Home / Fantasi / Geger Kahyangan / 454.Ledakan Cahaya

Share

454.Ledakan Cahaya

Author: Gibran
last update Last Updated: 2025-04-09 10:15:18

Di dalam Dunia Ilusi, Bara Sena sudah semakin terpuruk oleh serangan-serangan Shupala. Napasnya tersengal dan tubuhnya mulai lemah setiap waktu. Shupala semakin gencar menyerang dirinya. Dari berbagai sisi serangan kuat datang yang membuat Bara semakin kesulitan.

"Masih bisa bertahan didalam Dunia Ilusi milikku, kau memiliki kemampuan yang lumayan. Tapi, cukup sudah main-mainnya...Akan aku bereskan secepatnya," kata Shupala sambil mengangkat tangan kanannya.

Tiba-tiba dari arah atas Bara Sena muncul sepasang mata hitam raksasa yang menatap kearah pemuda tersebut. Saat itulah, tubuh Bara tak bisa bergerak sama sekali terpaku menatap sepasang mata mengerikan.

"Hisap semua kekuatan jiwanya tanpa sisa!" teriak Shupala.

Mata hitam itu semakin mengeluarkan aura yang mengerikan. Bara tak bisa menahan tubuhnya yang tiba-tiba terangkat di udara. Dan secara perlahan kekuatan jiwanya mulai tersedot oleh mata tersebut.

"Apa-apaan ini!?" teriak Bara sambil berusaha melepaskan diri dari pengaruh ma
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Geger Kahyangan   455.Peningkatan

    Wosshhh!Kekuatan ledakan cahaya milik Bara membuat semua yang ada di sekitarnya hancur. Gandi pun harus bertahan di balik Tameng Raja miliknya. Sementara Shupala terlihat mati-matian bertahan menggunakan Perisai Hitam yang sudah terkikis oleh cahaya ditambah dia terluka cukup parah setelah dunia ilusi miliknya hancur."Bocah itu...! Dia memiliki kekuatan cahaya mengerikan seperti ini...! Sungguh diluar dugaan sama sekali!" batin Shupala sambil memikirkan cara untuk pergi dari tempat tersebut dan melaporkan kekuatan Bara kepada Ratu Mayadwipa.Namun hal itu tak akan pernah terjadi karena tiba-tiba Gandi dengan nekat menerjang ke arahnya. Cahaya yang masih berpendar menghantam tubuhnya yang terlindungi Sisik Naga. Meski sisik naga kuat, hamparan panas dari ledakan cahaya milik Bara membuat Gandi merasakan dagingnya panas seperti terbakar. Dengan cepat dia pun menderu kearah Shupala. Namun makhluk itu menyambutnya dengan sambaran tangan yang tiba-tiba memanjang dan berhasil mencengkram

    Last Updated : 2025-04-09
  • Geger Kahyangan   456.Peningkatan(2)

    Bara Sena membuka kedua matanya secara perlahan. Dia cukup terkejut melihat beberapa orang mengerumuni dirinya. Dan yang membuatnya lebih terkejut adalah dia tak mengenakan pakaian apa pun kecuali kain biru pemberian Gandi."Apa yang terjadi..? Bagaimana dengan musuh kita?" tanya Bara. Gandi tersenyum kecil sambil menepuk bahu Bara."Kau tak perlu khawatir. Musuh sudah berhasil aku kalahkan. Aku justru penasaran, apa yang terjadi padamu di dalam Dunia Ilusi miliknya?" tanya Gandi."Dunia Ilusi...?" Bara mengingat-ingat apa yang terjadi saat dirinya berada di dalam Dunia Ilusi. Seingat dirinya, dia mengerahkan kekuatan cahaya yang dia bentuk menjadi bulat di telapak tangannya hingga menjadi sangat besar. Saat serangan Shupala datang untuk kesekian kalinya, Bara pun meledakkan bola cahaya yang sudah seukuran gajah dewasa tersebut hingga terjadilah ledakan kuat di dalam alam bawah sadarnya yang dikuasai oleh Shupala.Ledakan itulah yang terpancar keluar dari tubuh Bara yang terlepas dari

