Ingatan yang tiba-tiba muncul itu membuat Nadine terkejut. Orang yang keras kepala, memegang kerah baju orang, dan tidak melepaskannya itu ternyata adalah dirinya?Melihat tatapan pria yang mengejek, Nadine merasa sangat canggung, sampai mengentakkan kaki.Arnold bertanya, "Sudah ingat?""Maaf, aku ....""Apa pertanyaan seperti itu perlu ditanya? Siapa yang mau kepalanya dipukul? Aku bukan kentungan. Lagian, kamu juga bilang bisa jadi bodoh kalau dipukul."Perkataan itu langsung membuat setengah rasa canggung Nadine hilang. "Tapi, kamu juga pukul kepalaku ...," gumamnya pelan.Begitu mengingat kejadian tadi, seluruh ingatannya kembali jelas. Jelas-jelas Arnold yang mulai duluan.Arnold mengernyit. "Seperti yang kubilang, minum boleh, tapi jangan berlebihan.""Ya, ya."Nadine tidak berani membantah, hanya mengangguk patuh seperti anak ayam."Kalian lagi ngobrol tentang apa?" Jeremy kembali setelah mencuci tangan. Dia langsung minum sup pir itu.Arnold meneguk dengan santai. Sudut bibirn
Read more