Home / Romansa / Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan / Chapter 461 - Chapter 470

All Chapters of Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan: Chapter 461 - Chapter 470

506 Chapters

Bab 461

[ Benaran seseram itu? Kalau begitu, aku juga mau lihat! ][ Percayalah, bro. Setelah baca, kamu nggak akan mau makan tahu manis lagi. ][ Kenapa? ][ Jawabannya ada di dalam buku. ]Dua hari kemudian, akun Si Gendut Penggemar Buku kembali mengunggah status. Kali ini, ayahnya tidak muncul di video, hanya ada gambar sampul buku Seven Days.[ Keterangan: Tiba-tiba sadar, makanan zaman dulu itu luar biasa enak. ]Berkat gelombang viral ini, Seven Days muncul sebagai kuda hitam yang menembus lingkaran pembaca muda. Kemudian, para anak muda pun ... terobsesi!Dalam waktu kurang dari setengah bulan, forum diskusi, grup obrolan, bahkan fanbase resmi mulai bermunculan. Para pembaca lama langsung berseru, "Penulis berbakat ini nggak bisa disembunyikan lagi!"Saat itulah, para penggemar Seven Days baru menyadari sesuatu. Di mana penulisnya?Bukunya sudah sepopuler ini, tapi kenapa tidak ada satu pun kabar tentang sang penulis? Biasanya, ketika buku lain mulai laris dan terkenal, penulisnya seger
Read more

Bab 462

Sebelum berangkat, Jeremy sempat memasak semangkuk mi untuk dirinya sendiri. Perutnya masih kenyang, jadi dia pun mengeluarkan sebuah buku dari tas dan mulai membacanya dengan asyik.Dua puluh menit kemudian, pengumuman dari pengeras suara menginformasikan bahwa proses pemeriksaan tiket sudah dimulai.Irene dan Nadine hanya membawa sedikit barang, jadi mereka berjalan lebih dulu. Dengan cepat, mereka memindai kartu identitas mereka dan melewati gerbang pemeriksaan, lalu berdiri di dalam sambil menunggu Jeremy.Jeremy menyusul di belakang mereka. Satu tangannya menarik koper, sementara tangan satunya lagi membawa tas Irene. Saat hendak mengambil kartu identitasnya untuk dipindai, dia tiba-tiba menyadari bahwa dompetnya hilang!Jeremy langsung teringat kejadian saat sedang mengantre tadi. Seseorang menabraknya cukup keras dari belakang dan hampir membuatnya terjatuh. Tidak salah lagi, pasti saat itulah dompetnya dicuri dari dalam tas!"Ayah, cepat!" seru Nadine dari balik gerbang.Jeremy
Read more

Bab 463

Stendy menatap Jeremy, lalu melirik Nadine dengan tenang. Dua orang ini ...."Ayah, kamu kenal dia?" Nadine berjalan mendekat dengan nada terkejut.Ayah?Sudut bibir Stendy sedikit terangkat.Kebetulan, Stendy datang ke kota ini untuk urusan bisnis selama tiga hari dan hari ini adalah jadwal kepulangannya. Namun, karena cuaca buruk, penerbangannya dibatalkan. Akhirnya, dia meminta sekretarisnya untuk memesan tiket kereta cepat pagi ini.Tak disangka .... Dia justru mendapat kejutan yang lebih menarik!"Tadi anak muda ini yang bantu aku nangkap pencuri. Gerakannya cepat dan luar biasa!" kata Jeremy penuh semangat.Nadine sempat terdiam sesaat sebelum akhirnya merespons, "Terima kasih, Pak Stendy.""Nadine, kamu terlalu sopan. Kalau ada orang lain di posisiku, mereka pasti juga nggak akan ragu untuk membantu."Irene terkejut. "Kalian saling kenal?"Nadine dan Stendy menjawab serempak, "Kenal."Namun, bagaimana tepatnya mereka saling mengenal ... jelas bukan sesuatu yang tepat untuk dibah
Read more

