Ketulusan Hati Amirah

Ketulusan Hati Amirah

last updateLast Updated : 2022-10-18
By:  Makhchuena AsmaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
3 ratings. 3 reviews
135Chapters
19.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Amirah gadis cantik yang bercita-cita menjadi seorang dokter. Namun, takdir mengubah semuanya setelah abahnya mengalami kecelakaan dan Amirah bertemu dengan Abizar, dokter yang egois, sombong, dan dingin. Hidupnya berubah sejak bertemu Dokter tampan nan sombong tersebut dan memutuskan menikah kontrak dengannya. Abizar memperlakukan Amirah dengan sangat buruk. Hingga terjadilah perceraian diantara keduanya. Di saat terpuruk Amirah bertemu Dokter tampan nan baik hati bernama Kenzo, yang tak lain adalah sahabat Abizar. Bagaimana perjalanan hidup Amirah? Akankah ia menemukan kebahagiaan? Penyesalan apa yang terjadi pada Abizar? Bersama siapakah hati Amirah berlabu?

View More

Chapter 1

Musibah

Amirah Najwa, seorang gadis desa yang bercita-cita menjadi dokter bermodalkan beasiswa bidikmisi karena kebetulan ia adalah lulusan terbaik di sekolah. Namun, wajah cantik dan kepintaran yang ia miliki tidak seindah nasibnya. Ia hanyalah seorang gadis miskin, sebelum takdir mempertemukan dengan seorang dokter bernama Abizar Alfatikh. Seorang dokter yang tampan, bertalenta, tetapi mempunyai sifat yang sangat egois.

Abizar mempunyai seorang ibu yang tidak bisa berjalan setelah kecelakaan yang menimpanya, sebenarnya sang ibu bisa sembuh dengan terapi. Namun, ia menolak sebelum sang putra mau menikah. Abizar sendiri sudah mempunyai kekasih. Namun,  tidak direstui sang ibu.

***

Entah kenapa hati Amirah tidak tenang, sejak tadi ia gelisah memikirkan keluarga yang ada di Bandung. Tiba-tiba sang ummi menelepon dan mengabarkan bahwa sang abah mengalami kecelakaan dan membutuhkan biaya yang besar untuk operasi. Saat ini sang ummi bingung karena tidak memegang uang sebanyak itu. Ia pun harus mencari bantuan untuk menolong sang abah. Sore ini kebetulan Bu Prapti pemilik kosan datang Amirah memberaniakan diri untuk meminjam uang kepada wanita itu. Ia menceritakan kecelakaan yang dialami sang abah. Namun, wanita itu tidak bisa membantu. Amirah kembali bingung harus memijam uang ke mana lagi.

Pikiran Abizar sangat kacau, ia kembali mendengar ocehan sang mama yang memintanya menikah. Namun, bukan dengan sang kekasih, tentu saja ia menolak. Setelah perdebatan itu, ia segera berangkat bekerja. Ia kembali melakukan aktivitas kembali. Ia memberikan resep obat pada pasien setelah memeriksa. Wanita yang menjadi pasiennya itu melihat wajah sang dokter yang menurutnya sedang ada masalah, ia pun memberanikan diri bertanya. Entah sebegitu percayanya Abi pada pasien itu ia menceritakan masalahnya pada Bu Prapti. Ya, pasiennya adalah Bu Prapti. Hingga ia mendapatkan ide konyol untuk menikah kontrak.

"Bisakah ibu mencarikan saya seorang gadis yang mau menikah kontrak dengan saya?" ujarnya yang membuat Bu Prapti tercenung. Namun, seketika ia mengingat akan Amirah yang saat ini sangat membutuhkan uang.

"Sebenarnya saya ada gadis yang mungkin mau diajak nikah kontrak, Dok. Karena gadis itu sangat membutuhkan uang saat ini." Meskipun Bu Prapti sedikit ragu mengatakannya.

Abizar terlihat antusias. Bu Prapti pun menceritakan tentang Amirah kepada Abizar. Setelah mendengarkan cerita wanita itu, Abizar ingin bertemu Amirah untuk memastikan wanita seperti apa yang diceritakan tersebut. Setelah selesai bertugas, Abi segera menemui Bu Prapti. Saat Amirah menyapu Bu Prapti datang dan mengatakan ada seseorang yang mau bertemu dengannya. Bu Prapti menyuruhnya untuk menemui Abizar.

