Share

Bab 364

Author: Patricia
"Kenapa menatapku seperti itu? Cepat, aku haus sekali!"

Teddy pun bangkit dengan pasrah.

Setelah minum segelas air dingin, pikiran Kelly menjadi lebih jernih. "Ada urusan apa mencariku? Maaf sudah membuatmu menunggu lama."

Ketika Teddy pergi mengambil air, Kelly sudah mengenakan pakaian. Dia melihat jam dan ternyata sudah pukul 11 siang.

"Kamu bisa merasa malu juga? Kulihat kamu sangat menikmatinya!" Teddy seperti balon yang meletus. Sebelumnya dia masih bisa menahan diri, tetapi sekarang emosinya meledak begitu saja.

"Kamu bahkan masih bisa menyuruhku mengambilkan air untukmu. Kalau kamu sehebat ini, kenapa nggak langsung terbang ke langit saja jadi dewi?" Usai mengatakan itu, Teddy mengumpat dengan suara lirih.

Kelly mengernyit. "Kamu makan bom ya pagi ini? Kenapa emosional sekali?"

"Kamu nggak mau jelasin tentang pria pagi tadi?"

"Apa yang perlu dijelasin? Waktu kamu tidur dengan wanita lain, memangnya perlu dijelasin?" Kelly tampak bingung.

Teddy terdiam sesaat. "Bagaimanapun, aku
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 365

    "Kalimat pertama.""Ini perintah Pak Teddy?""Yang lebih awal lagi.""Kamar 1901 check-out?""Dia sudah check-out?""Ya, baru sepuluh menit yang lalu.""Sial ...."Manajer itu tentu kebingungan.Teddy memerintahkan, "Suruh semua wanita itu pergi! Semakin dilihat semakin buat kesal!"Manajer tidak bisa berkata-kata. 'Bukannya kamu yang menyuruhku membawa mereka kemari?'Di sini, suasana sangat mendebarkan dan menegangkan. Sementara itu, di tempatnya Nadine, semuanya berjalan dengan teratur.Pukul 7 pagi, Nadine bangun dengan sendirinya. Dia menyiapkan sarapan, lalu pergi ke pasar untuk membeli sayuran.Pukul 9 pagi, setelah Nadine pulang dari pasar, dia mendengar suara Jeremy yang kaget. "Aku nggak nyangka kamu bukan cuma jago dalam riset, tapi juga hebat dalam merawat bunga dan berkebun!"Nadine yang melepaskan sepatu pun termangu sejenak. Setelah beberapa detik, suara familier terdengar dari balkon. "Pujianmu berlebihan, Paman."Itu adalah suara Arnold. Nadine meletakkan sayuran di da

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 366

    Ingatan yang tiba-tiba muncul itu membuat Nadine terkejut. Orang yang keras kepala, memegang kerah baju orang, dan tidak melepaskannya itu ternyata adalah dirinya?Melihat tatapan pria yang mengejek, Nadine merasa sangat canggung, sampai mengentakkan kaki.Arnold bertanya, "Sudah ingat?""Maaf, aku ....""Apa pertanyaan seperti itu perlu ditanya? Siapa yang mau kepalanya dipukul? Aku bukan kentungan. Lagian, kamu juga bilang bisa jadi bodoh kalau dipukul."Perkataan itu langsung membuat setengah rasa canggung Nadine hilang. "Tapi, kamu juga pukul kepalaku ...," gumamnya pelan.Begitu mengingat kejadian tadi, seluruh ingatannya kembali jelas. Jelas-jelas Arnold yang mulai duluan.Arnold mengernyit. "Seperti yang kubilang, minum boleh, tapi jangan berlebihan.""Ya, ya."Nadine tidak berani membantah, hanya mengangguk patuh seperti anak ayam."Kalian lagi ngobrol tentang apa?" Jeremy kembali setelah mencuci tangan. Dia langsung minum sup pir itu.Arnold meneguk dengan santai. Sudut bibirn

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 367

    Irene terdiam. Jeremy memang memuji orang lain, tetapi tidak lupa menyertakan diri sendiri.Pukul 1 siang, Arnold bersiap untuk pergi. Jeremy sedang duduk di balkon dan menggali tanah. Mendengar itu, dia langsung memanggil putrinya, "Nad, antar Paman Arnold!"Arnold hampir tergelincir, tubuhnya mendadak kaku. Nadine buru-buru berdiri dari sofa. "Ayah, jangan sembarangan manggil! Pak, aku antar kamu keluar.""Ya."Saat Nadine mengantar Arnold keluar, Jeremy mendengus. "Waktu itu sudah sepakat, kenapa sekarang jadi begini ...."....Tak terasa, Jeremy dan Irene sudah tinggal di Kota Juanin selama setengah bulan. Nadine merasa waktu yang tepat sudah tiba. Dia berencana mengatur pertemuan antara Irene dan Hugo."Ibu, sebenarnya ada satu tujuan lain kenapa aku minta kamu dan Ayah datang ke Kota Juanin.""Apa itu?"Nadine mengeluarkan amplop, lalu mendorongnya ke depan Irene. "Ini adalah kontrak yang kamu tanda tangani dengan Lauren. Dulu aku minta versi elektroniknya, sekarang aku cetak dan

