Share

Bab 579

Author: Patricia
Reagan mengangkat alis. Akhirnya, dia mengulurkan tangannya ke arah Jinny. Sambil membungkuk sedikit, dia membuat gerakan mengundang yang sesuai standar.

Jinny tersenyum dan meletakkan tangannya di telapak tangan Reagan. Keduanya pun melangkah ke tengah lantai dansa.

Ketika Nadine dan Mikha kembali dari toilet, mereka tepat melihat pemandangan ini. Pria tampan dan wanita cantik, sangat serasi. Baguslah.

Nadine menarik kembali pandangannya dengan tenang, tetapi tiba-tiba ... dua tangan muncul di hadapannya. Kiri dan kanan.

Stendy dan Arnold secara bersamaan mengulurkan tangan untuk mengajaknya berdansa.

Mikha terkejut sampai mundur setengah langkah untuk keluar dari "zona pertempuran." Ini ... sebuah kompetisi maskulinitas?

Stendy tersenyum. "Nadine, bolehkah aku mendapat kehormatan untuk mengajakmu berdansa?"

Arnold juga tersenyum. "Kebetulan sekali, aku juga berpikir hal yang sama dengan Pak Stendy."

Stendy menoleh ke arahnya, Arnold menatap balik tanpa ragu sedikit pun. Bau persainga
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
kwonnyonya
Ahh..Stendy lu ada dimana2 tapi kali ini bikin kesal karena mengganggu momen Nadine dan Arnold...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 580

    "Olive?" Wilfred memanggil dua kali, tetapi wanita itu tidak merespons. Akhirnya, dia meletakkan tangannya di bahu Olive dan menekannya sedikit. Saat itu, Olive baru tersadar."Apa yang kamu katakan barusan?""Aku tanya, apa yang sedang kamu lihat?""Nggak ada." Olive menepis tangan Wilfred dari bahunya. "Aku ada urusan dengan Pak Arnold."Selesai berkata begitu, dia langsung berlari ke arah Arnold.Wilfred menatap tangannya yang kosong, lalu menatap Olive yang tergesa-gesa. Dia mengernyit bingung. Dia tidak menyangka ternyata Olive tertarik dengan acara sosial semacam ini.Namun, kalau dia ingin datang, Wilfred tentu akan menemaninya. Itu sebabnya, dia secara khusus menemui pengurus BEM dan menyatakan kesediaannya untuk hadir sebagai perwakilan dosen pembimbing.Ya, Wilfred bukan hanya bekerja di laboratorium Arnold, tetapi juga memiliki posisi di kampus.Benar saja, saat Olive melihat undangan itu, senyumannya berseri-seri, bahkan lebih cerah dari matahari.Wilfred jarang melihatnya

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 581

    Setelah Arnold pergi, Olive juga tidak tertarik untuk tetap tinggal. "Aku pulang dulu." Usai bicara, dia meninggalkan Wilfred, lalu berbalik dan pergi begitu saja.Wilfred tampak bingung. Dia membuka mulut dan hendak mengejarnya untuk bertanya apa yang terjadi, sekaligus mengantarnya pulang. Namun, dia tiba-tiba teringat bahwa sebagai perwakilan pembimbing, dia masih punya tugas lain malam ini, sehingga tidak bisa meninggalkan tempat itu.Olive bisa pergi sesuka hatinya, bebas melakukan apa yang dia mau, tetapi dia tidak bisa.Wilfred tak kuasa menghela napas. Mereka sudah berstatus sebagai sepasang kekasih, tetapi kenapa dia selalu merasa bahwa Olive begitu jauh darinya .... Saking jauhnya hingga dia merasa seolah-olah tidak pernah benar-benar memahami isi hati gadis itu.Apalagi sejak mereka mulai berpacaran, selain berpegangan tangan, mereka bahkan belum pernah berciuman. Dia menundukkan kepala dengan sedikit kecewa.Tiba-tiba, sebuah sosok menabraknya."Maaf! Maaf! Aku nggak membua

