Share

Bab 585

Author: Patricia
Mino mulai mondar-mandir di tempat sambil bergumam, "Dulu, kamu selalu cuek sama omongan orang. Kenapa tiba-tiba mau diet? Ada yang merundung kamu?!"

Mikha selalu dididik dengan baik, penuh percaya diri, dan optimis.

Sejak kecil, dia tidak pernah ambil pusing soal bentuk tubuhnya. Bahkan saat SD, ketika teman-temannya mengucilkannya karena tubuhnya yang montok, dia tetap ceria seolah tidak terjadi apa-apa.

Namun sekarang, tiba-tiba dia memutuskan untuk diet?

Putrinya itu polos dan berhati besar. Jika dia sampai bertekad untuk menurunkan berat badan, pasti ada sesuatu yang besar terjadi!

Mino merasa jantungnya berdebar.

Jika diteruskan seperti ini, Mikha takut ayahnya bahkan akan mulai menimbulkan konspirasi. Oleh karena itu, dia buru-buru menjelaskan, "Aku nonton video edukasi, katanya diet yang sehat itu bagus buat tubuh. Aku nggak bisa selamanya gemuk, 'kan? Jadi aku mau coba."

Mendengar hal itu, kening Mino semakin berkerut. Video edukasi?

Pasti ada yang aneh!

Mino sangat mengenal p
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 586

    Bel tanda masuk berbunyi.Arnold masuk ke dalam kelas dan mulai berbicara, "Hari ini kita akan membahas evolusi molekuler dan filogeni sistematik ...."Saat istirahat sepuluh menit, Mikha tergeletak di meja dengan lesu. Darius yang sudah menahan diri sejak tadi akhirnya tidak tahan lagi. "Kamu ini benar-benar nggak beres beberapa hari ini!"Mikha kebingungan. Ngomong ke aku?"Iya, kamu!"Alih-alih tersinggung, Mikha malah mengangguk setuju. "Aku juga merasa begitu!"Darius terdiam sejenak."Lihat, aku sampai kurusan gara-gara lapar! Seumur hidup, aku nggak pernah sesengsara ini .... Diet itu sulit banget. Jadi, aku memutuskan ....""Nggak mau diet lagi! Mati sekalipun nggak mau diet lagi!"Darius terdiam. Padahal tadi dia bukan bilang begitu."Nanti setelah kelas selesai, aku traktir kalian makan, gimana?" Belum sempat Darius maupun Nadine merespons, Mikha sudah mengambil keputusan sendiri. "Oke, kita sepakat!"Darius dan Nadine terkejut."Jadi kita makan steik atau hotpot? Gimana kala

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 587

    Nadine mencengkeram erat leher Arnold, sementara kedua kakinya terangkat dan membelit tubuh pria itu. Saat ini, Nadine benar-benar seperti seekor koala yang menempel di batang pohon.Dan Arnold adalah pohon itu."Maaf, maaf! Aku nggak sengaja! Tadi anjing itu tiba-tiba muncul, aku kaget banget ...." Nadine buru-buru meminta maaf sambil mencoba bergerak turun.Namun ....Tangan besar Arnold masih melingkar di pinggangnya dan mencengkeramnya erat. Meski ada lapisan jaket tebal di antara mereka, Nadine tetap bisa merasakan panas yang menjalar dari genggaman itu.Wajahnya langsung memerah, rona itu menyebar cepat ke seluruh pipinya, lalu ke telinganya."Pa ... Pak Arnold ...."Nadine mencoba mendorong dirinya turun sedikit, tetapi pria itu tetap tidak bergerak. Tangan Arnold seperti kunci baja yang mengamankan posisinya, tidak memberi celah sedikit pun.Lalu, terdengar suaranya yang rendah dan serak, "Kamu takut?"Tidak jelas apakah dia bertanya tentang anjing itu atau tentang dirinya send

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 588

    Suhu air dari gelas meresap ke telapak tangannya, tapi Nadine merasa tidak sehangat genggaman di pinggangnya tadi.Tiba-tiba, terdengar ketukan di pintu."Siapa?" Dia berjalan ke arah pintu dan membukanya.Arnold berdiri di luar. "Sepatumu."Nadine tertegun. Dia tidak menyangka pria itu benar-benar mencari dan mengambil kembali sepatunya yang tadi dibawa kabur oleh anjing."Terima kasih, Pak Arnold.""Sama-sama."....Sore harinya, Nadine tidur sebentar. Setelah bangun pukul dua, dia lalu pergi ke laboratorium. Saat dia tiba, Darius sudah ada di sana, tapi tidak melihat Mikha.Darius menjelaskan, "Oh, dia pergi beli minuman."Belum selesai bicara, Mikha sudah kembali dengan kantong berisi bubble tea. Tentu saja, ada juga untuk Nadine.Di laboratorium ini, mereka memang sudah membuat sudut kecil di pojok ruangan yang jauh dari meja eksperimen. Tempat itu khusus untuk menyimpan makanan, minuman, dan camilan mereka.Yang membuat Nadine terkejut adalah ketika Darius menerima bubble tea yan

