Baru kali ini Naraya merasakan liburan yang sesungguhnya.Tanpa melihat harga tiket, Ghazanvar mengajaknya menjajal banyak wahana di sana.Dan ketika hari sudah hampir senja, Naraya mengajak Ghazanvar pulang.“Kamu takut dimarahin paman sama bibi kamu, Nay?” “Bukan, Bang … Nay males ditegur mereka yang sok peduli sama Nay.” Mereka tengah menikmati kemacetan dalam perjalanan pulang.“Sampai rumah kamu bicara dengan paman- paman kamu ya, berapa jumlah yang mereka inginkan nanti aku transfer ke rekening kamu jadi mereka bisa segera pergi dari rumah kamu,” kata Ghazanvar dengan sorot mata serius.Aura pria itu berubah kelam dan dingin membuat Naraya merinding.“Iya ….” Naraya menjawab singkat.Lalu hening, Ghazanvar sibuk dengan pikirannya yang tengah menyusun rencana dalam menjalin hubungan dengan Naraya sampai tanpa dia sadari kalau Naraya tertidur.Selagi mobil berhenti karena antrian kendaraan, Ghazanvar membuka jaketnya untuk dia selimutkan di dada Naraya.Pria itu juga menarik rok
Read more