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 582

    Wilfred sedikit terkejut. "Kamu juga sering ke toko itu?""Iya! Kue-kue mereka enak."Wilfred sebenarnya jarang memperhatikan gantungan kecil seperti itu.Di satu sisi, Olive menganggap benda-benda seperti itu kekanak-kanakan. Di sisi lain, dia merasa dirinya sudah berusia 30-an, kalau masih menggantung hal-hal seperti ini di ponsel, rasanya kurang dewasa.Namun, gantungan ini sudah ada sejak dia membeli ponsel barunya, dan karena tidak terlalu mencolok, dia membiarkannya tetap di sana. Tak disangka, mata gadis ini cukup tajam untuk langsung menyadarinya."Kamu sudah coba berapa kali?" tanya Mikha penuh penasaran."Kalau dihitung total ... mungkin sekitar tiga kali?"Mendengar jawaban itu, Mikha hampir menggertakkan giginya. Kenapa orang lain bisa seberuntung ini, sementara dia selalu apes?!Wilfred melihat ekspresi kesal Mikha hingga tidak bisa menahan tawa. "Kalau kamu nggak keberatan, kasih aku alamat, deh. Aku masih punya satu edisi spesial di rumah, bisa aku kirim buat kamu."Mikh

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 583

    Stendy bertanya, "Bukannya kamu tadi sibuk berdansa sama pacarmu? Masih punya energi buat memperhatikan apa yang terjadi di tempat kami?" Kedua tangannya disilangkan di depan dada dan ekspresinya tersenyum tipis."Keributan sebesar itu, susah buat pura-pura nggak lihat," jawab Reagan.Stendy mengangkat bahu dengan santai. "Sudah kuduga. Lagian bukannya nggak pernah ditolak. Kamu pasti lebih tahu gimana sifatnya Nadine dibanding aku."Reagan tetap tak berekspresi. Di bawah cahaya lampu jalan yang redup, separuh wajahnya tertutup bayangan. "Sudah kubilang, kamu nggak akan pernah punya kesempatan."Stendy tersenyum. "Justru menurutku ... ini semakin menarik!""Kamu tahu kan, semakin sulit suatu gunung untuk didaki, aku semakin tertantang. Satu kali gagal bukan berarti akan selalu kalah. Akan ada suatu saat di mana aku berhasil mencapai puncak dan melihat ke bawah."Reagan mendengus, "Aku cuma khawatir sebelum sampai ke puncak, kamu sudah jatuh terperosok di tengah jalan.""Nggak masalah,

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 584

    Nadine mengingat kembali seberapa besar porsi makan Mikha, lalu melirik makanannya yang hanya sedikit. Dengan jumlah segini, kemungkinan besar bahkan tidak cukup untuk mengisi celah di giginya.Dalam waktu kurang dari dua jam, dia pasti akan kelaparan. Namun, yang membuatnya terkejut ....Setelah dua sesi kelas berlalu, Mikha tetap duduk diam di tempat, tanpa tanda-tanda ingin membeli makanan tambahan.Ini .... Nadine terkejut. Apa dia benar-benar tidak lapar?Jika mendengar pertanyaan itu, Mikha pasti akan melompat dan memprotes sambil menangis. 'Lapar! Aku hampir mati kelaparan! Mana mungkin nggak lapar?!'Benar sekali .... Saat ini Mikha sudah merasa pusing dan perutnya keroncongan tanpa henti. Otaknya dipenuhi gambaran keripik, biskuit, kue, camilan pedas, ceker ayam ....'Aaaargh! Aku pengen makan! Tapi harus tahan!'Sementara itu, Nadine sama sekali tidak menyadari penderitaan Mikha. Dia benar-benar mengira Mikha tidak lapar. Namun, ketika keesokan harinya Mikha masih makan denga

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 585

    Mino mulai mondar-mandir di tempat sambil bergumam, "Dulu, kamu selalu cuek sama omongan orang. Kenapa tiba-tiba mau diet? Ada yang merundung kamu?!"Mikha selalu dididik dengan baik, penuh percaya diri, dan optimis.Sejak kecil, dia tidak pernah ambil pusing soal bentuk tubuhnya. Bahkan saat SD, ketika teman-temannya mengucilkannya karena tubuhnya yang montok, dia tetap ceria seolah tidak terjadi apa-apa.Namun sekarang, tiba-tiba dia memutuskan untuk diet?Putrinya itu polos dan berhati besar. Jika dia sampai bertekad untuk menurunkan berat badan, pasti ada sesuatu yang besar terjadi!Mino merasa jantungnya berdebar.Jika diteruskan seperti ini, Mikha takut ayahnya bahkan akan mulai menimbulkan konspirasi. Oleh karena itu, dia buru-buru menjelaskan, "Aku nonton video edukasi, katanya diet yang sehat itu bagus buat tubuh. Aku nggak bisa selamanya gemuk, 'kan? Jadi aku mau coba."Mendengar hal itu, kening Mino semakin berkerut. Video edukasi?Pasti ada yang aneh!Mino sangat mengenal p

