Home / Romansa / Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan / Chapter 391 - Chapter 400

All Chapters of Tak Sudi Merajut Cinta Dengan Mantan: Chapter 391 - Chapter 400

510 Chapters

Bab 391

Nadine langsung bertanya dengan terus terang, "Kak Eden, apa kamu yang pinjam laboratorium C122?""C122?" Eden termangu sejenak karena tidak memahami maksud Nadine.Nadine menjelaskan, "Aku pernah memeriksa topik penelitianmu. Sepertinya kamu nggak membutuhkan alat pengukur CPRT."Eden menunduk. Ekspresinya yang awalnya heran kini menjadi tenang kembali. Saat dia mendongak kembali, tatapannya terlihat datar. "Ya, aku yang pinjam."Nadine dan Darius bertatapan."Aku butuh, jadi aku pinjam. Apa ada masalah?"Nadine bertanya lagi, "Kenapa setiap kali aku lewat, aku nggak melihat laboratorium itu terpakai?""Memang nggak sering dipakai, kadang-kadang saja."Jawaban Eden ini membuat Mikha ingin sekali mengatakannya menyia-nyiakan sumber daya, tetapi dia tetap menahan diri.Karena ada yang menggunakannya, itu tidak bisa disebut menyia-nyiakan. Sumber daya universitas memang milik bersama. Siapa yang mendapatkannya dulu boleh memakainya. Eden tidak bisa disalahkan."Kalau begitu, berapa lama
Read more

Bab 392

Eden bertanya, "Kamu mengajukan permohonan penggunaan laboratorium atas namaku?""Ya, aku yang mengajukannya.""Laboratorium itu mau dikasih kepada siapa? Biar aku hubungi orang itu."Diana terkekeh-kekeh. "Bukan untuk siapa-siapa.""Jadi, dibiarkan kosong begitu saja?" Meskipun sudah memperkirakan, Eden tetap merasa agak kecewa."Ya, biarkan saja."Eden tahu dia tidak seharusnya bertanya lebih jauh. Namun, dia tiba-tiba terbayang akan sosok Nadine yang menanyainya tadi. "Kalau nggak dipakai, kenapa membuat pengajuan?"Diana mengangkat alisnya, seperti tidak menyangka Eden yang biasanya diam akan mengajukan pertanyaan seperti ini.Senyuman Diana semakin lebar. "Sekarang nggak terpakai, bukan berarti ke depannya juga nggak terpakai. Sumber daya akademik harus direbut. Aku nggak perlu ajari kamu soal ini, 'kan?""Apa ada sumber daya yang penting di laboratorium itu?"Diana menyahut, "Tentu saja ada, ada CPRT di sana."Eden mengingatkan, "Tim kita sudah punya satu.""Dua juga nggak masala
Read more

Bab 393

Eden menunduk sehingga ekspresinya tidak terlihat. Namun, kedua tangannya terkepal erat. Entah berapa lama kemudian, dia akhirnya melepaskan kepalan tangannya, seolah-olah kehilangan tenaga untuk melawan."Terima kasih, Bu.""Sudah seharusnya, soalnya kamu murid yang paling kubanggakan. Sudah seharusnya kamu mendapat perhatian lebih, 'kan?"Eden tidak merespons. Dia memang bukan orang yang pintar berbicara. Orang-orang selalu menganggapnya pendiam."Ya sudah, kamu kembali saja. Bantu aku perhatikan soal makalah. Nggak harus selesai dalam bulan ini kok. Kamu atur saja waktunya. Aku yakin kamu nggak akan mengecewakanku."Eden berbalik dan pergi. Diana kembali ke kursinya dan mengambil secangkir teh.Nella terkekeh-kekeh dan maju. "Memang Bibi yang paling hebat. Dia sampai tunduk padamu."....Karena tidak dapat meminjam laboratorium dan Eden juga tidak mau membatalkan permohonan, mereka memutuskan untuk mencari cara sendiri.Mikha yang sangat rakus justru marah sampai tidak punya nafsu m
Read more