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 368

    "Di luar negeri?""Ya, kedua buku itu punya penjualan elektronik dan buku fisik yang sangat baik."Irene lagi-lagi terkejut. "Aku nggak tahu kalau kedua buku itu juga diterbitkan di luar negeri.""Aku sudah memperkirakan, pendapatan yang diperoleh dari The Killer dan Village School setidaknya ...." Nadine menjulurkan satu jarinya.Jeremy bertanya, "Satu miliar?""Ayah, lebih dari itu.""Sepuluh miliar?"Nadine menggeleng. "Seratus miliar. " Bahkan, itu adalah perkiraan konservatif.Jeremy tentu terkesiap."Ibu." Nadine duduk di samping Irene, perlahan-lahan menggenggam tangannya. "Kamu pasti sangat bingung sekarang, tapi yang sudah berlalu biarlah berlalu. Dengan berakhirnya kontrak ini, hubungan sepuluh tahun yang terikat dengan Lauren juga selesai.""Yang paling penting sekarang adalah gimana cara mengembalikan waktu yang hilang. Aku tahu, dibandingkan dengan kerugian materi, yang paling kamu sesali adalah karyamu yang terkubur. Seorang penulis hanya punya beberapa dekade untuk menul

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 369

    Selama ini, Irene bermimpi agar karya misterinya bisa diterbitkan kembali. Dia sudah berkali-kali berdiskusi dengan Lauren, tetapi selalu ada alasan untuk menundanya.Sekarang, seseorang tiba-tiba memberitahunya bahwa karyanya bisa diterbitkan. Yang lebih mengejutkan lagi ....Hugo berkata, "Kalau kamu setuju, kami akan segera mengajukan ISBN sekaligus menghubungi percetakan dan media untuk mempersiapkan semuanya. Setelah itu, akan ada proses penyusunan, pencetakan, promosi, dan peluncuran. Proses ini diperkirakan akan selesai dalam dua bulan.""Untuk biaya hak cipta dan pembagian pendapatan, kami sudah membuat rencana. Tapi, setelah mendengarnya, kamu boleh mengajukan pendapat dan kita bisa berdiskusi lebih lanjut."Hugo jelas sudah mempersiapkan segala sesuatu dengan baik. Biaya royalti dan pembagian yang ditawarkan sangatlah wajar. Selain itu, dia bahkan sudah membawa kontraknya.Irene yang awalnya terkejut dan bingung pun mulai mendengarkan dengan serius, sampai akhirnya benar-bena

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 370

    Nadine dan Jeremy duduk di luar kedai kopi, terpisah oleh jendela kaca besar. Meskipun tidak bisa mendengar percakapan di sana, mereka bisa melihat ekspresi Irene berubah dari bingung menjadi serius, lalu menjadi menyesal lagi. Tampaknya percakapan mereka tidak berjalan dengan lancar.Hugo sudah berdiri dan bersiap untuk pergi, tetapi tiba-tiba Irene mengangkat kepala dan berkata sesuatu. Kemudian, wajah Hugo langsung terlihat cerah.Setelah itu, Hugo duduk kembali dan mereka melanjutkan percakapan. Kali ini, Irene bicara lebih banyak. Ekspresinya yang awalnya agak kaku kini menjadi bersemangat.Saat percakapan berakhir, Hugo berdiri dan mengulurkan tangannya lagi. "Bu Irene, semoga kerja sama kita menyenangkan."Kali ini, Irene tidak ragu lagi. Dia berdiri dan membalas jabatan tangan itu. "Terima kasih. Sebenarnya kalau kamu memberi draf yang sudah diperiksa sejak awal, percakapan kita pasti akan lebih lancar."Namun, Hugo berkata, "Kata-kata adalah hal yang sangat suci. Mereka bisa b

