Home / Romansa / Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan / Chapter 361 - Chapter 370

All Chapters of Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan: Chapter 361 - Chapter 370

510 Chapters

Bab 361

"Kalau begitu, kamu salah. Yang lainnya aku nggak tahu, tapi hatiku ... kuat seperti batu."Teddy tidak tahan dan tertawa terbahak-bahak."Cih, kenapa kamu terus tertawa?" Kelly merasa kesal."Kalau begitu, aku harus nangis?""Boleh saja, aku akan kasih kamu tisu nanti."Teddy mengeluarkan pemantik rokok. Kelly langsung melambaikan tangan. Teddy menyerahkan pemantik rokok itu, mengira Kelly akan menyalakan rokoknya untuknya. Namun, ternyata ....Plak! Kelly memukul tangan Teddy. "Aku butuh rokok! Kenapa kamu kasih aku pemantik? Kamu ini nggak paham situasi ...."Teddy terkejut. Dia menyalakan rokok untuk dirinya sendiri. Kali ini tanpa perlu diingatkan oleh Kelly, dia langsung membantu menyalakan rokoknya.Api membumbung, menerangi wajah wanita itu. Kelly menunduk dan menggigit ujung rokok. Bibir merahnya menekan rokok itu, meninggalkan bekas lipstik yang jelas.Teddy sungguh terpesona."Hei, matikan apinya.""Ah? Oh!" Teddy segera menyimpan pemantik api itu kembali ke kantong celanany
Read more

Bab 362

Teddy mengernyit. Hari ini dia tidak punya minat untuk melakukannya. "Nggak perlu, bawa pergi saja."Manajer itu tetap tersenyum, lalu melambaikan tangan kepada Berma. Keduanya pun mundur.Setelah berjalan agak jauh, Berma bertanya, "Bukannya kamu bilang kalau Pak Teddy menginap, dia biasanya akan mencari wanita untuk menemani? Kenapa hari ini ....""Biasanya memang begitu, tapi hari ini agak berbeda. Kamu kira pria menginap di hotel cuma untuk hal-hal seperti itu?" balas manajer."Tapi, aku ...." Berma sudah lama menunggu kesempatan ini.Manajer tersenyum dingin. "Kamu apa? Yang penting adalah mood Pak Teddy. Kamu yang kurang beruntung. Mungkin Pak Teddy sudah puas di luar dan nggak mau nambah lagi. Sudahlah, jangan terlalu menganggap penting diri sendiri."Berma menggertakkan giginya.Di sisi lain, Kelly mandi cantik dan mengeringkan rambutnya. Tiba-tiba, pintunya diketuk seseorang.Kelly mengira itu Teddy. "Ngapain sih kamu malam-malam begini ... eh!"Ternyata bukan Teddy. Itu adala
Read more

Bab 363

Malam berlalu dengan tenang.Keesokan hari pukul 9 pagi, Teddy terbangun. Dia turun dari ranjangnya dan pergi mencari Kelly.Ketika dia hendak mengetuk pintu, pintu tiba-tiba terbuka dari dalam. "Ke ...."Eh! Terlihat seorang pemuda berdiri di pintu dengan rambut acak-acakan. Jelas sekali, dia baru bangun dan berniat untuk pergi.Keduanya saling bertatap muka. Teddy termangu. Caleb mengangguk ringan dan memberi isyarat kepada Teddy untuk diam. Kemudian, dia menoleh ke dalam. "Kecilkan suaramu, dia masih tidur."Usai berbicara, Caleb pergi begitu saja, meninggalkan Teddy yang masih termangu di koridor. Beberapa detik kemudian, dia akhirnya sadar. "Buset ...."Kelly bercinta dengan pria lain di hotel keluarganya, di kamar yang dia pesan, bahkan di seberang kamarnya!Teddy menyerbu masuk dan membanting pintu, tetapi tidak ada suara keras yang timbul karena pintu yang digunakan adalah pintu kedap suara. Kemudian, dia menendang kursi, tetapi masih tidak cukup karena lantai terpasang karpet
Read more

