Home / Romansa / Pelayan Cantik Sang Billionaire / Bab 20. Teguran Keras Tristan

Share

Bab 20. Teguran Keras Tristan

last update Last Updated: 2024-12-18 15:56:17

Gelegar suara berat membuat seluruh karyawan yang meledek Cordelia bergidik ngeri. Mereka semua panik ketakutan melihat Tristan berdiri di ambang pintu—memberikan tatapan dingin, dan tajam serta menusuk pada seluruh karyawan yang menghinda Cordelia.

“T-Tuan Tristan …” salah satu karyawan, memberanikan diri menyapanya dengan nada berusaha tenang, meski wajahnya menunjukkan jelas ketakutan nyata.

Tristan tak merespon sapaan sari karyawannya. Tatapan pria tampan itu menyapu ruangan dengan dingin, lalu berhenti pada Cordelia yang masih setengah berjongkok di lantai, dengan baju basah terkena air, dan tangan gemetar menunjukkan ketakutan.

Tatapan Tristan berubah tajam, lalu berpindah ke para wanita yang tadi menghina Cordelia. “Berani sekali kalian merendahkan pelayanku. Apa kalian bosan hidup, hah?!” gelegarnya keras, dan sontak membuat semua orang di sana bergetar ketakutan.

Udara di ruangan seolah membeku. Wanita-wanita yang tadinya penuh percaya diri kini saling pandang dengan keta
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pelayan Cantik Sang Billionaire   Bab 21. Telanjang di Depanku!

    Malam begitu larut, udara di luar sangat dingin hingga menusuk ke sekujur tubuh. Tristan yang sudah tiba di mansion, tak langsung memerintahkan Cordelia kembali ke kamar wanita itu yang ada di pavilion pelayan. Tentu tak ada yang bisa Cordelia lakukan, selain pasrah di kala Tristan memintanya untuk tak langsung kembali ke pavilion. Tristan masuk ke dalam kamar, dan Cordelia berdiri di ruang tengah megah mansion. Wanita cantik menguap, menahan rasa kantuk yang tak terhingga. Dia ingin sekali segera beristirahat, tetapi sayang Tristan tak langsung mengizinkannya istirahat. “Aku jalan-jalan ke kolam saja sebentar,” gumam Cordelia pelan, dan mulai melangkahkan kakinya menuju ruang kolam renang. Cordelia bingung harus melakukan apa demi menahan rasa kantuknya. Mungkin dengan berjalan-jalan di area kolam renang, bisa membuat rasa kantuknya berkurang. Ya, tepat di kala tiba di ruang kolam renang—yang dilakukan wanita itu adalah berjalan perlahan ke tepi kolam. Cordelia mendongak, melihat

    Last Updated : 2024-12-18
  • Pelayan Cantik Sang Billionaire   Bab 22. Tidur di Kamar yang Sama 

    Rasa lelah dalam diri Cordelia, membuat wanita itu langsung terlelap di ranjang empuk dan mahal milik Tristan. Napas lembut yang lolos darinya, membuat Tristan tak kunjung memejamkan mata. Pria itu malah terpaku dengan melihat Cordelia yang terlelap. Cordelia tidur seperti bayi yang begitu puas—dan tak bisa diganggu. Saat ini Cordelia tidur di samping Tristan. Pria tampan itu tak memberikan izin Cordelia kembali ke pavilion khusus pelayan. Alasan utama Tristan tak mengizinkan Cordelia kembali ke pavilion, karena seharian ini Cordelia selalu membuat dirinya cemas. Hal tersebut yang membuat Tristan mengambil keputusan agar Cordelia tetap berada di kamarnya. Tidak ada yang bisa Cordelia lakukan selain patuh. Wanita itu tak akan mungkin bisa membantah apa yang Tristan katakan padanya. Cordelia akan melakukan apa pun yang telah Tristan perintahkan. Seperti saat ini di kala Tristan meminta Cordelia tidur di kamarnya, maka Cordelia hanya patuh. Tatapan Tristan semakin dalam menatap Cor

