Home / Romansa / Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan / Chapter 421 - Chapter 430

All Chapters of Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan: Chapter 421 - Chapter 430

506 Chapters

Bab 421

Lupita dan Rocky tidak tertabrak truk hingga tewas, tetapi mereka juga nyaris tidak selamat. Keduanya berlumuran darah, kepala mereka bocor, wajah mereka penuh luka. Ketika truk itu melaju, Rocky sedang berbaring di tanah sambil berguling-guling. Saat menyadari bahaya, semuanya sudah terlambat.Tubuhnya terasa lemas. Dia gemetar ketakutan, bahkan tidak mampu bangkit dari tanah. Pada akhirnya, dia hanya bisa menyaksikan truk itu melaju langsung ke arahnya."Ibu!" teriak Rocky dengan suara penuh kepanikan. Awalnya dia berpikir bahwa hidupnya akan berakhir hari itu. Namun, tepat ketika truk itu hampir menabraknya, sopir tiba-tiba berbelok sehingga bagian depan truk pun melenceng.Rocky duduk di tempat dengan wajah pucat, ketakutan hingga kehilangan akal. Saat sadar dari keterkejutannya, dia mendapati celana bagian depannya basah kuyup.Sementara itu, truk yang mengubah arah melaju ke arah Lupita. Lupita secara naluriah melindungi kepalanya dan berlari berusaha menyelamatkan diri. Namun,
Read more

Bab 422

"Kamu masih berani tanya! Semua ini gara-gara kamu! Kalau bukan karena kamu, aku dan adikmu nggak akan berselisih dengan Reagan!" Karena tidak ada lagi keuntungan, Lupita tidak repot-repot berpura-pura menjadi ibu yang penuh kasih lagi.Rocky menimpali, "Reagan kejam sekali. Kenapa kamu nggak memperingatkan kami? Hari ini, aku dan Ibu hampir mati di tangannya! Kamu sengaja ya? Kau ingin mencelakai kami supaya kamu bisa mengambil 6 miliar itu sendirian!"Eva buru-buru membela diri, "Aku nggak sengaja! Gimana mungkin aku ingin mencelakai kalian? Aku juga nggak tahu dia akan sekejam itu!"Lupita tersenyum dingin. "Kamu sudah bersama Reagan begitu lama, mana mungkin kamu nggak tahu orang macam apa dia!"Rocky menambahkan, "Benar! Cedera di tubuhku ini menghabiskan banyak uang dan sekarang kami nggak mendapat apa-apa dari Reagan. Kamu harus mengganti kerugianku!""Jangan pura-pura miskin di depanku. Reagan bilang dia sudah memberimu 6 miliar!" Begitu menyebut hal ini, Lupita naik pitam. Jel
Read more

Bab 423

"Bayar?" Ekspresi Eva membeku. "Bukannya biasanya langsung ditarik dari akun?""Maaf, akunnya sudah dibekukan.""Dibekukan? Kenapa?""Pemilik akun yang mengajukan pembekuan."Mengajukan sendiri .... "Hahaha. Reagan, kamu benar-benar kejam!"Setelah tinggal di rumah sakit selama lebih dari sebulan, Eva akhirnya keluar hari itu. Dia menatap langit cerah yang menyilaukan, awan putih yang melayang di angkasa, seolah-olah dunia yang dia kenal sudah berubah.....Reagan pulang lebih awal dari kantor hari itu. Begitu masuk mobil, dia memberi instruksi kepada sopir, "Kembali ke vila.""Baik."Sepanjang perjalanan, Reagan memejamkan mata untuk beristirahat, mendengarkan deru angin yang melewati jendela. Saat membuka mata kembali, langit sudah gelap dan tampak suram, memberi tanda akan datangnya badai.Setiap musim hujan, hawa lembap dan gerah akan selalu membuatnya kesal. Keningnya berkerut.Mobil melaju stabil ke arah kompleks vila. Tiba-tiba, sopir menginjak rem mendadak. "Ciiit ...."Tubuh R
Read more