Dengan ragu Amirah menemui Abizar. Berharap pria itu bisa membantunya. "Permisi ... saya Amirah," sapa Amirah sembari menangkupkan tangannya di dada, mencoba memperkenalkan dirinya kepada Abizar.

"Saya dokter Abizar," Jawabnya dengan muka datar dan dingin.

"Sebenarnya—“ ucap Amirah, namun langsung dipotong Abizar. "Maaf, langsung saja, saya kesini untuk memberimu penawaran, kalau kamu setuju, saya akan sangat senang," potongnya dengan tegas dan penuh kesombongan.

"Penawaran ... penawaran apa maksud dokter?" tanya Amirah sambil menunduk.

"Begini, Aku ke sini ingin kamu menikah kontrak dengan saya, lebih kasarnya kamu akan aku jadikan istri bayaran, berapa pun uang yang kamu mau, aku akan memberinya, bagaimana kamu setuju?" Jawabnya dengan penuh kesombongan. Amirah tak langsung mengiyakan penawaran Abi, dirinya meminta waktu untuk memikirkannya lagi.

***

Setelah kepergian Abizar, Amirah tidak bisa lagi menahan air matanya. Hatinya begitu terguncang dengan penawaran Abizar, hatinya hancur, kecewa dan bingung harus memberi jawaban apa? sedangkan dia begitu membutuhkan uang tersebut. Tak lama ponselnya berbunyi, ada panggilan masuk dari sang ummi yang mengabarkan kalau abahnya kritis dan harus segera dioperasi. Amirah tidak mau terjadi sesuatu pada sang abah tanpa berpikir lagi ia mengiyakan penawaran Abi dan segera memberi tahu bu Prapti untuk mengatakannya pada dokter sombong itu.

***

Mendengar persetujuan Amirah, Abizar sangat senang. Ia langsung menemui Amirah, sepulang dari rumah sakit. Ia menanyakan berapa uang yang dibutuhkan Amirah dengan nada dingin dan sombong.

"Saya butuh lima puluh juta, Dok.”

"Cuma lima puluh juta? Baiklah, hari ini juga aku akan berikan uang itu," jawab Abizar dengan sombongnya. Selain itu ia pun memberikan sebuah map yang berisi surat perjanjian.

"Kamu harus menandatangi surat ini, sebelumnya kamu bisa membacanya terlebih dulu, supaya tahu isinya. Besok aku akan mengajakmu menemui mamaku.” Setelah membacanya, Amirah pun dengan tangan bergetar menandatanganinya.

***

Malam ini Amirah sudah sampai di salah satu rumah sakit di Bandung. Ia segera menyelesaikan pembayaran supaya sang abah segera dioperasi. Sang ummi menanyakan pada Amirah siapa orang yang sudah menolong dan meminjami uang sebanyak ini. Ia pun menceritakan tentang Abizar pada sang ummi, tentunya tidak semua ia ceritakan. Ia tidak menceritakan tentang perjanjian. Ia juga meminta izin pada sang ummi untuk menikah dengan Abi besok lusa. Rianti terkejut dengan keputusan mendadak Amirah. Namun, ia masih berbaik sangka pada sang putri. Ia percaya Amirah bisa menjaga kehormatan.

"Kamu sudah besar, apapun keputusanmu, kalau menurutmu baik lakukanlah, tapi ummi berharap pernikahanmu dengan Dokter Abizar bukan karena bantuannya kepada kita, tapi karena kalian saling mencintai. Ummi juga berharap kamu bisa melanjutkan kuliahmu meskipun sudah menikah." Amirah hanya bisa tersenyum mendengar penuturan sang ummi, berusaha menyembunyikan gejolak di hati.

Setelah operasi sang abah berjalan lancar. Amirah kembali lagi ke Jakarta, sesuai janjinya, hari ini ia pergi bersama Abizar untuk bertemu dengan mamanya. Hati Amirah sempat deg-degan karena sebenarnya belum siap untuk bertemu mama Abizar.