    Last Updated : 2024-12-23
  • Pelayan Cantik Sang Billionaire   Bab 23. Perkelahian di Kafe 

    Tubuh Cordelia membeku di tempatnya penuh keterkejutan melihat Brittany dan Veronica ada di ujung sana. Raut wajah wanita itu tampak memucat panik. Pun dia merasakan jantungnya berdebar tak karuan, seakan ingin berhenti berdetak. Detik itu juga otaknya memberikan komando padanya untuk lari meninggalkan kafe itu. “Cordelia, tunggu!” Brittany dan Veronica mengejar Cordelia, dan tentu Cordelia segera berlari, menjauh dari dua wanita jahat yang menghancurkan dirinya. Napas Cordelia terengah-engah, berlari menghindar dari Brittany dan Veronica. Tampak jelas raut wajah wanita itu menunjukkan kepanikannya. Dia terus berlari menghindar, dan di kala melihat lorong yang sepi—membuatnya langsung bersembunyi di balik dinding. Napas Brittany dan Veronica terengah-engah mengejar Cordelia. Sialnya, merea tidak berhasil mengejar Cordelia. Lari Cordelia ternyata cukup kencang, membuat mereka kesulitan mengejar. Terlebih pagi ini kota dalam keadaan yang cukup padat. “Mom, dia benar-benar Cordelia,

    Last Updated : 2024-12-23
  • Pelayan Cantik Sang Billionaire   Bab 24. Mulai Mencurigai

    Emosi yang tidak terkendali membuat Tristan memutar arah kembali pulang. Pria tampan itu memutuskan untuk tidak ke kantor. Meeting yang harus dia hadiri, dia minta sang asisten untuk urus. Pun dia meminta asisten pribadinya mengurus kekacauan di kafe—tempat di mana dirinya berada tadi pagi bersama dengan Cordelia. Ya, saat ini Cordelia dan Tristan telah tiba di mansion. Tentu Cordelia tak bertanya kenapa pada akhirnya Tristan memilih pulang ke mansion, dan tidak jadi ke perusahaan. Menurut Cordelia hari ini cukup sangat kacau, dan membuat emosi Tristan tidak baik-baik saja. “Kau bisa kembali ke kamarmu. Aku ingin berada di ruang kerjaku,” ucap Tristan dingin, kala memasuki mansion mewahnya. Cordelia memberanikan diri menatap Tristan. “Tuan, tangan Anda sedikit terluka. Boleh saya mengobati luka memar di tangan Anda?” tanyanya pelan, dan hati-hati. Tristan melihat tangannya yang merah akibat memberikan pukulan keras ke wajah pria berkulit hitam tadi. “Ini hanya luka kecil,” jawab

    Last Updated : 2024-12-23
  • Pelayan Cantik Sang Billionaire   Bab 25. Ambilkan Handuk!

    Cordelia duduk di kamarnya yang kecil, tetapi setiap sudutnya dipenuhi dengan keindahan yang sederhana. Dinding-dindingnya dicat dengan warna pastel lembut, dan jendela kecilnya dibingkai oleh tirai putih yang bergetar lembut saat angin berhembus. Meskipun ruangannya terbatas, Cordelia berhasil mengemasnya dengan barang-barang yang memiliki makna khusus baginya. Sebuah meja kayu kecil terletak di sudut, dihiasi dengan buku-buku yang telah dibaca berulang kali, dan sebuah vas kecil berisi bunga liar yang dia petik dari taman.Saat Cordelia duduk di tepi ranjang yang rapi, dia membiarkan pikirannya melayang jauh. Wanita cantik itu memandangi langit yang mulai gelap di luar jendela, seolah-olah menunggu bintang-bintang muncul satu per satu. Dalam keheningan itu, dia merenungkan impian dan harapan yang mengisi hatinya. Meskipun hidupnya sebagai pelayan di pavilion tidak selalu mudah, dia memiliki keyakinan bahwa ada sesuatu yang lebih besar menantinya di luar sana.Pintu kamar Cordelia ti