    Last Updated : 2025-04-09
  • Geger Kahyangan   457.Inti Jiwa Naga Air

    Ratu Mayadwipa mengertakkan rahang nya karena murka setelah Shupala kembali dalam wujud burung gagak. Meski manusia iblis itu bisa merubah kembali wujudnya menjadi manusia, kemampuannya sudah sangat menurun dibanding sebelumnya yang berada di Ranah Alam Dewa. Sekarang dia seperti halnya manusia biasa yang berada di Ranah Pembentukan Tulang."Kau benar-benar tidak berguna! Kau bilang akan memata-matai mereka. Tapi kau malah pulang dalam keadaan mengenaskan seperti ini!" hardik Ratu Mayadwipa.Shupala hanya bisa berlutut dengan wajah tertunduk. Pragawana dan Bunisrawa menatap rekannya tersebut dengan senyum tipis. Menjadi penjaga Ratu adalah sebuah kehormatan bagi setiap manusia dan binatang iblis. Dan di antara empat penjaga itu ada persaingan yang tidak terlihat. Mereka berusaha menjadi yang terbaik demi kepentingan masing-masing. Semakin baik di mata Ratu Mayadwipa, itu akan semakin menguntungkan mereka. Entah dari segi posisi maupun pandangan dari Ratu terhadap mereka.Di mata Ratu

    Last Updated : 2025-04-10
  • Geger Kahyangan   458.Jurang Kesedihan

    Bara dan Gandi melanjutkan perjalanan mereka menuju ke tempat yang sesuai dengan peta. Berkat Pragasena, mereka bisa menghindari beberapa rintangan tanpa harus mengeluarkan tenaga. Setelah cukup lama berjalan, tiga orang itu berhenti di sebuah tebing curam yang sangat dalam. Mereka tak tahu seberapa dalam jurang tersebut karena di bawah sana nampak diselimuti kabut tebal."Tempat ini dinamakan Jurang Kesedihan." kata Pragasena setelah mereka duduk untuk melepas lelah ditepi jurang tersebut. Mereka sengaja tidak terbang karena untuk menghindari pasukan Mayadwipa yang kini telah mengerahkan pasukan besar-besaran di sekitar reruntuhan kuno. Dengan kekuatan Bara dan Gandi saat ini, Pragasena yakin mereka tidak akan bisa menang melawan pasukan Mayadwipa yang di pimpin oleh Bunisrawa. Sehingga mereka pun sepakat untuk berjalan kaki atau napak tilas bagi Pragasena. Karena saat dia melangkah di setiap tempat, dia teringat semua kenangan masa lalu saat berjalan kaki di jalan terjal menuju ke

    Last Updated : 2025-04-11
  • Geger Kahyangan   459.Aura Naga Air

    Setelah melewati Jurang Kesedihan, akhirnya mereka tiba di sebuah Lembah yang besar. Pragasena menunjuk kearah depan."Di Lembah itu ada satu Kuil Kuno yang didirikan oleh Mayadwipa. Kuil tersebut memiliki formasi yang sulit untuk di tembus." ucap Pragasena. Bara segera mengeluarkan peta yang dimilikinya dan mencocokkan dengan tempat tersebut."Benar, ini adalah tempat yang aku cari." ujar pemuda itu sambil menunjuk ke arah gambar bunga merah yang terkurung oleh lingkaran hitam. Dan sekelilingnya ada mantra aneh yang tak dia mengerti."Mantra itu, adalah segel yang ditanam oleh Mayadwipa agar tidak ada orang yang bisa memasuki kuil. Selain itu, sesuatu yang ada di dalam sana juga tidak bisa keluar dengan mudah." kata Pragasena,"Masalah segel itu, aku harus melihatnya secara langsung karena mungkin saja aku bisa menghancurkan segel tersebut. Jika benar di dalam kuil itu ada Bunga Neraka, ini akan menjadi bantuan yang tidak kecil untuk kita dalam melawan Ratu Mayadwipa ke depannya." ka

