All Chapters of Pelayan Cantik Sang Billionaire: Chapter 41 - Chapter 50

71 Chapters

Bab 41. Apa Kau Masih Mencintainya?

Ciuman berlangsung begitu lama, hingga membuat kaki Cordelia terasa sangat lemas. Jika bukan karena Tristan yang memeluk pinggangnya, maka sudah dipastikan tubuh Cordelia akan terperosot jatuh ke bawah. Sungguh! Ciuman ini benar-benar membuat Cordelia tidak bisa berkutik sama sekali. Perlahan ciuman Tristan mulai terlepas, dan tampak pipi Cordelia tersipu malu. Mereka saling beradu pandang, tatapan yang tersirat memiliki makna khusus—yang memiliki arti begitu luas. Namun, terlihat sebisa mungkin Cordelia berusaha tenang meski dilanda kegugupan nyata. Paparazzi masih sibuk memotret, sementara Cordelia dan Tristan dengan tenang masuk ke dalam mobil yang menunggu. Begitu pintu tertutup, suasana hening mengisi ruang antara mereka. Keheningan yang begitu membentang hingga menunjukkan sedikit salah tingkah. “Ciuman tadi sepertinya kau menikmati,” ucap Tristan tiba-tiba, memecahkan keheningan yang ada. Cordelia gugup dan panik mendengar ucapan Tristan. “T-tidak, a-aku tidak menikmatinya.
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more

Bab 42. Rencana Busuk

Cordelia dan Tristan berjalan cepat di bandara internasional, mencoba menghindari puluhan wartawan yang terus mengintai mereka sejak skandal ciuman tersebar. Kilatan kamera dan pertanyaan-pertanyaan tajam menghujani mereka tanpa henti, membuat perjalanan yang seharusnya lancar berubah seakan menjadi medan pertempuran.“Tristan! Apa ini hubungan serius? Apa kalian akan menikah?” teriak salah satu wartawan.“Cordelia, bagaimana tanggapan Anda soal gosip dengan Leony?” seru yang lain sambil mendorong mikrofon mendekat.Cordelia menunduk sedikit, berusaha menyembunyikan wajahnya di balik rambut. Namun, Tristan tetap berjalan tegap dan tanpa ekspresi, mengabaikan semua pertanyaan dengan dingin. Tangan pria tampan itu bergerak cekatan menarik pinggang Cordelia lebih dekat ke tubuhnya, seolah memberi tahu semua orang bahwa mereka tak terpisahkan.“Jangan berhenti,” Tristan berbisik di telinga Cordelia sambil menuntunnya dengan mantap. “Kita tidak boleh memberi mereka kesempatan.”Cordelia me
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more

Bab 43. Kau Sulit Ditebak!

Cordelia menatap jam di dinding. Satu jam sudah berlalu, dan selama itu dia duduk di sofa, mendengarkan ocehan Tristan—dari hal penting hingga yang sama sekali tak penting. Dia hanya bisa mendengarkan tanpa membantah, karena Tristan sedang tidak dalam keadaan waras.“Tristan? Tristan?” Cordelia mencoba memanggil Tristan yang sudah terdiam selama beberapa menit.Tristan terbaring di sofa, tertidur dengan ekspresi lelah dan damai untuk pertama kalinya malam itu. Tampak Cordelia menatap pria itu sebentar, menghela napas panjang. Tubuh pria itu terlalu berat untuk dipindahkan ke ranjang—dan dia tak mau membuat keributan lagi. Hal yang dilakukan Cordelia adalah mengambil selimut dan menyelimuti Tristan dengan hati-hati, berusaha agar pria itu tetap nyaman.“Tidurlah dengan tenang, dan istirahat dengan baik. Besok kita akan sibuk. Selamat malam, semoga kau bermimpi indah,” bisik Cordelia lembut. Setelah memastikan semuanya beres, Cordelia berdiri dan berniat kembali ke kamarnya. Namun tib
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more

