok.

Begitu juga dengan Gandi yang malam itu ditemani Rara Sinta istrinya dan juga anaknya Rara Andini yang masi
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Geger Kahyangan   44.Trikala

    Gandi Wiratama menatap sosok bernama Trikala tersebut."Baiklah, aku sudah tahu siapa namamu. Sekarang, katakan apa yang kau inginkan sampai kau mengganggu di saat aku tengah tidur. Kau tahu itu tidak sopan? Tadi kau bilang sebuah nama, Dewa Kuno...? Siapa dia?" tanya Gandi."Dewa Kuno Kronos adalah Dewa Pencipta. Dia yang menciptakan dunia di bagian barat. Sama halnya dengan para Pencipta dari Selatan, Timur dan Utara. Namun Dewa kami memiliki kekuatan yang paling menakutkan. Dia menciptakan senjata abadi yang sangat kuat yang disebut sebagai Tombak Penguasa Petir. Senjata itu adalah gabungan dari empat senjata Sakti milik Tuan Kronos. Dan tongkat Neraka ini adalah salah satunya dari empat senjata tersebut." kata Trikala."Jadi, Tongkat ini berasal dari kahyangan barat? Lalu bagaimana senjata abadi sampai terpecah menjadi empat? apakah sesuatu terjadi pada Dewa bernama Kromos itu?" tanya Gandi."Kronos! Bukan Kromos!" hardik Trikala sambil melotot menampakkan mata satunya yang menya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-17
  • Geger Kahyangan   45.Turnamen Dimulai!

    Malam itu Gandi Wiratama melaporkan apa yang baru saja dia alami kepada Batara Geni sekaligus menitipkan Tongkat Geni yang memiliki nama asli Tongkat Neraka tersebut kepada sang Batara. Gandi merasa tongkat itu lebih aman di tangan Jaka Geni ayah mertuanya. Setelah menjelaskan perihal tongkat itu, Jaka Geni pun menerima tongkat tersebut dan menyimpannya didalam Kerajaan Jiwa miliknya. Hal yang diluar dugaan Trikala sama sekali. Rencana yang dia buat agar bisa keluar dari cengkraman Darah Istimewa milik Rara Sinta justru berakhir di tangan sang pemilik utama dari Darah Istimewa tersebut. Yakni Batara Geni. Didalam Dunia Tongkat Neraka, Trikala murka besar. Dia mengamuk kesana kemari karena saking kesalnya. Tapi apalah daya, setelah memasuki Kerajaan Jiwa milik Jaka Geni, tak ada yang bisa berbuat apa-apa tanpa seijin Batara Geni tersebut. "Terimakasih Gandi, kau mempercayakan hal ini kepada orang yang tepat. Nanti aku akan kunjungi makhluk bernama Trikala itu. Ada beberapa hal yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Geger Kahyangan   46.Sukma vs Xiao Fan

    Anoman melayang terbang ke udara. Lalu kedua tangannya nampak menyilang didepan dada. Dengan satu tarikan napas, dewa berwujud kera putih itu mengembangkan kedua tangannya dengan cepat. Satu gelombang hitam dan putih menderu dari dalam tubuhnya dan berputar mengelilingi arena pertarungan. Jaka Geni menatap dua gelombang tersebut. Senyum tipis nampak tersungging di bibirnya. "Pembatas ruang dan waktu. Cerdik juga cara dia mengakali dampak pertarungan agar tidak berdampak pada penonton." batin Jaka Geni. Gelombang hitam dan putih itu membentuk penghalang persegi yang mengurung arena. "Sekarang kalian boleh bertarung," kata Anoman yang menjauh dari arena tersebut. Sukma Geni mengangguk. Dia pun menoleh kearah Xiao Fan. "Adik, kau boleh menyerangku lebih dulu. Tunjukkan padaku, upayamu selama seratus tahun ini!" kata Sukma Geni. Xiao Fan mengangguk. Mau bagaimana lagi. Botol berisi angka itu sudah dia ambil secara acak. Dia berharap bisa bertemu dengan saudara yang lainnya kecuali

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Geger Kahyangan   47.Sukma vs Xiao Fan (2)

