All Chapters of Pelayan Cantik Sang Billionaire: Chapter 51 - Chapter 60

71 Chapters

Bab 51. Jebakan Murahan Veronica

Beberapa hari telah berlalu sejak insiden dengan Leony, dan suasana mulai terasa lebih tenang. Pemberitaan menyebutkan bahwa Leony sudah kembali ke Madrid tanpa memberikan pernyataan apa pun. Cordelia merasa lega, meski ada sisa kekhawatiran yang masih menghantuinya.Malam itu, di ruang makan sebuah restoran mewah New York, Cordelia duduk bersama Tristan, Alstair, Tony, dan orang tua Tristan, Rosalia dan Bernard. Mereka sedang menyusun rencana pertunangan dan pernikahan yang disepakati akan dilangsungkan secepat mungkin.“Aku setuju dengan tanggal itu,” Rosalia tersenyum hangat, dan lembut “Semakin cepat, semakin baik.”Bernard menganggukkan kepalanya tampak setuju. “Lagi pula, setelah konferensi pers itu, tidak ada alasan untuk menunda-nunda lagi.”Tony dengan wajah serius tapi puas, menambahkan, “Kita tidak hanya bicara soal cinta di sini, tapi juga reputasi keluarga. Semakin cepat semuanya resmi, semakin cepat kita bisa mengendalikan opini publik.”Cordelia tersenyum kecil, meski h
last updateLast Updated : 2025-01-30
Read more

Bab 52. Apa Maumu, Rowen?

Cordelia berdiri di depan cermin, mengenakan gaun elegan yang membalut tubuhnya dengan sempurna. Gaun itu dipenuhi detail manik-manik yang berkilauan halus, jatuh lembut mengikuti gerakan tubuhnya. Dia tak hanya berdiri sendirian. Di sebelahnya ada Rosalia yang sejak tadi menatapnya dengan penuh kehangatan. “Kau terlihat luar biasa, Cordelia,” puji Rosalia begitu tulus. “Tristan akan terpesona melihatmu besok.”Cordelia mencoba tersenyum, meski hatinya penuh kekhawatiran. Berita tentang Veronica sudah menyebar luas, dan dia tahu pertunangan besok terancam oleh skandal yang sengaja diciptakan oleh saudara tirinya itu. Namun, dia tetap berusaha bersikap seolah tidak ada yang salah.Setelah memastikan semua detail persiapan selesai, Cordelia dengan ibu Tristan berdua keluar dari butik dengan elegan. Sesaat setelah mereka melangkah ke trotoar, segerombolan wartawan langsung menyerbu dari segala arah. Kilatan kamera dan suara mikrofon memenuhi udara, membuat Cordelia dan Rosalia terhenti
last updateLast Updated : 2025-01-30
Read more

Bab 53. Tawaran Rowen Ditolak Cordelia 

Rowen menyeringai dingin mendengar pertanyaan Cordelia. Pria itu melangkah semakin dekat dengannya, dan sontak membuat Cordelia mundur menjauh dari Rowen. Tampak jelas raut wajah Cordelia tak suka berada di dekat Rowen. “Jika kau membutuhkan bantuan, aku siap membantumu,” bisik Rowen dengan tatapan penuh arti pada Cordelia. “Tidak perlu. Aku tidak membutuhkan bantuan apa pun. Sekarang lebih baik kau pergi. Jangan ikut campur urusanku,” tegas Cordelia penuh penekanan. Dia sama sekali tidak menyangka Rowen mengikutinya, hanya karena ingin menawarkan bantuan. Benar-benar sangat tidak masuk akal. Rowen melipat tangan di depan dada. “Kau tahu? Sekalipun kau dan Tristan akan menikah, Leony tidak akan pernah tergantikan di hati Tristan. Kau hanya membuang-buang waktumu untuk pria yang tidak pernah menginginkanmu. Ck! Come on, jangan bodoh, Cordelia.” Raut wajah Cordelia berubah mendengar apa yang dikatakan oleh Rowen. Wanita cantik itu sama sekali tidak mengira akan apa yang dikatakan ol
last updateLast Updated : 2025-01-31
Read more