Sampailah mereka berdua di rumah mewah milik keluarga Abizar, Amirah sempat terpukau dengan rumah mewah tersebut. Abizar menyapa sang mama yang saat ini sedang duduk di depan televisi di ruang keluarga. Ambar menjawab salam itu dan memutar kursi roda menemui mereka berdua. Abizar memperkenalkan Amirah pada sang mama. Ia tersenyum sambil melirik sang putra.

Abi memperkenalkan Amirah sebagai calon istrinya membuat sang mama terkejut. Namun, Ambar senang mendengarnya karena ia melihat Amirah perempuan yang lembut dan baik. Setelah pembicaraan yang cukup panjang tentang pernikahannya. Abizar pun berhasil membujuk sang mama untuk tidak mengadakan pesta pernikahan karena dirinya beralasan hanya ingin pernikahan yang sederhana. Ambar pun menyetujuinya keputusan sang putra.

****

Hari pernikahan pun tiba, dengan bantuan MUA langganan Ambar, Amirah di make up. Amirah memakai kebaya putih dan hijab senada dengan aksesoris di kepalanya menambah kesan elegan, dengan riasan wajah yang natural, tapi tidak mengurangi kecantikannya.

Hari ini keluarga Amirah datang meskipun abahnya tidak bisa hadir karena masih dirawat di rumah sakit. Namun, ummi, paman dan juga bibinya datang. Apalagi sang paman harus menggantikan sang abah sebagai wali.

Prosesi ijab qobul pun terdengar menggema dengan ucapan “sah" dari para tamu undangan. Hati Amirah berdesir tak terasa air mata jatuh membasahi wajah cantiknya, entah itu air mata bahagia atau air mata kesedihan, karena babak baru dalam hidupnya akan segera dimulai, dengan menyandang status baru sebagai istri.

Pintu kamar pun dibuka oleh ummi dan sang bibi, membawa Amirah turun ke bawah menemui sang suami. Berdebar jantungnya saat turun dari tangga, berpasang-pasang mata melihat ke arahnya, banyak yang memuji kecantikannya, hal itu tak luput dari penglihatan Abizar yang terlihat speechless.

"Masyaallah cantik sekali," batinya mengakui kecantikan Amirah. Namun, seketika ia menundukkan kepala, karena gengsi ia menutupi kekagumannya.

***

Tak terasa acara sudah selesai, keluarga Amirah pamit pulang karena di rumah sakit sang abah hanya ditunggu Aisyah, adik Amirah yang masih SMP.

Setelah masuk kamar, Amirah mengganti kebaya di kamar mandi. Baru saja ia keluar dari kamar mandi, Abizar menatap dengan dingin dan tajam.

"Ini kasur lantai dan juga bantal untukmu," ucapnya sambil melempar ke depan Amirah. Ia sempat kaget dengan perilaku Abizar.