    Traaang! Terdengar suara dentrangan senjata setelah tangan Sukma Geni menyambar pedang milik Gong Xiao Fan. Pijaran api merah memercik di udara. Semua penonton dibuat takjub dengan kemampuan Sukma Geni yang hanya menggunakan tangan kosong untuk menghalau pedang milik Xiao Fan. Tak hanya itu, tangan tersebut seolah-olah juga menjadi besi karena suara dentrangan yang kuat akibat benturan. "Apakah hanya ini kemampuan pedangmu adik?" tanya Sukma sambil tersenyum. Xiao Fan yang malu karena tak bisa menekan lawan akhirnya menjadi kesal dengan senyuman Sukma Geni yang dia anggap mengejek. Sambil berteriak kencang, tubuhnya melesat dengan cepat kearah putri Dewi Kematian tersebut. Dia menyerang dengan membabibuta. Pedang di tangannya bagai tak terlihat saat dia menyerang Sukma Geni. Namun wanita itu tetap tenang menghadapinya. Karena dia tahu, tak ada senjata yang mampu menembus tubuhnya kecuali itu senjata jiwa penyegel siluman seperti yang dimiliki oleh Kojiro Geni. Yakni Pedang Kusan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Geger Kahyangan   48.Kekuatan Sukma Geni

    Gong Xiao Fan terkejut melihat tatapan mata Sukma Geni yang tidak lagi ramah. Dia sedikit menyesal karena telah berkata kurang menyenangkan kepada wanita tersebut. Entah kenapa, meski sudah menggunakan jurus terlarang Membakar Jiwa, Xiao Fan masih merasa kekuatannya tak cukup kuat untuk mengalahkan Sukma Geni yang sudah mulai serius. "Aku sudah berusaha menjadi kakak yang baik meskipun itu menjijikkan bagiku. Tapi kau rupanya lebih memilih aku yang lain... Sekarang, aku ingin menguji kekuatan jurus terlarang milikmu itu!" ucap Sukma Geni lalu sesaat kemudian tubuh menghilang dari pandangan. Terdengar suara para penonton yang kaget saat wanita itu menghilang. Xiao Fan juga tak kalah kaget karena dia yang berada tepat didepan Ratu Jagat Lelembut tersebut saat itu. "Kemana dia pergi!?” batin pemuda itu sambil menoleh ke kanan dan kekiri. Tiba-tiba dia merasakan ada kekuatan yang sangat besar datang dari atas. Dengan cepat Xiao Fan menyingkir dari tempat dia berdiri. Saat itulah, satu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-18
  • Geger Kahyangan   49.Raksa Geni vs Dewi Cakra Geni

    Raksa Geni dan Dewi Cakra saling bertatap mata. Pria muda dengan paras tampan itu tersenyum menatap wanita cantik yang ada di hadapannya. "Tak kusangka, kita harus berhadapan." kata Raksa Geni putra Dewi Ambarwati. "Tidak masalah. Anggap saja ini latihan seperti yang biasa kita lakukan. Tak perlu segan meski aku lebih lemah darimu," sahut Dewi Cakra Geni putri Mahadewi. Dia adalah adik dari Raya Geni si pemilik petir hitam. "Baiklah. Kau juga, jangan kau tahan kekuatanmu. Disini kita akan saling menunjukkan kekuatan masing-masing. Bukankan tujuan kita berlatih bersama ada untuk berada disini?" kata Raksa Geni. Dewi Cakra Geni tersenyum manis. Lalu dia pun bersiap-siap dengan pasang kuda-kuda menyerang. "Kalau begitu, biarkan aku menyerangmu lebih dulu." ucap Dewi Cakra. Raksa Geni mengangguk. Dewi Cakra Geni langsung melesat menyerang pemenang turnamen yang sama 100 tahun lalu. Set! Tubuh Dewi Cakra yang bergerak cepat lalu kakinya nenendang kearah dagu lawan. Raksa Geni memu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • Geger Kahyangan   50.Kojiro vs Hua Tian

    Anoman tersenyum kecil melihat keakraban dua anak Batara Geni meskipun berbeda ibu tersebut. "Menarik," ucapnya dalam hati. Dia pun segera mengumumkan kepada semua penonton di gelanggang tersebut bahwa pemenang di duel itu dimenangkan oleh Raksa Geni, juara bertahan Probo Lintang saat ini. Setelah dua anak Batara Geni itu kembali ke tempat mereka dan mendapat perawatan dari para tabib dibawah pengawasan Dewi Chang Yun, Anoman pun mempersilahkan para peserta bernomor 3 untuk naik ke atas arena. Hua Tian Geni berdiri. Semua menatap kearahnya dan menanti, siapa yang akan berdiri lagi. Namun sampai Hua Tian pergi menuju ke arena, belum ada satu pun anak Batara Geni yang bangkit berdiri. Barulah setelah terdengar saling bisik dari mereka, sosok yang membuat Bara dan Gandi sama-sama mengepalkan tinju itu berdiri sambil sedekap tangan. Terlihat sangat santai. Sosok berpakaian kuning berambut kuning itu melompat di udara dan menghilang. Saat muncul kembali, dia sudah berada di atas pang

