Home / Romansa / Pelayan Cantik Sang Billionaire / Bab 13. Delia Lysette Hanya Nama Samaranmu! 

Share

Bab 13. Delia Lysette Hanya Nama Samaranmu! 

last update Last Updated: 2024-12-12 19:01:29

Tristan duduk di kursi mewahnya dengan wajah tegang, memandangi laporan di tangannya. Di depannya, Jovian berdiri, memberikan laporan yang mengejutkan. Ya, pria tampan itu telah meminta Jovian untuk menyelidiki nama ‘Delia Lysette’. Meski dia tahu itu nama samaran Cordelia, tapi dia masih ingin menyelidiki nama itu. Dia penasaran kenapa sampai Cordelia menggunakan nama samaran.

“Saya sudah mencari tahu lagi tentang nama Delia Lysette seperti yang Anda perintahkan, Tuan,” kata Jovian dengan nada serius. “Tapi saya tidak menemukan apa pun. Satu-satunya keluarga Lysette yang berpengaruh adalah keluarga Tony Lysette, calon investor DVR Group, tapi jelas itu tidak mungkin,” lanjut Jovian memaparkan dugaannya yang tidak mungkin.

Mata Tristan menyipit tajam. “Tony Lysette? Tidak mungkin wanita itu ada hubungannya dengan mereka. Dia tidak mungkin salah satu dari mereka,” gumamnya dengan suara rendah. Namun, semakin dia berpikir, semakin besar kecurigaannya. Tristan mulai merasa bahwa ada le
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pelayan Cantik Sang Billionaire   Bab 14. Bayangan Masa Lalu

    Cordelia berdiri di sana, gemetar di hadapan Tristan. Rasa takut menyelimuti dirinya sepenuhnya, tubuhnya terasa lemas. Wanita cantik itu bisa merasakan ketegangan di udara yang semakin menyesakkan, membuatnya sulit bernapas. Matanya tak berani menatap Tristan terlalu lama, takut akan tatapan tajam yang dipenuhi ancaman itu.Tristan, yang awalnya hanya menatap Cordelia dengan dingin, tiba-tiba merasakan sesuatu menggelitik pikirannya. Bayangan dari masa lalu menghantamnya tanpa ampun. Sosok Leony Pharton, mantan istrinya yang begitu dia benci, kembali menghantui pikirannya. Tatapan Cordelia yang penuh ketakutan dan gemetar di hadapan Tristan begitu mirip dengan Leony saat dia pertama kali ketahuan berkhianat. Wajah yang dulu tampak polos dan lemah lembut itu ternyata hanya topeng. Tristan telah tertipu sekali, dan dia bersumpah tidak akan tertipu lagi.“Berhenti gemetar seperti itu!” Tristan menggeram tiba-tiba, suaranya rendah namun penuh kemarahan. Cordelia tersentak, air matanya

    Last Updated : 2024-12-12
  • Pelayan Cantik Sang Billionaire   Bab 15. Tugas Pertama Menjadi Seorang Pelayan

    Saat jarum jam menunjukkan pukul enam, Cordelia berdiri di depan pintu kamar Tristan dengan tangan gemetar. Tanpa suara, dia mengetuk pintu. Tidak ada jawaban. Cordelia ragu, tetapi ingat apa yang Truffy katakan—dia harus masuk dan melakukan tugasnya tanpa menunggu perintah lebih lanjut. Perlahan, dia memutar kenop pintu dan masuk ke dalam kamar yang besar dan mewah itu.Saat tiba di dalam kamar Tristan, Cordelia menatap Tristan masih tertidur di atas ranjangnya yang luas. Wajah pria itu yang biasanya penuh kekuatan tampak lebih lembut saat tertidur, tetapi Cordelia tahu bahwa di balik ketenangan itu ada kegelapan yang menakutkan. Cordelia menahan napas dan meletakkan baskom berisi air hangat di nakas di samping ranjang. Wanita itu merasa gugup berada begitu dekat dengan pria yang membuatnya merasa tidak berdaya. Namun, saat Cordelia menunduk untuk menyiapkan handuk, matanya bertemu dengan tatapan Tristan yang tiba-tiba terbuka.“Apa yang kau lakukan?” Suara Tristan serak, tapi jelas

    Last Updated : 2024-12-12
  • Pelayan Cantik Sang Billionaire   Bab 16. Terlalu Sempurna untuk Menjadi Seorang Pelayan 

