Glek ….Mikha menelan ludah dan menoleh ke arah Nadine di sebelahnya, seolah baru pertama kali mengenalnya. "Na ... Nadine, di fakultas kita nggak ada orang lain yang namanya sama denganmu, 'kan?"Darius menyeringai sambil mencibir, "Kamu bodoh atau gimana?"Mikha melotot, "Kamu ngerti apa sih? Ini namanya spekulasi berani dan verifikasi hati-hati! Kan takutnya salah senang saja ...."Nadine yang masih agak bingung akhirnya kembali sadar dan tersenyum tipis, "Sepertinya ... nggak ada, ya?""Ahhhh ... jadi benar itu kamu, 'kan?! Benar ya?! Astaga! Temanku adalah seorang legenda! Rekan satu timku adalah dewa akademis! Nadine, aku bahkan mau menyerahkan hidupku di masa depan padamu, serius, huhu ...."Darius menghela napas, "Lihat kelakuanmu, payah banget."Mikha mendengus, "Kalau kamu merasa hebat, ya sudah jangan gabung di tim kami."Darius terdiam sejenak, lalu langsung mengabaikannya. Dia menoleh ke arah Nadine, "Kapan kamu kirim artikel ke Science?"Mikha langsung memasang telinga le
Baca selengkapnya