Bab 394

Tiga puluh detik kemudian, suara notifikasi terdengar. Mikha kembali ke beranda ponselnya dan melihat. Ternyata itu adalah pemberitahuan bahwa uang sudah diterima.Di ujung sana, Mino bertanya, "Sudah terima belum?""Hm, sudah." Namun, jumlahnya bukan 2 miliar melainkan 3 miliar. Ayahnya memberinya tambahan 1 miliar!"Jangan pelit-pelit kalau beli makan. Kalau uangmu habis, minta saja dariku. Oke?""Oke, Ayah!"Setelah panggilan berakhir, Mikha menyimpan ponselnya. Begitu menoleh, dia melihat Darius dan Nadine sedang menatapnya.Mikha mengejapkan matanya dengan heran. "Aku sudah dapat uangnya. Kenapa kalian melihatku seperti itu?"Darius memicingkan matanya, lalu melipat lengannya di depan dada. "Mikha, kamu ini nggak jujur.""?""Rumahmu di desa?""Ya, sekitar desa kami ada mal dan perumahan mewah. Lingkungannya sangat bagus dan ramai!"Darius kehabisan kata-kata. Giiran Nadine yang bertanya, "Orang tuamu kehilangan pekerjaan dan cuma mengurus gedung?""Ya, sekitar 80 gedung di daerah
Read more

Bab 395

"Terus, aku harus ngapain?" tanya Mikha."Kamu urus saja masalah uang."Hari itu juga, Nadine dan Darius mentransfer 840 juta ke rekening Mikha.'Hmm ... punya uang itu memang menyenangkan ....' Mikha tersenyum sambil menikmati biskuitnya dan mengelus kartu banknya.Memang keluarganya kaya, tetapi Mikha tetap menyukai uang! Daya tarik uang memang tak terkalahkan! Dalam aspek ini, dia dan ayahnya sangat mirip!....Nadine menemukan sebuah perusahaan bernama Queen Tech yang merupakan distributor CPRT di dalam negeri. Dari perusahaan ini, dia menemukan bahwa pemegang saham utamanya bernama Yangky.Kemudian, Nadine mencari lagi perusahaan-perusahaan yang terkait dengan nama Yangky. Pada akhirnya dalam jaringan yang rumit, dia menemukan nama yang sangat familier, yaitu Philip."Halo, Kak Nadine, apa kabarmu?""Baik, kamu gimana?""Hais, jangan tanya lagi deh. Beberapa waktu lalu aku terjatuh dan patah tulang betis. Sudah seminggu aku diopname.""Separah itu?" Nadine agak terkejut."Sebenarn
Read more

Bab 396

Nadine termangu."Dia bosnya," ujar Teddy.Setelah berputar-putar, ternyata orang itu adalah kenalannya.Setelah panggilan berakhir, Nadine menghela napas dan memutuskan untuk menelepon Stendy.Nadine masih teringat pada ucapannya yang sebelumnya, yang mengatakan Stendy sangat pintar berhitung dan sebaiknya mereka tidak sering berinteraksi. Sepertinya ucapannya itu bukan omong kosong.Stendy terlalu licik. Hanya dengan satu langkah ceroboh, seseorang bisa terjebak dalam perangkapnya. Makanya, cara paling efektif yang bisa dipikirkan oleh Nadine adalah menjauh.Namun, baru saja Nadine mengatakan itu, dia malah harus mencari Stendy lagi. Ini ... sungguh memalukan.....Di sisi lain, Teddy menyimpan ponselnya dan menoleh menatap Kelly yang masih tertidur lelap di ranjang. Seketika, dia merasa kesal."Siapa yang bilang aku harus datang tepat waktu, bahkan nggak boleh terlambat satu menit? Sekarang aku sudah sampai, tapi dia masih tidur! Aku sudah tunggu selama 40 menit! Kelly, kamu punya h
Read more

Bab 397

"Ada dong! Kamu ini bukan cuma pemarah, tapi ingatanmu juga buruk. Gimana saja kamu ini?"Kelly melemparkan bantal lagi kepadanya. "Tutup mulutmu!"Teddy menoleh untuk menghindar. Jelas sekali, dia sudah berpengalaman. Kelly hendak meraih bantal lain lagi, tetapi ...."Sudahlah, bantalmu ada di sini." Teddy menepuk bantal di belakang tubuhnya.Kelly tercengang untuk sesaat. "Kok bisa ada di sana?"Teddy sungguh kehabisan kata-kata. Daya ingat wanita ini memang buruk! "Nona, tadi kamu sudah melempar sekali. Ini yang kedua kali.""Oh ...." Teddy merasa canggung. "Sekarang jam berapa?""Jam 10.30." Ini adalah pertanyaan yang menusuk hati."Nggak usah terburu-buru, masih pagi. Wajar kalau aku terlambat karena berdandan. Namanya juga mau ketemu calon mertua. Benar, 'kan?"Teddy hanya bisa terdiam di tempat."Bantu aku ambilkan ....""Air, 'kan?" sela Teddy segera. Kemudian, dia langsung mengambil segelas air dari meja rias. "Cepat minum, lalu bangun dan cepat siap-siap!"Kelly menjulurkan t
Read more