Bab 364

"Kenapa menatapku seperti itu? Cepat, aku haus sekali!"Teddy pun bangkit dengan pasrah.Setelah minum segelas air dingin, pikiran Kelly menjadi lebih jernih. "Ada urusan apa mencariku? Maaf sudah membuatmu menunggu lama."Ketika Teddy pergi mengambil air, Kelly sudah mengenakan pakaian. Dia melihat jam dan ternyata sudah pukul 11 siang."Kamu bisa merasa malu juga? Kulihat kamu sangat menikmatinya!" Teddy seperti balon yang meletus. Sebelumnya dia masih bisa menahan diri, tetapi sekarang emosinya meledak begitu saja."Kamu bahkan masih bisa menyuruhku mengambilkan air untukmu. Kalau kamu sehebat ini, kenapa nggak langsung terbang ke langit saja jadi dewi?" Usai mengatakan itu, Teddy mengumpat dengan suara lirih.Kelly mengernyit. "Kamu makan bom ya pagi ini? Kenapa emosional sekali?""Kamu nggak mau jelasin tentang pria pagi tadi?""Apa yang perlu dijelasin? Waktu kamu tidur dengan wanita lain, memangnya perlu dijelasin?" Kelly tampak bingung.Teddy terdiam sesaat. "Bagaimanapun, aku
Read more

Bab 365

"Kalimat pertama.""Ini perintah Pak Teddy?""Yang lebih awal lagi.""Kamar 1901 check-out?""Dia sudah check-out?""Ya, baru sepuluh menit yang lalu.""Sial ...."Manajer itu tentu kebingungan.Teddy memerintahkan, "Suruh semua wanita itu pergi! Semakin dilihat semakin buat kesal!"Manajer tidak bisa berkata-kata. 'Bukannya kamu yang menyuruhku membawa mereka kemari?'Di sini, suasana sangat mendebarkan dan menegangkan. Sementara itu, di tempatnya Nadine, semuanya berjalan dengan teratur.Pukul 7 pagi, Nadine bangun dengan sendirinya. Dia menyiapkan sarapan, lalu pergi ke pasar untuk membeli sayuran.Pukul 9 pagi, setelah Nadine pulang dari pasar, dia mendengar suara Jeremy yang kaget. "Aku nggak nyangka kamu bukan cuma jago dalam riset, tapi juga hebat dalam merawat bunga dan berkebun!"Nadine yang melepaskan sepatu pun termangu sejenak. Setelah beberapa detik, suara familier terdengar dari balkon. "Pujianmu berlebihan, Paman."Itu adalah suara Arnold. Nadine meletakkan sayuran di da
Read more

Bab 366

Ingatan yang tiba-tiba muncul itu membuat Nadine terkejut. Orang yang keras kepala, memegang kerah baju orang, dan tidak melepaskannya itu ternyata adalah dirinya?Melihat tatapan pria yang mengejek, Nadine merasa sangat canggung, sampai mengentakkan kaki.Arnold bertanya, "Sudah ingat?""Maaf, aku ....""Apa pertanyaan seperti itu perlu ditanya? Siapa yang mau kepalanya dipukul? Aku bukan kentungan. Lagian, kamu juga bilang bisa jadi bodoh kalau dipukul."Perkataan itu langsung membuat setengah rasa canggung Nadine hilang. "Tapi, kamu juga pukul kepalaku ...," gumamnya pelan.Begitu mengingat kejadian tadi, seluruh ingatannya kembali jelas. Jelas-jelas Arnold yang mulai duluan.Arnold mengernyit. "Seperti yang kubilang, minum boleh, tapi jangan berlebihan.""Ya, ya."Nadine tidak berani membantah, hanya mengangguk patuh seperti anak ayam."Kalian lagi ngobrol tentang apa?" Jeremy kembali setelah mencuci tangan. Dia langsung minum sup pir itu.Arnold meneguk dengan santai. Sudut bibirn
Read more

Bab 367

Irene terdiam. Jeremy memang memuji orang lain, tetapi tidak lupa menyertakan diri sendiri.Pukul 1 siang, Arnold bersiap untuk pergi. Jeremy sedang duduk di balkon dan menggali tanah. Mendengar itu, dia langsung memanggil putrinya, "Nad, antar Paman Arnold!"Arnold hampir tergelincir, tubuhnya mendadak kaku. Nadine buru-buru berdiri dari sofa. "Ayah, jangan sembarangan manggil! Pak, aku antar kamu keluar.""Ya."Saat Nadine mengantar Arnold keluar, Jeremy mendengus. "Waktu itu sudah sepakat, kenapa sekarang jadi begini ...."....Tak terasa, Jeremy dan Irene sudah tinggal di Kota Juanin selama setengah bulan. Nadine merasa waktu yang tepat sudah tiba. Dia berencana mengatur pertemuan antara Irene dan Hugo."Ibu, sebenarnya ada satu tujuan lain kenapa aku minta kamu dan Ayah datang ke Kota Juanin.""Apa itu?"Nadine mengeluarkan amplop, lalu mendorongnya ke depan Irene. "Ini adalah kontrak yang kamu tanda tangani dengan Lauren. Dulu aku minta versi elektroniknya, sekarang aku cetak dan
Read more

