Home / Romansa / Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan / Chapter 381 - Chapter 390

All Chapters of Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan: Chapter 381 - Chapter 390

510 Chapters

Bab 381

"Pak Arnold, selamat malam," sapa Nadine."Kenapa pulangnya malam sekali?" tanya Arnold."Aku tadi habis dari perpustakaan," jawab Nadine sambil berjalan bersama Arnold menuju lantai tujuh."Ngomong-ngomong, kotak makan itu sudah aku cuci bersih. Tunggu sebentar, ya ...."Nadine masuk ke apartemennya dan segera kembali dengan kotak makan di tangannya. Arnold menerimanya sambil tersenyum. Tiba-tiba dia bertanya, "Belakangan ini, Bu Freya lagi bawa kalian untuk kerja di proyek penelitian, ya?""Iya, tapi progresnya agak ....""Aku sempat diskusi sama dia. Pendekatannya ada sedikit masalah. Tapi kamu tahu kan sifatnya? Kalau belum sampai tahap terakhir untuk membuktikan, dia nggak akan mundur."Nadine mengangguk dan menyadari hal yang sama. Dia bahkan sudah menyarankan Freya untuk mempertimbangkan ulang, tapi Freya berpendapat tanpa data yang cukup, mengganti arah penelitian hanya akan menyia-nyiakan usaha bertahun-tahun."Sabtu ini ada waktu? Kita bisa makan bersama dan diskusi bagaimana
Read more

Bab 382

"Akhirnya selesai juga!" seru Mikha sambil menutup laptopnya dan menghela napas panjang lega. Di sampingnya, sudah ada tumpukan kaleng minuman kosong.Darius menatap kaleng-kaleng itu sejenak sebelum berkata, "Ayo, aku traktir makan."Nadine dan Mikha tidak sungkan untuk menerima tawarannya. Mereka tahu bahwa kerja sama di antara mereka akan berlangsung lama, jadi akan ada banyak kesempatan untuk saling mentraktir di masa depan.Di restoran mewahLampu gantung kristal memancarkan kilauan yang memukau dan alunan piano yang lembut memenuhi ruangan."Apakah kalian sudah reservasi?" tanya seorang pelayan."Saya sudah reservasi kemarin," jawab Darius, sambil menunjukkan informasi reservasi di ponselnya. Pelayan itu segera mengantar mereka ke meja yang telah disiapkan.Bagi Nadine, tempat ini tidak terlalu asing. Dia tahu bahwa restoran ini memiliki reputasi terbaik di kelasnya, tetapi harga menunya juga termasuk yang tertinggi.Sementara itu, Mikha duduk dengan penasaran. Dia melihat ke sek
Read more

Bab 383

Setelah hampir selesai makan, Darius bangkit untuk pergi membayar tagihan. Namun, ketika mereka bersiap untuk meninggalkan restoran, mereka bertemu dengan Kaeso, Nella, Jinny, dan Marvin yang baru masuk.Clarine tidak terlihat bersama mereka, tetapi itu tidak mengherankan. Restoran semewah ini bukanlah tempat yang biasa dia kunjungi."Eh, eh, eh, bukannya ini tiga murid terakhir Bu Freya?" Kaeso langsung menyapa dengan nada mengejek. Senyum di wajahnya tampak ramah, tetapi nadanya penuh sindiran.Nadine, Mikha, dan Darius tidak menggubrisnya.Senyum Kaeso sempat kaku sejenak, tetapi dia tetap melanjutkan, "Kebetulan sekali ya, kita ketemu lagi. Eh, mana Bu Freya? Oh, aku tahu, pasti beliau nggak rela bayar mahal buat traktir kalian di restoran sebagus ini, 'kan? Nggak kayak kita. Hari ini semua biaya ditanggung sama Bu Diana."Dia melanjutkan dengan nada sombong, "Kamu tahu kan, kelompok kita dapat prioritas dari fakultas. Tahun ini sebagian besar dana penelitian diberikan ke kelompok
Read more