Bab 54. Ide Brittany 

Lampu-lampu kristal di ballroom sudah dinyalakan, tamu-tamu mulai berdatangan, dan musik klasik lembut terdengar mengiringi kemewahan pesta pertunangan itu. Namun di dalam ruang rias, suasana terasa begitu berbeda—tegang dan sarat dengan pertanyaan yang tak bisa lagi ditahan.Cordelia duduk di depan cermin rias, matanya menerawang, jemarinya menyentuh gaun satin putih gading yang membalut tubuhnya dengan sempurna. Make-up dan tatanan rambutnya begitu elegan, memancarkan kecantikan yang sulit diabaikan. Akan tetapi, tak peduli betapa sempurnanya penampilannya, pikirannya terus dihantui ucapan Rowen.Cordelia menghela napas panjang, berusaha mengusir keraguan yang terus menghantam seperti ombak di dalam dirinya. Rasa penasaran itu sudah merayap terlalu dalam, tak bisa diabaikan begitu saja.Pintu ruang rias tiba-tiba terbuka. Tristan masuk dengan jas hitam yang sempurna, dasinya rapi, dan wajahnya seperti biasa—penuh karisma, namun misterius. Pria tampan itu berhenti sejenak, matanya me
last updateLast Updated : 2025-01-31
Read more

Bab 55. Kenyataan Pahit 

Cordelia duduk melamun di sofa, dengan sorot mata lurus ke depan sulit terbaca. Pikirannya kosong memikirkan banyak hal di dalam pikirannya. Masalah datang bertubi-tubi membuat Cordelia benar-benar merasa lelah. Tiba-tiba dering ponsel Cordelia berbunyi. Detik itu juga yang dilakukannya adalah mengambil ponsel, dan menatap ke layar tertera nomor asing mengirimkan pesan padanya. Rasa ragu muncul, tetapi rasa penasaran mendominasi. Dia langsung membuka pesan masuk itu. {Aku melampirkan bukti-bukti bahwa yang dicintai Tristan hanya Leony. Perlu kau ingat, kau itu tidak akan bisa menggantikan Leony di hati Tristan. Tristan mau menikah denganmu, semua karena kau mirip dengan sosok Leony—Rowen.}Raut wajah Cordelia berubah membaca pesan dari Rowen. Pun pesan itu bukan hanya sekadar pesan biasa saja. Melainkan ada penggalan foto dan video Tristan dan Leony. Entah kenapa dada Cordelia begitu sesak melihat jelas video Tristan pada Leony—yang di mana pria itu mengungkapkan cinta amat besar pa
last updateLast Updated : 2025-01-31
Read more

Bab 56. Pembunuhan Berencana 

Cordelia duduk di sofa, jari-jarinya menggenggam gelas berisikan air putih yang belum dia minum. Udara dingin dari jendela yang terbuka menusuk kulitnya, tapi tidak cukup untuk menenangkan pikirannya yang berputar-putar. Matanya menatap kosong ke arah jendela besar apartemennya, di mana lampu-lampu kota New York bersinar terang, seperti harapan yang terasa jauh dari genggamannya.Cordelia merasa bodoh. Sangat bodoh. Dulu, dia pernah merasa bahagia saat Brittany dan Veronica mendekatinya dengan senyum palsu, seolah mereka benar-benar keluarga. Sekarang, ibu tiri dan saudara tirinya itu terbukti membunuh ayahnya. Detik itu juga, raut wajah penuh dendam terlihat jelas. Tangannya mengepal erat hingga kuku-kukunya memutih.“Bagaimana bisa aku sebodoh dan selemah ini.” Cordelia bergumam lirih, menahan rasa bersalah yang kian menghimpit dadanya. “Aku bahkan pernah menganggap mereka bagian dari hidupku, tapi ternyata mereka adalah penjahat.” Tiba-tiba kenangan masa lalu berkelebat—saat Britt
last updateLast Updated : 2025-01-31
Read more

Bab 57. Perasaan Takut Kehilangan

Cordelia memandang pintu apartemennya dengan nanar. Kakinya sangat lemas, tubuhnya hampir tak mampu menopang. Wanita itu merasakan kepalanya berputar, dada terasa sesak, dan paru-parunya seperti tak sanggup lagi menarik udara.Dalam kondisi putus asa, Cordelia berhalusinasi. Dia seperti melihat sosok Carter berada di sampingnya. Ayahnya itu seolah berusaha memeluknya dengan erat. Melindunginya. Detik itu juga, Cordelia menangis, dan bertanya-tanya apa kematiannya sudah dekat? Apa dia akan mati dengan cara seperti ini?Namun Cordelia dengan cepat menggelengkan kepala. Dia meneguhkan dirinya untuk tidak boleh mati. Jika dia mati, maka artinya dia kalah. Kini Bayangan Carter pun menghilang. Dia kembali sendirian. Dia segera memukul pipinya beberapa kali dengan keras.“Sadarlah, Cordelia! Sadar!” ucap Cordelia lemah. “Aku harus keluar,” bisiknya, hampir tak terdengar. Tangannya mencoba meraih gagang pintu, tapi tubuhnya kehilangan keseimbangan. Dia jatuh terduduk di lantai, napasnya terse
last updateLast Updated : 2025-01-31
Read more