    Last Updated : 2024-12-23
  • Pelayan Cantik Sang Billionaire   BAB 26. Lari dari Kejaran Para Pengawal Brittany 

    Pagi menyapa dengan lembut, sinar matahari menembus tirai jendela dan menciptakan pola-pola indah di lantai marmer. Suara burung berkicau di luar menambah suasana ceria di dalam rumah. Cordelia berdiri di depan cermin, menatap refleksinya dengan penuh harap. Wanita cantik itu memakai dress sederhana berwarna merah muda pemberian Tristan. Lagi, hari ini dirinya dilarang memakai pakaian pelayan. Hal itu yang membuat Cordelia sekarang memakai pakaian biasa, bukan seragam pelayan. Cordelia melihat pantulan cermin, menatap tanda merah di lehernya. Embusan napas pelan lolos di bibirnya. Kepingan memorinya mengingat malam panas tadi malam. Tadi malam adalah malam yang pernah dirinya alami sebelumnya. Tristan kembali mencumbunya dengan sangat liar—seakan dirinya ini memang wanita yang rendahan. Membayangkan itu, membuat hati Cordelia seakan tercabik-cabik. Dia tidak pernah menyangka akan berada di posisi seperti sekarang ini. Dulu dirinya bagaikan seorang Tuan Putri, sedangkan sekarang dir

    Last Updated : 2024-12-31
  • Pelayan Cantik Sang Billionaire   Bab 27. Siapa yang Mengejarmu?!

    Cordelia berlari sekuat tenaga, napasnya terengah-engah dan jantungnya berdetak liar seakan akan meledak. Jalan-jalan kota terasa semakin sempit dan berliku, setiap belokan hanya menambah kecemasannya. Di belakang, langkah berat para pengawal Brittany dan Veronica terus terdengar, menggema seperti lonceng kematian.“Kenapa mereka mengejarku? Bukankah mereka sudah menyingkirkanku?” pikir Cordelia, kakinya melangkah semakin cepat.Angin dingin menerpa wajahnya, membuat rambutnya beterbangan. Namun bukan hanya ketakutan yang membuatnya berlari—melainkan kemarahan yang perlahan membakar hatinya. Dia sudah menyadari bahwa pengusirannya dari keluarganya sendiri adalah jebakan dari Brittany dan Veronica.Sementara di sisi lain, Tristan berada di ruang meeting dengan kondisi tidak tenang. Sudah lebih dari sepuluh menit, tapi Cordelia tidak juga muncul. Rasa gelisah membentang dalam diri. Dia akhirnya izin keluar meninggalkan ruang meeting. “Sialan, ke mana wanita itu? Kenapa belum juga muncu

    Last Updated : 2024-12-31
  • Pelayan Cantik Sang Billionaire   Bab 28. Hukuman Kejam

    Mobil Tristan melaju cepat kembali menuju kantor. Cordelia duduk diam di samping Tristan dengan tubuhnya gemetar, jantungnya berdegup tak karuan. Ya, wanita itu selamat dari kejaran pengawal Brittany karena Tristan berhasil membawanya pergi dari tempat itu. Jika bukan karena Tristan, maka pasti Cordelia tertangkap. Keadaan masih hening belum ada suara apa pun. Cordelia tak berani menoleh melihat Tristan yang sedang melajukan mobil. Sementara Tristan sejak tadi terus melirik Cordelia. Tatapan tersirat dingin, dan memiliki arti khusus yang mendalam. “Kenapa kau kabur?” Tristan akhirnya memecah keheningan, suaranya dingin dan tajam. “Kenapa tiba-tiba ada orang yang mengejarmu?” Cordelia mencoba mengatur napas, mengumpulkan nyali untuk menjawab. Dia tahu bahwa Tristan adalah orang yang tidak menerima alasan atau kebohongan. Namun, apa yang bisa dia katakan? Dia hanya bisa mencoba mencari alasan yang paling masuk akal.“S-saya kebetulan ingin berjalan-jalan keluar sebentar setelah dari

    Last Updated : 2024-12-31

Latest chapter

  • Pelayan Cantik Sang Billionaire   Bab 43. Kau Sulit Ditebak!