Bab 44. Tidak Akan membiarkan Pria Lain Mendekatimu

Suasana makan malam resmi yang diselenggarakan oleh Yuan Yi Corp terasa elegan dan mewah. Lampu gantung kristal memancarkan cahaya hangat, musik klasik mengalun lembut di latar, dan beberapa orang penting dari dunia bisnis berkumpul, termasuk pejabat dari perusahaan besar di Tiongkok. Tampak Cordelia dan Tristan hadir sebagai tamu istimewa, mewakili DVR Group yang sedang menjalin kerja sama strategis dengan Yuan Yi Corp.“Selamat datang Tuan Devraux, Nona Redford. Kami senang sekali bisa menyambut Anda berdua di sini,” ucap sang CEO Yuan Yi Corp. “Terima kasih atas undangannya. Makan malam ini luar biasa.” Tristan tersenyum tipis sambil menyambut jabatan tangan dari CEO Yuan Yi Corp.“Saya merasa terhormat berada di sini, Tuan Yuan.” Cordelia membungkuk kecil, dengan senyuman penuh rasa sopan. Malam itu Cordelia tampil memukau meski hanya dengan gaun yang sederhana. Wanita cantik itu mengenakan gaun putih gading dan memancarkan aura anggun dan percaya diri. Di tengah percakapan deng
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

Bab 45. Ciuman Panas yang Berbahaya 

Beberapa saat sebelumnya … Cordelia berada dalam kabut kesadaran yang tipis—antara sadar dan tidak. Tubuhnya terasa berat dan gerakannya lemah, tapi dia tahu ada sesuatu yang salah. Dia berusaha melawan, tapi pria yang memapahnya jauh lebih kuat. Tangan Cordelia mencengkeram lengan pria itu, berusaha memutuskan kontak, tapi kekuatannya habis.Hingga tiba-tiba saja, tubuhnya ditarik ke pelukan lain yang hangat dan kokoh. Instingnya membuatnya hendak memberontak, tapi begitu dia mencium aroma maskulin yang familier—aroma yang menenangkan di tengah kekacauan ini—Cordelia tahu siapa itu.“Tristan,” bisik Cordelia dengan lemah.“Sialan, siapa kau?” Tristan menggeram tajam, tatapannya penuh amarah saat menatap pria asing di depannya.Pria asing bernama Daren itu langsung ketakutan. Wajahnya memucat dan, tanpa berkata apa-apa lagi, dia berbalik dan lari seperti pengecut ke arah lorong yang lebih gelap. Ya, Tristan tidak mengejarnya, karena prioritas utamanya sekarang adalah Cordelia.Trista
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

Bab 46. Lepas Kendali 

Cordelia masih duduk di dalam bathtub, air dingin membasahi tubuhnya. Tatapannya sayu, bibirnya membiru tapi tersenyum tipis. Tampak Tristan melihatnya dengan penuh arti khusus, dan seketika perasaan bersalah muncul di hati pria itu. “Kau selalu jahat padaku, Tristan,” bisik Cordelia dengan suara serak, kepalanya sedikit terangguk, matanya mengunci Tristan dalam pandangan yang kabur. “Kau memaksaku bercinta ... bahkan saat aku tidak ingin melakukannya.”Tristan terdiam, merasakan setiap kata itu bagaikan pisau tajam yang menusuk. Dia tahu apa yang dikatakan Cordelia adalah kebenaran—masa-masa itu adalah titik terendah dalam hidup mereka berdua.“Tapi sekarang …” Cordelia tersenyum, sebuah senyum kecil yang menakutkan sekaligus menggoda. “Sekarang ... aku yang akan memaksa.”“Cordelia, cukup.” Tristan mendekatinya, mencoba menahan laju api yang mulai membakar di antara mereka.Cordelia melawan, dan dalam kondisi tubuh basah kuyup, dia bangkit dari bathtub dan berjalan menuju kamar den
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

Bab 47. Menikah Demi Meredam Skandal  

Cordelia duduk di tepi ranjang sambil memeluk lututnya. Kepalanya masih berdenyut karena demam, tapi pikirannya jauh lebih kacau oleh skandal yang kini menghancurkan reputasinya. Di sebelahnya ada Tristan berdiri dengan santai, seolah tidak ada badai yang sedang menerjang hidup mereka.“Kita harus menghentikan skandal ini,” ujar Cordelia dengan suara serak, dan menunjukkan kecemasan melanda dalam dirinya. “Semakin lama dibiarkan, semakin buruk.”Tristan memandang Cordelia dengan sorot mata yang tenang, tapi tak bisa ditebak. “Masih bisa diatasi,” katanya sambil menyelipkan kedua tangannya ke dalam saku celana. “Publik mudah lupa. Skandal seperti ini akan tenggelam dengan sendirinya.”Cordelia menggeleng, wajahnya penuh kekhawatiran. “Reputasiku sudah hancur, Tristan. Semua orang menganggapku wanita murahan.”Tristan menyeringai kecil, lalu berucap dengan nada bercanda, “Kita bisa menikah. Itu pasti akan membungkam mereka semua.”Cordelia mengangkat alis, menatap Tristan dengan tak per
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