Bab 424

Pada akhirnya, Eva dilempar keluar."Sudah disuruh pergi, tapi nggak mau dengar. Kamu harus begini dulu baru puas ya? Pergi sana!"Hujan turun dengan deras. Para satpam juga tidak ingin basah kuyup, tetapi wanita gila ini malah mencari masalah.....Setelah hujan reda, Eva menyusuri jalanan tanpa arah. Entah sejak kapan, dia tiba di depan gerbang kampus.Eva menatap para mahasiswa yang sedang mengobrol dan bercanda itu. Dulu, dia juga salah satu dari mereka.Tiba-tiba, Eva melihat wajah yang sangat familier di kerumunan. "Zovein!" Dia berlari menghampiri dan meraih tangan Zovein dengan erat, seolah-olah menemukan penyelamat hidupnya.Zovein pun terperanjat. Dua teman wanitanya lantas melirik dengan heran. Namun, mereka tidak bertanya lebih jauh. "Zovein, kami tunggu di dalam ya.""Oke." Zovein tersenyum dan mengangguk. Kemudian, dia menatap Eva dengan tatapan yang sangat rumit. "Kamu ... kenapa jadi begini?"Sebulan lalu saat Zovein menjenguk Eva di rumah sakit, Eva memang terlihat aga
Read more

Bab 425

Eva bertanya, "Apa ada makanan?"Seorang wanita terkekeh-kekeh, lalu mengamatinya dari ujung kepala hingga ujung kaki. "Masuklah."Eva mendongak melirik papan neon yang bertuliskan Equinox. Dia tahu apa yang akan dihadapinya jika melangkah masuk. Namun, rasa lapar dan lelah serta hasrat terhadap kemewahan membuatnya seperti terhipnotis. Pada akhirnya, dia mengikuti wanita itu masuk.Dia harus hidup. Hanya dengan bertahan hidup, dia baru bisa membalas dendam kepada Reagan dan Nadine!....Namun, kenyataan kembali memberinya pelajaran pahit. Tidak semudah itu untuk mendapatkan uang. Dengan wajah cantiknya, dia langsung diterima bekerja di tempat itu.Equinox menyediakan makanan dan tempat tinggal gratis untuknya. Malam itu, Eva akhirnya bisa tidur dengan nyenyak.Keesokan malam, Eva mengenakan rok super pendek dan dibawa ke sebuah ruang karaoke. Pintu tertutup rapat. Efek kedap suara membuat tidak ada sedikit pun suara dari dalam yang bocor keluar.Ketika pintu terbuka lagi, Eva berjalan
Read more

Bab 426

Eva tersenyum. Tiba-tiba, pintu gudang terbuka dari luar dan seorang pria masuk. Ketika dia melangkah masuk, lampu ruangan menyala terang."Sialan! Wanita ini mencoba bunuh diri! Apa yang kalian lakukan?" maki manajer kepada kedua pria berbaju hitam di dekat pintu. Kemudian, dia segera membungkuk memberi hormat kepada pria yang pemimpin mereka. "Maaf, Pak. Ini kelalaianku.""Hentikan pendarahannya." Pria itu berkata dengan nada datar, "Luka kecil seperti ini nggak akan membunuhnya.""Baik, baik, segera kami tangani ...."Setelah darahnya dihentikan, manajer menyiramkan segelas bir dingin ke wajah Eva. Saat itu, Eva perlahan-lahan tersadar.Pria itu mendekatinya, lalu mengangkat dagu Eva dengan ujung sepatunya. "Heh, kalau kamu benaran ingin mati, kamu seharusnya menyayat lehermu, bukan pergelangan tanganmu."Eva belum sepenuhnya memahami apa yang terjadi. Namun, saat dia mendengar suara pria itu, tubuhnya gemetar hebat. "Ka ... kamu ...." Bibirnya bergetar, dia mengangkat pandangannya.
Read more

Bab 427

Terdengar suara napas akibat kaget di seluruh ruang kelas yang luas."Arnold? Apa itu Arnold yang kupikirkan?""Eee ... memangnya ada berapa Arnold di Universitas Brata?""Benar juga.""Astaga! Dia benaran bakal ngajar kita? Tinggi sekali! Tampan lagi!"Manusia memang makhluk visual. Ketika melihat sesuatu yang indah, mereka akan memuji dan terpukau.Mikha juga tidak terkecuali, tetapi dia merasa profesor ini sangat familier. "Kak Nadine, bukannya ini pria yang memanggilmu di luar kantin waktu itu?""Ya.""Astaga! Ternyata dia Arnold?""Kamu nggak kenal? Saat wawancara masuk program pascasarjana, dia salah satu pewawancara lho." Nadine terlihat bingung."Hah?" Mikha menggaruk kepalanya. "Aku nggak melihatnya kok. Aku cuma kenal Diana saat wawancara.""Aneh .... Waktu aku wawancara, justru nggak ada Diana. Kamu wawancara pagi atau siang?""Siang.""Pantas saja, aku wawancara pagi.""Oh, begitu ...."Nadine tiba-tiba terpikir akan sesuatu sehingga terdiam. Jika tidak salah ingat, Clarine
Read more