"Jangan harap kamu tidur di ranjang, di sini juga hanya ada sofa tunggal. Satu lagi, jangan pernah nyentuh barang-barangku, aku tidak mau tangan kotormu menyentuhnya. Letakkan barang-barangmu yang ada di tas di lemari kecil samping kamar mandi dan ingat jangan nyentuh lemariku! KAU HANYA ISTRI BAYARAN, kau harus ingat itu," ucap Abizar menekankan kalimat terakhirnya. "Kita cukup berpura-pura di depan mama untuk menjadi sepasang suami istri yang romantis, tapi di belakangnya jangan berharap lebih. Aku menikahimu hanya ingin mamaku mau terapi untuk kesembuhan kakinya, tugasmu adalah meyakinkannya untuk tetapi, jangan pernah mengharap cinta dariku karena cintaku hanya untuk Amanda, meskipun mama tidak pernah setuju aku menikahinya, kamu harus tahu batasan-batasanmu, ingat itu," ucapnya lagi. Setelah berbicara panjang lebar Abizar keluar, entah ke mana? Sementara Amirah hanya mampu terisak "Pernikahan macam apa ini Ya Allah, apakah aku akan kuat menjalaninya?" lirihnya. Babak baru hidup Amirah datang, ia harus menjadi pribadi yang sangat kuat untuk menjalankannya, entah sampai kapan hal ini akan terjadi dalam hidupnya.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Fetnayeti Winarko
suka ceritanya
2022-12-07 10:46:05
0
user avatar
Asma Khoirul
bagus ceritanya
2022-03-20 16:06:45
1
user avatar
Renti Sucia
Wahh kayaknya seru ini. Baca blurb aja udah bikin penasaran. Aku masukan rak. Semangat update y kak ...
2022-02-21 13:25:35
1
135 Chapters
Musibah
 Amirah Najwa, seorang gadis desa yang bercita-cita menjadi dokter bermodalkan beasiswa bidikmisi karena kebetulan ia adalah lulusan terbaik di sekolah. Namun, wajah cantik dan kepintaran yang ia miliki tidak seindah nasibnya. Ia hanyalah seorang gadis miskin, sebelum takdir mempertemukan dengan seorang dokter bernama Abizar Alfatikh. Seorang dokter yang tampan, bertalenta, tetapi mempunyai sifat yang sangat egois.Abizar mempunyai seorang ibu yang tidak bisa berjalan setelah kecelakaan yang menimpanya, sebenarnya sang ibu bisa sembuh dengan terapi. Namun, ia menolak sebelum sang putra mau menikah. Abizar sendiri sudah mempunyai kekasih. Namun,  tidak direstui sang ibu.***Entah kenapa hati Amirah tidak tenang, sejak tadi ia gelisah memikirkan keluarga yang ada di Bandung. Tiba-tiba sang ummi menelepon dan mengabarkan bahwa sang abah mengalami kecelakaan dan membutuhkan biaya yang besar untuk operasi. Saat ini sang ummi bingung karena ti
last updateLast Updated : 2022-01-05
Read more
Kontrak Pernikahan
 ***Setelah kepergian dokter Abizar, Amirah sudah tidak bisa lagi menahan tangisannya, hatinya begitu terguncang dengan penawaran dari dokter Abizar, kini hatinya hancur, kecewa dan bingung harus memberi jawaban apa? sedangkan dia begitu membutuhkan uang tersebut. ***Kring ... kring .... Terlihat panggilan dari ummi, dengan segera Amirah mengangkatnya. "Assalamualaikum, Ummi." "Wa'alaikumussalam." "Bagaimana kabar Abah sekarang, Umm?" "Masih belum ada perkembangan, Nak, karena harus segera dioperasi, kata dokter kalau malam ini Abah tidak segera dioperasi, keadaannya akan semakin parah dan akan semakin memburuk." "Apa kamu sudah dapatkan uangnya, Nak??" "Ummi tenang saja, saya akan segera mendapatkan uang untuk biaya operasi Abah." "Maaf, Nak, Ummi dan Abah harus merep
last updateLast Updated : 2022-01-07
Read more
Membujuk Terapi
Jam dinding menunjukkan pukul 3 pagi, Amirah bangun dari tidurnya untuk menunaikan sholat malam, kebiasaan yang selalu Amirah kerjakan, meskipun tadi Amirah tidur hanya sebentar, tidak lebih dari setengah jam, matanya masih terlihat sembab akibat menangis semalaman. Sebelum menuju kamar mandi dia melihat Abizar sedang terlelap di ranjang king sizenya. Amirah mengerjakan sholat malam dengan khusyuk, hanya kepada Allah Amirah menumpah ruahkan keluh kesahnya, tangisan yang berupa isakan supaya tidak membangunkan makhluk tampan nan sombong yang sedang terlelap di ranjang sebelahnya mengerjakan sholat. "Aku harus kuat, aku harus bisa bertahan, aku harus menjalankan tugasku sebagai seorang istri dengan baik, meskipun Pak dokter tidak pernah menganggapku," tekadnya dalam hati. ***Mentari pagi mulai beranjak dari peraduannya, menyambut manusia yang mulai melakukan aktivitasnya. S