    “Selain Delia, semuanya keluar!”Suara bentakan itu menggelehar, dan membuat para pelayan yang ada di sekitar, termasuk Truffy sempat tercengang. Namun mereka dengan cepat membungkuk dan berangsur pergi dari ruang makan. Cordelia juga hampir melangkahkan kakinya, sampai wanita cantik itu mendengar suara Tristan yang dingin dan tajam.“Delia, apa kau tuli? Aku bilang selain Delia pergi. Bukankah kau mengaku-aku namamu Delia? Ah, atau kau mulai bingung dengan nama aslimu antara Delia atau Cordelia?” Tampak seringai di wajah Tristan muncul. Cordelia berdiri kikuk, dengan wajah panik. “M-maafkan saya, Tuan.”Ruangan makan yang megah tiba-tiba menjadi sunyi senyap. Semua pelayan sudah keluar, meninggalkan Tristan, Jovian, dan Cordelia dalam suasana yang semakin tegang. Tristan duduk di kursinya, memandangi Cordelia dengan mata tajam, sementara Jovian berdiri tak jauh dari mereka, memperhatikan setiap gerakan Cordelia dengan cermat.“Duduklah,” perintah Tristan tiba-tiba, suaranya tegas da

    Last Updated : 2024-12-15
  • Pelayan Cantik Sang Billionaire   Bab 17. Pelayan 24 Jam

    Beberapa menit sebelumnya … Tristan sudah berdiri di samping Rolls Royce yang disiapkan oleh Jovian, wajahnya tegang, menatap mobil mewah itu dengan pikiran yang berputar-putar. “Jovian,” panggilnya dengan suara yang terdengar tajam. “Ya, Tuan?” jawab Jovian sopan. Tristan terdiam sebentar, kembali berpikir ulang. “Menurutmu, apakah mungkin seorang pelayan, atau wanita biasa yang dijual menjadi seorang budak seks bisa memiliki etika dan pembawaan sesempurna Cordelia?” Jovian mengerutkan dahi, berpikir sejenak sebelum menjawab, “Tidak mungkin, Tuan. Meski dia seorang pelayan profesional, etika dan pembawaan seperti itu, jujur bukan sesuatu yang bisa dipelajari dalam waktu singkat. Kecuali dia memang berasal dari keluarga kaya atau ... seorang mata-mata yang sangat terlatih.”Tristan menggertakkan giginya, tinjunya mengepal di samping tubuhnya. “Tidak mungkin wanita dari keluarga kaya dijual sebagai budak seks. Itu tidak masuk akal, Jovian!” “Kalau begitu, kemungkinan terbesar ada

    Last Updated : 2024-12-15
  • Pelayan Cantik Sang Billionaire   Bab 18. Kepolosan Palsu

    Cordelia berdiri di pojok ruangan, tubuhnya gemetar, tidak mengerti kenapa Tristan selalu mencurigainya. Jantungnya berdegup kencang, seperti hendak meledak, dan pikirannya berputar-putar tanpa arah. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya—apakah menjelaskan diri atau tetap diam seperti yang selalu dia lakukan. Beberapa saat, dia hanya berdiri di sana, merasakan ketegangan yang mencekam.“Kau masih tidak mau bicara?” Tristan menatap tajam.Cordelia diam, tampak menunjukkan ketakutan. Tristan menatap Cordelia dengan pandangan yang tidak bisa dijelaskan. Kemarahan yang membara dalam dirinya terasa semakin sulit dikendalikan. Sial! Pikirannya berkecamuk, melihat Cordelia dengan tatapan ketakutan yang sama seperti seseorang dari masa lalunya. Seketika, bayangan Leony, mantan istrinya, kembali menyeruak ke dalam pikirannya.Wajah anggun Leony yang selalu rapuh, begitu lembut dan memelas. Sejak awal, Tristan selalu ingin melindunginya, melindungi wanita yang dulu sangat dia cintai. Namu

    Last Updated : 2024-12-18
  • Pelayan Cantik Sang Billionaire   Bab 19. Amarah Tristan

    Suara ketukan pintu menggema di kamar Cordelia tepat pukul enam pagi. Udara masih dingin dan matahari baru saja menyembul di ufuk timur. Cordelia terlonjak dari tempat tidur, terhuyung-huyung menghampiri pintu. Begitu dibuka, seorang pelayan berdiri dengan sikap kaku.“Tuan Tristan memintamu bersiap sekarang. Dia menunggu di ruang makan,” ucap seorang pelayan, rekan Cordelia. Cordelia mengerutkan dahi, masih setengah sadar. “Menunggu? Maksudnya, hari ini aku ikut ke kantor?” Pelayan itu hanya mengangguk sebelum berlalu, meninggalkan Cordelia dengan tanda tanya besar. Semalam, dia sempat berharap Tristan akan meninggalkannya—memberinya jeda dari tekanan kantor dan hinaan para pegawai, tapi sayang harapan itu pupus.“Kenapa aku harus ikut lagi?” Cordelia menggumam sambil mengenakan seragam pelayannya yang sudah rapih disetrika.Langkahnya menuju ruang makan terasa berat. Sesampainya di sana, Tristan sudah duduk di kursi utama dengan jas hitam dan dasi abu-abu, terlihat begitu berwibaw

