All Chapters of Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan: Chapter 571 - Chapter 580

669 Chapters

Bab 571

Begitu melihat Reagan, Nadine sedikit terkejut.Restoran kecil ini dekat dengan kampus. Mereka hanya datang saat Reagan mengejarnya dulu. Setelah resmi berpacaran, dia tidak pernah mengajak Nadine makan di tempat seperti ini lagi.Namun, yang benar-benar membuat Nadine kaget dan sulit percaya adalah wanita yang sedang dirangkul oleh Reagan saat ini .... Itu Jinny?Melihat kedekatan mereka, jelas sekali kalau mereka berpacaran. Sejak kapan mereka bersama? Bukan berarti Nadine masih belum move on atau ingin tahu kehidupan asrama mantannya, tetapi sebagai manusia normal, siapa yang tidak penasaran saat ada gosip di depan mata?Kalaupun bukan Reagan dan siapa pun yang dikenalnya itu, Nadine pasti tetap akan bereaksi sama. Lagi pula, manusia memang senang bergosip!Jinny mengikuti arah pandang Reagan. Begitu melihat Nadine, dia langsung tersenyum dan menarik pria di sampingnya mendekat. "Wah, kebetulan sekali, Nad. Nggak nyangka ketemu di sini."Nadine termangu. Apa mereka akrab? Kenapa dia
Read more

Bab 572

Nadine tertegun selama dua detik sebelum akhirnya menyadari bahwa Reagan sedang berbicara padanya."Di sekitar Universitas Brata ini cuma ada dua atau tiga restoran yang rasanya lumayan. Sebenarnya wajar kalau ketemu di sini."Sejak tadi saat Jinny terus-menerus mengatakan "kebetulan sekali", Nadine sudah ingin membalas. Kebetulan apanya? Memangnya bertemu teman kampus di restoran dekat universitas sangat langka? Kenapa semua orang menjadikannya kalimat pembuka?Menurut Nadine, ini terlalu dibuat-buat dan sangat berlebihan.Reagan menatapnya. "Kamu marah?"Nadine mengerutkan kening dengan heran.Sorot mata Reagan agak redup. "Hari itu, semua yang kamu katakan sudah kupahami. Cermin yang pecah sulit untuk diperbaiki. Karena kamu sudah melangkah maju, aku pikir aku juga nggak seharusnya terus bertahan di tempat yang sama."Nadine menatapnya. Sejak mereka putus, ini pertama kalinya dia benar-benar memperhatikan pria ini.Reagan tersenyum tipis. "Kaget ya? Sudah lebih dari satu tahun. Bebe
Read more

Bab 573

Wajah Reagan menjadi suram. "Apa hubungannya denganmu?"Stendy merentangkan kedua tangan dan mengedikkan bahu. "Nggak ada hubungannya sama aku, cuma penasaran saja. Pacar barumu ini kok ... kebetulan banget? Kebetulan kuliah di Universitas Brata, kebetulan seangkatan sama Nadine, kebetulan juga satu fakultas dan jurusan. Kamu benar-benar pintar memilih ya."Reagan tertawa dingin. "Kenapa? Kamu terlalu memperhatikan pacar orang lain, apa karena hobi merebut milik orang lain?""Haha ...." Stendy tertawa terbahak-bahak. "Nggak usah begitu. Dulu kita sahabatan lho, aku cuma peduli sama kamu."Reagan menyeringai, ekspresinya penuh sindiran. "Peduli atau cuma ingin menguji sesuatu, kamu sendiri yang tahu.""Oh? Bisa baca situasi juga?" Stendy tidak menyangkal. Dia memandang Reagan dari atas ke bawah. "Menurutku, pacar barumu ini datang terlalu cepat. Cepat sampai terasa seperti sebuah pertunjukan yang disengaja.""Heh, mau sandiwara atau bukan, terserah kamu mau menganggapnya apa. Jangan hal
Read more

