Share

KITC-63

Penulis: Azitung
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-05 12:58:37

"Mungkin aku harus menyerah," gumam Molly saat berada di dalam mobil.

Perjalanan singkat ini telah menghantarkan ia menuju tempat pernikahan. Samy sudah berdiri di sana, ia membantu ibunya. Mereka masuk ke dalam. Tinggal menunggu kedatangan Moza.

"Kau terlihat tampan dengan jas itu!" puji Molly.

"Mempelai wanita sudah tiba!"

Pembawa acara mengumumkan kedatangan rombongan Moza.

Pintu mobil dibuka, turunlah dua anak kecil perempuan dan dua anak kecil laki-laki. Mereka berbaris menghadap ke arah gedung. Mobil yang ditumpangi oleh Moza pun perlahan terbuka, kaki jenjang yang tertutupi oleh gaun bertabur bunga mawar itu menapak di lantai.

Decak kagum terdengar kala melihat sosok Moza yang tampil sangat elegan dan anggun.

Moza berjalan dengan senyum penuh kemenangan, wajahnya bercahaya, dan gaun putih yang indah itu membuatnya tampak sempurna di hari yang telah ia impikan selama bertahun-tahun. Matanya menatap lurus ke depan, di mana Samy berdiri dengan ekspresi yang sulit diartikan. Ia men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
puji amriani
up lagi dong kak please
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-64

    "Mom, Nick haus," ucap Nick saat mereka tiba di bandara."Astaga! Mom lupa membawa air mineral." Diandra menepuk jidatnya pelan."Nyonya, saya akan membelikannya," kata Isla yang ikut mengantar mereka ke bandara."Kamu temani Nick di sini, biar aku saja yang pergi," kata Diandra.Isla mengangguk, mereka duduk di kursi, sedangkan Diandra sudah melangkah pergi."Astaga, di mana mereka? Apa mereka tidak kasihan melihatku mengangkat tas ini, dasar anak tidak peka!" Gerutuan wanita berambut putih itu menyita perhatian Diandra.Satu koper serta dua tas berukuran besar dengan susah payah dibawa oleh wanita tua itu."Nenek, berikan padaku!" Diandra menghampirinya ingin memberi pertolongan.Perempuan tua itu mengamatinya sampai beberapa detik."Aku tidak bermaksud jahat, aku akan membantu nenek sampai ke tempat tunggu." Diandra tersenyum."Baiklah, ini, ini bawa ini!" Wanita tua itu menyodorkan dua tas besarnya pada Diandra. Sedangkan dirinya menggeret koper menuju tempat duduk."Terima kasih

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-65

    Samy menjauhkan tubuhnya, kedua tangannya meraup wajahnya, untuk beberapa saat mereka saling diam. Diandra yang masih memeluk dirinya menatap Samy. Pria yang masih berstatus suaminya itu tampak menangis."Sudah terlambat untuk menyesal, pergilah dengan Moza. Dialah yang akan menjadi masa depanmu." Diandra berkata sedikit lirih, tak ada lagi emisi di nada bicaranya."Apa tidak ada kesempatan lagi untukku?" Jauh dilubuk hati Samy sangat mengharapkan itu, namun sayangnya Diandra menggeleng. "Nick akan tiba sebentar lagi."Selanjutnya Samy beranjak menuju ke luar rumah membiarkan Diandra sendiri di dalam.Samy menatap ke depan, ke lautan biru yang lepas, andai perasaannya juga bisa sama seperti lautan itu. Samy kembali menitikkan air mata penyesalan.Diandra menghela napas panjang, hatinya terasa berat melihat Samy pergi dengan kepala tertunduk, namun ia tahu ini adalah keputusan yang harus diambilnya. Perlahan, ia berdiri dan berjalan ke arah jendela, memandang Samy yang masih berdiri d

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-66

    Diandra hanya bisa diam, dia tak berucap lagi sampai helaan napas dari Samy terdengar."Untuk malam ini, bisakah kalian menginap di sini?" Diandra menoleh mendengar permintaan Samy. "Izinkan aku tidur bersama Nick. Besok pagi aku akan mengantarkan kalian ke bandara."Malam itu Diandra membuang sedikit rasa egoisnya. Ia pun masuk ke dalam vila."Nick, sudah waktunya tidur, sayang," ucapnya dengan wajah yang ramah penuh kasih sayang.Molly memperhatikan cara Diandra memperlakukan Nick, meski di tengah ketidak nyamanan ia bisa membuat Nick merasa aman."Kita akan tidur di sini, Mom?""Ya, besok pagi kita ke bandara," ucap Diandra membuat Nick mengangguk senang. "Sayang, malam ini tidurlah dengan daddymu.""Dengan Mom juga?"Diandra menggeleng. "Mom akan tidur dengan Isla.""Lalu kapan kita tidur bertiga, seperti teman-teman Nick?"Diandra memalingkan wajahnya sesaat, tidak menyangka Nick akan bertanya seperti itu. "Mmm, besok kita akan ke Philadelphia, tidurlah lebih awal."Nick tampak

