Все главы Pelayan Cantik Sang Billionaire: Глава 11 - Глава 20

71

Bab 11. Ditipu Mentah-Mentah

Beberapa hari kemudian, Brittany kembali menyusun rencana jahat lainnya untuk menyingkirkan Cordelia secara permanen. Kali ini, wanuta paruh baya itu memutuskan untuk menjebak Cordelia dengan sesuatu yang tak akan bisa diabaikan oleh masyarakat—kehamilan di luar nikah.Satu pagi yang tampak tenang, Veronica memasuki kamar Cordelia dengan wajah penuh keterkejutan dan kepura-puraan. Dia langsung menuju meja rias Cordelia, matanya tertuju pada sebuah tespek yang tergeletak di sana, menunjukkan hasil positif.“Astaga!” seru Veronica, suaranya meninggi. “Apa ini, Cordelia? Kau hamil?!” lanjutnya dengan raut wajah penuh kepura-puraan. Cordelia, yang sedang duduk di tepi ranjang, menatap Veronica dengan bingung. “Apa? Tidak mungkin! Itu bukan punyaku!”Teriakan Veronica menarik perhatian Brittany yang segera masuk dengan langkah cepat dan wajah penuh amarah. “Apa yang terjadi di sini?” tanyanya, tapi matanya sudah tertuju pada benda kecil di tangan Veronica.“Ini! Cordelia ternyata hamil, M
last updateПоследнее обновление : 2024-12-11
Читайте больше

Bab 12. Wanita Misterius

Tristan berdiri di ruang kerjanya, sambil menyesap wine. Pikirannya menerawang jauh, memikirkan Cordelia. Setiap tegukan wine seolah membawa kembali mengingat wajah ketakutan Cordelia yang sangat menggemaskan di matanya. Suara ketukan pintu terdengar, membuyarkan lamunan Tristan. Pria tampan itu menoleh—dan mempersilakan orang yang mengetuk pintu ruang kerjanya untuk masuk ke dalam. “Tuan,” sapa Jovian seraya masuk ke dalam ruang kerja Tristan. Tristan menatap dingin Jovian yang datang. “Jika kau ingin membahas pekerjaan, maka lebih baik kau pergi. Aku sedang malas membahas pekerjaan.” Jovian menggelengkan kepalanya. “Tidak, Tuan. Saya datang ke sini bukan ingin membahas pekerjaan, tapi saya ingin membahas wanita yang Anda minta untuk cari tahu informasi yang Anda minta.” Tristan mengangguk. “Katakan, apa informasi yang kau dapatkan tentang wanita itu?” “Tuan, saya minta maaf, saya tidak berhasil mendapatkan informasi tentang wanita itu. Nama yang tertuliskan hanya Cordelia, men
last updateПоследнее обновление : 2024-12-11
Читайте больше

Bab 13. Delia Lysette Hanya Nama Samaranmu! 

Tristan duduk di kursi mewahnya dengan wajah tegang, memandangi laporan di tangannya. Di depannya, Jovian berdiri, memberikan laporan yang mengejutkan. Ya, pria tampan itu telah meminta Jovian untuk menyelidiki nama ‘Delia Lysette’. Meski dia tahu itu nama samaran Cordelia, tapi dia masih ingin menyelidiki nama itu. Dia penasaran kenapa sampai Cordelia menggunakan nama samaran. “Saya sudah mencari tahu lagi tentang nama Delia Lysette seperti yang Anda perintahkan, Tuan,” kata Jovian dengan nada serius. “Tapi saya tidak menemukan apa pun. Satu-satunya keluarga Lysette yang berpengaruh adalah keluarga Tony Lysette, calon investor DVR Group, tapi jelas itu tidak mungkin,” lanjut Jovian memaparkan dugaannya yang tidak mungkin. Mata Tristan menyipit tajam. “Tony Lysette? Tidak mungkin wanita itu ada hubungannya dengan mereka. Dia tidak mungkin salah satu dari mereka,” gumamnya dengan suara rendah. Namun, semakin dia berpikir, semakin besar kecurigaannya. Tristan mulai merasa bahwa ada le
last updateПоследнее обновление : 2024-12-12
Читайте больше