    Last Updated : 2025-04-11
  • Geger Kahyangan   460.Boneka Sang Ratu

    Gandi menatap kearah Barat dimana dia merasakan adanya aura kuat melesat ke tempat dia berada. Nampak cahaya biru yang kecil dari jarak ribuan tombak. Pemuda itu mengalihkan pandangan ke bawah dimana hutan kering itu sudah tak lagi terlihat."Mayat-mayat itu sudah tak berkutik dibawah tekanan air milikku. Aku penasaran siapa yang akan datang menemuiku dengan kekuatan yang berasal dari Naga Air." batin Gandi.Lautan yang Gandi ciptakan hingga menciptakan danau besar di area Kuil itu bergelombang saat satu sosok datang dengan kecepaatan tinggi dan tahu-tahu berdiri sepuluh langkah di depan Gandi. Sosok yang membuat Raja Naga Air itu terkejut."Siapa kau?" tanya Gandi yang tak berhenti menatap sosok di depannya. Sosok yang memiliki tubuh dengan sisik biru dan sepasang Tanduk yang juga berwarna biru. Sosok itu menyeringai menunjukkan gigi-giginya yang tajam. Lidahnya menjulur panjang mengerikan. Meski wujudnya menjadi seram dan aneh di mata Gandi, Raja Naga Air itu tidak asing dengan waja

    Last Updated : 2025-04-11
  • Geger Kahyangan   461.Pukulan Tiga Penghancur Langit

    Wuut!Tubuh Gandi menukik dengan sangat cepat hingga tak terlihat oleh mata orang biasa. Shupala kertakkan rahang lalu dia pun mengangkat kedua tangannya ke atas. Air yang ada di bawah kakinya meluncur kearah Gandi dalam wujud dua ekor naga. Namun sepertinya itu tidak membuat Gandi surut atau berhenti melakukan serangan. Dia terus meluncur dan menabrak sepasang naga yang tercipta dari air tersebut.Drsss!Dua Naga yang tercipta dari air hancur seketika setelah tubuh Gandi menerjang. Shupala pun terkejut dibuatnya dan mau tak mau dia harus berhadapan langsung dengan Gandi dalam pertarungan jarak dekat. Dia pun mengerahkan seluruh kekuatannya pada tinju kanan hingga membuat lengannya menjadi besar."Hiaaaaaat!" teriaknya keras sebelum tinjunya saling beradu dengan tinju sang Raja Naga Air.Dub!BLAAARRRRRR!!!Ledakan sangat keras terjadi setelah tinju keduanya saling beradu. Tubuh Shupala terhempas ke air dengan deras hingga ke dasar dan menciptakan dentuman. Gandi menatap apa yang terj

    Last Updated : 2025-04-12
  • Geger Kahyangan   462.Pukulan Tiga Penghancur Langit(2)

    Tiga elemen yang berbeda bersatu menjadi satu kekuatan di tangan Gandi Wiratama. Hal tersebut menciptakan fenomena alam yang luar biasa. Langit menjadi gelap. Udara mendadak terasa panas mendidih. Dan angin bertiup sangat kencang, Tak hanya itu, dari langit sesekali muncul sambaran kilat.Keringat membasahi tubuh Raja Naga Air tersebut setelah dia berhasil menyatukan tiga kekuatan menjadi satu. Terciptalah satu kekuatan dengan bentuk yang aneh. Bentuknya bulat namun terlihat banyak kekuatan petir yang membuatnya seperti rambut. Di dalam bola kekuatan itu, terlihat dua warna berbeda yang berputar cepat. "Aku tak bisa menahan kekuatan ini lebih lama lagi. Sekarang waktunya menghancurkan lawan!" batin Gandi lalu dia pun mengangkat kedua tangannya dan kemudian mengayunkan nya ke bawah. Pukulan Tiga Penghancur Langit miliknya pun menderu dengan cepat kearah bawah sana dimana tubuh Shupala masih terbenam di dalam tanah.Air yang masih terbelah seketika merebak seperti terkena dorongan angi