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-67

    Diandra sedang ditangani oleh tim medis. Di luar Samy tampak cemas. Isla juga tak kalah khawatir, ia dan Nick duduk di kursi.Samy terus mondar mandir menunggu kabar dari dalam. Sedangkan pesawat yang hendak ditumpangi oleh ibu dan anak itu sudah take off beberapa detik yang lalu.Seorang petugas kesehatan keluar, Samy langsung memberondongnya dengan pertanyaan."Anda suaminya?" tanya kepala tim medis bandara itu."Ya, aku suaminya, apa yang terjadi pada istriku?" Kecemasan tak tertutupi di wajah pria itu."Pasien dehidrasi dan kelelahan. Dia dalam keadaan mengandung," jelas dokter itu."Mengandung?" Samy kilas balik saat beberapa waktu yang lalu saat ia dan Diandra melakukannya karena minuman yang dibuat oleh Moza.Samy tertegun mendengar kata-kata dokter. "Mengandung?" ulangnya pelan, seolah tak percaya.Kilas balik ingatan tentang kejadian beberapa waktu lalu muncul di benaknya—malam ketika ia dan Diandra berada dalam situasi yang rumit, dipengaruhi oleh minuman yang disajikan oleh

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-68

    "Benarkah? Veny mengandung anakmu?" Molly begitu terkejut dengan ekspresi bahagia saat Samy menghubunginya. "Ibu akan datang dan tinggal bersama kalian.""Ibu, maaf jika harus mengatakan ini," ucap Samy," Veny sepertinya belum bisa menerima keadaan ini. Jadi, Samy rasa sebaiknya Ibu tetap di rumah pantai untuk saat ini."Molly mempertimbangkan ucapan anaknya. "Tentu tidak mudah baginya. Baiklah ibu akan tetap di sini, tapi ibu akan kesana menyapanya sekaligus bertemu Nick. Ibu merindukannya."Samy tersenyum kecil, memahami betapa besar kasih sayang ibunya kepada Nick. "Baik, Bu. Kami akan senang menerima Ibu kapan saja, tapi mungkin beri Veny sedikit ruang dulu."Molly menghela napas, meski hatinya rindu, ia memahami keadaan Veny yang belum sepenuhnya pulih dari luka masa lalunya. "Ibu mengerti, Samy. Tapi kau juga harus sabar dan bijak. Dia butuh waktu untuk menerima semuanya lagi.""Iya, Bu, Samy akan berusaha pelan-pelan. Terima kasih sudah mengerti."Setelah menutup telepon, Samy

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-69

    Tak semudah itu untuk percaya pada Samy. Di satu sisi, Samy masih membiarkan Moza berkeliaran bebas tanpa berniat untuk menghukumnya."Mommy!" Nick berlari ke arahnya."Hai sayang. Bagaimana tidurmu?" Veny bertanya."Nick bermimpi, Mom," kata anak kecil itu."Mimpi?"Nick mengangguk. "Ada mom, Nick, Daddy dan perempuan kecil yang lucu.""Oh ya?" Veny tersenyum ikut antusias mendengarnya."Mom, apa Nick akan kembali ke sekolah?" tanyanya.Diandra terdiam, dia belum berani mengambil keputusan sebab hati dan pikirannya berharap untuk pulang ke philadhelpia."Tentu saja sayang, Daddy sudah mencarikan sekolah untukmu. Jika Nick bersedia, kita akan melihatnya hari ini." Samy datang menyahut.Veny menatap Samy dengan sorot mata yang sulit ditebak. Di satu sisi, dia ingin mempertahankan kebebasannya dan kembali ke Philadelphia, namun di sisi lain, Samy tampak begitu berusaha untuk memperbaiki hubungan mereka—terutama demi Nick.Nick tersenyum cerah dan mengangguk. "Benar, Mom? Kita akan lihat

