All Chapters of Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan: Chapter 581 - Chapter 590

669 Chapters

Bab 581

Setelah Arnold pergi, Olive juga tidak tertarik untuk tetap tinggal. "Aku pulang dulu." Usai bicara, dia meninggalkan Wilfred, lalu berbalik dan pergi begitu saja.Wilfred tampak bingung. Dia membuka mulut dan hendak mengejarnya untuk bertanya apa yang terjadi, sekaligus mengantarnya pulang. Namun, dia tiba-tiba teringat bahwa sebagai perwakilan pembimbing, dia masih punya tugas lain malam ini, sehingga tidak bisa meninggalkan tempat itu.Olive bisa pergi sesuka hatinya, bebas melakukan apa yang dia mau, tetapi dia tidak bisa.Wilfred tak kuasa menghela napas. Mereka sudah berstatus sebagai sepasang kekasih, tetapi kenapa dia selalu merasa bahwa Olive begitu jauh darinya .... Saking jauhnya hingga dia merasa seolah-olah tidak pernah benar-benar memahami isi hati gadis itu.Apalagi sejak mereka mulai berpacaran, selain berpegangan tangan, mereka bahkan belum pernah berciuman. Dia menundukkan kepala dengan sedikit kecewa.Tiba-tiba, sebuah sosok menabraknya."Maaf! Maaf! Aku nggak membua
Read more

Bab 582

Wilfred sedikit terkejut. "Kamu juga sering ke toko itu?""Iya! Kue-kue mereka enak."Wilfred sebenarnya jarang memperhatikan gantungan kecil seperti itu.Di satu sisi, Olive menganggap benda-benda seperti itu kekanak-kanakan. Di sisi lain, dia merasa dirinya sudah berusia 30-an, kalau masih menggantung hal-hal seperti ini di ponsel, rasanya kurang dewasa.Namun, gantungan ini sudah ada sejak dia membeli ponsel barunya, dan karena tidak terlalu mencolok, dia membiarkannya tetap di sana. Tak disangka, mata gadis ini cukup tajam untuk langsung menyadarinya."Kamu sudah coba berapa kali?" tanya Mikha penuh penasaran."Kalau dihitung total ... mungkin sekitar tiga kali?"Mendengar jawaban itu, Mikha hampir menggertakkan giginya. Kenapa orang lain bisa seberuntung ini, sementara dia selalu apes?!Wilfred melihat ekspresi kesal Mikha hingga tidak bisa menahan tawa. "Kalau kamu nggak keberatan, kasih aku alamat, deh. Aku masih punya satu edisi spesial di rumah, bisa aku kirim buat kamu."Mikh
Read more

Bab 583

Stendy bertanya, "Bukannya kamu tadi sibuk berdansa sama pacarmu? Masih punya energi buat memperhatikan apa yang terjadi di tempat kami?" Kedua tangannya disilangkan di depan dada dan ekspresinya tersenyum tipis."Keributan sebesar itu, susah buat pura-pura nggak lihat," jawab Reagan.Stendy mengangkat bahu dengan santai. "Sudah kuduga. Lagian bukannya nggak pernah ditolak. Kamu pasti lebih tahu gimana sifatnya Nadine dibanding aku."Reagan tetap tak berekspresi. Di bawah cahaya lampu jalan yang redup, separuh wajahnya tertutup bayangan. "Sudah kubilang, kamu nggak akan pernah punya kesempatan."Stendy tersenyum. "Justru menurutku ... ini semakin menarik!""Kamu tahu kan, semakin sulit suatu gunung untuk didaki, aku semakin tertantang. Satu kali gagal bukan berarti akan selalu kalah. Akan ada suatu saat di mana aku berhasil mencapai puncak dan melihat ke bawah."Reagan mendengus, "Aku cuma khawatir sebelum sampai ke puncak, kamu sudah jatuh terperosok di tengah jalan.""Nggak masalah,
Read more