    Cordelia menatap jam di dinding. Satu jam sudah berlalu, dan selama itu dia duduk di sofa, mendengarkan ocehan Tristan—dari hal penting hingga yang sama sekali tak penting. Dia hanya bisa mendengarkan tanpa membantah, karena Tristan sedang tidak dalam keadaan waras.“Tristan? Tristan?” Cordelia mencoba memanggil Tristan yang sudah terdiam selama beberapa menit.Tristan terbaring di sofa, tertidur dengan ekspresi lelah dan damai untuk pertama kalinya malam itu. Tampak Cordelia menatap pria itu sebentar, menghela napas panjang. Tubuh pria itu terlalu berat untuk dipindahkan ke ranjang—dan dia tak mau membuat keributan lagi. Hal yang dilakukan Cordelia adalah mengambil selimut dan menyelimuti Tristan dengan hati-hati, berusaha agar pria itu tetap nyaman.“Tidurlah dengan tenang, dan istirahat dengan baik. Besok kita akan sibuk. Selamat malam, semoga kau bermimpi indah,” bisik Cordelia lembut. Setelah memastikan semuanya beres, Cordelia berdiri dan berniat kembali ke kamarnya. Namun tib

  • Pelayan Cantik Sang Billionaire   Bab 42. Rencana Busuk

    Cordelia dan Tristan berjalan cepat di bandara internasional, mencoba menghindari puluhan wartawan yang terus mengintai mereka sejak skandal ciuman tersebar. Kilatan kamera dan pertanyaan-pertanyaan tajam menghujani mereka tanpa henti, membuat perjalanan yang seharusnya lancar berubah seakan menjadi medan pertempuran.“Tristan! Apa ini hubungan serius? Apa kalian akan menikah?” teriak salah satu wartawan.“Cordelia, bagaimana tanggapan Anda soal gosip dengan Leony?” seru yang lain sambil mendorong mikrofon mendekat.Cordelia menunduk sedikit, berusaha menyembunyikan wajahnya di balik rambut. Namun, Tristan tetap berjalan tegap dan tanpa ekspresi, mengabaikan semua pertanyaan dengan dingin. Tangan pria tampan itu bergerak cekatan menarik pinggang Cordelia lebih dekat ke tubuhnya, seolah memberi tahu semua orang bahwa mereka tak terpisahkan.“Jangan berhenti,” Tristan berbisik di telinga Cordelia sambil menuntunnya dengan mantap. “Kita tidak boleh memberi mereka kesempatan.”Cordelia me

  • Pelayan Cantik Sang Billionaire   Bab 41. Apa Kau Masih Mencintainya?

    Ciuman berlangsung begitu lama, hingga membuat kaki Cordelia terasa sangat lemas. Jika bukan karena Tristan yang memeluk pinggangnya, maka sudah dipastikan tubuh Cordelia akan terperosot jatuh ke bawah. Sungguh! Ciuman ini benar-benar membuat Cordelia tidak bisa berkutik sama sekali. Perlahan ciuman Tristan mulai terlepas, dan tampak pipi Cordelia tersipu malu. Mereka saling beradu pandang, tatapan yang tersirat memiliki makna khusus—yang memiliki arti begitu luas. Namun, terlihat sebisa mungkin Cordelia berusaha tenang meski dilanda kegugupan nyata. Paparazzi masih sibuk memotret, sementara Cordelia dan Tristan dengan tenang masuk ke dalam mobil yang menunggu. Begitu pintu tertutup, suasana hening mengisi ruang antara mereka. Keheningan yang begitu membentang hingga menunjukkan sedikit salah tingkah. “Ciuman tadi sepertinya kau menikmati,” ucap Tristan tiba-tiba, memecahkan keheningan yang ada. Cordelia gugup dan panik mendengar ucapan Tristan. “T-tidak, a-aku tidak menikmatinya.