Bab 14. Bayangan Masa Lalu

Cordelia berdiri di sana, gemetar di hadapan Tristan. Rasa takut menyelimuti dirinya sepenuhnya, tubuhnya terasa lemas. Wanita cantik itu bisa merasakan ketegangan di udara yang semakin menyesakkan, membuatnya sulit bernapas. Matanya tak berani menatap Tristan terlalu lama, takut akan tatapan tajam yang dipenuhi ancaman itu.Tristan, yang awalnya hanya menatap Cordelia dengan dingin, tiba-tiba merasakan sesuatu menggelitik pikirannya. Bayangan dari masa lalu menghantamnya tanpa ampun. Sosok Leony Pharton, mantan istrinya yang begitu dia benci, kembali menghantui pikirannya. Tatapan Cordelia yang penuh ketakutan dan gemetar di hadapan Tristan begitu mirip dengan Leony saat dia pertama kali ketahuan berkhianat. Wajah yang dulu tampak polos dan lemah lembut itu ternyata hanya topeng. Tristan telah tertipu sekali, dan dia bersumpah tidak akan tertipu lagi.“Berhenti gemetar seperti itu!” Tristan menggeram tiba-tiba, suaranya rendah namun penuh kemarahan. Cordelia tersentak, air matanya
last updateПоследнее обновление : 2024-12-12
Читайте больше

Bab 15. Tugas Pertama Menjadi Seorang Pelayan

Saat jarum jam menunjukkan pukul enam, Cordelia berdiri di depan pintu kamar Tristan dengan tangan gemetar. Tanpa suara, dia mengetuk pintu. Tidak ada jawaban. Cordelia ragu, tetapi ingat apa yang Truffy katakan—dia harus masuk dan melakukan tugasnya tanpa menunggu perintah lebih lanjut. Perlahan, dia memutar kenop pintu dan masuk ke dalam kamar yang besar dan mewah itu.Saat tiba di dalam kamar Tristan, Cordelia menatap Tristan masih tertidur di atas ranjangnya yang luas. Wajah pria itu yang biasanya penuh kekuatan tampak lebih lembut saat tertidur, tetapi Cordelia tahu bahwa di balik ketenangan itu ada kegelapan yang menakutkan. Cordelia menahan napas dan meletakkan baskom berisi air hangat di nakas di samping ranjang. Wanita itu merasa gugup berada begitu dekat dengan pria yang membuatnya merasa tidak berdaya. Namun, saat Cordelia menunduk untuk menyiapkan handuk, matanya bertemu dengan tatapan Tristan yang tiba-tiba terbuka.“Apa yang kau lakukan?” Suara Tristan serak, tapi jelas
last updateПоследнее обновление : 2024-12-12
Читайте больше

Bab 16. Terlalu Sempurna untuk Menjadi Seorang Pelayan 

“Selain Delia, semuanya keluar!”Suara bentakan itu menggelehar, dan membuat para pelayan yang ada di sekitar, termasuk Truffy sempat tercengang. Namun mereka dengan cepat membungkuk dan berangsur pergi dari ruang makan. Cordelia juga hampir melangkahkan kakinya, sampai wanita cantik itu mendengar suara Tristan yang dingin dan tajam.“Delia, apa kau tuli? Aku bilang selain Delia pergi. Bukankah kau mengaku-aku namamu Delia? Ah, atau kau mulai bingung dengan nama aslimu antara Delia atau Cordelia?” Tampak seringai di wajah Tristan muncul. Cordelia berdiri kikuk, dengan wajah panik. “M-maafkan saya, Tuan.”Ruangan makan yang megah tiba-tiba menjadi sunyi senyap. Semua pelayan sudah keluar, meninggalkan Tristan, Jovian, dan Cordelia dalam suasana yang semakin tegang. Tristan duduk di kursinya, memandangi Cordelia dengan mata tajam, sementara Jovian berdiri tak jauh dari mereka, memperhatikan setiap gerakan Cordelia dengan cermat.“Duduklah,” perintah Tristan tiba-tiba, suaranya tegas da
last updateПоследнее обновление : 2024-12-15
Читайте больше

Bab 17. Pelayan 24 Jam

Beberapa menit sebelumnya … Tristan sudah berdiri di samping Rolls Royce yang disiapkan oleh Jovian, wajahnya tegang, menatap mobil mewah itu dengan pikiran yang berputar-putar. “Jovian,” panggilnya dengan suara yang terdengar tajam. “Ya, Tuan?” jawab Jovian sopan. Tristan terdiam sebentar, kembali berpikir ulang. “Menurutmu, apakah mungkin seorang pelayan, atau wanita biasa yang dijual menjadi seorang budak seks bisa memiliki etika dan pembawaan sesempurna Cordelia?” Jovian mengerutkan dahi, berpikir sejenak sebelum menjawab, “Tidak mungkin, Tuan. Meski dia seorang pelayan profesional, etika dan pembawaan seperti itu, jujur bukan sesuatu yang bisa dipelajari dalam waktu singkat. Kecuali dia memang berasal dari keluarga kaya atau ... seorang mata-mata yang sangat terlatih.”Tristan menggertakkan giginya, tinjunya mengepal di samping tubuhnya. “Tidak mungkin wanita dari keluarga kaya dijual sebagai budak seks. Itu tidak masuk akal, Jovian!” “Kalau begitu, kemungkinan terbesar ada
last updateПоследнее обновление : 2024-12-15
Читайте больше