Bab 428

"Oh, oke. Kamu lanjutkan saja urusanmu ...." Sebelum Mikha menyelesaikan ucapannya, Nadine sudah berjalan jauh. Secepat itu? Dia jarang sekali melihat Nadine terburu-buru seperti ini.Nadine mengejar sampai ke jalan setapak yang rindang di luar gedung kampus. Kemudian, dia akhirnya berhasil menghentikan Arnold.Arnold pun terkejut melihatnya. Nadine menarik napas dalam-dalam, lalu menenangkan diri dan menatapnya. "Pak Arnold, apa kamu punya masalah denganku?"Hati Arnold sontak bergetar. Dia tidak menyangka Nadine akan mengejarnya hanya untuk mengajukan pertanyaan seperti itu. "Nggak ada ...." Bagaimana mungkin dia punya masalah dengan Nadine?"Kalau begitu, kenapa kamu terus menghindariku belakangan ini?"Arnold sedikit mengalihkan pandangannya, tidak berani menatap mata Nadine langsung. Jelas, dia merasa bersalah. "Aku nggak menghindar." Arnold berdeham sebelum menyahut dengan suara rendah."Apa ada sesuatu yang terjadi?" tanya Nadine lagi.Ekspresi Arnold menegang. Dia tanpa sadar t
Read more

Bab 429

Arnold berdeham sebelum berujar, "Begini, Calvin suruh kamu sering-sering mampir ke laboratorium kalau ada waktu. Semua orang sangat merindukanmu."Nadine mengedipkan mata. "Kapan Pak Calvin bicara begitu?""Seminggu lalu," jawab Arnold dengan jujur tanpa berpikir panjang."Oh ...." Nadine memperpanjang nadanya. "Jadi, Pak Calvin suruh kamu sampaikan pesan seminggu lalu, tapi kamu baru kasih tahu hari ini?"Masih berani bilang tidak menghindar?Arnold menyadari dirinya akan semakin salah jika bicara terlalu banyak. Dia pun bergegas kabur.Nadine tak kuasa tertawa melihat sosok belakangnya.Sinar matahari sore masih cerah dan hangat. Langit biru, awan putih. Semuanya terasa begitu indah.Karena tidak ada kelas sore, Nadine memutuskan untuk tidak pergi ke perpustakaan. Jadwal kuliahnya sangat padat belakangan ini, jadi dia belum sempat membersihkan rumah.Mumpung cuaca hari ini cerah, Nadine akan mencuci dan menjemur pakaiannya. Kemudian, dia akan memasak hidangan lezat untuk diri sendir
Read more

Bab 430

Namun, karena Freya sedang berada di luar negeri untuk menghadiri konferensi akademik, kelompok Nadine pun tidak memiliki pembimbing yang hadir. Kebetulan, giliran presentasi kelompok mereka tepat setelah kelompok Diana.Eden berdiri dan mempresentasikan perkembangan kelompoknya selama bulan ini. Salah satu pencapaian yang sangat mencolok adalah Nella. Dia menerbitkan jurnal sains bulan ini.Setelah mengatakan itu, Eden diam sejenak. Semua orang tampak bingung, tetapi segera menyadari bahwa itu adalah isyarat untuk bertepuk tangan. Segera, terdengar suara tepuk tangan yang meriah.Di atas panggung, para pemimpin tersenyum puas. Terutama Konan, wajahnya berseri-seri. Diana pun duduk tegak dan tersenyum lebar.Di tengah suara tepuk tangan, Nella bangkit. "Terima kasih semuanya. Berkat pembimbingku, Bu Diana, aku baru bisa meraih pencapaian ini. Terima kasih atas bimbingan profesional dan kesabaranmu."Tepuk tangan kembali bergema di ruangan. Diana berdiri sedikit untuk menerima sanjungan
Read more
PREV
1
...
4142434445
...
51
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status