Bab 384

Kaeso panik. "Kamu ... kamu ngapain?! Percaya nggak kalau aku bisa laporin kamu atas pelanggaran privasi?!"Mikha menanggapi dengan santai, "Ini tempat umum dan aku cuma ngumpulin bukti secara sah. Silakan laporin aku, aku kan cuma rakyat jelata yang rajin, makasih.""Kamu ... kalian ...." Kaeso sampai terengah-engah.Nella yang melihat Mikha benar-benar merekam dengan ponselnya, mengerutkan kening. "Kaeso, kamu itu kenapa sih? Ada penyakit?"Kaeso melongo. "Hah?""Kalau nggak tahu, jangan asal ngomong. Tadi itu kita semua bayar sendiri-sendiri, apa yang mau kamu klaim? Sudah, jangan bikin drama di sini. Cepat makan, selesai langsung balik ke kampus!"Meskipun merasa kesal, Kaeso akhirnya pergi. Namun, dia tidak lupa melotot penuh kebencian ke arah Nadine dan kawan-kawan sebelum melangkah menjauh.Hanya Marvin yang tetap diam di tempat. Bayar sendiri-sendiri ...."Maaf, aku baru ingat ada urusan. Aku balik duluan. Kalian makan aja." Marvin mengucapkannya dengan terburu-buru, lalu melar
Read more

Bab 385

Mobil berhenti di ujung gang. Nadine turun, menyusul Darius dan Mikha yang sudah lebih dulu keluar. Nadine melangkah menuju bangunan apartemennya.Cahaya bulan bagaikan aliran air yang lembut, dengan bintang-bintang yang tersebar jarang di langit malam. Angin membawa hawa dari musim panas sehingga membuat suasana sama sekali tidak terasa sejuk.Tiba-tiba, langkahnya terhenti.Di depan apartemen, berdiri seorang pria dengan tangan dimasukkan ke dalam saku dan bersandar santai di bawah pohon. Begitu melihat Nadine, dia langsung berdiri tegak.Senyum kecil terlukis di wajahnya. "Kaget lihat aku di sini?" tanyanya. Stendy berjalan mendekat.Nadine tertegun beberapa detik. "Sedikit.""Sudah mulai terbiasa dengan jadwal kuliahmu?""Sudah.""Jadwalnya padat, ya?"Pertanyaannya langsung mengenai titik kelemahan Nadine. Bukan hanya padat, jadwalnya hampir tidak memberinya ruang untuk bernapas!Stendy mengangkat bahu santai. "Dari ekspresimu, aku sudah tahu jawabannya.""Wajahku sejelas itu?" Na
Read more

Bab 386

Begitu ucapan itu dilontarkan, Nadine langsung menyesal. Namun, nasi sudah menjadi bubur.Stendy menyahut, "Kamu dong." Benar, dia tertarik pada Nadine.Nadine mendongak memandang langit-langit.Stendy menyunggingkan bibirnya. "Jangan pura-pura, aku tahu kamu mendengarnya.""Apa yang kamu bilang? Nggak dengar, ehem! Lain kali jangan bilang begitu lagi."Stendy tidak bisa menahan tawa melihatnya berpura-pura bodoh. "Kamu nggak akan bisa terus menghindar.""Eh." Nadine menyela, "Aku lupa bawa tisu, kamu ada nggak?""Ada.""Minta satu, terima kasih."Stendy tersenyum nakal. "Sekarang kamu sudah bisa dengar?"Nadine mematung. Dia benar, Stendy mencarinya memang karena ada urusan. Namun, dia baru membahasnya setelah teh sudah hampir habis."Pak Mario sedang mengerjakan proyek, tapi sudah terhambat dua bulan tanpa kemajuan apa pun. Dia ingin minta pendapatmu, ini semua datanya." Sambil berbicara, Stendy menyerahkan sebuah USB.Nadine meraihnya, tetapi Stendy tidak segera melepaskannya, jadi
Read more

Bab 387

"Hah?" Mario agak kebingungan."Siapa yang antar? Kapan? Apa ada yang mengabariku?""Hari ini kebetulan aku lewat kampus, siang tadi kamu bilang USB itu mau diberikan ke Nadine. Jadi, aku sekalian antar saja.""Begitu ya .... Kenapa nggak bilang dulu? Aku sampai capek carinya ...."Akan merepotkan jika menjelaskan terlebih dahulu. Jadi, lebih baik bertindak dulu.Namun, Stendy hanya berkata, "Aku juga tiba-tiba kepikiran. Aku lupa kasih tahu tadi.""Ya sudah, yang penting barangnya sudah diserahkan.""Mm."Setelah mengakhiri panggilan, Stendy memegang setir dan menyenandungkan lagu dengan senang.....Di ruang kerja, Arnold sedang menganalisis data eksperimen. Namun, pikirannya tidak bisa fokus. Dia terus terbayang akan pemandangan yang dilihatnya dari balkon pada dua jam lalu ....Stendy dan Nadine berjalan berdampingan dari ujung gang. Pria itu berbicara sambil menunduk, sementara Nadine mendengarkannya. Nadine awalnya mengernyit, lalu memutar bola mata dan akhirnya berlari pergi.Ad
Read more