Bab 464

Nadine akhirnya menerima buku itu. Godaan ini terlalu besar, sulit untuk ditolak."Terima kasih.""Panggil aku Kak Stendy."Nadine terdiam.Ketika mereka tiba di Kota Juanin, waktu sudah menunjukkan pukul dua siang. Nadine dan keluarganya tidak berada di gerbong yang sama dengan Stendy.Begitu keluar dari stasiun, Nadine baru saja hendak membuka aplikasi untuk memesan mobil, tetapi kemudian dia melihat Stendy berdiri tak jauh dari mereka. Sosoknya yang tinggi dan tegap sangat mencolok di antara kerumunan.Stendy tersenyum dan berjalan menghampiri Jeremy. "Paman, mobilku sudah ada di luar. Biar aku antar kalian pulang?"Jeremy ragu sejenak. "Ah, nggak usah, terlalu merepotkan. Kami bisa pesan mobil sendiri.""Nggak merepotkan, searah kok." Selesai berkata demikian, Stendy langsung mengambil koper dari tangan Jeremy dan berjalan ke luar."Wah, kalau begitu, terima kasih banyak!""Sama sekali nggak merepotkan."Nadine diam-diam menutup aplikasi pemesanan mobil dan menyimpan ponselnya kemb
Read more

Bab 465

Irene tidak menyangka bahwa Stendy pernah membaca bukunya. "Kamu tahu kalau Seven Days itu karyaku?"Stendy melirik sekilas ke arah Nadine sebelum menjawab, "Ya, aku tahu."Mengenai dari mana dia mengetahuinya .... Stendy tidak menjelaskan. Irene pun tidak bertanya lebih lanjut.Sialnya, Nadine justru menjadi sasaran dari dua pasang yang mata penuh penasaran itu selama beberapa saat. Sungguh melelahkan ...."Jadi, pelakunya benar-benar si guru fisika yang polos itu?"Irene sedikit terkejut. "Kenapa kamu tanya seperti itu?"Dalam novel, semua petunjuk akhirnya mengarah pada guru fisika tersebut. Dia menggunakan keahliannya dalam ilmu pengetahuan untuk menyusun kejahatan yang nyaris sempurna. Semua bukti jelas-jelas mengarah padanya. Kasusnya sudah tertutup rapat.Namun, Stendy justru mempertanyakan, apakah dia benar-benar pelakunya? Tatapan Irene terhadapnya menjadi semakin dalam."Aku ingat ada beberapa detail yang agak tersembunyi dalam cerita ini ...." Stendy mulai menjelaskan.Perta
Read more

Bab 466

"Stendy, apa maksudmu ini?" Reagan berjalan mendekat ke meja teh."Maksud yang mana?""Kenapa kamu menghentikan proyek di kawasan pengembangan?"Dengan santai, Stendy menyesap tehnya. "Nggak mau kerja sama, jadi aku hentikan. Ada masalah?""Kamu pikir bisa seenaknya begitu saja?!" Reagan mendengus. "Kamu tahu berapa banyak kerugian yang terjadi setiap harinya?""Kurang lebih, aku tahu.""Tahu, tapi tetap melakukannya?!"Tanpa tergesa-gesa, Stendy menuangkan teh untuk dirinya sendiri dengan lancar. Reagan kehilangan kesabaran dan menekan teko teh dengan kuat. "Kamu sudah menghindar selama tiga hari, sekarang masih tetap diam saja. Mau sampai kapan kamu terus menunda ini?"Baru saat itu Stendy mengangkat pandangannya. "Siapa bilang aku menghindar?""Sekretarismu bilang kamu lagi dalam perjalanan bisnis. Itu cuma alasan agar bisa menghindar dariku, 'kan?""Heh, menghindar darimu?" Stendy tertawa kecil. "Aku pergi ke kota sebelah untuk survei. Jadwalnya sudah ditetapkan sejak dua minggu la
Read more

Bab 467

"Kamu nggak mungkin sebodoh itu mengira kalau kita benar-benar memutus semua hubungan, Nadine nggak akan peduli sama masa lalu kita dan langsung menerima kamu, 'kan?""Bodoh!" Dengan amarah yang meledak, Reagan meraih cangkir teh dari tangan Stendy dan melemparkannya ke lantai.Prang!Suara pecahan cangkir bergema di ruangan."Dulu aku nggak pernah tahu kalau kamu ternyata seorang bucin sialan, Stendy!"Philip dan Teddy langsung melangkah mundur beberapa langkah, menghindari pecahan kaca yang mungkin melukai mereka. Mereka saling bertukar pandangan, diam-diam terkejut dengan arah pembicaraan ini.Stendy benar-benar bersikeras memutus hubungan bisnisnya dengan Reagan. Dia menggunakan strategi yang merugikan kedua belah pihak hanya untuk menciptakan jarak di antara mereka?Dulu, meskipun mereka berselisih paham, urusan bisnis tetap berjalan. Uang tetap dicari bersama, keuntungan tetap dibagi. Tidak peduli seberapa buruk hubungan pribadi mereka, selama proyek menguntungkan, mereka tetap b
Read more