  • Pelayan Cantik Sang Billionaire   Bab 40. Ciuman Skandal 

    Cordelia mengenakan gaun satin hitam yang memeluk tubuhnya dengan elegan. Wanita cantik itu berjalan di samping Tristan memasuki acara penyambutan perusahaan ternama, dikelilingi orang-orang berpengaruh dan para sosialita. Kehadirannya bersama Tristan semakin mengukuhkan statusnya sebagai Cordelia Redford, pewaris keluarga Redford yang kini tampil kembali di masyarakat dengan percaya diri.Namun, di balik senyumnya yang tenang, Cordelia tahu betul bahwa mata-mata iri dan gosip terus mengincarnya. Tristan—miliarder tampan dengan karisma luar biasa—menjadi magnet bagi segala macam intrik. Kehadirannya bersama pria seperti Tristan mengundang rasa penasaran dan kecemburuan banyak pihak.Saat Cordelia bergerak sedikit menjauh untuk mengambil minuman, sosok Leony Pharton tiba-tiba muncul dari kerumunan. Mantan istri Tristan itu mengenakan gaun merah menyala yang kontras, wajahnya dipoles sempurna dengan riasan anggun, tetapi matanya menyiratkan kebencian yang mendalam.Leony tersenyum manis

  • Pelayan Cantik Sang Billionaire   Bab 39. Cordelia Redford

    Veronica menekan tombol panggil dengan raut wajah menunjukkan rasa gelisah yang membentang. Ponsel di tangannya berdering beberapa kali sebelum suara ibunya, Brittany, terdengar di ujung sambungan.“Ada apa, sayang?” tanya Brittany dengan nada malas, seperti seseorang yang terlalu terbiasa memerintah.“Aku baru saja melihat Cordelia,” Veronica melaporkan, suaranya cepat dan penuh amarah. “Dia muncul di lobi bersama pria tampan—kaya dan terlihat berkuasa. Pria itu membela Cordelia dan ... dia bilang Cordelia miliknya! Apa-apaan ini?”Terdengar keheningan sesaat dari seberang telepon, diikuti suara langkah tergesa-gesa.“Cordelia dengan bersama pria kaya?” Brittany mengulangi dengan suara tajam. Ada sesuatu dalam nada ibunya yang membuat Veronica merinding.“Iya, dan dia—”Veronica belum selesai berbicara ketika tiba-tiba sambungan telepon diputus.“Mom? Mom!” Veronica menggerutu kesal.Sementara di sisi lain, tepat saat yang sama Brittany melempar ponselnya ke atas meja dengan wajah me

  • Pelayan Cantik Sang Billionaire   Bab 38. Sebuah Kesepakatan

    Cordelia menatap Tristan dengan ekspresi tidak percaya. Perasaannya campur aduk—marah, sedih, dan bingung. Selama ini dia hanya menerima nasib buruk yang menimpanya, tapi sekarang ada harapan untuk mencari tahu siapa yang menjualnya dan menyeret hidupnya ke dalam kekacauan ini.Cordelia menatap Tristan, mencoba mencari jawaban di matanya. “A-aku tidak tahu. T-tap apa mungkin kau bisa membantuku menemukan siapa yang menjualku?” tanyanya pelan, nyaris seperti bisikan.Tristan menyandarkan tubuhnya pada sofa, senyum miring menghiasi wajah tampannya, seolah semuanya hanyalah permainan bagi dirinya.“Aku bisa. Tapi dengan satu syarat,” ucap Tristan dingin. Cordelia mengerutkan kening. “Syarat?”Tristan mengambil sebuah map hitam di sampingnya dan membuka isinya. Di dalamnya, terdapat sebuah kontrak. Pria tampan itu menyerahkan kontrak itu pada Cordelia tanpa banyak penjelasan.Cordelia membuka halaman pertama dengan hati-hati, membaca isinya sambil mencoba memahami setiap kata. Semakin la