Bab 368

"Di luar negeri?""Ya, kedua buku itu punya penjualan elektronik dan buku fisik yang sangat baik."Irene lagi-lagi terkejut. "Aku nggak tahu kalau kedua buku itu juga diterbitkan di luar negeri.""Aku sudah memperkirakan, pendapatan yang diperoleh dari The Killer dan Village School setidaknya ...." Nadine menjulurkan satu jarinya.Jeremy bertanya, "Satu miliar?""Ayah, lebih dari itu.""Sepuluh miliar?"Nadine menggeleng. "Seratus miliar. " Bahkan, itu adalah perkiraan konservatif.Jeremy tentu terkesiap."Ibu." Nadine duduk di samping Irene, perlahan-lahan menggenggam tangannya. "Kamu pasti sangat bingung sekarang, tapi yang sudah berlalu biarlah berlalu. Dengan berakhirnya kontrak ini, hubungan sepuluh tahun yang terikat dengan Lauren juga selesai.""Yang paling penting sekarang adalah gimana cara mengembalikan waktu yang hilang. Aku tahu, dibandingkan dengan kerugian materi, yang paling kamu sesali adalah karyamu yang terkubur. Seorang penulis hanya punya beberapa dekade untuk menul
Read more

Bab 369

Selama ini, Irene bermimpi agar karya misterinya bisa diterbitkan kembali. Dia sudah berkali-kali berdiskusi dengan Lauren, tetapi selalu ada alasan untuk menundanya.Sekarang, seseorang tiba-tiba memberitahunya bahwa karyanya bisa diterbitkan. Yang lebih mengejutkan lagi ....Hugo berkata, "Kalau kamu setuju, kami akan segera mengajukan ISBN sekaligus menghubungi percetakan dan media untuk mempersiapkan semuanya. Setelah itu, akan ada proses penyusunan, pencetakan, promosi, dan peluncuran. Proses ini diperkirakan akan selesai dalam dua bulan.""Untuk biaya hak cipta dan pembagian pendapatan, kami sudah membuat rencana. Tapi, setelah mendengarnya, kamu boleh mengajukan pendapat dan kita bisa berdiskusi lebih lanjut."Hugo jelas sudah mempersiapkan segala sesuatu dengan baik. Biaya royalti dan pembagian yang ditawarkan sangatlah wajar. Selain itu, dia bahkan sudah membawa kontraknya.Irene yang awalnya terkejut dan bingung pun mulai mendengarkan dengan serius, sampai akhirnya benar-bena
Read more

Bab 370

Nadine dan Jeremy duduk di luar kedai kopi, terpisah oleh jendela kaca besar. Meskipun tidak bisa mendengar percakapan di sana, mereka bisa melihat ekspresi Irene berubah dari bingung menjadi serius, lalu menjadi menyesal lagi. Tampaknya percakapan mereka tidak berjalan dengan lancar.Hugo sudah berdiri dan bersiap untuk pergi, tetapi tiba-tiba Irene mengangkat kepala dan berkata sesuatu. Kemudian, wajah Hugo langsung terlihat cerah.Setelah itu, Hugo duduk kembali dan mereka melanjutkan percakapan. Kali ini, Irene bicara lebih banyak. Ekspresinya yang awalnya agak kaku kini menjadi bersemangat.Saat percakapan berakhir, Hugo berdiri dan mengulurkan tangannya lagi. "Bu Irene, semoga kerja sama kita menyenangkan."Kali ini, Irene tidak ragu lagi. Dia berdiri dan membalas jabatan tangan itu. "Terima kasih. Sebenarnya kalau kamu memberi draf yang sudah diperiksa sejak awal, percakapan kita pasti akan lebih lancar."Namun, Hugo berkata, "Kata-kata adalah hal yang sangat suci. Mereka bisa b
Read more
PREV
1
...
3536373839
...
51
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status