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 371

    Malam itu, saldo rekening bank Nadine tiba-tiba bertambah empat miliar. Dia menerima notifikasi perubahan saldo dan tertegun. Setelah itu, dia langsung membuka selimut, bangkit, dan berlari ke kamar sebelah ...."Bu, kenapa Ibu transfer uang ke aku?"Irene dan Jeremy saling berpandangan, seolah sudah menduga bahwa reaksinya akan seperti ini. "Aku dan ayahmu sudah diskusi. Kamu mengeluarkan banyak uang untuk beli vila. Dulu kami nggak mampu membantu, tapi sekarang kami bisa. Meskipun nggak banyak, setidaknya ini bisa sedikit meringankan bebanmu.""Aku nggak kekurangan uang!""Aku tahu," Irene menjawab lembut sambil tersenyum, "Aku juga bukan ngasih karena kamu kekurangan uang. Vila itu kami tinggali sama ayahmu. Sekarang kami punya kelebihan uang, wajar saja kalau kami bantu bayar.""Tapi kita ini keluarga, nggak perlu dibedain sejelas itu.""Aku setuju. Jadi, apakah kamu mau membedakan semuanya dengan kami sejelas itu?" balas Irene.Nadine terdiam karena dibalas dengan ucapannya sendir

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 372

    Hari itu, Nadine bangun pagi-pagi sekali. Dia pergi ke kantor administrasi untuk melapor, lalu ke fakultas untuk menyelesaikan proses pendaftaran.Upacara pembukaan dijadwalkan pada hari berikutnya.Berhubung Nadine tidak tinggal di asrama, dia tidak perlu repot-repot memindahkan barang ke kamar asrama, sehingga siang harinya dia tidak memiliki banyak kegiatan. Akhirnya, dia memutuskan untuk pergi ke Fakultas Informatika untuk menemui Mario."Nadine? Kenapa kamu ke sini?!" Mario terlihat bersemangat."Aku datang untuk melihatmu. Takutnya ada seseorang yang mengeluh aku nggak pernah menjenguknya, lalu marah-marah dan sengaja memberikan soal sulit untukku, padahal sebenarnya itu untuk ujian akhir semester.""Uhuk, uhuk!" Mario berdeham pelan, mencoba menyembunyikan rasa malunya. "Aku, itu ... cuma mempraktikkan semangat efisiensi, memanfaatkan setiap soal dengan maksimal!"Mereka mengobrol sejenak. Di tengah percakapan, Nadine menerima telepon dari Freya yang memintanya datang ke kantor.

Latest chapter

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 510

    "Ada apa?" tanya Nadine.Keduanya langsung mendongak, seperti anak kecil yang akhirnya melihat orang tua mereka setelah mendapatkan perlakuan tidak adil.Mikha langsung berlari ke arahnya, matanya sudah memerah bahkan sebelum sempat bicara. Darius menyusul di belakang, ekspresinya jelas tegang dan tangannya juga terkepal erat.Nadine langsung merasa ada sesuatu yang tidak beres. Namun, dia tetap tenang. "Apa yang terjadi? Kenapa kalian duduk di luar dan nggak masuk?""Kak Nadine ...." Mikha berusaha menahan air matanya. Meskipun matanya sudah berkaca-kaca, dia tetap bersikeras untuk tidak membiarkannya jatuh. "Kami nggak bisa masuk lagi!""Apa maksudnya nggak bisa masuk lagi?" Nadine terkejut."Kemarin, tim inspeksi kampus dan pemadam kebakaran distrik tiba-tiba datang ke laboratorium untuk melakukan pemeriksaan ...."Pemeriksaan kebakaran adalah prosedur rutin, jadi mereka berdua tidak berpikir terlalu banyak dan langsung membukakan pintu serta bekerja sama dengan baik.Siapa sangka,

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 509

    "Ibu, sadarlah, aku ini anakmu! Kelly itu siapa? Kenapa aku baru bilang satu dua kata tentang dia, kamu langsung mau patahin kakiku?"Phoebe menyahut, "Karena dia adalah menantuku yang sudah kutetapkan! Nggak boleh ada yang menyakitinya, termasuk kamu!"Teddy merasa mata dan hidungnya sedikit memanas. Menantu ....Dia membalikkan badan, menyilangkan tangan di dada, lalu bergumam dengan suara rendah, "Dia punya standar tinggi, barang-barang ini mungkin nggak menarik baginya ...." Sama seperti Teddy yang juga tidak menarik baginya!"Benar juga." Phoebe mengangguk santai. "Kelly punya standar tinggi, tapi dia juga punya modal untuk mencari yang lebih baik! Kamu kira semua orang sepertimu? Kerjaannya cuma bersenang-senang."Teddy langsung berbalik dan berteriak dengan kesal, "Aku ini anak kandungmu! Anak kandung!""Tahu kok, nggak perlu teriak.""?""Pokoknya, aku tinggalkan perhiasan ini di sini. Kamu cari kesempatan untuk memberikannya pada Kelly. Ngerti?"Teddy tidak merespons. Phoebe l