    Last Updated : 2025-04-12

Latest chapter

  • Geger Kahyangan   477.Mantra Pemanggil

    Tanah berguncang hebat saat makhluk es berukuran raksasa itu melangkah ke arah reruntuhan kuno dimana ribuan prajurit Mayadwipa menanti dengan wajah pucat karena ketakutan juga kedinginan.GROOOOOOO!!!Makhluk es raksasa itu berteriak keras hingga membuat gelombang suara yang mampu menghancurkan apa saja. Bunisrawa melotot tak percaya melihat sosok raksasa yang muncul dari dalam tanah. Bara Sena tersenyum senang karena akhirnya usaha Lian Xie berhasil."Menciptakan makhluk sebesar itu, apakah dia benar-benar ingin menguras tenaga?" batin Bara.Dum! Dum!Langkah kaki raksasa itu membuat reruntuhan kuno bergetar. Padahal jarak makhluk tersebut dengan Istana Abadi masih cukup jauh. Raksasa itu memiliki wujud seorang pria dengan zirah perang lengkap bersama pedang di tangannya. Langkah kakinya panjang sehingga tak butuh waktu lama untuknya tiba di reruntuhan kuno meski dia melangkah dengan pelan.Lian Xie mengangkat tangannya yang sebelumnya masih menempel di tanah. Lalu dia pun menghuja

  • Geger Kahyangan   476.Pertarungan

    Gelombang api yang menyala kuat dan menebar hawa panas membuat Bunisrawa tercekat setelah dirinya berhasil menyeimbangkan tubuhnya akibat terhempas oleh gelombang tersebut. Bagaikan denyut nadi, gelombang itu menghilang lalu muncul lagi dengan kekuatan yang lebuh dahsyat.Bunisrawa menjadi penasaran siapa sebenarnya orang yang menjadi lawannya. Karena dia merasakan adanya bahaya dari Pendekar Golok Iblis itu, dia pun tidak ingin meremehkan lawan. Pria bertubuh kekar dengan rambut pendek itu berteriak keras sambil mengerahkan kekuatannya.Terlihat ototnya yang mulai menggelembung besar dan urat-uratnya yang menonjol keluar dari balik kulitnya. Tubuhnya pun menyala merah pertanda dia tengah mengerahkan kekuatan yang tidak sembarangan. Bara pun mengamati apa yang dilakukan oleh pria tersebut."Apakah dia tengah menggunakan kekauatan sejati miliknya? Aura yang luar biasa mengerikan..." batin Bara padahal dia pun memiliki kekuatan yang menakutkan di mata lawannya.Srrttt!Pakaian Bunisrawa

  • Geger Kahyangan   475.Reruntuhan Kuno

    Du Khan menggunakan kekuatan dari Mata Penjelajah Semesta untuk melancarkan serangan Pembuka dari jarak jauh. Sinar putih terang menderu ganas tanpa suara dan langsung menghantam pasukan Bunisrawa yang ada di sisi sebelah timur gerbang Istana Abadi.Dentuman dahsyat mengguncang tempat tersebut diiringi teriakan kematian. Bunisrawa dibuat terkejut dengan serangan dadakan itu. beberapa ratus prajurit tewas seketika karena tak siap dengan serangan tak terduga dari arah bukit. Geram dengan apa yang terjadi, Bunisrawa pun mengerahkan pasukan inti yang keseluruhannya sudah berada di Ranah Alam Cakrawala Tingkat 20. Satu langkah menuju ke Alam Dewa yang kekuatannya pun tidak main-main karena mereka di tempa di tempat yang penuh dengan tekanan."Formasi serangan gabungan!" teriak Bunisrawa memberikan aba-aba sebagai pemimpin.Dua puluh lima ribu prajurit inti bergerak membentuk formasi raksasa. Lalu dari dalam tangan mereka muncul lingkaran merah yang mengarah ke bukit dimana Bara dan para pe