Bab 584

Nadine mengingat kembali seberapa besar porsi makan Mikha, lalu melirik makanannya yang hanya sedikit. Dengan jumlah segini, kemungkinan besar bahkan tidak cukup untuk mengisi celah di giginya.Dalam waktu kurang dari dua jam, dia pasti akan kelaparan. Namun, yang membuatnya terkejut ....Setelah dua sesi kelas berlalu, Mikha tetap duduk diam di tempat, tanpa tanda-tanda ingin membeli makanan tambahan.Ini .... Nadine terkejut. Apa dia benar-benar tidak lapar?Jika mendengar pertanyaan itu, Mikha pasti akan melompat dan memprotes sambil menangis. 'Lapar! Aku hampir mati kelaparan! Mana mungkin nggak lapar?!'Benar sekali .... Saat ini Mikha sudah merasa pusing dan perutnya keroncongan tanpa henti. Otaknya dipenuhi gambaran keripik, biskuit, kue, camilan pedas, ceker ayam ....'Aaaargh! Aku pengen makan! Tapi harus tahan!'Sementara itu, Nadine sama sekali tidak menyadari penderitaan Mikha. Dia benar-benar mengira Mikha tidak lapar. Namun, ketika keesokan harinya Mikha masih makan denga
Read more

Bab 585

Mino mulai mondar-mandir di tempat sambil bergumam, "Dulu, kamu selalu cuek sama omongan orang. Kenapa tiba-tiba mau diet? Ada yang merundung kamu?!"Mikha selalu dididik dengan baik, penuh percaya diri, dan optimis.Sejak kecil, dia tidak pernah ambil pusing soal bentuk tubuhnya. Bahkan saat SD, ketika teman-temannya mengucilkannya karena tubuhnya yang montok, dia tetap ceria seolah tidak terjadi apa-apa.Namun sekarang, tiba-tiba dia memutuskan untuk diet?Putrinya itu polos dan berhati besar. Jika dia sampai bertekad untuk menurunkan berat badan, pasti ada sesuatu yang besar terjadi!Mino merasa jantungnya berdebar.Jika diteruskan seperti ini, Mikha takut ayahnya bahkan akan mulai menimbulkan konspirasi. Oleh karena itu, dia buru-buru menjelaskan, "Aku nonton video edukasi, katanya diet yang sehat itu bagus buat tubuh. Aku nggak bisa selamanya gemuk, 'kan? Jadi aku mau coba."Mendengar hal itu, kening Mino semakin berkerut. Video edukasi?Pasti ada yang aneh!Mino sangat mengenal p
Read more

Bab 586

Bel tanda masuk berbunyi.Arnold masuk ke dalam kelas dan mulai berbicara, "Hari ini kita akan membahas evolusi molekuler dan filogeni sistematik ...."Saat istirahat sepuluh menit, Mikha tergeletak di meja dengan lesu. Darius yang sudah menahan diri sejak tadi akhirnya tidak tahan lagi. "Kamu ini benar-benar nggak beres beberapa hari ini!"Mikha kebingungan. Ngomong ke aku?"Iya, kamu!"Alih-alih tersinggung, Mikha malah mengangguk setuju. "Aku juga merasa begitu!"Darius terdiam sejenak."Lihat, aku sampai kurusan gara-gara lapar! Seumur hidup, aku nggak pernah sesengsara ini .... Diet itu sulit banget. Jadi, aku memutuskan ....""Nggak mau diet lagi! Mati sekalipun nggak mau diet lagi!"Darius terdiam. Padahal tadi dia bukan bilang begitu."Nanti setelah kelas selesai, aku traktir kalian makan, gimana?" Belum sempat Darius maupun Nadine merespons, Mikha sudah mengambil keputusan sendiri. "Oke, kita sepakat!"Darius dan Nadine terkejut."Jadi kita makan steik atau hotpot? Gimana kala
Read more

Bab 587

Nadine mencengkeram erat leher Arnold, sementara kedua kakinya terangkat dan membelit tubuh pria itu. Saat ini, Nadine benar-benar seperti seekor koala yang menempel di batang pohon.Dan Arnold adalah pohon itu."Maaf, maaf! Aku nggak sengaja! Tadi anjing itu tiba-tiba muncul, aku kaget banget ...." Nadine buru-buru meminta maaf sambil mencoba bergerak turun.Namun ....Tangan besar Arnold masih melingkar di pinggangnya dan mencengkeramnya erat. Meski ada lapisan jaket tebal di antara mereka, Nadine tetap bisa merasakan panas yang menjalar dari genggaman itu.Wajahnya langsung memerah, rona itu menyebar cepat ke seluruh pipinya, lalu ke telinganya."Pa ... Pak Arnold ...."Nadine mencoba mendorong dirinya turun sedikit, tetapi pria itu tetap tidak bergerak. Tangan Arnold seperti kunci baja yang mengamankan posisinya, tidak memberi celah sedikit pun.Lalu, terdengar suaranya yang rendah dan serak, "Kamu takut?"Tidak jelas apakah dia bertanya tentang anjing itu atau tentang dirinya send
Read more