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-70

    Di kota lain, Moza tengah menatap hamparan luas laut yang biru berlapis kaca mata hitam tebal miliknya. Ia terlihat seksi dengan bikini berwarna maroon.Di sampingnya berdiri lelaki tampan memakai celana pendek putih disertai kemeja motif pantai berwarna biru. pria itu menggunakan teropong untuk melihat ke kejauhan.Moza menyeringai puas, menikmati desiran angin pantai yang menerpa wajahnya. Matahari memantul pada permukaan air laut yang tenang, dan ia merasakan dirinya benar-benar bebas dari bayang-bayang masa lalu.Pria di sebelahnya, dengan wajah maskulin yang dihiasi senyum tipis, menurunkan teropongnya dan berbalik menghadap Moza. "Jadi, apa rencanamu sekarang?" tanyanya santai, memeriksa Moza dengan tatapan penuh minat.Moza tersenyum sinis, menyelipkan rambutnya ke belakang telinga. "Hanya menikmati hidupku... tanpanya," jawabnya sambil melirik pria itu, seolah mencari konfirmasi dari keputusan yang telah ia buat.Pria itu tertawa kecil. "Kau benar-benar berani, Moza. Melepaska

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-71

    Beberapa minggu kemudian, Samy memutuskan untuk melakukan pendekatan yang berbeda. Sadar bahwa terlalu memaksa hanya membuat Veny semakin menjauh, ia mencoba mencari cara untuk perlahan membuka kembali hati Veny tanpa membuatnya merasa terpaksa.Suatu malam, ketika Nick sudah tertidur, Samy melihat Veny duduk di ruang keluarga, menatap keluar jendela. Ia tampak termenung, pikirannya melayang jauh.“Bolehkah aku duduk di sini?” Samy bertanya hati-hati.Veny terdiam sesaat, lalu mengangguk pelan tanpa menoleh.Samy duduk di sebelahnya, menjaga jarak yang cukup. Ia merasa canggung, namun tahu bahwa saat ini ia tidak boleh mundur."Aku tahu ini tidak mudah," ucap Samy setelah keheningan yang cukup lama. "Dan aku sadar aku sudah banyak melakukan kesalahan yang membuatmu terluka."Veny tetap menatap ke luar jendela, wajahnya datar. Tetapi, ada sorot mata yang berbeda; seakan ada bagian dari dirinya yang ingin mendengar lebih banyak.“Aku tidak meminta agar semuanya dilupakan begitu saja,” l

Bab terbaru

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-78

    Sesuai dengan janji mereka, Mary mengunjungi putrinya ke apartemen. Dia dan suaminya mengajak Veny bicara."Apa yang membuatmu belum menerima Samy? Bukankah semua masalahnya sudah selesai?" Mary menggenggam tangan putrinya."Ayah berpikir untuk kebaikanmu, apa lagi Nick sebentar lagi akan punya adik. Pasti lebih mudah jika membesarkannya bersama suami."Veny terdiam merenung."Ibu berharap kalian akur dan membangun keluarga yang bahagia, kau putri kami satu-satunya, ibu ingin kau ada yang menjaganya.""Aku masih memikirkannya Bu.""Tidak mudah memang melupakan kejadian tujuh tahun yang lalu, ayah bisa memahami perasaanmu, tapi bukan berarti tidak bisa, Nak."Veny nampak menghela napasnya. Ia pun tidak memahami apa keinginan hatinya saat ini.Mary menggenggam tangan Veny dengan lembut, matanya menatap penuh kasih. "Ibu tahu kau merasa ragu, tapi lihatlah situasi ini dari sisi lain. Bukankah Samy sudah berusaha keras untuk menebus kesalahannya?"Darius, yang duduk di sofa di samping mer

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-77

    Prok prok prokSamy muncul tanpa diduga."Kau ingin mengkambinghitamkan Tuan Hong demi ambisimu?"Moza terdiam, seluruh tubuhnya mendadak kaku, ia menelan salivanya kasar. Bagaimana mungkin Samy muncul?"Tuan Brown, tolong, aku tidak bersalah, aku hanya mengerjakan perintah." Tuan Hong mengatupkan tangannya ketakutan.Samy menahannya dengan mengangkat kelima jarinya, Ran yang ada di sana meminta agar Tuan Hong diam.Samy maju semakin dekat pada Moza."Kenapa kau lakukan ini Moza? Apa yang salah pada dirimu? Dulu kau begitu baik padaku dan penuh perhatian sampai aku selalu memaafkan setiap kesalahanmu."Moza menatap Samy dengan mata yang memancarkan campuran ketakutan dan kebencian. Dia mundur selangkah, namun Samy tetap mendekat, suaranya rendah dan tajam seperti pisau yang menusuk ke dalam hati."Jawab aku, Moza," tuntut Samy. "Kenapa kau begitu terobsesi menghancurkan hidupku? Hidup Veny? Apa kau tidak pernah merasa puas dengan apa yang kau miliki?"Moza menghela napas panjang, beru

