Home / Rumah Tangga / Kembalinya Istri Tuan CEO / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Kembalinya Istri Tuan CEO: Chapter 61 - Chapter 70

149 Chapters

KITC-61

Keesokan harinya, Moza datang ke rumah sakit. Ia minta di antar ke ruangan Dokter Diandra. Kebetulan berpapasan dengan Damian."Moza, apa yang kau lakukan di sini?" tanya Damian."Ingin menemui dokterku," jawab Moza."Doktermu? Bukankah kau berobat di luar?" Damian mengeryit."Ah, iya, aku hanya ingin memastikan bahwa kakiku ini sudah benar-benar sembuh, kau tau sendirikan, minggu depan aku dan Samy akan melangsungkan pernikahan. Jadi aku ingin semuanya baik-baik saja."Damian terdiam, Samy tidak mengatakan apapun padanya, tapi Moza bilang Minggu depan mereka akan menikah."Dokter Damian, sepertinya aku harus pergi sekarang. Tenang saja, undangan untukmu sudah kupersiapkan." Moza memang tampak berbeda ia selalu tersenyum karena hari pernikahannya yang sudah dekat.Akhirnya setelah penantian lamanya setelah Veny menghilang ia akhirnya bisa menjadi Nyonya Brown yang sesungguhnya.Damian hanya bisa tersenyum kaku melihat kegembiraan Moza, meski hatinya diselimuti kebingungan. Ia teringat
last updateLast Updated : 2024-11-03
Read more

KITC-62

"Isla, seandainya kau bisa ikut dengan kami, tentu Nick akan senang. Dia sudah merasa cocok denganmu," ucap Diandra. Mereka sedang berkemas untuk berangkat ke bandara. Isla turut membantu."Nyonya, aku ingin ikut, tapi aku tidak bisa meninggalkan keluargaku," kata Isla. Ia pun sedih karena akan berpisah dengan Nick."Baiklah," kata Diandra. Ia mengambil amplop coklat dari dalam tas lalu memberikannya pada pengasuh anaknya itu. "Ini untukmu."Isla merasa amplop itu terlalu tebal. "Nyonya ini terlalu banyak."Diandra tersenyum memegang tangan Isla. "Sebagai rasa terima kasih ku, kau sudah menjaga Nick dan tidak meninggalkannya saat kalian diculik. Aku berhutang padamu."Isla menggenggam amplop itu dengan rasa haru. "Nyonya, terima kasih banyak. Saya hanya melakukan yang seharusnya. Nick adalah anak yang luar biasa, dan saya sangat senang bisa menjaganya selama ini."Diandra tersenyum lembut. "Itu sebabnya aku merasa sangat beruntung ada kau di sampingnya, Isla. Kau tidak hanya pengasuh
last updateLast Updated : 2024-11-04
Read more

KITC-63

"Mungkin aku harus menyerah," gumam Molly saat berada di dalam mobil.Perjalanan singkat ini telah menghantarkan ia menuju tempat pernikahan. Samy sudah berdiri di sana, ia membantu ibunya. Mereka masuk ke dalam. Tinggal menunggu kedatangan Moza."Kau terlihat tampan dengan jas itu!" puji Molly."Mempelai wanita sudah tiba!"Pembawa acara mengumumkan kedatangan rombongan Moza.Pintu mobil dibuka, turunlah dua anak kecil perempuan dan dua anak kecil laki-laki. Mereka berbaris menghadap ke arah gedung. Mobil yang ditumpangi oleh Moza pun perlahan terbuka, kaki jenjang yang tertutupi oleh gaun bertabur bunga mawar itu menapak di lantai.Decak kagum terdengar kala melihat sosok Moza yang tampil sangat elegan dan anggun.Moza berjalan dengan senyum penuh kemenangan, wajahnya bercahaya, dan gaun putih yang indah itu membuatnya tampak sempurna di hari yang telah ia impikan selama bertahun-tahun. Matanya menatap lurus ke depan, di mana Samy berdiri dengan ekspresi yang sulit diartikan. Ia men
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