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • Geger Kahyangan   51.Pedang Kusanagi

    Hua Tian yang tak menyangka serangan kedua Kojiro begitu cepat hanya bisa mengandalkan pelindung petir miliknya untuk menahan serangan tinju pria berambut kuning tersebut. Blaaar!Terdengar ledakan petir yang menggelegar saat tinju Kojiro dengan kekuatan petir kuning miliknya menghantam pelindung petir milik Hua Tian dengan kerasnya. Tubuh pria itu langsung terpental ke belakang dengan deras. Darah muncrat dari mulutnya pertanda dia sudah terluka dalam."Sial...!" umpat Hua Tian sambil menahan tubuhnya menggunakan pedang Api Biru yan dia tancapkan di lantai arena agar tidak terus terdorong ke belakang. Sraaak!Melihat pedang itu mampu menembus lantai arena, kedua mata Kojiro Geni langsung menyipit."Saat tinju Sukma Geni menghantam lantai itu, tak ada jejak kehancuran sama sekali. Aku pikir lantai ini sangat kuat. Apakah itu berarti pedang di tangan begundal ini lebih kuat dari yang aku duga?" batin Kojiro sambil terus menatap kearah Hua Tian yang akhirnya berhenti terdorong setelah

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-20

Bab terbaru

  • Geger Kahyangan   367.Formasi Penjerat Iblis (2)

    Bara Sena terkejut melihat rantai biru yang mengejar dirinya. Tak memiliki pilihan lain untuknya selain melawan jurus gabungan tersebut dengan segenap kekuatannya yang dia miliki saat ini. Pemuda itu menggerakkan tangannya membentuk rapalan. Lalu dia pun mengarahkan tangannya tersebut ke arah enam Rantai Biru yang mengejarnya. Dari dalam telapak tangan Bara keluar gelombang api merah yang menderu ke arah rantai biru. Melihat kekuatan api tersebut, empat Naga yang berada di bawah terkejut melihat kekuatan api milik Bara."Api Tingkat Neraka! Kerahkan semua kekuatan yang kalian miliki!" teriak Naga bertubuh besar.Mereka berempat pun melipatgandakan tenaga dalam sehingga membuat rantai biru mengeluarkan cahaya yang cukup terang. Gelombang api pun menghantam rantai-rantai tersebut dengan dahsyatnya.'Wosssshhhh!!!Semua Naga yang melihat nampak takjub dengan perlawanan Bara meskipun dirinya telah terkunci oleh serangan Formasi Penjerat Iblis yang tengah dikerahkan oleh empat murid terat

  • Geger Kahyangan   366.Formasi Penjerat Iblis

    Bara melangkahkan kakinya di tangga yang terakhir dengan perasaan senang karena akhirnya dia bisa melewati 1000 anak tangga dengan susah payah. "Kekuatan jiwaku meningkat meski tidak terlalu pesat. Yang paling menakjubkan adalah kekuatan luarku yang aku pikir-pikir lebih kuat dari sebelumnya saat aku masih memiliki kekuatan dewa. Apakah ini keberuntungan tersembunyi dari Tangga Penguji Jiwa ini?" batin Bara.Begitu dia menginjak kan kaki di lantai batu yang berwarna biru, dia terkejut saat melihat puluhan pria dan wanita yang berdiri di depan sana sambil menatapnya dengan pandangan mata yang menyorot tajam bagai Pemburu yang mengincar mangsanya."Apa-apaan mereka ini? Bukankah mereka adalah para murid di Padepokan Naga Air? Kenapa mereka menyambutku dengan tatapan seperti itu seolah-olah aku adalah buronan!" batin Bara sambil membalas tatapan mata mereka semua tanpa rasa takut.Pandangan mata Bara terhenti di satu sosok bertubuh besar dengan rambut yang sudah memutih. Sosok yang tak

  • Geger Kahyangan   365.Kabar Mengejutkan!