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 586

    Bel tanda masuk berbunyi.Arnold masuk ke dalam kelas dan mulai berbicara, "Hari ini kita akan membahas evolusi molekuler dan filogeni sistematik ...."Saat istirahat sepuluh menit, Mikha tergeletak di meja dengan lesu. Darius yang sudah menahan diri sejak tadi akhirnya tidak tahan lagi. "Kamu ini benar-benar nggak beres beberapa hari ini!"Mikha kebingungan. Ngomong ke aku?"Iya, kamu!"Alih-alih tersinggung, Mikha malah mengangguk setuju. "Aku juga merasa begitu!"Darius terdiam sejenak."Lihat, aku sampai kurusan gara-gara lapar! Seumur hidup, aku nggak pernah sesengsara ini .... Diet itu sulit banget. Jadi, aku memutuskan ....""Nggak mau diet lagi! Mati sekalipun nggak mau diet lagi!"Darius terdiam. Padahal tadi dia bukan bilang begitu."Nanti setelah kelas selesai, aku traktir kalian makan, gimana?" Belum sempat Darius maupun Nadine merespons, Mikha sudah mengambil keputusan sendiri. "Oke, kita sepakat!"Darius dan Nadine terkejut."Jadi kita makan steik atau hotpot? Gimana kala

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 587

    Nadine mencengkeram erat leher Arnold, sementara kedua kakinya terangkat dan membelit tubuh pria itu. Saat ini, Nadine benar-benar seperti seekor koala yang menempel di batang pohon.Dan Arnold adalah pohon itu."Maaf, maaf! Aku nggak sengaja! Tadi anjing itu tiba-tiba muncul, aku kaget banget ...." Nadine buru-buru meminta maaf sambil mencoba bergerak turun.Namun ....Tangan besar Arnold masih melingkar di pinggangnya dan mencengkeramnya erat. Meski ada lapisan jaket tebal di antara mereka, Nadine tetap bisa merasakan panas yang menjalar dari genggaman itu.Wajahnya langsung memerah, rona itu menyebar cepat ke seluruh pipinya, lalu ke telinganya."Pa ... Pak Arnold ...."Nadine mencoba mendorong dirinya turun sedikit, tetapi pria itu tetap tidak bergerak. Tangan Arnold seperti kunci baja yang mengamankan posisinya, tidak memberi celah sedikit pun.Lalu, terdengar suaranya yang rendah dan serak, "Kamu takut?"Tidak jelas apakah dia bertanya tentang anjing itu atau tentang dirinya send

Latest chapter

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 729

    Inez mengikuti alamat yang tertera dalam dokumen dan menemukan tempat tinggal Irene saat ini. Dia berdiri di luar gerbang besi, mendongak menatap vila di hadapannya.Tak disangka, bagian luar kompleks ini terlihat biasa saja. Akan tetapi, setelah masuk, ternyata cukup mengejutkan. Jelas-jelas terdampar sampai ke kota kecil seperti ini, tetapi masih bisa tinggal di vila.Heh .... Sudut bibir Inez terangkat. Adiknya ini memang selalu beruntung sejak kecil. Bahkan saat ke kuil, biksu tua akan keluar menyambutnya, merapatkan tangan, dan berkata bahwa dia ditakdirkan menjadi orang kaya.Sedangkan dirinya, berdiri di samping seperti tak kasatmata. Selama ada Irene di suatu tempat, maka tak akan ada yang memperhatikan dirinya.Setelah melewati taman, Inez sampai di depan pintu utama, tersenyum tipis, dan menekan bel pintu.Yang membukakan pintu adalah Jeremy. Dia sempat menanyakan makanan favorit orang tua Irene. Setelah tahu mereka lebih suka sarapan dengan makanan berbasis tepung, dia pun b

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 728

    Stendy memilih sebuah bar. Begitu duduk, dia langsung memesan beberapa botol minuman keras, menuangkannya gelas demi gelas tanpa henti. Selama itu, beberapa wanita mencoba mendekatinya, tetapi semuanya diusir tanpa pengecualian.Wajah Stendy memerah karena alkohol. Setelah pandangannya mulai kabur, dia memutuskan untuk kembali ke hotel. Sepanjang perjalanan, kepalanya pusing dan berat. Saat memejamkan mata, yang muncul hanyalah wajah Nadine.Dia tidak mengerti kenapa dia selalu terlambat satu langkah? Dulu, dia kalah dari Reagan. Sekarang, kalah lagi karena status sialan sebagai sepupu.Haha .... Tuhan tidak pernah berpihak padanya!Begitu keluar dari taksi, Stendy masuk ke lobi hotel dengan sempoyongan. Saat pintu lift terbuka, aroma harum langsung menyeruak, lalu tubuh seorang wanita bersandar padanya. Wanita itu sengaja menggesekkan dadanya ke lengan Stendy, menggoda tanpa malu.Suaranya manis hingga terasa menjijikkan. "Ganteng, sendirian saja? Kamu kelihatannya mabuk. Gimana kalau