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 589

    Mereka bertemu di restoran kecil di depan gerbang Universitas Brata. Saat Nadine dan Arnold tiba, Stendy sudah lebih dulu di sana."Nadine datang ...," katanya sambil tersenyum. Tatapannya tertuju penuh pada Nadine, seolah Arnold hanyalah udara."Maaf membuatmu menunggu, Pak Stendy," jawab Nadine sopan.Mendengar panggilan itu, senyum Arnold sedikit terangkat. Setelah itulah, Stendy baru tampak menyadari keberadaannya."Pak Arnold, kita ketemu lagi."Arnold tetap tersenyum ramah. "Iya, sepertinya kita memang sering ketemu, Pak Stendy.""Silakan duduk."Stendy lalu menarik kursi di sampingnya untuk Arnold, sementara kursi di sisi lainnya dia buka untuk Nadine. Kalau mereka duduk sesuai susunan ini, maka posisinya akan menjadi: Arnold - Stendy - NadineNamun ...."Tempat itu menghadap langsung ke pintu masuk. Orang-orang terus berlalu lalang dan buka-tutup pintu, anginnya kencang. Nadine, sebaiknya kamu duduk di sini saja."Arnold menarik kursi di sebelahnya. Nadine berpikir sejenak, men

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 590

    Stendy mulai membahas topik utama. "Minggu ini, kami fokus di pembangunan struktur utama dan saat ini prosesnya sudah mencapai tahap ...."Begitu membahas pembicaraan serius, Nadine langsung mendengarkan dengan saksama, bahkan mengunyah makanannya lebih lambat.Saat itu, piring ayam goreng berputar ke arah Arnold. Dia mengambil sendok dan hendak meletakkan beberapa potong ayam ke piring Nadine.Namun, di saat yang sama, Stendy juga menyodorkan sepotong ikan ke arahnya. Gerakan keduanya berhenti bersamaan. Mereka saling menatap.Udara di sekitar mereka terasa membeku.Stendy tersenyum tipis. "Pak Arnold memang sangat perhatian."Arnold tetap tenang. "Nggak sebanding sama pengamatan Pak Stendy yang tajam."Nadine menatap makanan di depannya. "Terima kasih, berikan saja padaku semua."Setelah itu, Arnold dan Stendy baru menarik kembali pandangan mereka satu sama lain. Stendy berdeham, "Ikan ini tinggi protein, makan lebih banyak."Arnold menambahkan, "Ayam ini nggak pedas, kamu pasti suka

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 591

    Sebelum Reagan sempat berbicara, Jinny sudah tersenyum dan menjawab lebih dulu."Aku yang pilih tempat ini. Lokasinya dekat sama kampus, jadi cukup berjalan kaki tanpa perlu repot naik mobil atau reservasi segala macam. Simpel dan praktis, terus makanannya juga lumayan enak."Stendy mengangguk santai, tidak jelas apakah dia benar-benar percaya atau hanya sekadar menanggapi. "Wah, Pak Reagan beruntung sekali." Selalu dikelilingi orang yang begitu "perhatian".Jinny tetap tersenyum, tatapannya menyapu meja mereka sebelum berkata, "Oh, Pak Arnold juga di sini? Wah, semuanya kenalan ya. Gimana kalau makan sama-sama?"Setelah mengajukan idenya dengan antusias, dia menoleh ke Reagan. "Gimana menurutmu?"Reagan tetap tenang. "Aku sih terserah. Kalau kamu oke, aku juga nggak masalah.""Eh ...." Aditya tiba-tiba berkata, "Maaf ya, tapi kita sudah selesai makan."Jinny terdiam sejenak. "Hah?""Kalian mau duduk sini ya? Kebetulan sekali, nih duduk." Tanpa ragu, dia langsung berdiri, mengambil jak