Bab 398

"Hei, kenapa malah bengong? Sini gelasnya."Namun, semua keindahan itu hancur begitu wanita itu berbicara!Teddy menyunggingkan sudut bibirnya. "Apa aku boleh memberimu saran?""Katakan saja." Setelah meneguk air dingin, Kelly merasa lebih segar."Apa kamu bisa bicara lebih lembut padaku? Kita ini pasangan, bukan musuh. Kalau kamu begini, ibuku bisa khawatir.""Khawatir kenapa?""Khawatir anaknya ditindas olehmu!"Kelly termangu sejenak. "Kalau begitu, berarti aku harus bicara begini. Honey, kamu rasa ibumu suka dengan penampilanku ini nggak? Aku sudah pilih lama lho, Honey ...."Bulu kuduk Teddy sontak meremang. "Eee ... lebih baik kamu tetap galak seperti biasa. Ya, galak lebih baik."Galak lebih normal. Jika Kelly berbicara dengan suara lembut yang dibuat-buat, Teddy merasa dirinya seperti tercekik."Coba kamu bilang aku galak lagi!""Nggak, nggak galak kok." Ini yang dinamakan tidak galak?Kelly merias wajahnya dengan cepat. "Ya sudah, kita pergi."Teddy terpana. "Riasanmu ini ....
Read more

Bab 399

"Aku pikir bakal nunggu lama, tapi ternyata Teddy bergerak cepat juga. Sekarang gelang ini sudah berguna."Sesuai dugaan Kelly, gelang ini memang setara dengan yang ada di pelelangan. Harganya setidaknya mencapai sebelas digit."Bibi, jangan dong. Aku nggak bisa menerimanya." Kelly segera mendorongnya kembali.Jika Kelly adalah pacar sah Teddy, gelang semahal apa pun pasti akan diterima. Namun, masalahnya dia bukan pacar sah Teddy.Kelly hanya pacar gadungan. Jika menerima gelang yang harganya puluhan miliar, tsk, tsk ... dia akan merasa dirinya sangat jahat."Cuma gelang kok, bukan apa-apa. Tenang saja, nggak usah merasa tertekan. Aku bukan mau mendesak kalian menikah kok. Aku cuma ingin kasih kamu hadiah."Sambil berbicara, Phoebe mengeluarkan gelang itu dari kotaknya dan langsung memakaikannya ke pergelangan tangan Kelly. "Ukurannya sangat pas, cocok juga dengan warna kulitmu."Kelly membatin, 'Tentu saja, ini giok berkualitas tinggi. Masa nggak cocok?'Ketika keduanya keluar dari k
Read more

Bab 400

Lebih tepatnya, mereka sedang menatapnya dan Teddy!Phoebe berkata, "Lihat pasangan muda itu, romantis sekali!"Kinta berujar, "Aku belum pernah melihat Tuan Teddy begitu mesra dengan gadis lain.""Kelly bukan gadis biasa, baik latar belakang maupun pendidikan, dia luar biasa. Bocah nakal itu akhirnya melakukan sesuatu yang benar.""Tuan Teddy tahu kapan harus mengambil tindakan, dia nggak akan mengecewakan dalam hal sepenting ini.""Kalau dia bisa bersama Kelly, aku rasa aku akan terus tersenyum begini.""Eh? Tapi, kenapa wajah Tuan Teddy terlihat agak murung?""Masa?" Phoebe menyipitkan matanya dan mengamati dengan saksama. "Sepertinya memang begitu. Tubuh Kelly juga terlihat agak kaku, 'kan?"Pasangan muda itu berdiri sangat dekat. Mereka seharusnya terlihat romantis.Di bawah, Teddy berujar, "Jangan bergerak, ibuku sudah mulai curiga."Kelly bertanya, "Sejak kapan ibumu di sana?""Sejak kamu menerima telepon."Kelly merasa semakin bersalah."Kenapa nggak ada pergerakan selanjutnya?
Read more
PREV
1
...
3839404142
...
51
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status