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-76

    "Kenapa begitu sulit untuk kita?" tanya Veny.Mereka berdua sedang jalan pagi, Samy sengaja datang ingin membicarakan tentang masalah mereka."Ini kesalahanku, aku terlalu percaya pada Moza hingga mengorbankan perasaanmu." Samy mengakui kebodohannya dulu."Pada akhirnya kau membiarkan dia lolos?""Kesalahannya kali ini tak cukup fatal, polisi tidak menahannya, sedangkan kasusmu dulu, sudah terlalu lama dan tidak ada bukti.""Jika aku mengatakan sesuatu apa kau mau mempercayaiku?""Tentu, katakan apa itu?""Moza yang menculik Nick waktu itu.""A-apa?""Buktiku tidak akurat, jika kau sungguh-sungguh ingin membuatnya di penjara, cari buktinya dan aku akan memikirkan untuk kembali denganmu."Samy terdiam mendengar ucapan Veny. Wajahnya tampak tegang, matanya menunjukkan rasa bersalah yang mendalam. Ia tahu, apa yang dikatakan Veny bukanlah tuduhan tanpa dasar. Moza memang selalu memiliki cara untuk menimbulkan kekacauan dalam hidup mereka."Moza menculik Nick?" Samy mengulang, seolah mema

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-75

    Adolfo mengangguk. "Baik, saya akan segera menyiapkan dokumen resmi dan melaporkannya ke pihak berwenang. Tapi saya perlu bertanya, apakah Anda sudah siap menghadapi kemungkinan tekanan balik dari pihak Moza?"Samy menatap Adolfo tajam. "Tekanan apa pun yang dia coba berikan tidak akan mengubah keputusanku. Lakukan apa yang harus kau lakukan, Adolfo."---Di sisi lain, MozaMoza sedang menikmati teh paginya ketika sebuah panggilan masuk ke ponselnya. Itu dari Alma, ibunya."Moza, ada kabar buruk," kata Alma panik."Apa maksud Ibu?" Moza mengerutkan kening, tidak suka mendengar nada suara ibunya."Samy mengajukan laporan hukum terhadapmu. Aku baru mendengar ini dari seorang kenalan di pengadilan."Cangkir teh di tangan Moza hampir jatuh. Wajahnya memucat. "Apa? Samy berani melakukannya?""Iya, dia sepertinya punya bukti kuat. Moza, kau harus segera bertindak! Ini bisa menghancurkanmu."Moza menghela napas panjang, berusaha mengendalikan emosinya. "Tidak mungkin aku kalah semudah itu, B

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-74

    Semua kembali seperti dulu, Veny merasa dejavu. Walau bagaimanapun Samy menginginkannya, tapi dia tidak pernah bisa tegas terhadap Moza.Jujur, Veny kecewa, ia mengusap perutnya yang sedikit menonjol. Nasibnya sama dengan Nick, tanpa didampingi oleh Samy."Nyonya, Tuan sepertinya sangat terpukul dengan kepergian kita." Isla menghampiri Veny.Dia baru saja menidurkan Nick. Mereka kembali ke apartemen.Segelas teh hangat di atas meja belum disentuh sama sekali, bohong jika Veny baik-baik saja."Faktanya dia tidak bisa bertindak tegas. Lagi pula Moza hamil, lebih baik aku pergi dari sana.""Apa Nyonya yakin itu anak Tuan Samy? Mendengar kelicikan Nona Moza selama ini, aku rasa itu tidak mungkin." Isla sedikit membela Samy. Sebagai orang asing ia melihat ketulusan Samy pada Veny dan Nick.Mendengar itu Veny menerawang ke depan. Tak dipungkiri apa yang dikatakan oleh Isla cukup masuk akal. Sebagaimana dulu Moza tega memfitnahnya."Kasihan Tuan Samy, dia tidak berdaya karena Moza adalah ora