last updateLast Updated : 2022-01-07
Read more
Kekerasan Verbal
Hari berganti hari. Amirah tetap dengan sabar menemani mama mertuanya untuk menjalankan terapi kesembuhan kakinya, karena ketelatenannya membawa hasil yang memuaskan, sedikit demi sedikit mama mertuanya bisa menggerakkan kakinya, Amirah sangat bersyukur dengan perkembangan mama mertuanya. "Alhamdulillah, Ma. Semangat dan perjuangan mama untuk sembuh membuahkan hasil yang sangat baik, tidak sia-sia mama menjalani tetapi ini," ucapnya bahagia. "Iya, Nak, Alhamdulillah ... semua ini karena kamu juga yang selalu sabar merawat mama dan selalu memberi Motivasi pada mama," ucap Ambar bahagia. senyumnya merekah di wajah cantiknya. *** Hari ini Abizar bersama Amanda sedang makan siang bersama di sebuah cafe, perempuan itu terlihat bergelayut manja pada Abizar. "Sayang, aku berharap Mama kamu segera sembuh," ucapnya manja, tapi tidak dengan hatinya yang sudah tidak tahan harus bersandiwara
last updateLast Updated : 2022-01-07
Read more
Kenyataan Pahit
Orang yang kuat hatinya bukan mereka yang tidak pernah menangis, melainkan orang yang tetap tegar ketika banyak orang yang menyakiti.(Ketulusan Hati Amirah)***Amirah gadis biasa, yang rapuh. Namun, ia berusaha sekuat mungkin untuk bertahan, walaupun terluka itu sudah pasti. Sudah satu bulan usia pernikahannya dengan Abizar. Namun sedikit pun Abizar tidak pernah menganggap Amirah ada, bahkan pengorbanannya. ia hanya bagaikan butiran debu yang tak teranggap oleh Abizar.***Hari ini Amirah diminta sang mama memasak makanan kesukaan Abi dan menyuruhnya mengantarkan ke rumah sakit. Tadi pagi Abi tidak sempat ikut sarapan karena terburu-buru.Siang yang terik, Amirah berada di depan gedung besar tempat sang suami bekerja."Kenapa Mama Ambar terapinya tidak di rumah sakit tempat pak dokter bekerja, tapi di rumah sakit lain, tapi rumah sakit tempat mama terapi memang rumah sakit mewah dengan pelayanan yang super," batin Amirah.Den
last updateLast Updated : 2022-01-19
Read more
Terenggutnya Mahkota
Nilai hidup bukan milik semua yang terbuka matanya, kecewa dalam setiap nafas yang tercekat dalam hati, tangisan pilu menyayat hati. Menyusut di sudut relung jiwa. Tersuruk menempel hingga meninggalkan bekas yang membuat pilu dan rapuh sang pemilik jiwa.(Ketulusan Hati Amirah)***Amirah menggeliat, betapa terkejut ia berada di ranjang king size milik Abizar. "Sebentar, bukankah tadi malam aku tidur di kasur lantai milikku, dan sekarang kok bisa pindah di ranjang ini," batinnya bingung. Amirah melihat ada handuk bekas kompres di samping bantal. Kepalanya masih berdenyut, panas di tubuh masih sedikit terasa, meskipun tidak sepanas tadi malam, tapi badannya masih meriang, Amirah mencoba untuk turun dari ranjang, takut bila Abizar tahu kalau ia tidur di ranjang kesayangan laki-laki itu. Baru saja menurunkan kaki, kakinya tidak kuat menopang, kepalanya berdenyut dan tubuhnya lemas, Amirah mencoba duduk kembali di ranjang. I
last updateLast Updated : 2022-01-19
Read more
Marah