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 592

    Mikha memasang ekspresi "sudah kuduga ini akan terjadi" sambil melirik ke segala arah.Ketika menoleh, dia mendapati Darius sedang menatapnya. Mikha menelan ludah. "Kenapa ... kenapa kamu lihat aku begitu?"Dengan suara rendah, Darius berkata, "Yang diminta akun Instagram-nya itu Nadine, bukan kamu. Jadi, kenapa kamu yang tegang?""Aku cuma kasihan sama Nadine. Sudah berkali-kali diganggu begini, pasti capek .... Ngomong-ngomong, Darius, kamu benaran nggak tertarik sama Nadine? Dia cantik, pintar, dan punya akademik luar biasa. Masa nggak ada sedikit pun perasaan tertarik?"Tatapan Darius langsung berubah jadi malas menanggapi. "Ngaco saja.""Jadi benaran nggak tertarik?""Nggak.""Hmm, itu berarti ada yang salah sama matamu."Darius menatapnya beberapa detik, lalu tiba-tiba tertawa kecil. "Aku juga merasa mataku bermasalah."Mikha kebingungan.Di sisi lain, Nadine menatap mahasiswa yang berdiri di depannya dan berkata santai, "Maaf, aku bukan mahasiswa di kampus ini.""Nggak masalah,

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 593

    Dosen pembimbing menghela napas, lalu bertanya, "Jadi, kamu kasih kontakmu ke mereka?"Nadine menggeleng. "Nggak.""Ke salah satu dari mereka?""Nggak juga."Baiklah!Sekarang semuanya jelas .... Gadisnya bahkan tidak tertarik, tapi dua pria itu justru berkelahi sendiri.Dosen itu menggeleng pelan. Ini bukan salah Nadine. Yang salah ya ... mahasiswa kampusnya sendiri yang bertindak bodoh."Baiklah, kalau begitu kamu boleh pergi," katanya dengan tenang.Sejak kejadian itu, Nadine memutuskan untuk tidak makan siang di kantin lagi. Dia memilih pesan makanan lewat aplikasi atau meminta Mikha membungkuskan makanannya.Akhirnya, kehidupannya kembali damai.Namun, bagi mahasiswa Universitas Bisnis dan Teknologi, insiden itu masih menjadi topik gosip yang terus diperbincangkan.Akan tetapi, bagi Nadine, semua itu tidak ada hubungannya dengan dirinya. Dia hanya fokus di laboratorium, melakukan eksperimen, mengolah data, dan menulis makalah. Selain itu, baik itu gossip yang baik ataupun buruk di

Pinakabagong kabanata

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 613

    Nadine membuka pintu dan bersiap turun dari mobil. Tiba-tiba, sebuah suara menghentikannya ...."Aku masih punya satu pertanyaan."Dia menoleh. "Apa?"Stendy melambaikan undangan di tangannya. "Reagan dapat juga?"Nadine membalas, "Bisa nggak kita nggak bahas dia?""Yah, sudah kuduga. Aku cuma mau memastikan. Lalu Pak Arnold?"Nadine mengangguk. "Tentu saja, dia harus dapat undangan.""Apa peran dia dalam pembangunan laboratorium?""Dia memang nggak terlibat langsung dalam pembangunannya, tapi selama ini dia bantu kami menemukan laboratorium sementara, sehingga proyek penelitian kami nggak tertunda."Stendy terdiam sejenak.Nadine menutup pintu mobil. "Kalau nggak ada hal lain, aku masuk dulu.""Oke, sampai besok."Stendy baru menyalakan mobilnya setelah melihat Nadine naik ke lantai atas dan lampu kamarnya menyala.....Setelah mandi dan mengenakan piama berbulu tebal, Nadine berjalan ke depan pintu kamar Arnold. "Pak Arnold? Kamu di rumah?"Tidak ada jawaban.Sebelumnya, dia sudah me

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 612

    Malam telah tiba, cahaya bulan bersinar jernih dan angin dingin bertiup kencang. Nadine berjalan menuju pintu laboratorium, lalu menoleh ke belakang sejenak ...."Dragcloud, matikan lampu."Sebuah suara mekanis tiba-tiba terdengar di udara. "Nadine, silakan lakukan verifikasi akses."Nadine mendongak."Verifikasi berhasil, mematikan lampu."Tiga detik setelah suara itu menghilang, seluruh laboratorium langsung gelap gulita. Nadine berbalik dan pergi. Pintu otomatis tertutup di belakangnya dan terkunci rapat.Laboratorium pintar ....Sungguh luar biasa!Nadine mengeluarkan ponselnya dan bersiap memesan mobil, tetapi tiba-tiba melihat sebuah Porsche yang terparkir di tepi jalan. Pintu mobil terbuka dan Stendy keluar dari dalamnya. Nadine terkejut. "Kamu belum pulang?"Tadi sore, Stendy sempat datang untuk menanyakan perkembangan peralatan laboratorium yang baru tiba. Padahal hal itu bisa dibicarakan lewat telepon, tetapi dia tetap datang langsung dengan alasan, "Sekalian lihat laboratori