Bab 18. Kepolosan Palsu

Cordelia berdiri di pojok ruangan, tubuhnya gemetar, tidak mengerti kenapa Tristan selalu mencurigainya. Jantungnya berdegup kencang, seperti hendak meledak, dan pikirannya berputar-putar tanpa arah. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya—apakah menjelaskan diri atau tetap diam seperti yang selalu dia lakukan. Beberapa saat, dia hanya berdiri di sana, merasakan ketegangan yang mencekam.“Kau masih tidak mau bicara?” Tristan menatap tajam.Cordelia diam, tampak menunjukkan ketakutan. Tristan menatap Cordelia dengan pandangan yang tidak bisa dijelaskan. Kemarahan yang membara dalam dirinya terasa semakin sulit dikendalikan. Sial! Pikirannya berkecamuk, melihat Cordelia dengan tatapan ketakutan yang sama seperti seseorang dari masa lalunya. Seketika, bayangan Leony, mantan istrinya, kembali menyeruak ke dalam pikirannya.Wajah anggun Leony yang selalu rapuh, begitu lembut dan memelas. Sejak awal, Tristan selalu ingin melindunginya, melindungi wanita yang dulu sangat dia cintai. Namu
last updateПоследнее обновление : 2024-12-18
Читайте больше

Bab 19. Amarah Tristan

Suara ketukan pintu menggema di kamar Cordelia tepat pukul enam pagi. Udara masih dingin dan matahari baru saja menyembul di ufuk timur. Cordelia terlonjak dari tempat tidur, terhuyung-huyung menghampiri pintu. Begitu dibuka, seorang pelayan berdiri dengan sikap kaku.“Tuan Tristan memintamu bersiap sekarang. Dia menunggu di ruang makan,” ucap seorang pelayan, rekan Cordelia. Cordelia mengerutkan dahi, masih setengah sadar. “Menunggu? Maksudnya, hari ini aku ikut ke kantor?” Pelayan itu hanya mengangguk sebelum berlalu, meninggalkan Cordelia dengan tanda tanya besar. Semalam, dia sempat berharap Tristan akan meninggalkannya—memberinya jeda dari tekanan kantor dan hinaan para pegawai, tapi sayang harapan itu pupus.“Kenapa aku harus ikut lagi?” Cordelia menggumam sambil mengenakan seragam pelayannya yang sudah rapih disetrika.Langkahnya menuju ruang makan terasa berat. Sesampainya di sana, Tristan sudah duduk di kursi utama dengan jas hitam dan dasi abu-abu, terlihat begitu berwibaw
last updateПоследнее обновление : 2024-12-18
Читайте больше

Bab 20. Teguran Keras Tristan

Gelegar suara berat membuat seluruh karyawan yang meledek Cordelia bergidik ngeri. Mereka semua panik ketakutan melihat Tristan berdiri di ambang pintu—memberikan tatapan dingin, dan tajam serta menusuk pada seluruh karyawan yang menghinda Cordelia. “T-Tuan Tristan …” salah satu karyawan, memberanikan diri menyapanya dengan nada berusaha tenang, meski wajahnya menunjukkan jelas ketakutan nyata. Tristan tak merespon sapaan sari karyawannya. Tatapan pria tampan itu menyapu ruangan dengan dingin, lalu berhenti pada Cordelia yang masih setengah berjongkok di lantai, dengan baju basah terkena air, dan tangan gemetar menunjukkan ketakutan. Tatapan Tristan berubah tajam, lalu berpindah ke para wanita yang tadi menghina Cordelia. “Berani sekali kalian merendahkan pelayanku. Apa kalian bosan hidup, hah?!” gelegarnya keras, dan sontak membuat semua orang di sana bergetar ketakutan. Udara di ruangan seolah membeku. Wanita-wanita yang tadinya penuh percaya diri kini saling pandang dengan keta
last updateПоследнее обновление : 2024-12-18
Читайте больше
Предыдущий
123456
...
8
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status