KITC-64

"Mom, Nick haus," ucap Nick saat mereka tiba di bandara."Astaga! Mom lupa membawa air mineral." Diandra menepuk jidatnya pelan."Nyonya, saya akan membelikannya," kata Isla yang ikut mengantar mereka ke bandara."Kamu temani Nick di sini, biar aku saja yang pergi," kata Diandra.Isla mengangguk, mereka duduk di kursi, sedangkan Diandra sudah melangkah pergi."Astaga, di mana mereka? Apa mereka tidak kasihan melihatku mengangkat tas ini, dasar anak tidak peka!" Gerutuan wanita berambut putih itu menyita perhatian Diandra.Satu koper serta dua tas berukuran besar dengan susah payah dibawa oleh wanita tua itu."Nenek, berikan padaku!" Diandra menghampirinya ingin memberi pertolongan.Perempuan tua itu mengamatinya sampai beberapa detik."Aku tidak bermaksud jahat, aku akan membantu nenek sampai ke tempat tunggu." Diandra tersenyum."Baiklah, ini, ini bawa ini!" Wanita tua itu menyodorkan dua tas besarnya pada Diandra. Sedangkan dirinya menggeret koper menuju tempat duduk."Terima kasih
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

KITC-65

Samy menjauhkan tubuhnya, kedua tangannya meraup wajahnya, untuk beberapa saat mereka saling diam. Diandra yang masih memeluk dirinya menatap Samy. Pria yang masih berstatus suaminya itu tampak menangis."Sudah terlambat untuk menyesal, pergilah dengan Moza. Dialah yang akan menjadi masa depanmu." Diandra berkata sedikit lirih, tak ada lagi emisi di nada bicaranya."Apa tidak ada kesempatan lagi untukku?" Jauh dilubuk hati Samy sangat mengharapkan itu, namun sayangnya Diandra menggeleng. "Nick akan tiba sebentar lagi."Selanjutnya Samy beranjak menuju ke luar rumah membiarkan Diandra sendiri di dalam.Samy menatap ke depan, ke lautan biru yang lepas, andai perasaannya juga bisa sama seperti lautan itu. Samy kembali menitikkan air mata penyesalan.Diandra menghela napas panjang, hatinya terasa berat melihat Samy pergi dengan kepala tertunduk, namun ia tahu ini adalah keputusan yang harus diambilnya. Perlahan, ia berdiri dan berjalan ke arah jendela, memandang Samy yang masih berdiri d
last updateLast Updated : 2024-11-07
Read more

KITC-66

Diandra hanya bisa diam, dia tak berucap lagi sampai helaan napas dari Samy terdengar."Untuk malam ini, bisakah kalian menginap di sini?" Diandra menoleh mendengar permintaan Samy. "Izinkan aku tidur bersama Nick. Besok pagi aku akan mengantarkan kalian ke bandara."Malam itu Diandra membuang sedikit rasa egoisnya. Ia pun masuk ke dalam vila."Nick, sudah waktunya tidur, sayang," ucapnya dengan wajah yang ramah penuh kasih sayang.Molly memperhatikan cara Diandra memperlakukan Nick, meski di tengah ketidak nyamanan ia bisa membuat Nick merasa aman."Kita akan tidur di sini, Mom?""Ya, besok pagi kita ke bandara," ucap Diandra membuat Nick mengangguk senang. "Sayang, malam ini tidurlah dengan daddymu.""Dengan Mom juga?"Diandra menggeleng. "Mom akan tidur dengan Isla.""Lalu kapan kita tidur bertiga, seperti teman-teman Nick?"Diandra memalingkan wajahnya sesaat, tidak menyangka Nick akan bertanya seperti itu. "Mmm, besok kita akan ke Philadelphia, tidurlah lebih awal."Nick tampak
last updateLast Updated : 2024-11-08
Read more

KITC-67

Diandra sedang ditangani oleh tim medis. Di luar Samy tampak cemas. Isla juga tak kalah khawatir, ia dan Nick duduk di kursi.Samy terus mondar mandir menunggu kabar dari dalam. Sedangkan pesawat yang hendak ditumpangi oleh ibu dan anak itu sudah take off beberapa detik yang lalu.Seorang petugas kesehatan keluar, Samy langsung memberondongnya dengan pertanyaan."Anda suaminya?" tanya kepala tim medis bandara itu."Ya, aku suaminya, apa yang terjadi pada istriku?" Kecemasan tak tertutupi di wajah pria itu."Pasien dehidrasi dan kelelahan. Dia dalam keadaan mengandung," jelas dokter itu."Mengandung?" Samy kilas balik saat beberapa waktu yang lalu saat ia dan Diandra melakukannya karena minuman yang dibuat oleh Moza.Samy tertegun mendengar kata-kata dokter. "Mengandung?" ulangnya pelan, seolah tak percaya.Kilas balik ingatan tentang kejadian beberapa waktu lalu muncul di benaknya—malam ketika ia dan Diandra berada dalam situasi yang rumit, dipengaruhi oleh minuman yang disajikan oleh
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