Bab 588

Suhu air dari gelas meresap ke telapak tangannya, tapi Nadine merasa tidak sehangat genggaman di pinggangnya tadi.Tiba-tiba, terdengar ketukan di pintu."Siapa?" Dia berjalan ke arah pintu dan membukanya.Arnold berdiri di luar. "Sepatumu."Nadine tertegun. Dia tidak menyangka pria itu benar-benar mencari dan mengambil kembali sepatunya yang tadi dibawa kabur oleh anjing."Terima kasih, Pak Arnold.""Sama-sama."....Sore harinya, Nadine tidur sebentar. Setelah bangun pukul dua, dia lalu pergi ke laboratorium. Saat dia tiba, Darius sudah ada di sana, tapi tidak melihat Mikha.Darius menjelaskan, "Oh, dia pergi beli minuman."Belum selesai bicara, Mikha sudah kembali dengan kantong berisi bubble tea. Tentu saja, ada juga untuk Nadine.Di laboratorium ini, mereka memang sudah membuat sudut kecil di pojok ruangan yang jauh dari meja eksperimen. Tempat itu khusus untuk menyimpan makanan, minuman, dan camilan mereka.Yang membuat Nadine terkejut adalah ketika Darius menerima bubble tea yan
Read more

Bab 589

Mereka bertemu di restoran kecil di depan gerbang Universitas Brata. Saat Nadine dan Arnold tiba, Stendy sudah lebih dulu di sana."Nadine datang ...," katanya sambil tersenyum. Tatapannya tertuju penuh pada Nadine, seolah Arnold hanyalah udara."Maaf membuatmu menunggu, Pak Stendy," jawab Nadine sopan.Mendengar panggilan itu, senyum Arnold sedikit terangkat. Setelah itulah, Stendy baru tampak menyadari keberadaannya."Pak Arnold, kita ketemu lagi."Arnold tetap tersenyum ramah. "Iya, sepertinya kita memang sering ketemu, Pak Stendy.""Silakan duduk."Stendy lalu menarik kursi di sampingnya untuk Arnold, sementara kursi di sisi lainnya dia buka untuk Nadine. Kalau mereka duduk sesuai susunan ini, maka posisinya akan menjadi: Arnold - Stendy - NadineNamun ...."Tempat itu menghadap langsung ke pintu masuk. Orang-orang terus berlalu lalang dan buka-tutup pintu, anginnya kencang. Nadine, sebaiknya kamu duduk di sini saja."Arnold menarik kursi di sebelahnya. Nadine berpikir sejenak, men
Read more

Bab 590

Stendy mulai membahas topik utama. "Minggu ini, kami fokus di pembangunan struktur utama dan saat ini prosesnya sudah mencapai tahap ...."Begitu membahas pembicaraan serius, Nadine langsung mendengarkan dengan saksama, bahkan mengunyah makanannya lebih lambat.Saat itu, piring ayam goreng berputar ke arah Arnold. Dia mengambil sendok dan hendak meletakkan beberapa potong ayam ke piring Nadine.Namun, di saat yang sama, Stendy juga menyodorkan sepotong ikan ke arahnya. Gerakan keduanya berhenti bersamaan. Mereka saling menatap.Udara di sekitar mereka terasa membeku.Stendy tersenyum tipis. "Pak Arnold memang sangat perhatian."Arnold tetap tenang. "Nggak sebanding sama pengamatan Pak Stendy yang tajam."Nadine menatap makanan di depannya. "Terima kasih, berikan saja padaku semua."Setelah itu, Arnold dan Stendy baru menarik kembali pandangan mereka satu sama lain. Stendy berdeham, "Ikan ini tinggi protein, makan lebih banyak."Arnold menambahkan, "Ayam ini nggak pedas, kamu pasti suka
Read more
PREV
1
...
5758596061
...
67
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status