    Last Updated : 2024-12-18
  • Pelayan Cantik Sang Billionaire   Bab 20. Teguran Keras Tristan

    Gelegar suara berat membuat seluruh karyawan yang meledek Cordelia bergidik ngeri. Mereka semua panik ketakutan melihat Tristan berdiri di ambang pintu—memberikan tatapan dingin, dan tajam serta menusuk pada seluruh karyawan yang menghinda Cordelia. “T-Tuan Tristan …” salah satu karyawan, memberanikan diri menyapanya dengan nada berusaha tenang, meski wajahnya menunjukkan jelas ketakutan nyata. Tristan tak merespon sapaan sari karyawannya. Tatapan pria tampan itu menyapu ruangan dengan dingin, lalu berhenti pada Cordelia yang masih setengah berjongkok di lantai, dengan baju basah terkena air, dan tangan gemetar menunjukkan ketakutan. Tatapan Tristan berubah tajam, lalu berpindah ke para wanita yang tadi menghina Cordelia. “Berani sekali kalian merendahkan pelayanku. Apa kalian bosan hidup, hah?!” gelegarnya keras, dan sontak membuat semua orang di sana bergetar ketakutan. Udara di ruangan seolah membeku. Wanita-wanita yang tadinya penuh percaya diri kini saling pandang dengan keta

    Last Updated : 2024-12-18
  • Pelayan Cantik Sang Billionaire   Bab 21. Telanjang di Depanku!

    Malam begitu larut, udara di luar sangat dingin hingga menusuk ke sekujur tubuh. Tristan yang sudah tiba di mansion, tak langsung memerintahkan Cordelia kembali ke kamar wanita itu yang ada di pavilion pelayan. Tentu tak ada yang bisa Cordelia lakukan, selain pasrah di kala Tristan memintanya untuk tak langsung kembali ke pavilion. Tristan masuk ke dalam kamar, dan Cordelia berdiri di ruang tengah megah mansion. Wanita cantik menguap, menahan rasa kantuk yang tak terhingga. Dia ingin sekali segera beristirahat, tetapi sayang Tristan tak langsung mengizinkannya istirahat. “Aku jalan-jalan ke kolam saja sebentar,” gumam Cordelia pelan, dan mulai melangkahkan kakinya menuju ruang kolam renang. Cordelia bingung harus melakukan apa demi menahan rasa kantuknya. Mungkin dengan berjalan-jalan di area kolam renang, bisa membuat rasa kantuknya berkurang. Ya, tepat di kala tiba di ruang kolam renang—yang dilakukan wanita itu adalah berjalan perlahan ke tepi kolam. Cordelia mendongak, melihat

    Last Updated : 2024-12-18

Latest chapter

  • Pelayan Cantik Sang Billionaire   Bab 43. Kau Sulit Ditebak!

    Cordelia menatap jam di dinding. Satu jam sudah berlalu, dan selama itu dia duduk di sofa, mendengarkan ocehan Tristan—dari hal penting hingga yang sama sekali tak penting. Dia hanya bisa mendengarkan tanpa membantah, karena Tristan sedang tidak dalam keadaan waras.“Tristan? Tristan?” Cordelia mencoba memanggil Tristan yang sudah terdiam selama beberapa menit.Tristan terbaring di sofa, tertidur dengan ekspresi lelah dan damai untuk pertama kalinya malam itu. Tampak Cordelia menatap pria itu sebentar, menghela napas panjang. Tubuh pria itu terlalu berat untuk dipindahkan ke ranjang—dan dia tak mau membuat keributan lagi. Hal yang dilakukan Cordelia adalah mengambil selimut dan menyelimuti Tristan dengan hati-hati, berusaha agar pria itu tetap nyaman.“Tidurlah dengan tenang, dan istirahat dengan baik. Besok kita akan sibuk. Selamat malam, semoga kau bermimpi indah,” bisik Cordelia lembut. Setelah memastikan semuanya beres, Cordelia berdiri dan berniat kembali ke kamarnya. Namun tib