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-73

    "Buka saja aku tidak akan marah," kata Veny. Dia melihat keraguan di mata Samy saat menatap kotak pemberian Moza."Aku rasa ini tidak penting," ucap Samy."Kau yakin? Bagaimana jika itu benda berbahaya?" sahut Veny, dia lebih penasaran dari pada Samy."Segala sesuatu tentang dia sudah berakhir. Aku hanya fokus padamu dan Nick juga calon bayi kita." Samy mengenyampingkan kotak itu. Ia menyentuh tangan Veny seolah meyakinkan wanita itu."Kenapa aku ingin melihatnya?" Veny bertanya lebih ke dirinya sendiri. Bukan karena apa, tapi Veny tau berapa liciknya Moza. Bisa saja kotak itu berisi benda berbahaya.Samy menarik napas panjang, mengerti keraguan yang terlihat di wajah Veny. Ia meraih kotak kecil itu kembali dan menatapnya lekat-lekat, seolah memastikan bahwa benda tersebut tidak memiliki niat buruk."Baiklah," kata Samy akhirnya. "Jika itu membuatmu tenang, aku akan membukanya."Samy mengambil gunting dari meja terdekat dan dengan hati-hati membuka pita yang melilit kotak kecil terse

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-72

    Sebulan telah berlalu, Samy tidak lagi sama seperti waktu itu. Kini pria itu lebih banyak diam seolah merasa bersalah pada Veny.Sungguh dia tidak bisa memaafkan dirinya sendiri."Samy, apa kau sibuk hari ini?" Veny baru saja mengetuk pintu kamarnya."Mmm, aku...""Apa aku boleh masuk?" Veny ingin masuk ke dalam."Mmm, i-iya, masuklah."Samy sepertinya tidak leluasa membuat Veny ingin sekali bertanya.Veny membuka pintu dan melangkah masuk ke kamar Samy. Ia mendapati pria itu duduk di tepi ranjang, dengan wajah yang tampak letih dan penuh beban. Tidak seperti biasanya, Samy terlihat lebih lesu dan sulit untuk menatap langsung ke arah Veny.“Kau baik-baik saja?” tanya Veny dengan nada lembut namun tetap penuh kekhawatiran.Samy hanya mengangguk pelan, tetapi sorot matanya mengatakan sebaliknya. Ia menghindari kontak mata, membuat suasana di kamar terasa semakin canggung.“Kau tidak seperti biasanya, Samy. Ada yang mengganggumu?” desak Veny, memberanikan diri untuk mendekat.Samy menghe

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-71

    Beberapa minggu kemudian, Samy memutuskan untuk melakukan pendekatan yang berbeda. Sadar bahwa terlalu memaksa hanya membuat Veny semakin menjauh, ia mencoba mencari cara untuk perlahan membuka kembali hati Veny tanpa membuatnya merasa terpaksa.Suatu malam, ketika Nick sudah tertidur, Samy melihat Veny duduk di ruang keluarga, menatap keluar jendela. Ia tampak termenung, pikirannya melayang jauh.“Bolehkah aku duduk di sini?” Samy bertanya hati-hati.Veny terdiam sesaat, lalu mengangguk pelan tanpa menoleh.Samy duduk di sebelahnya, menjaga jarak yang cukup. Ia merasa canggung, namun tahu bahwa saat ini ia tidak boleh mundur."Aku tahu ini tidak mudah," ucap Samy setelah keheningan yang cukup lama. "Dan aku sadar aku sudah banyak melakukan kesalahan yang membuatmu terluka."Veny tetap menatap ke luar jendela, wajahnya datar. Tetapi, ada sorot mata yang berbeda; seakan ada bagian dari dirinya yang ingin mendengar lebih banyak.“Aku tidak meminta agar semuanya dilupakan begitu saja,” l

  • Kembalinya Istri Tuan CEO   KITC-70

    Di kota lain, Moza tengah menatap hamparan luas laut yang biru berlapis kaca mata hitam tebal miliknya. Ia terlihat seksi dengan bikini berwarna maroon.Di sampingnya berdiri lelaki tampan memakai celana pendek putih disertai kemeja motif pantai berwarna biru. pria itu menggunakan teropong untuk melihat ke kejauhan.Moza menyeringai puas, menikmati desiran angin pantai yang menerpa wajahnya. Matahari memantul pada permukaan air laut yang tenang, dan ia merasakan dirinya benar-benar bebas dari bayang-bayang masa lalu.Pria di sebelahnya, dengan wajah maskulin yang dihiasi senyum tipis, menurunkan teropongnya dan berbalik menghadap Moza. "Jadi, apa rencanamu sekarang?" tanyanya santai, memeriksa Moza dengan tatapan penuh minat.Moza tersenyum sinis, menyelipkan rambutnya ke belakang telinga. "Hanya menikmati hidupku... tanpanya," jawabnya sambil melirik pria itu, seolah mencari konfirmasi dari keputusan yang telah ia buat.Pria itu tertawa kecil. "Kau benar-benar berani, Moza. Melepaska

DMCA.com Protection Status