    Gandi menganggukkan kepala dan tersenyum melihat wajah Ki Jogo Segoro yang terlihat pucat."Tapi Yang Mulia, bukankah dia adalah tamu anda? Ditambah, dia buka seorang Iblis bukan?" tanya pria tua tersebut."Kau akan tahu saat Formasi itu dinyalakan. Aku akan mengawasi untuk berjaga-jaga seandainya dia mengamuk," kata Gandi membuat Ki Jogo Segoro penasaran."Memangnya dia sekuat apa sampai Yang Mulia sendiri yang akan mengawasi? Apakah kemampuan para guru di Padepokan ini tidak meyakinkan menurut Yang Mulia?" tanya Ki Jogo sedikit tidak enak karena merasa Rajanya telah meremehkan kemampuannya dan juga para guru di Padepokan Naga tersebut meski mereka rata-rata masih berada di Ranah Alam Cakrawala."Bukannya aku tak percaya kepada kalian. Asal kalian tahu, pria ini hampir saja mengalahkanku dengan telak saat Turnamen Probo Lintang berlangsung." kata Gandi lagi-lagi membuat Ki Jogo Segoro terkejut setengah mati. Dia pun tak berani mengajukan pertanyaan lagi setelah tahu bahwa pria yang a

  • Geger Kahyangan   364.Tangga Penguji Jiwa

    Begitu kaki Bara memasuki gapura tersebut, dia merasakan tekanan yang kuat dari arah depan. Pemuda itu tersenyum merasakan hembusan angin yang kuat dari arah bukit yang berada di atasnya tersebut."Kita berada di jalan yang benar," kata Bara sambil melangkah terus ke depan dengan perlahan."Kekuatan ini masih kecil untuk kita hadapi. Tapi mungkin cukup menghibur untukmu." kata Lian Xie yang melangkah di belakang Bara. Pemuda itu menyeringai kecil."Mungkin yang dimaksud sambutan oleh belut biru itu. Tak masalah jika dia ingin menghiburku, tapi dia seharusnya tahu dampak yang akan ditimbulkan jika ingin menghibur diriku," kata Bara sambil terus melangkahkan kakinya di atas tangga tak terlihat. Hembusan angin tersebut semakin kuat saat Bara dan yang lain semakin naik ke atas hingga membuat langkah pemuda itu semakin perlahan. "Ini baru setengah jalan, tapi hembusan itu sudah membuat langkah kakiku menjadi pelan...Sepertinya ini benar-benar bisa menghiburku..." ucap Bara sambil terseny

  • Geger Kahyangan   363.Catatan Dari Neraka

    Gandi yang mendengar suara tersebut tertegun dibuatnya. "Tombak Banyu Biru...Itu adalah pusaka kuno dari Naga Air yang sudah lama menjadi cerita legenda. Sampai sekarang aku sendiri tidak tahu sama sekali bentuknya seperti apa." batin Gandi sambil menatap raut wajah Bara yang nampak terbelakak setelah membaca catatan kuno berasal dari neraka tersebut."Luar biasa...! Jadi, Yama memiliki beberapa benda Surgawi...Dan salah satunya ada di tanganku Hahaha! Aku penasaran bagaimana raut wajahnya setelah tahu bahwa benda itu ada di tanganku," ucap Bara sambil menyeringai."Tapi sebaiknya kau juga berhati-hati. Bukan tidak mungkin Dewa Yama akan mengirim pembunuh untuk memburumu setelah keberadaan Kotak ini diketahui olehnya. Selama ini benda itu tersembunyi sehingga luput dari pandangan matanya. Tapi, kau baru saja menggunakannya hingga membuat fenomena alam yang cukup menghebohkan. Dia pasti merasakan keberadaan harta miliknya yang telah lama hilang," kata Gandi memperingatkan.Bara tersen

  • Geger Kahyangan   362.Jejak Jiwa Misterius

    Bara terkagum-kagum pada tubuhnya sendiri yang mengalami perubahan begitu banyak. Bahkan dia sangat pangling dengan tampangnya sendiri yang kini menjadi lebih tampan dan bersinar. Saat dia menatap wajahnya, ada perasaan yang tak asing seolah dia pernah melihat wajah tersebut namun entah dimana."Apakah ini dampak dari kekuatan sejati yang sangat murni hingga semua kotoran jiwa milikku terhapuskan? Kalau benar begitu, bukankah ini sangat luar biasa?" batin Bara lalu dia pun tersenyum saat mengingat bagaimana tiga wanita yang ada di luar kamar itu terpana melihat perubahan pada dirinya.Pemuda itu pun melangkah keluar dari dalam kamar sambil tersenyum senang. "Ternyata kalian terkejut karena perubahan pada diriku...? Tapi aku tetaplah Bara yang sama," kata Bara sambil mendekati tiga wanita cantik tersebut."Jujur saja aku memang terkejut dengan penampilan kakak yang berubah hingga membuatku hampir tak mengenalimu...Tapi kakak memang terlihat sangat tampan saat ini dan aura Dewa milik k

