“Dari mana kita harus memulai?” Albert mengulang pertanyaan Sophia tadi. “Dari sini,” lanjutnya.Lalu entah siapa yang pertama kali melakukan, wajah keduanya saling mendekat, napas mereka beradu tajam. Saat jarak semakin menipis, Sophia memejamkan mata. Albert menatap bibir wanita itu yang tampak begitu mengundang, sebelum akhirnya dia menutupnya dengan bibirnya sendiri.Suara kesiap Sophia tertelan begitu saja saat bibir mereka menyatu, rasa menyengat seperti aliran listrik menggelitik setiap syarafnya. Tidak ada perasaan yang lebih baik dari ini, pikir Sophia.Albert terus melumat bibir Sophia, mengulumnya keras, sampai suara kenikmatan lolos dari bibir wanita itu. Albert begitu senang mendengarnya dan dia menggunakan momen itu untuk menjulurkan lidah, menyatukan bibir mereka lebih panas, dengan lidah yang saling berdansa. Saliva mengalir dari sudut bibir, turun ke dagu. Albert tersenyum, kemudian mengusapnya dan memperdalam ciuman mereka.Sophia mengeluarkan suara itu lagi, yang se
Baca selengkapnya