  • Pelayan Cantik Sang Billionaire   Bab 37. Pengakuan Cordelia  

    Cordelia menarik napas dalam-dalam, menyadari bahwa tidak ada jalan keluar selain mengatakan semuanya. Wanita cantik itu tahu, setiap kata yang akan dia ucapkan akan membawa konsekuensi besar. Tony menatapnya penuh harap dan kemarahan, sementara Tristan berdiri dengan ekspresi dingin tapi jelas menuntut penjelasan.“Baik,” ucap Cordelia akhirnya, dengan suara berat. “Aku akan menjelaskan semuanya.” Dia berdiri tegak, meski tubuhnya sedikit bergetar ketakutan. Tristan dan Tony sama-sama menyimak, menatap Cordelia dengan tatapan tak sabar ingin tahu. Mereka tentu tidak sabar ingin mendengar semua penjelasan yang keluar dari mulut Cordelia. “Pertama Tristan, perkenalkan ini adalah Tony Lysette ... dia pamanku. Paman Tony adalah kakak dari mendiang ibuku—Luciana Lysette.” Suara Cordelia terdengar gemetar, tapi tegas. “Ibuku menikah dengan seorang pria hebat bernama Carter Redford. Setelah ibu meninggal, ayah menikah lagi dengan Brittany dan membawa seorang anak perempuan bernama Veronic

  • Pelayan Cantik Sang Billionaire   Bab 36. Semua Terbongkar 

    Tristan dan Cordelia telah kembali dari villa yang mereka datangi untuk menenangkan pikiran. Tepat di saat Tristan tiba di mansion, pria tampan itu langsung memanggil seluruh pelayan berkumpul di ruang tengah. Sementara Cordelia yang ada di samping Tristan tampak bingung di kala Tristan memanggil seluruh pelayan. Tentu meski dilanda kebingungan, tetapi Cordelia tidak bisa mengajukan pertanyaan. “Aku akan kedatangan tamu penting malam ini. Pastikan kalian siapkan makanan utama dan makanan penutup yang lezat. Aku tidak ingin ada kesalahan sekecil apa pun! Kalian mengerti?!” perintah Tristan dengan nada dingin, dan penuh penekanan. Para pelayan mengangguk patuh merespon ucapan Tristan. Tristan mengalihkan pandangannya, menatap Cordelia dengan tatapan tegas. “Tubuhmu sudah sehat, kan?” Cordelia menganggukkan kepalanya. “Sudah, Tuan. Saya sudah membaik.” “Layani tamuku dengan baik malam ini. Jangan ada kesalahan,” tegas Tristan bicara pada Cordelia. Cordelia mengangguk patuh. “B

  • Pelayan Cantik Sang Billionaire   Bab 35. Senyuman Cordelia 

    Cordelia masih membeku di tempatnya melihat pemandangan Tristan yang tampak tertidur pulas. Wanita cantik itu hendak ingin menyentuh wajah Tristan, tapi dengan cepat dia menarik diri. Kepingan memorinya mengingat sifat Tristan. Detik itu dia memutuskan untuk menyibak selimut, dan hendak bangkit berdiri, tetapi ternyata gerakannya membuat Tristan membuka mata. “Kau sudah bangun?” suara Tristan terdengar rendah dan dalam, tapi ada nada khawatir yang tersirat.Cordelia menatapnya sejenak, lalu mengangguk. “Ya, saya baik-baik saja,” jawabnya pelan sambil tersenyum tipis. Itu adalah senyuman sederhana, tapi begitu tulus. “Terima kasih telah menjaga saya, Tuan Tristan.”Tristan tertegun beberapa saat. Pertama kalinya, dia melihat sisi lain dari Cordelia—senyum yang hangat dan murni, seolah-olah dia tidak menyimpan kebencian atau sakit hati. Tristan merasakan ada sesuatu yang bergetar di dalam dirinya. Dia membuang muka, berusaha mengabaikan perasaan aneh itu.“Jangan tersenyum seperti itu,

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status