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 727

    "Stendy!" Nadine menyela perkataannya, menatap langsung ke matanya. "Pikirkan baik-baik apa yang sebenarnya ingin kamu katakan, apa yang seharusnya kamu katakan, baru buka mulut.""Kamu tahu, 'kan?" Pria itu menyudutkannya di antara dinding dan dadanya, kedua tangannya pun menahan di sisi tubuh Nadine."Memangnya kenapa kalau aku tahu? Hubungan kita sekarang nggak pantas untuk ....""Apa hubungan kita?" Stendy menyeringai, sudut bibirnya terangkat dengan getir. "Katakan, aku ini siapamu?""Kakak sepupu.""Mungkin kamu belum tahu, ibuku sebenarnya bukan anak kandung kakek dan nenekku. Itu artinya, kita nggak punya hubungan darah!"Nadine termangu sejenak. "Mau ada hubungan darah atau nggak, aku dan kamu tetap nggak punya peluang untuk bersama.""Kenapa?""Karena aku nggak suka sama kamu."Lagi-lagi kalimat itu! Selalu saja kalimat itu!Stendy mencengkeram bahu Nadine dengan agak kuat. "Kenapa kamu nggak bisa suka sama aku? Kamu dulu pernah suka sama cowok berengsek seperti Reagan, kenap

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 726

    Kini, Safir merasa sangat bersyukur karena mendengarkan saran dari Stendy yang menyuruhnya melanjutkan pengobatan matanya serta menjaga kesehatannya.Penglihatannya perlahan mulai pulih. Karena itulah, dia akhirnya bisa melihat dengan jelas betapa miripnya wajah cucunya dengan putrinya.Irene kaget mengetahui putrinya dan orang tuanya sudah saling mengenal sejak lama. Nadine pun bercerita tentang pertemuan pertama mereka.Corwin tak kuasa untuk berkomentar, "Aku dan ibumu sudah mencarimu selama bertahun-tahun ke mana-mana, baik dalam negeri maupun luar negeri. Tak kusangka, ternyata kita sedekat ini, bahkan sempat terlewat dua kali. Untung saja kali ini nggak terlewat lagi."Mendengar itu, Safir teringat bahwa Nadine dan Stendy sudah saling mengenal sejak lama. Ternyata, takdir memang punya jalannya sendiri."Nadine, omong-omong, Stendy itu sebenarnya sepupumu lho. Selama ini, dia sama sekali nggak sadar ...."Sejak tadi, Stendy tidak melontarkan sepatah kata pun. Wajahnya tegang dan k

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 725

    Nadine buru-buru mencoba menenangkan ayahnya, "Ibu menemukan orang tua kandungnya itu kabar baik."Selama ini, Irene adalah seseorang tanpa masa lalu yang jelas. Dulu, dia pernah punya keinginan untuk mencari asal-usulnya. Namun, setelah sekian lama tanpa hasil, dia sudah berhenti berharap.Kadang-kadang, Irene bahkan membayangkan dirinya seperti tokoh dalam novel. Masa kecil tragis, orang tua dibunuh musuh ....Lambat laun, Irene berhenti memikirkan hal itu dan tak lagi berandai-andai.Namun, Nadine tetap bisa merasakan kerinduan ibunya terhadap keluarga. Jadi, saat Jeremy menyebut kakek dan nenek dari pihak ibunya datang, reaksi pertama Nadine adalah gembira, gembira untuk Irene.Namun, Jeremy jelas belum bisa mencerna semuanya secepat itu."Ayah sudah hidup bersama Ibu sekian lama, masa masih nggak tahu gimana sifatnya? Luarannya kelihatan lembut dan tenang, tapi Ibu itu orang yang punya pendirian kuat. Begitu memutuskan, nggak ada yang bisa menggoyahkannya.""Ayah dan Ibu sudah ber