Kekecewaan memang sangat menyiksa dan terkadang pula mengakibatkan sakit hati. Hal itu akan timbul sebab harapan yang dibuat terlalu tinggi. Namun, kenyataan berkata lain.(Amirah Najwa Syaifuddin)***Pukul 4 pagi, Amirah bangun dari tidur. Dengan pelan ia bangun dari ranjang, melepas pelukan Abizar, melangkah terseok, karena perih di selakangannya akibat aktivitas tadi malam. Masih jelas di ingatan Amirah apa yang Abizar lakukan tadi malam, Amirah tidak menyesali karena bagaimana pun ia tahu tugasnya sebagai seorang istri, Amirah hanya kecewa, saat melakukannya Abizar tidak sadar. Bahkan Abi selalu meracau memanggil nama perempuan lain. Dengan langkah terseok Amirah menuju kamar mandi, menumpahkan tangis dan kekecewaaan. "Berendam air hangat di bathrobe mungkin akan menghilangkan sedikit rasa nyeri," pikir Amirah.Di dapur Amirah melihat Bik Na sedang menyiapkan bahan untuk membuat sarapan ditemani Ambar yang duduk manis di kursi roda. Ia pun menyapa me
last updateLast Updated : 2022-01-19
Read more
Tersakiti
Ada beberapa perjuangan dan pengorbanan yang akan sampai pada titik merelakan, bukan karena lelah tapi memang ada beberapa hal yang tidak bisa digenggam dan diraih untuk mendapatkannya.(Amirah – Ketulusan Hati Amirah)***Sakit rasanya mengingat kata pedas yang terlontar dari mulut laki-laki yang sudah merenggut mahkotanya tadi malam, dari laki-laki berstatus suami. Bahkan rasa itu seketika hilang, rasa yang baru tumbuh, mengagumi dalam diam saat Abizar memberi perhatian ketika ia sakit. Kecewa dan benci bahkan amarah tidak dapat ia kendalikan, bahkan Amirah mendapatkan dorongan untuk menampar laki-laki arrogant itu, selama ini Amirah adalah gadis lembut, sopan dan tidak pernah berbuat kasar, tapi karena amarah ia berani menampar laki-laki yang merupakan suaminya itu.Amirah berkata lirih, "Pak dokter boleh menghinaku miskin, melecehkanku, bahkan tidak mengakuiku sebagai istri, tapi untuk mengatakan aku murahan karena telah memberikan mahkotaku pad
last updateLast Updated : 2022-01-19
Read more
Saling Mendiamkan
Rasa sakit yang paling mengerikan adalah ketika mencoba tersenyum, hanya untuk menghentikan air mata agar tidak jatuh. Mencoba tersenyum seolah tidak akan ada yang salah. Berpura-pura semuanya terlihat baik-baik saja, bertingkah seolah semuanya sempurna meskipun di dalamnya sangat menyiksa dan menyakitkan.(Amirah – Ketulusan Hati Amirah)***Sudah beberapa menit lamanya, sehingga Abizar kehilangan pasokan oksigen begitu juga Amirah, Abizar menghentikan aksinya merasa kikuk sendiri, Amirah tak sedikit pun membalas, bahkan ia hanya diam mematung masih dengan tangan kiri digenggam erat oleh Abizar, ia meneteskan air matanya tanpa harus berkata, hal itu membuat Abizar salah tingkah dengan ulahnya sendiri, bingung harus bagaimana?"Maaf," ucapnya, hanya ucapan itu yang lolos dari mulut sambil melepas genggaman pada tangan kiri Amirah. Amirah melangkah menjauh tanpa menghiraukan ucapannya, melangkah menuju kasur lantai miliknya lalu berbaring sambil mena
last updateLast Updated : 2022-01-19
Read more
Harapan Ambar
Sepelik dan sesulit apa pun masalah yang dihadapi, niscaya itu semata ujian dari Allah. Hanya dengan keikhlasan dan kesabaran untuk menghadapinya, insyaallah semua ada jalan dan solusinya. Karena sejatinya ujian diberikan Allah untuk hamba-Nya yang akan dinaikkan derajatnya sesuai kadar kemampuan hambaNya.( Amirah - Ketulusan Hati Amirah)***Setelah bersiap-siap masih dalam keheningan Amirah dan Abizar keluar dari kamar, menyapa Ambar yang juga sudah siap. Ia membantu mengangkut barang-barang yang akan dibawa ke panti asuhan dan meletakkan ke dalam bagasi mobil. Setelah semua siap Amirah mendorong kursi roda Ambar sampai halaman setelah itu Abizar menggendongnya masuk ke dalam mobil, Amirah masuk dan duduk dekat Ambar, tapi segera dicegah. Ambar menyuruhnya duduk di depan bersama Abi.Sambil garuk kepala yang sebenarnya tidak gatal Amirah turun dari mobil dan duduk di depan di samping Abi. Amirah dan Abizar saling memandang. Namun, hanya sekilas, mereka
last updateLast Updated : 2022-01-19
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status