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 508

    Setelah pria itu pergi, Kelly menatap peralatan makan di meja dengan jijik. Seharusnya, tadi dia menyuruh Teddy merapikan semuanya dulu sebelum pergi."Halo, tolong panggilkan petugas kebersihan untuk dua jam .... Ya, bersih-bersih ... seluruh rumah. Semuanya harus bersih ... terutama sofa ...."Sementara itu, setelah Teddy membanting pintu dan pergi, dia langsung mengemudi pulang ke apartemennya. Kecepatannya hampir mencapai 150 km/jam, seakan-akan tak takut mati.Begitu masuk, Teddy langsung melepas baju dan masuk ke kamar mandi, mencoba menghilangkan aroma yang tertinggal karena kejadian semalam.Namun entah kenapa, setelah selesai mandi, aroma samar khas Kelly masih saja tercium olehnya."Sial ...." Dengan marah, Teddy menendang sofa.Namun akibatnya ... ingatan tentang kejadian semalam sontak menyeruak di kepalanya, dimulai di sofa, lalu berlanjut ke kamar .... Penuh gairah, penuh kegilaan.Teddy berpikir mati-matian, tetapi tetap tidak mengerti. Kenapa wanita yang semalam begitu

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 507

    Senyuman Teddy langsung membeku. "Maksudmu?"Membereskan barang-barang dan pergi bukan masalah. Namun, apa maksudnya jangan datang lagi?Kelly menjawab dengan tenang, "Maksudnya seperti yang kamu dengar. Aku ingat aku pernah bilang, aku nggak akan terlibat dengan pria yang punya hubungan kerja sama denganku.""Setelah kejadian semalam, kita sudah jelas terlibat. Satu-satunya solusi adalah kita nggak bekerja sama lagi."Teddy perlahan duduk tegak, menatapnya dengan tatapan suram. "Aku nggak mabuk semalam. Dari caramu merespons, kamu juga nggak mabuk, 'kan?""Benar."Saat hubungan itu terjadi, mereka berdua sadar sepenuhnya. Jadi, ini bukan sekadar khilaf karena alkohol."Heh ...." Teddy tertawa dingin. "Kita baru saja tidur bersama dan aku bahkan belum pakai baju, tapi sekarang kamu mau mencampakkanku begitu saja?"Sudut bibir Kelly berkedut. "Kamu sendiri yang memilih nggak pakai baju, itu salah siapa? Aku sih nggak keberatan.""Aku keberatan, sialan!" Suara Teddy tiba-tiba meninggi. "

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 506

    Pagi-pagi, sinar matahari menyinari masuk. Pakaian berserakan di lantai, dari sofa ruang tamu hingga depan ranjang kamar. Hampir semuanya adalah pakaian pria, hanya ada satu jubah tidur wanita.Teddy menggerakkan kelopak matanya dan terbangun. Ketika mengingat kembali kegilaan dan keintiman semalam, sudut bibirnya terangkat tanpa sadar.Teddy menoleh ke samping, melihat wanita yang masih terlelap. Ekspresinya lembut dan penuh kehangatan yang bahkan tidak disadarinya.Kelly masih tidur, matanya terpejam rapat dan napasnya stabil. Tatapan Teddy menyusuri wajah cantiknya, lalu turun ke leher. Kulit putihnya dipenuhi bekas yang ditinggalkan Teddy saat malam penuh gairah itu.Teddy bukan lagi anak muda yang mudah terpukau oleh tubuh wanita. Namun, semalam dia seperti binatang buas yang pertama kali merasakan daging. Sungguh liar dan tak kenal lelah. Pada akhirnya, Kelly harus menamparnya agar dia berhenti.Sakit? Ya, memang sakit. Namun, puas tidak? Benar-benar puas!Memikirkan itu, senyuma