KITC-68

"Benarkah? Veny mengandung anakmu?" Molly begitu terkejut dengan ekspresi bahagia saat Samy menghubunginya. "Ibu akan datang dan tinggal bersama kalian.""Ibu, maaf jika harus mengatakan ini," ucap Samy," Veny sepertinya belum bisa menerima keadaan ini. Jadi, Samy rasa sebaiknya Ibu tetap di rumah pantai untuk saat ini."Molly mempertimbangkan ucapan anaknya. "Tentu tidak mudah baginya. Baiklah ibu akan tetap di sini, tapi ibu akan kesana menyapanya sekaligus bertemu Nick. Ibu merindukannya."Samy tersenyum kecil, memahami betapa besar kasih sayang ibunya kepada Nick. "Baik, Bu. Kami akan senang menerima Ibu kapan saja, tapi mungkin beri Veny sedikit ruang dulu."Molly menghela napas, meski hatinya rindu, ia memahami keadaan Veny yang belum sepenuhnya pulih dari luka masa lalunya. "Ibu mengerti, Samy. Tapi kau juga harus sabar dan bijak. Dia butuh waktu untuk menerima semuanya lagi.""Iya, Bu, Samy akan berusaha pelan-pelan. Terima kasih sudah mengerti."Setelah menutup telepon, Samy
last updateLast Updated : 2024-11-12
Read more

KITC-69

Tak semudah itu untuk percaya pada Samy. Di satu sisi, Samy masih membiarkan Moza berkeliaran bebas tanpa berniat untuk menghukumnya."Mommy!" Nick berlari ke arahnya."Hai sayang. Bagaimana tidurmu?" Veny bertanya."Nick bermimpi, Mom," kata anak kecil itu."Mimpi?"Nick mengangguk. "Ada mom, Nick, Daddy dan perempuan kecil yang lucu.""Oh ya?" Veny tersenyum ikut antusias mendengarnya."Mom, apa Nick akan kembali ke sekolah?" tanyanya.Diandra terdiam, dia belum berani mengambil keputusan sebab hati dan pikirannya berharap untuk pulang ke philadhelpia."Tentu saja sayang, Daddy sudah mencarikan sekolah untukmu. Jika Nick bersedia, kita akan melihatnya hari ini." Samy datang menyahut.Veny menatap Samy dengan sorot mata yang sulit ditebak. Di satu sisi, dia ingin mempertahankan kebebasannya dan kembali ke Philadelphia, namun di sisi lain, Samy tampak begitu berusaha untuk memperbaiki hubungan mereka—terutama demi Nick.Nick tersenyum cerah dan mengangguk. "Benar, Mom? Kita akan lihat
last updateLast Updated : 2024-11-13
Read more

KITC-70

Di kota lain, Moza tengah menatap hamparan luas laut yang biru berlapis kaca mata hitam tebal miliknya. Ia terlihat seksi dengan bikini berwarna maroon.Di sampingnya berdiri lelaki tampan memakai celana pendek putih disertai kemeja motif pantai berwarna biru. pria itu menggunakan teropong untuk melihat ke kejauhan.Moza menyeringai puas, menikmati desiran angin pantai yang menerpa wajahnya. Matahari memantul pada permukaan air laut yang tenang, dan ia merasakan dirinya benar-benar bebas dari bayang-bayang masa lalu.Pria di sebelahnya, dengan wajah maskulin yang dihiasi senyum tipis, menurunkan teropongnya dan berbalik menghadap Moza. "Jadi, apa rencanamu sekarang?" tanyanya santai, memeriksa Moza dengan tatapan penuh minat.Moza tersenyum sinis, menyelipkan rambutnya ke belakang telinga. "Hanya menikmati hidupku... tanpanya," jawabnya sambil melirik pria itu, seolah mencari konfirmasi dari keputusan yang telah ia buat.Pria itu tertawa kecil. "Kau benar-benar berani, Moza. Melepaska
last updateLast Updated : 2024-11-14
Read more
PREV
1
...
56789
...
15
DMCA.com Protection Status