  • Geger Kahyangan   474.Pasukan Inti

    Bunisrawa menatap kedua prajurit yang berlutut di hadapannya."Dimana mereka?" tanyanya kemudian."Mereka menunggu anda di sebelah barat istana." ucap salah satu dari dua prajurit tersebut."Aku akan menemui mereka nanti. Kabarkan padaku tentang pasukan satu yang kukirim ke Kuil Kuno," pinta Bunisrawa."Mereka musnah Tuan Bunisrawa..." Pria berambut pendek dengan pakaian serba putih itu tertegun sejenak. Lalu dia terlihat mengepalkan tinjunya karena marah."Pasukan sebanyak itu musnah dalam sekejap!? Bagaimana mungkin!? Katakan yang jelas padaku!" geram Bunisrawa."Kekuatan air dari Naga bernama Gandi dan kekuatan es dari pemuda bernama Bara telah menyapu mereka semua tanpa ampun. Setelah itu, yang saya lihat hanyalah menara es yang sangat tinggi dimana di dalam menara es itu adalah mayat-mayat pasukan satu..." terang prajurit tersebut."Meski itu hanyalah pasukan biasa, tapi mereka semua sudah cukup terlatih di area berat. Dan mereka musnah begitu saja di tangan dua cecunguk ini. S

  • Geger Kahyangan   473.Segulung Ombak Menerpa Karang

    Gandi menoleh kearah Pragasena. Dia melihat wajah pengikutnya itu telah berubah menjadi pucat. "Apakah dia ada hubungannya denganmu? Namanya adalah Pragawana..." kata Gandi. Kali ini Pragasena jatuh berlutut sambil memegang kepalanya setelah mendengar nama tersebut. Air matanya tiba-tiba mengalir deras dan tubuhnya nampak berguncang. Gandi menatap heran dan menebak apa yang terjadi ada pengikutnya tersebut."Hei, ada apa!?" tanya Gandi.Pragasena mengangkat wajahnya dan menatap mata Raja Naga Air tersebut."Dia adalah ayahku...Dia berhasil menyelamatkan diriku dari cengkraman Mayadwipa. Tapi setelah itu dia pergi entah kemana meninggalkan diriku di dalam goa..." ucapnya dengan suara serak. Mendengar hal itu, Gandi terkejut bukan main. Dia tak tahu lagi harus berkata apa. Tinjunya hanya bisa terkepal menahan amarah."Mayadwipa ini bertindak semena-mena hingga membuat susah semua orang...Tak bisa dibiarkan!" geram Gandi."Mengalahkannya adalah hal yang mustahil karena dia sangatlah k

  • Geger Kahyangan   472.Akhir Dari Jiwa Ke-3

    Tubuh Sasaka yang berada dalam lilitan rantai merah terlihat menunduk lesu setelah terkena jurus Kutukan Mata milik Sasaka yang ada di tubuh Bara Sena. Jurus yang memiliki kekuatan mengerikan dalam menekan mental lawan itu akhirnya membuat pecahan jiwa itu takluk dengan mudah."Sekarang kau bisa menyerapnya dengan mudah bocah. Aku sudah banyak bekerja, giliranmu menyelesaikan semuanya," kata Sasaka lalu dia pun kembali ke dalam alam jiwa milik Pendekar Golok Iblis tersebut.Bara yang baru saja kembali ke dunia nyata segera membuka matanya. Dia menatap Iblis Sasaka yang berada di depannya. Kedua mata Iblis itu terlihat terbuka lebar dengan tatapan kosong. Jurus Kutukan Mata milik Sasaka masih mempengaruhinya."Jurus yang mengerikan...Bahkan dia gunakan kepada jiwanya sendiri..." batin Bara lalu dia pun bersiap untuk menusuk tubu Iblis itu menggunakan Pedang Es Abadi yang ada di tangannya. Dengan membunuh Iblis itu, Bunga Neraka akan tertidur dan Bara bisa menyerapnya dengan mudah.Jleb