Bab 58. Brittany dan Veronica Semakin Berani 

Ruangan ICU sunyi, hanya terdengar suara mesin monitor yang memantau detak jantung Cordelia. Perlahan, kelopak mata wanita itu bergerak—matanya terasa berat, dan tubuhnya masih lemah. Ketika akhirnya berhasil membuka mata, pandangannya sedikit kabur, tapi sosok Tristan yang duduk di samping tempat tidurnya mulai terlihat jelas.“Cordelia? Kau sudah sadar?” Tristan memanggil, suaranya rendah tapi sarat dengan kecemasan. Pria tampan itu segera mendekat, menggenggam tangan Cordelia dengan lembut tapi erat, seolah takut wanita itu menghilang lagi. Cordelia mencoba bicara, tapi tenggorokannya terasa kering dan perih. Detik itu juga, Tristan segera mengambil gelas berisi air dan menempelkan sedotan ke bibirnya. “Minumlah, pelan-pelan,” katanya.Cordelia menyesap sedikit air, lalu menarik napas panjang meski terasa sedikit berat. Dia melihat jelas wajah Tristan terlihat penuh kekhawatiran, garis rahang pria itu menegang, dan mata seperti menyimpan beban yang berat.“Apa ada yang sakit?” Tr
last updateLast Updated : 2025-01-31
Read more

Bab 59. Rencana Cordelia yang Diketahui Tristan

Setelah beberapa hari berlalu, akhirnya pagi itu dokter menyatakan Cordelia sudah stabil dan boleh pulang. Namun, tubuh Cordelia masih terasa lemah dan pikirannya berat. Tristan menjemput Cordelia dari rumah sakit, wajah pria itu penuh kecemasan meski mencoba bersikap tenang. “Mulai sekarang, Cordelia akan tinggal di sini sebagai calon istriku. Layani dia dengan baik dan pastikan semua kebutuhannya terpenuhi,” kata Tristan tegas, sorot matanya tajam, memastikan setiap pelayan mendengarkan. Pria tampan itu telah tiba di mansion bersama dengan Cordelia. Para pelayan menunduk dengan hormat, tapi di antara mereka ada yang menatap Cordelia dengan sinis. Beberapa bisikan samar terdengar di sudut ruangan, tapi mereka segera bungkam ketika Tristan melirik tajam. Cordelia merasakan tatapan itu—seperti panah beracun yang menghunjam dari arah tersembunyi. Dia sadar ada ketidaksukaan yang tersembunyi di antara para pelayan itu, tapi dia terlalu lemah untuk peduli. Saat ini, dia hanya ingin men
last updateLast Updated : 2025-01-31
Read more

Bab 60. Jangan Tinggalkan Aku! 

Cordelia bangkit berdiri dengan susah payah dan mengejar pelayan yang tadi menghina dirinya. Emosi di dalam dirinya tak terkendali. Dia tak ingin terus menerus menjadi sosok yang lemah. Tangannya kini mencengkeram pergelangan pelayan itu, memaksanya berbalik.“Kau dipecat. Keluar dari rumah ini!” desis Cordelia tajam. Pelayan itu mendengkus, meronta untuk melepaskan tangannya. “Apa hakmu memecatku? Kau cuma pelayan juga!”Para pelayan lainnya mulai berkerumun, bisik-bisik memenuhi ruangan, menyaksikan drama yang sedang berlangsung.Cordelia menatap dingin dan tajam pelayan yang menghinanya. “Kau kurang ajar dan tidak sopan. Tidak ada tempat untuk orang sepertimu di sini.”Pelayan itu tertawa mengejek. “Tentu saja kau merasa berkuasa, tapi kau pikir siapa kau ini? Kau tidak akan pernah menikah dengan Tuan Tristan. Nyonya Leony akan kembali. Sementara kau hanya pelayan seperti kami.” Suasana semakin memanas ketika Truffy, kepala pelayan, muncul dan melihat kekacauan di pantry. Truffy
last updateLast Updated : 2025-01-31
Read more
PREV
1
...
345678
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status