Bab 468

Stendy berkata, "Dia tumbuh dalam keluarga yang penuh cinta. Kamu tahu apa artinya?"Reagan berbalik dan menatapnya tajam.Stendy mengucapkan setiap kata dengan jelas, "Itu berarti, dia punya keberanian untuk mencintai sepenuh hati dan juga keberanian untuk meninggalkan ketika semuanya berantakan. Mungkin itulah kenapa saat dia bersamamu dulu, dia begitu teguh pada pilihannya, bahkan rela melawan dunia.""Sayang sekali, kamu menyia-nyiakan itu semua.""Mungkin, bagi kamu dan orang lain, tindakan Nadine saat itu, serta kesabarannya yang tanpa batas setelahnya, hanyalah wujud dari seorang wanita yang terlalu larut dalam perasaan.""Tapi aku tahu, dia bukan seperti itu. Dia cuma ingin mempertahankan keputusannya, berjuang sekuat tenaga tanpa menyisakan penyesalan. Pada akhirnya, yang dia inginkan hanyalah satu hal. Menyelesaikan sesuatu dengan baik, sebagaimana semuanya dimulai."Stendy tahu betul cara menusuk tepat di jantung seseorang. Langkah Reagan goyah, matanya sedikit memerah. "Kam
Read more

Bab 469

Reagan langsung meneliti kembali semua dokumen di mejanya sebelum menelepon manajer proyek. "Semua ini, hentikan.""A ... a ... apa?" Manajer proyek hampir mengira dirinya salah dengar.Semua proyek ini adalah tulang punggung perusahaan, bahkan beberapa di antaranya hampir menghasilkan keuntungan dalam waktu dekat. Sekarang dia tiba-tiba disuruh menghentikannya?!Reagan bertanya, "Apa ucapanku kurang jelas?""T-tidak, Pak ....""Atau sulit dimengerti?""Nggak juga ....""Lalu, apa masalahnya?"Keringat dingin mengalir di pelipis manajer proyek. "Pak Reagan, saya cuma nggak mengerti ....""Kamu nggak perlu mengerti. Lakukan saja."Menghentikan lebih dari 20 proyek bukanlah perkara mudah. Bagaimana cara meminimalisir kerugian?Bagaimana menyusun strategi agar dampaknya tidak menghancurkan perusahaan? Semuanya harus diperhitungkan dengan sangat hati-hati.Saat Reagan menyelesaikan pekerjaannya, langit sudah gelap. Dia berdiri di depan jendela kaca besar kantornya sambil menatap pemandanga
Read more

Bab 470

"Kami nggak akan menerima ini.""Pertama, kami nggak pernah melakukan apa pun untukmu. Kami bukan keluarga, bukan teman, dan nggak ada hubungan apa pun. Terlepas dari berapa pun nilainya, kami nggak berhak menerimanya.""Kedua, kamu dan Nadine ... sudah menjadi masa lalu. Sekarang kalian cuma orang asing, jadi nggak ada alasan bagi kami untuk menerima pemberianmu."Satu-satunya pertemuan mereka dulu masih segar dalam ingatan Irene. Dia dan Jeremy datang lebih awal ke restoran dan menunggu Reagan hampir setengah jam. Saat akhirnya datang, Reagan tidak membawa apa pun. Setelah hanya menyapa singkat, dia langsung fokus pada makanannya tanpa banyak berbicara.Dingin. Formal. Tidak peduli.Saat itu, satu kata muncul dalam benak Irene ... tidak sepadan. Lelaki seperti ini bukan pasangan yang cocok untuk putrinya.Namun, Nadine begitu mencintainya. Saat Reagan beralasan harus pergi lebih awal, Nadine segera mencari berbagai pembenaran untuknya.Irene tidak mengatakan apa-apa. Hanya ada rasa s
Read more
PREV
1
...
4546474849
...
51
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status