  • Geger Kahyangan   471.Kutukan Mata

    Gandi dan Pragasena sama-sama terpana dengan pertarungan yang terjadi di depan sana. Mereka seperti disuguhkan pertunjukan yang luar biasa menghibur."Bukankah ini waktu yang tepat minum teh sambil menonton? Tak kusangka akan menyenangkan seperti ini melihat pertarungan mereka." ujar Gandi sambil duduk bersila di udara. Entah dari mana datangnya, di tangan kanannya telah tergenggam secawan minuman dan dia pun terlihat sangat santai.Pragasena menoleh lalu geleng-geleng kepalanya."Masih sempat-sempatnya dia bersantai di tempat seperti ini. Dua orang ini sepertinya sama-sama sinting..." batin Pragasena sambil kembali menatap kearah depan sana.Bara Sena meluncur dengan sangat cepat kemudian membuat tebasan mematikan kearah Sasaka yang menanti dengan Pedang merah di tangannya. Aura pedang berhawa dingin itu menyeruak dan membentuk garis lurus memanjang seolah hendak membelah bumi. Dengan cepat Sasaka meniup pedang di tangannya dengan napas api hingga pedang itu berkobar hebat.Lalu samb

  • Geger Kahyangan   470.Asura Bara Sena

    Bara Sena menyeringai sinis dengan tampilan Iblis Es Cakara yang membuat Sasaka terkejut bukan main."Aku sudah katakan, kau hanya akan menyia-nyiakan kekuatan jika bertarung melawanku. Karena kau hanya satu pecahan jiwa dan di dalam tubuhku ada beberapa pecahan jiwa darimu dan Cakara!" ucap Bara lalu tubuhnya melesat dengan cepat kearah Sasaka.Iblis Neraka itu mengertakkan rahang nya karena marah. Lalu dari dalam tubuhnya keluar aura merah yang merebak sehingga membuat hancur kekuatan es milik Bara Sena. Gelombang kekuatan itu pun menderu bak topan yang menerpa. Bara segera menciptakan pelindung es yang menutupi tubuhnya saat badai merah panas membara itu menerpa.Wosshhh!Melihat Bara yang nampak baik-baik saja setelah terkena gelombang panas miliknya membuat Sasaka semakin geram dibuatnya."Kekuatan es itu...seandainya aku memiliki semua jiwa yang terpisah, pasti es milikmu tidak akan bisa menahan gelombang kekuatan milikku. Tapi aku akui, kau hebat bisa memiliki pecahan jiwa adik

  • Geger Kahyangan   469.Mantra Perajam Iblis

    Gandi membuka kedua matanya yang sempat terpejam selama beberapa saat setelah Iblis Sasaka memasuki alam jiwa miliknya. Senyuman tipis mengembang di bibirnya. Dia melihat semua yang terjadi di dalam alam jiwa tersebut. Bagaimana Ki Ageng Samudra Biru membuat Sasaka tak berdaya. Kini Iblis itu telah kembali ke dalam bunga Neraka dalam keadaan terluka karena jurus aneh yang Ki Ageng Samudra Biru lancarkan padanya."Apa yang kau lakukan padanya Ki?" tanya Gandi sambil menatap bunga Neraka yang nampak meredup nyala apinya setelah sebelumnya dipaksa kembali oleh Naga Kuno tersebut."Aku menggunakan Mantra Perajam Iblis yang sudah lama sekali tak pernah aku gunakan. Dan dia merasakan jurus itu saat ini. Benar-benar Iblis yang malang." kata Ki Ageng Samudra Biru di dalam alam jiwa Gandi."Mantra Perajam Iblis? Ada jurus seperti itu? Apakah dampaknya berbahaya bagi para iblis?" tanya Gandi."Namanya juga Perajam Iblis. Tentu saja itu berbahaya untuk mereka. Terutama tubuh Jiwa mereka yang te

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status