  • Geger Kahyangan   361.Naik Ranah

    Cahaya emas itu terus menghantam perisai raksasa yang melindungi Kerajaan Naga Air. Semua Naga penghuni Kerajaan tersebut dibuat gempar tak terkecuali Gandi dan para tetua di Kuil Naga Air. Setelah upacara penobatan Sekar Asih selesai, pemuda itu pun terbang di susul Sekar yang juga sudah bisa terbang setelah dirinya menjadi makhluk ras Naga Air. Kekuatan gadis itu meningkat hingga ke Ranah Puncak Alam Mendalam dan tak lama lagi akan segera menerobos ke Ranah selanjutnya.Gandi dan Sekar berhenti di atas rumah tempat Bara tinggal. Mereka berdua menatap cahaya terang yang muncul dari dalam rumah tersebut dan melesat ke atas hingga ribuan tombak. Cahaya itu menekan perisai air yang diciptakan oleh para tetua Kuil sejak lama bahkan sebelum Gandi datang ke Kerajaan tersebut."Dia menerobos ke Ranah Alam Cakrawala...Bagaimana dia bisa menerobos secepat itu? Bahkan kita belum masuk ke Tanah Kutukan untuk mencari buruan..." batin Gandi sambil terus menatap kearah cahaya emas yang ada di depa

  • Geger Kahyangan   360.Gempar!

    Dari dalam kotak itu keluar aura putih kebiruan yang juga diselingi warna lain seperti merah, hijau dan keunguan. Bara bisa mencium aroma yang menurutnya begitu enak dari dalam kotak kayu tersebut."Aroma harum ini...Kekuatan Sejati yang begitu murni...Aku benar-benar beruntung meskipun aku turun ke Ranah Alam Mendalam, dengan 100.000 kekuata sejati yang murni ini, aku bisa membentuk akar kekuatan di dalam tubuhku lebih baik dari sebelumnya. Dengan begitu, kemampuanku akan melebihi apa yang terbayangkan...Kehilangan Pedang Naga Iblis dan Tameng Naga tidak masalah bagiku. Karena keuntunganku lebih besar dari semua itu hahaha!" ucap Bara begitu senang mendapatkan sesuatu yang sebenarnya mustahil untuk dia dapatkan.Bara menghirup kekuatan sejati dari dalam kotak kayu tersebut masuk ke dalam mulutnya. Dia tak perlu menggunakan Rantai Ungu Pengikat Jiwa miliknya karena jiwa-jiwa di dalam kotak kayu telah dimurnikan sedemikian rupa sehingga dengan mudah bisa diserap tanpa ada perlawanan.B

  • Geger Kahyangan   359.Kotak Penangkar Jiwa

    Iblis Guo Jiu yang ketakutan karena tahu bagaimana tersiksanya jika sampai Bara menggunakan kemampuan anehnya untuk membuat dia sekarat sepanjang waktu. Dan akhirnya dia mau menyerahkan benda keramat yang dia miliki selama ini kepada Dewa Cahaya yang sudah menjadi tuannya tersebut. Benda berwujud kotak kayu yang memiliki ukiran kuno di bagian tutupnya itu melayang di atas dua telapak tangan Guo Jiu. "Kotak Penangkar Jiwa...? Harta Karun seperti ini, bukankah hanya ada di Alam Neraka milik Dewa Yama?" tanya Bara sambil mengambil kotak tersebut."Aku mendapatkan kotak itu di sebuah tempat yang jauh dari Zhuo Guo. Tepatnya di wilayah kekuasaan kahyangan barat," kata Guo Jiu dengan nada lirih. Dia sungguh bersedih karena harus merelakan kotak kayu yang didalamnya terdapat 100.000 jiwa hasil pembantaian yang dia lakukan dulu. Dan 100.000 jiwa itu tentu saja sudah dimurnikan menjadi kekuatan sejati yang benar-benar murni berkat kemampuan aneh dari Kotak Penangkar Jiwa."Kau memberikan hadi

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status