Bab 48. Konferensi Pers

Cordelia duduk di sofa hotel dengan wajah tegang, sementara Tristan berdiri di dekat jendela, mengamati kota Beijing untuk terakhir kalinya sebelum mereka kembali ke New York. Setelah sekian lama berpikir, Cordelia menarik napas panjang dan akhirnya berbicara.“Jika kita memang akan menikah, aku ingin kau mengadakan konferensi pers.” Suara Cordelia tegas, tapi ada keraguan yang samar di balik kata-katanya.Tristan menoleh, menatap Cordelia dengan ekspresi datar. “Konferensi pers?” tanyanya memastikan. Cordelia mengangguk. “Kita harus meluruskan semuanya, terutama berita tentang aku. Aku tidak ingin publik terus menilaiku sebagai wanita penggoda.”Tristan menyandarkan tubuhnya ke dinding, memandang Cordelia tanpa ekspresi. “Baik. Kita lakukan itu setelah kembali ke New York.”Cordelia mengangguk kecil, tapi ada satu hal lagi yang mengganggunya. “Bagaimana ketentuan pernikahan kita nanti?” tanyanya hati-hati.Tristan mengangkat bahu seolah hal itu tidak penting. “Tidak ada ketentuan. K
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

Bab 49. Kami Akan Berusaha Mengerti Tanpa Menghakimi 

Cordelia baru saja mengucapkan terima kasih kepada Jovian yang mengantarnya pulang, lalu dia menutup pintu rumah dengan perasaan lelah. Tristan masih berada di luar untuk bertemu dengan adiknya, Alstair, dan Cordelia akhirnya sendirian di rumah besar itu. Wanita itu baru saja ingin duduk dan menenangkan diri, tetapi bel pintu berbunyi.Cordelia berjalan ke pintu dan membukanya dengan ragu. Tampak dua orang paruh baya berdiri di depannya dengan senyum ramah—Rosalia dan Bernard Devraux, orang tua Tristan ternyata datang. “Cordelia Redford?” Rosalia bertanya dengan nada lembut, seolah memastikan dia tidak salah alamat.“Ya, benar,” jawab Cordelia dengan gugup. “Tuan dan Nyonya Devraux?”Rosalia tersenyum hangat, dan penuh kelembutan. “Jangan terlalu formal, Cordelia. Sebentar lagi kau akan menikah dengan Tristan, kan?” Cordelia berusaha menenangkan debar jantungnya mendengar ucapan dari ibu Tristan itu. Dia yakin pasti ibu Tristan itu sudah tahu dari media tentang rencana pernikahannya
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

Bab 50. Drama Leony

Cordelia duduk di sofa ruang tamu dengan sikap tenang, meski jantungnya berdegup kencang. Leony, yang tiba-tiba muncul dengan ekspresi marah dan panik, tak henti-hentinya memprotes kabar bahwa Tristan akan menikah dengannya. Rosalia dan Bernard ikut mencoba menenangkan Leony, tapi setiap kata hanya membuat Leony semakin tersulut emosi.“Leony lebih baik kau pergi,” ucap Rosalia meminta Leony untuk pergi. Leony menggelengkan kepalanya. “Tidak! Aku tidak akan pergi! Aku ingin bertemu dengan Tristan!” jawabnya tegas, dengan air mata yang terus mengalir membasahi pipinya. Rosalia menghela napas kasar. “Kau dan Tristan sudah berpisah. Kenapa kau masih mengganggu hidup Tristan?” “Tristan hanya mencintaiku. Perpisahanku dengannya hanya salah paham! Aku akan memperbaiki semuanya,” seru Leony dengan tegas. Bernard menimpali dengan nada menenangkan. “Tristan telah memutuskan Cordelia akan menjadi istrinya. Itu artinya kau dan Tristan tidak ditakdirkan bersama. Aku mohon lebih baik kau pulan
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more
PREV
1
...
345678
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status