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 611

    "Duduk." Konan tetap bersikeras."Pak Konan, kamu nggak ngerti apa yang kubilang? Aku sibuk sekali, nggak punya waktu untuk ....""Kusuruh kamu duduk, kamu tuli? Apa aku harus menyipitkan mata waktu bicara sama kamu supaya kamu nyaman?""Kamu pikir kamu ini siapa? Dihargai sedikit, kamu malah bertingkah seolah-olah bisa menguasai segalanya? Jangan lupa siapa yang dulu bantu kamu naik ke posisi ini? Siapa yang setiap tahun bantu mencarikan sumber daya untukmu?""Kalau bukan karena itu, kamu pikir dengan pencapaian kecilmu yang nggak seberapa itu, kamu bisa merebut dana dari tangan Freya? Memang ada beberapa anjing yang kalau terlalu kenyang, berani menyalak sama tuannya!"Diana langsung terdiam karena dimaki habis-habisan."Ka ... kamu ... kenapa ...." Konan belum pernah semarah ini padanya sebelumnya."Aku bilang sekali lagi, du-duk!!"Diana tidak berani lagi bersikap angkuh. Dia langsung menarik kursi dan duduk dengan patuh. "Kenapa cari aku?" Nada bicaranya juga jadi lebih hati-hati.

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 610

    Mino menyerahkan undangan itu kepada istrinya. "Nih, baca sendiri."Dengan rasa penasaran, Laudya menerima undangan itu. Setelah membaca isinya, dia terdiam sejenak. "Jadi ... dia benar-benar membangun laboratorium?""Makanya, anak kita ini kurang hebat apa dibanding anak laki-laki? Kamu masih nggak puas? Dengar ya, mulai sekarang jangan pernah bilang yang aneh-aneh di depan Mikha ... bahkan di belakang pun nggak boleh, ngerti?"Laudya hanya cemberut."Aku lagi bicara, dengar nggak?""Iya, iya! Anak perempuan kesayanganmu! Nggak boleh dikomentar sama siapa pun!"Setelah itu, Mino mengangguk puas. "Bagus kalau kamu ngerti."Sore harinya, mereka berdua berkemas, lalu berangkat ke bandara. Saat melewati pintu masuk desa ...."Eh, Pak Mino! Mau pergi mancing lagi?""Bukan mancing. Kali ini ke Kota Juanin.""Wah, jauh amat? Ngapain?""Mau lihat anakku.""Memangnya kenapa?""Dia lagi bikin gebrakan besar!""Hah?"....Di hari yang sama, pihak universitas dan fakultas juga menerima undangan.

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 609

    Orang pertama yang menerima undangan adalah Mino.Karena harus dikirim lewat ekspedisi, Mikha sudah lebih dulu mengirimkan undangannya ke Provinsi Kanto dua hari sebelumnya.Saat menerima telepon dari kurir, Mino sempat bingung. Istrinya belanja online lagi? Namun, kenapa nomor yang dicantumkan malah miliknya? Jangan-jangan dia beli Hermes dan pilih bayar di tempat?"Dasar wanita ini!"Di ruang tamu, Laudya yang sedang menghangatkan tubuh langsung melirik tajam. Apa-apaan sih?Mino buru-buru turun ke bawah untuk mengambil paket, lalu berlari naik lagi. Begitu melihat nama pengirimnya ....'Yuhu! Ini dari anak perempuanku!' Ekspresinya seketika berubah sumringah."Siapa yang kirim paket?" tanya Laudya sambil mengayunkan stik moksa. Seketika, aroma herbal memenuhi ruang tamu.Tanpa pikir panjang, Mino langsung membuka paketnya. "Dari Mikha.""Hmm?" Laudya langsung mendekat. "Anak kita kirim apa? Kok bentuknya amplop? Jangan-jangan tagihan kartu kredit?"Tangan Mino yang sedang membuka pa