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 505

    Teddy kehabisan kata-kata."Selesai," katanya sambil mematikan pengering rambut.Kelly merapikan rambutnya dengan jari. Harus diakui, hasilnya halus tapi tetap lembut. Teddy menyeringai. "Gimana?"Untuk pertama kalinya, Kelly mengangguk puas. "Buka salon deh, aku langsung jadi member VIP."Teddy berpikir, 'Terima kasih, tapi nggak deh.'Kelly menguap, lalu berjalan ke tempat tidur. Setelah menjatuhkan diri dan berguling dua kali, dia membungkus dirinya dengan selimut. "Aku tidur dulu. Tolong matikan lampu, tutup pintu, lalu pulang. Bye-bye ...."Memangnya aku ini pembantunya?! Teddy menggerutu dalam hati, tapi tangannya tetap patuh. Dia mematikan lampu, menutup pintu dengan pelan, lalu keluar.Setelah minum anggur, Kelly tertidur dalam keadaan sedikit mabuk. Hanya dalam sekejap, dia telah tertidur nyenyakBegitu keluar, Teddy melihat botol anggur di wajan kaca yang masih tersisa. Setelah berpikir sejenak, dia mengambil gelas anggur dan menuangkan segelas untuk dirinya sendiri.Kemudian

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 504

    Kelly meletakkan gelas anggurnya dan berdiri. "Sudah cukup." Minum terlalu banyak bisa menimbulkan masalah, apalagi kalau di rumah ada seorang pria. Dia masih tahu batasannya.Teddy menghentikan gerakannya. "Belum habis, kenapa berhenti?""Kamu kira ini bar? Mau minum sampai pagi?""Anggurnya udah aku siapin, kalau nggak habis, sayang dong?""Sayang buat siapa? Aku bisa minum sendiri besok."Teddy terdiam.Kelly melirik jam dinding. "Sudah malam, pulang sana.""Tunggu, kenapa begitu sih?""Aku kenapa?""Waktu butuh aku, kamu terima. Setelah nggak butuh, langsung diusir. Begitu caramu?""Terus mau gimana? Mau aku suruh kamu nginap?""Pacar nginap di rumah pacar itu hal biasa. Walaupun kita cuma pura-pura, tapi setidaknya harus terlihat meyakinkan, 'kan?"Kelly mendengus. "Sok drama! Memangnya ada yang peduli kita tidur bareng atau nggak?"Baru saja dia selesai bicara, ponsel Teddy berdering. Panggilan video dari WhatsApp. Dia melirik layarnya dan menyeringai. "Tuh, ada yang peduli."Kel

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 503

    Kelly menegaskan, "Aku. Nggak. Makan. Mi."Teddy menatapnya dengan ekspresi "Kamu pikir aku bakal percaya?"Saat Kelly berbalik hendak masuk kamar, Teddy tiba-tiba berseru, "Nggak mau coba segelas?"Kelly menoleh, matanya melirik wajan kaca yang berembun di meja. Kebetulan sekali, ini jenis anggur favoritnya dan sudah didinginkan dengan sempurna ...."Baiklah, tuangkan satu untukku!" Godaan yang sulit ditolak.Teddy langsung sigap mengambil gelas. "Ini, coba deh! Aku yang dinginkan, dijamin puas!"Kelly menerima gelasnya dan tersenyum sinis. "Itu semua karena anggur yang aku beli bagus.""Iya, iya. Anggurnya bagus, tapi teknikku juga hebat. Kalau digabung, hasilnya luar biasa. Gimana?""Nggak usah bawa-bawa aku," kata Kelly sambil meneguk seteguk pertama.Teddy terdiam. Bahkan dalam obrolan santai, Kelly tetap tidak mau rugi sedikit pun. Baru satu tegukan, Kelly langsung harus mengakui bahwa Teddy benar-benar punya keterampilan."Gimana? Nggak mengecewakan, 'kan?" Teddy mengangkat dagu

  • Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan   Bab 502

    "A-aku capek, jadi minggir sebentar buat istirahat, eh malah ketiduran ...."Kelly langsung memutar ke sisi lain mobil, menarik pintu kursi penumpang depan, dan duduk. "Kebetulan, antarin aku pulang."Teddy mendengus. "Kamu benaran nggak tahu malu, ya." Meskipun begitu, sudut bibirnya tetap melengkung ke atas."Oke deh, hari ini sekalian aku jadi malaikat baik hati. Pegangan yang kencang ...." Begitu dia menginjak gas, mobil melesat seperti anak panah yang dilepas dari busurnya.Kelly: "Gila! Pelan sedikit! Aku masih betah hidup, nggak mau ketemu malaikat maut bareng kamu!"Teddy: "Kenapa? Kita bisa dikubur dalam satu liang lahat, romantis, 'kan? Hehehe ...."Kelly hanya bisa memberikan tatapan menjijikkan kepadanya. Kalau pun mati, mereka pasti bakal dikubur di tempat terpisah!Dua puluh menit kemudian ....Kelly: "Berhenti di depan gerbang apartemen aja, aku jalan sendiri ke dalam.""Nggak bisa! Belum sampai depan pintu!"Dengan satu putaran setir, Teddy langsung mengarahkan mobil ma

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status