Bab 574

Setiap tahun, menjelang natal, Fakultas Bioinformatika selalu mengadakan acara pertemuan untuk mahasiswa baru. Pesertanya adalah semua mahasiswa pascasarjana yang masih lajang.Tujuannya adalah memperluas jaringan pertemanan dan membantu mereka lebih cepat beradaptasi dengan kehidupan kampus.Seiring berjalannya waktu, acara ini berubah menjadi ajang resmi cari jodoh. Ini menjadi kesempatan untuk mencari pacar. Tentu saja, mahasiswa yang sudah punya pasangan juga boleh datang bersama kekasihnya.Namun, semua ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Nadine. Setiap hari dia sibuk bolak-balik antara kelas di Universitas Brata dan laboratorium di Universitas Teknologi dan Bisnis. Bahkan saat makan pun, yang ada di pikirannya hanyalah langkah eksperimen dan pengumpulan data.Mana mungkin dia menyisihkan waktu untuk acara pertemuan semacam itu? Jadi, saat menerima undangan, dia langsung merasa bingung.Terlebih lagi di undangan itu, namanya tertulis dengan huruf tebal dan besar. Ini sema
Read more

Bab 575

"Maaf, aku nggak bisa menari." Nadine menolak dengan sopan.Mahasiswa itu tampak kecewa, lalu pergi.Awalnya, Nadine mengira semuanya akan berakhir di situ. Ternyata, setelah satu pergi, yang lain datang lagi.Setelah menolak lima orang berturut-turut, Nadine buru-buru menarik Mikha ke sudut yang agak terpencil dan duduk di sana.Tempatnya cukup tersembunyi, ditambah pencahayaan yang redup, jadi kecil kemungkinan mereka akan diperhatikan.Nadine menghela napas lega. Akhirnya bisa tenang."Kak, kamu benar-benar populer ya! Aku jadi kepikiran mau ngajak kamu dansa juga, hehe.""Oh? Kalau begitu, mungkin bisa kupertimbangkan." Nadine tersenyum tipis.Mikha langsung mengangkat dagu dan membusungkan dada. "Cowok-cowok itu pasti bakal iri setengah mati!""Bagus dong?""Memang bagus!"Di akhir percakapan, mereka tertawa bersama."Aku ambil makanan dulu ya!" kata Mikha."Oke."Setelah Mikha pergi, Nadine membuka botol air mineral yang ada di meja dan meneguknya beberapa kali. Dia benar-benar t
Read more

Bab 576

Arnold bahkan tidak mengangkat kepalanya.Calvin berkata, "Coba lihat baik-baik, di undangan ini tertulis 'Acara Temu Kenal'! Bukan 'Konferensi Laporan Akademik Gabungan'!""Aku tahu.""Kalau tahu, kenapa tetap pergi?""Memangnya nggak boleh?""Astaga! Ini benar-benar aneh ...."Tunggu! Calvin seperti menyadari sesuatu, lalu kembali melihat undangan itu. "Fakultas Ilmu Hayati? Bukankah itu fakultas tempat Nadine berada?"Gerakan Arnold yang sedang menyesuaikan alat sedikit terhenti.Calvin langsung mendekat dengan mata menyipit, "Arnold, ini masalah besar! Lebih serius daripada kena santet! Kamu naksir Nadine ya? Dia tahu nggak? Kamu jauh lebih tua darinya, dia bisa terima nggak?"Beberapa pertanyaan itu membuat Arnold terdiam tak bisa menjawab....."Pak? Pak!" Nadine memanggil beberapa kali.Arnold tiba-tiba tersadar. "Apa tadi kamu bilang?""Aku tanya, setelah acara ini selesai, kamu mau pulang atau ke laboratorium?""Pulang."Nadine mengangguk. "Kalau begitu kita bisa ...." Pulang
Read more

Bab 577

Di tengah tepuk tangan dan sorakan kegembiraan, sorotan lampu menyapu meja di tengah ruangan. Kemudian, cahaya itu beralih ke sepasang pria dan wanita yang duduk di samping meja.Pembawa acara berkata, "Wah ... sepertinya kita menangkap sepasang kekasih di sini! Boleh perkenalkan diri?"Jinny bangkit dan menerima mikrofon yang diberikan padanya. "Halo semuanya, aku Jinny dari jurusan bioinformatika."Pembawa acara bertanya, "Kalau pria tampan di sebelah? Nggak mau memperkenalkan diri juga?"Reagan tetap diam, ekspresinya tidak banyak berubah.Jinny tersenyum. "Biar aku saja. Ini pacarku, Reagan. Dia bukan mahasiswa kampus ini, hari ini dia datang khusus untuk menemaniku.""Wah!" Ucapan itu langsung memicu sorakan iri dari para peserta.Kebanyakan yang datang malam ini masih lajang, berharap bisa menemukan pasangan. Namun, pasangan ini justru memamerkan kemesraan di depan semua orang, benar-benar menyiksa para jomblo!"Pria tampan ini beruntung sekali!""Jinny adalah wanita idaman di ju
Read more