Bab 388

Keduanya menuju ke ruangan di dalam.Nadine berbicara langsung ke intinya. "Bu, aku rasa ada yang salah dengan arah penelitianmu."Sebelum Freya sempat merespons, Nadine memberikan sebuah berkas dan melanjutkan, "Pada akhir pekan kemarin, kami bertiga meninjau kembali kemajuan penelitian saat ini.""Selain itu, kami juga memeriksa latar belakang penelitian, metode eksperimen, data spesifik, dan kesimpulan dari dua periode sebelumnya. Akhirnya, kami menemukan ...."Nadine mendongak menatap Freya dengan serius. "Eksperimen periode ketiga yang nggak punya perkembangan mungkin bukan karena masalah dalam eksperimen itu sendiri, melainkan seluruh topik penelitian sudah menyimpang sejak awal."Masalah ini sebenarnya ditemukan oleh ketiga orang, tapi Mikha dan Darius tidak berani bersuara. Makanya, hanya Nadine yang harus menjadi penjahatnya.Melihat Freya terdiam, Nadine tidak berniat untuk berhenti di situ. "Aku tahu sifatmu. Kalau sudah memulai, kamu akan terus melakukannya sampai selesai."
Read more

Bab 389

Semua yang sudah terjadi tidak dapat diubah lagi."Tapi, syukurlah, masih ada orang yang menyadari masalah ini."Apa mungkin orang lain benar-benar tidak menyadarinya? Nadine tidak percaya.Namun, karena sudah terlanjur, mereka tidak bisa mengubah arah hanya dengan kekuatan satu orang. Jadi, satu-satunya pilihan adalah melanjutkan kesalahan yang ada dan menempuh sampai akhir.Bagaimanapun, bagi sebagian besar mahasiswa pascasarjana, penelitian bukanlah tujuan utama, melainkan mendapatkan gelar untuk meningkatkan peluang mereka dalam mencari pekerjaan di masa depan. Dengan demikian, mereka akan lebih untung dan lebih unggul.Jadi, bagi mereka, tesis bukanlah pencapaian akademis, melainkan sebuah syarat kelulusan.Jika Freya tiba-tiba mengumumkan bahwa seluruh penelitian harus dibatalkan, hal ini tidak masalah bagi mahasiswa yang sudah lulus sebelumnya, tetapi bagaimana dengan para mahasiswa yang akan segera lulus?Mereka sudah mempersiapkan tesis mereka berdasarkan topik penelitian ini.
Read more

Bab 390

"Kita ajukan permohonan untuk laboratorium sendiri."Mikha dan Darius sama-sama tercengang mendengarnya. Sehebat itu?"Bu Freya nggak ... keberatan?""Kamu terlalu meremehkan jiwa besar sang profesor." Nadine tertawa ringan. "Saran ini sebenarnya diberikan Bu Freya."Tanpa basa-basi, hari itu juga Darius mengajukan permohonan melalui sistem administrasi. Halaman menunjukkan bahwa permohonan terkirim dan akan mendapat balasan dalam tiga hari.Namun, setelah tiga hari, jawabannya adalah ... pengajuan gagal dengan alasan laboratorium sudah penuh.Nadine merasa heran. "Kemarin waktu aku lewat laboratorium, pintu masih terkunci seperti biasa. Nggak ada tim yang pakai kok."Mikha menggigit keripik kentangnya sambil berpikir. "Jangan-jangan bagian administrasi sengaja menghalangi kita?"Darius diam, tidak berkata apa-apa.Setelah kuliah selesai, mereka langsung pergi ke bagian administrasi."Aku sudah lihat, laboratorium itu nggak digunakan. Kenapa hasil pengajuan menunjukkan sudah penuh?"St
Read more
PREV
1
...
3738394041
...
51
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status