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 724

    Keesokan paginya, Nadine terbangun karena dering telepon.Langit masih remang-remang. Dia mengucek mata, mendapati bahwa masih belum pukul 7 pagi. Dia menguap, membuka mata, meskipun otaknya masih belum sepenuhnya sadar.Nadine pun menempelkan ponsel ke telinganya. Suaranya masih serak khas orang yang baru bangun tidur. "Ayah, kenapa telepon sepagi ini?"Jeremy di seberang sempat terdiam sesaat, lalu terdengar gugup dan kebingungan. "Nadine ... Kakek dan Nenek dari pihak ibumu datang."Nadine awalnya belum bisa mencerna. "Dari pihak Ibu? Kakek dan nenek yang mana?""Ya, orang tua kandung ibumu. Kakek dan nenek biologismu."Nadine terdiam beberapa detik, lalu tiba-tiba duduk tegak. Untuk beberapa saat, dia tak bisa berkata apa-apa.Butuh waktu cukup lama hingga dia melompat turun dari tempat tidur. "Aku akan beli tiket pulang sekarang."Tepat pukul 12 siang, pesawat mendarat. Nadine keluar dari bandara dan langsung menghentikan sebuah taksi.Sebelum sampai di depan rumah, dia sudah meli

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 723

    Namun, kenapa memangnya?Perasaan bukanlah pelengkap, bukan pula permainan hiburan. Sekali terlibat, maka harus sepenuh hati.Namun, Nadine masih punya begitu banyak tugas yang harus diselesaikan, banyak eksperimen yang belum dijalankan.Dia baru membuka sedikit pintu gerbang akademik, baru menjelajahi dunia riset. Ada begitu banyak hal yang menunggunya, mana sempat dia memikirkan cinta?Setelah mendengarnya, hati Arnold sedikit mencelos. Namun, dia sudah menduganya. Jika Nadine jatuh cinta semudah itu, justru itu bukan Nadine yang dia kenal."Aku paham." Tiba-tiba, Arnold menghela napas lega. Bibirnya perlahan terangkat, senyuman mulai terlihat di sudut matanya.Nadine ikut tersenyum. "Ubi panggangnya manis nggak?"Arnold mengangguk. "Manis.""Kalau begitu, lain kali aku traktir lagi.""Oke."Mereka berpisah di depan pintu apartemen, lalu masuk ke apartemen masing-masing.Hal pertama yang dilakukan Nadine adalah membuka buket mawar biru itu, lalu membaginya ke dua vas bunga. Dipadukan

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 722

    Arnold bukan tipe orang yang suka membohongi dirinya sendiri.Sebaliknya, setelah sempat menghindar sejenak, dia selalu memilih untuk menghadapi perasaannya dengan jujur.Di dalam hatinya, ada sebuah suara yang memberitahunya bahwa ... dia menyukai Nadine. Dia terpesona oleh semua hal tentang Nadine.Dari reaksi awalnya yang penuh penyangkalan, sampai saat ini dia baru menerima fakta itu. Arnold baru paham, bahwa perasaan cinta tidak pernah bisa diatur oleh logika. Hasrat yang dulu dia coba untuk redam, bukan hanya tidak bisa hilang, kini malah semakin tumbuh hingga tak terkendali.Mimpi-mimpi basah yang datang malam demi malam, seolah tamparan yang menyadarkan.Menyakitkan, tapi juga ....Begitu indah.Dalam mimpinya, Nadine seperti jelmaan dewi sekaligus iblis. Dia mampu memikat dan mencengkeram jiwa Arnold dengan mudahnya. Sementara itu, Arnold tak akan pernah bisa melawan. Selain terjerumus, dia tidak punya pilihan lain.Arnold dikenal sebagai sosok yang tegas. Satu-satunya hal yan

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 721

    Baru makan dua suapan, Nadine tanpa sengaja mengangkat kepala dan langsung melihat seorang pria berdiri di depan gedung apartemennya.Arnold memang punya kebiasaan joging malam. Bahkan di cuaca sedingin ini, Nadine masih sering melihatnya keluar berolahraga. Namun malam ini ... dia tidak memakai pakaian olahraga?Arnold mengenakan mantel panjang yang rapi. Wajahnya tampak agak serius. Nadine merasa ... Arnold sepertinya sengaja menunggunya di sini?"Pak Arnold," sapa Nadine sambil tersenyum dan melangkah mendekat.Arnold membalas dengan senyum tipis. Namun, ketika melihat buket mawar biru yang digendong Nadine, sorot matanya seketika berubah. Dia terdiam sejenak."Baru pulang dari jalan-jalan?""Kalau dibilang jalan-jalan, nggak juga. Tadi aku ambil mobil di showroom, terus nonton konser piano."Arnold melirik lagi ke arah bunga di pelukannya. "Bunganya ... cukup unik."Mata Nadine langsung berbinar. "Pak Arnold, coba lihaat. Apa kamu melihat ada yang Istimewa?"Sambil berbicara, Nadin

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status