Bab 578

Mata pembawa acara berbinar. "Kalau begitu, Pak Investor yang terhormat, aku ingin mewakili semua wanita lajang di ruangan ini, termasuk diriku sendiri, untuk menanyakan satu pertanyaan, boleh?"Stendy membuat gerakan tangan mempersilakan."Baik! Pertanyaannya adalah ... apakah kamu masih lajang?"Stendy menyahut "Saat ini, iya.""Lalu, apakah kami masih punya kesempatan?" Pembawa acara ini memang cukup berani."Nggak.""Kenapa?""Karena aku sudah punya seseorang yang kusukai."Sambil berbicara, tatapannya yang penuh senyuman mengarah langsung kepada Nadine.Arnold tetap tanpa ekspresi, tetapi botol air mineral di tangannya sudah berubah bentuk.Mikha melirik Stendy yang sedang menggoda Nadine, lalu melirik Nadine yang tetap tanpa reaksi. Dia akhirnya memilih untuk menunduk dan fokus makan. 'Hmm, enak sekali.'Stendy mengabaikan suara kekecewaan dari sekitar, mengembalikan mikrofon, lalu duduk kembali.Dari sudut matanya, dia melihat Nadine sedang makan dan pipinya sedikit menggembung
Read more

Bab 579

Reagan mengangkat alis. Akhirnya, dia mengulurkan tangannya ke arah Jinny. Sambil membungkuk sedikit, dia membuat gerakan mengundang yang sesuai standar.Jinny tersenyum dan meletakkan tangannya di telapak tangan Reagan. Keduanya pun melangkah ke tengah lantai dansa.Ketika Nadine dan Mikha kembali dari toilet, mereka tepat melihat pemandangan ini. Pria tampan dan wanita cantik, sangat serasi. Baguslah.Nadine menarik kembali pandangannya dengan tenang, tetapi tiba-tiba ... dua tangan muncul di hadapannya. Kiri dan kanan.Stendy dan Arnold secara bersamaan mengulurkan tangan untuk mengajaknya berdansa.Mikha terkejut sampai mundur setengah langkah untuk keluar dari "zona pertempuran." Ini ... sebuah kompetisi maskulinitas?Stendy tersenyum. "Nadine, bolehkah aku mendapat kehormatan untuk mengajakmu berdansa?"Arnold juga tersenyum. "Kebetulan sekali, aku juga berpikir hal yang sama dengan Pak Stendy."Stendy menoleh ke arahnya, Arnold menatap balik tanpa ragu sedikit pun. Bau persainga
Read more

Bab 580

"Olive?" Wilfred memanggil dua kali, tetapi wanita itu tidak merespons. Akhirnya, dia meletakkan tangannya di bahu Olive dan menekannya sedikit. Saat itu, Olive baru tersadar."Apa yang kamu katakan barusan?""Aku tanya, apa yang sedang kamu lihat?""Nggak ada." Olive menepis tangan Wilfred dari bahunya. "Aku ada urusan dengan Pak Arnold."Selesai berkata begitu, dia langsung berlari ke arah Arnold.Wilfred menatap tangannya yang kosong, lalu menatap Olive yang tergesa-gesa. Dia mengernyit bingung. Dia tidak menyangka ternyata Olive tertarik dengan acara sosial semacam ini.Namun, kalau dia ingin datang, Wilfred tentu akan menemaninya. Itu sebabnya, dia secara khusus menemui pengurus BEM dan menyatakan kesediaannya untuk hadir sebagai perwakilan dosen pembimbing.Ya, Wilfred bukan hanya bekerja di laboratorium Arnold, tetapi juga memiliki posisi di kampus.Benar saja, saat Olive melihat undangan itu, senyumannya berseri-seri, bahkan lebih cerah dari matahari.Wilfred jarang melihatnya
Read more
PREV
1
...
5657585960
...
67
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status