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 608

    Setelah 1 bulan 23 hari, dengan total biaya 32 miliar, sebuah laboratorium dengan sistem pintar dan dua tingkat sistem keamanan biologis akhirnya resmi selesai dibangun. Salju ketiga musim dingin baru saja berhenti saat proyek ini mencapai tahap akhir.Aditya dan tim rintisannya melakukan pemeriksaan akhir terhadap sistem pintar laboratorium. Sementara itu, berbagai peralatan canggih yang dibeli melalui jalur internasional dari perusahaan teknologi milik Stendy mulai berdatangan satu per satu.Mikha dan Darius benar-benar kewalahan dalam beberapa hari terakhir. Selain harus mempelajari cara mengoperasikan sistem pintar laboratorium bersama Aditya, mereka juga bertanggung jawab untuk memeriksa setiap peralatan yang masuk dan mengatur tata letak ruangannya.Mulai dari posisi meja eksperimen hingga penempatan dispenser air minum, semuanya mereka tangani sendiri. Kecuali untuk waktu kuliah, makan, dan tidur, hampir seluruh waktu mereka dihabiskan di laboratorium.Di rumah Keluarga Lugiman.

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 607

    Di antara semua orang di ruangan itu, yang wajahnya paling suram tidak lain adalah Diana. Begitu mendengar kata laboratorium independen, dia langsung membeku. Tatapannya tampak tak percaya, lalu berubah menjadi seringai dingin yang penuh ejekan.Mendirikan laboratorium sendiri? Kedengarannya memang mudah, tetapi apakah itu semudah yang mereka pikirkan?Jangankan soal biaya, hanya urusan lahan dan persetujuan administratif saja sudah bukan sesuatu yang bisa Nadine dapatkan begitu saja.Dulu saat fakultas lebih memihak Freya, Diana menjalani masa-masa yang sangat sulit. Dia tidak memiliki akses ke mahasiswa terbaik, tidak mendapatkan sumber daya yang cukup, bahkan para petinggi fakultas mengabaikannya, seakan-akan dia tidak pernah ada.Pada saat itu, Diana pernah memiliki pemikiran gila, yaitu mendirikan laboratorium sendiri supaya terlepas dari fakultas. Ketika dia berhasil membuktikan dirinya, fakultas pasti akan membujuknya kembali.Namun, itu hanya sebatas angan-angan pada saat dirin

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 606

    Konan bertanya, "Semua kelompok sudah menyelesaikan laporan mereka, 'kan? Apakah ada hal lain yang perlu diajukan?"Sesuai kebiasaan, setelah setiap kelompok menyampaikan laporan mereka, akan ada waktu untuk mengumumkan pengajuan resmi dari fakultas.Pengajuan ini bukanlah hal sepele yang bisa dibicarakan sembarangan dalam rapat, melainkan sesuatu yang berkaitan dengan perubahan personel, laporan pelanggaran, atau pemecatan, yang menyangkut hal-hal besar yang harus diumumkan secara transparan.Biasanya, sesi ini hanya formalitas belaka karena tidak ada pengajuan yang perlu dibahas. Awalnya semua orang mengira hari ini juga akan sama, tetapi siapa sangka ....Perwakilan dari tim pengawas yang duduk di atas panggung tiba-tiba berdiri. "Ada satu pengajuan."Ruangan langsung riuh. Bahkan, Konan pun cukup terkejut dan mengangkat alisnya."Pengajuan ini berkaitan dengan pemberitahuan dari kelompok penelitian Nadine mengenai pendirian laboratorium independen di luar kampus. Kami telah menerim

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 605

    Nadine tidak mengatakan apa-apa. Renovasi laboratorium adalah fakta. Tidak ada hasil penelitian juga adalah fakta. Tidak ada yang perlu diperdebatkan.Dia duduk kembali. Kebetulan, kursi di sebelahnya ditempati oleh Clarine. Clarine tidak bisa menahan tawa. "Nadine, akhirnya kamu juga merasakan ini.""Hidup selalu ada pasang surut, siapa yang nggak pernah mengalami masa sial? Tapi, seperti kata pepatah, roda kehidupan selalu berputar. Hari ini giliranku, bisa jadi besok giliranmu.""Sok bijak!"Nadine menatap lurus ke depan, tanpa sedikit pun ekspresi marah di wajahnya.Melihat sikap tenangnya, Clarine justru semakin kesal. "Kamu pikir kamu bisa menang melawan Bu Diana? Freya mungkin bisa saat masih muda, tapi dia sudah tua sekarang. Dia nggak bisa bersaing lagi. Sebagai muridnya, kamu sendirian dan lemah. Kamu cuma akan ditindas.""Dulu aku bersaing mati-matian denganmu untuk menjadi mahasiswa bimbingan Freya. Akhirnya kamu yang menang dan aku yang kalah. Tapi lihat sekarang, siapa sa

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status