  • Pelayan Cantik Sang Billionaire   Bab 42. Rencana Busuk

    Cordelia dan Tristan berjalan cepat di bandara internasional, mencoba menghindari puluhan wartawan yang terus mengintai mereka sejak skandal ciuman tersebar. Kilatan kamera dan pertanyaan-pertanyaan tajam menghujani mereka tanpa henti, membuat perjalanan yang seharusnya lancar berubah seakan menjadi medan pertempuran.“Tristan! Apa ini hubungan serius? Apa kalian akan menikah?” teriak salah satu wartawan.“Cordelia, bagaimana tanggapan Anda soal gosip dengan Leony?” seru yang lain sambil mendorong mikrofon mendekat.Cordelia menunduk sedikit, berusaha menyembunyikan wajahnya di balik rambut. Namun, Tristan tetap berjalan tegap dan tanpa ekspresi, mengabaikan semua pertanyaan dengan dingin. Tangan pria tampan itu bergerak cekatan menarik pinggang Cordelia lebih dekat ke tubuhnya, seolah memberi tahu semua orang bahwa mereka tak terpisahkan.“Jangan berhenti,” Tristan berbisik di telinga Cordelia sambil menuntunnya dengan mantap. “Kita tidak boleh memberi mereka kesempatan.”Cordelia me

  • Pelayan Cantik Sang Billionaire   Bab 41. Apa Kau Masih Mencintainya?

    Ciuman berlangsung begitu lama, hingga membuat kaki Cordelia terasa sangat lemas. Jika bukan karena Tristan yang memeluk pinggangnya, maka sudah dipastikan tubuh Cordelia akan terperosot jatuh ke bawah. Sungguh! Ciuman ini benar-benar membuat Cordelia tidak bisa berkutik sama sekali. Perlahan ciuman Tristan mulai terlepas, dan tampak pipi Cordelia tersipu malu. Mereka saling beradu pandang, tatapan yang tersirat memiliki makna khusus—yang memiliki arti begitu luas. Namun, terlihat sebisa mungkin Cordelia berusaha tenang meski dilanda kegugupan nyata. Paparazzi masih sibuk memotret, sementara Cordelia dan Tristan dengan tenang masuk ke dalam mobil yang menunggu. Begitu pintu tertutup, suasana hening mengisi ruang antara mereka. Keheningan yang begitu membentang hingga menunjukkan sedikit salah tingkah. “Ciuman tadi sepertinya kau menikmati,” ucap Tristan tiba-tiba, memecahkan keheningan yang ada. Cordelia gugup dan panik mendengar ucapan Tristan. “T-tidak, a-aku tidak menikmatinya.

  • Pelayan Cantik Sang Billionaire   Bab 40. Ciuman Skandal 

    Cordelia mengenakan gaun satin hitam yang memeluk tubuhnya dengan elegan. Wanita cantik itu berjalan di samping Tristan memasuki acara penyambutan perusahaan ternama, dikelilingi orang-orang berpengaruh dan para sosialita. Kehadirannya bersama Tristan semakin mengukuhkan statusnya sebagai Cordelia Redford, pewaris keluarga Redford yang kini tampil kembali di masyarakat dengan percaya diri.Namun, di balik senyumnya yang tenang, Cordelia tahu betul bahwa mata-mata iri dan gosip terus mengincarnya. Tristan—miliarder tampan dengan karisma luar biasa—menjadi magnet bagi segala macam intrik. Kehadirannya bersama pria seperti Tristan mengundang rasa penasaran dan kecemburuan banyak pihak.Saat Cordelia bergerak sedikit menjauh untuk mengambil minuman, sosok Leony Pharton tiba-tiba muncul dari kerumunan. Mantan istri Tristan itu mengenakan gaun merah menyala yang kontras, wajahnya dipoles sempurna dengan riasan anggun, tetapi matanya menyiratkan kebencian yang mendalam.Leony tersenyum manis

  • Pelayan Cantik Sang Billionaire   Bab 39. Cordelia Redford

    Veronica menekan tombol panggil dengan raut wajah menunjukkan rasa gelisah yang membentang. Ponsel di tangannya berdering beberapa kali sebelum suara ibunya, Brittany, terdengar di ujung sambungan.“Ada apa, sayang?” tanya Brittany dengan nada malas, seperti seseorang yang terlalu terbiasa memerintah.“Aku baru saja melihat Cordelia,” Veronica melaporkan, suaranya cepat dan penuh amarah. “Dia muncul di lobi bersama pria tampan—kaya dan terlihat berkuasa. Pria itu membela Cordelia dan ... dia bilang Cordelia miliknya! Apa-apaan ini?”Terdengar keheningan sesaat dari seberang telepon, diikuti suara langkah tergesa-gesa.“Cordelia dengan bersama pria kaya?” Brittany mengulangi dengan suara tajam. Ada sesuatu dalam nada ibunya yang membuat Veronica merinding.“Iya, dan dia—”Veronica belum selesai berbicara ketika tiba-tiba sambungan telepon diputus.“Mom? Mom!” Veronica menggerutu kesal.Sementara di sisi lain, tepat saat yang sama Brittany melempar ponselnya ke atas meja dengan wajah me

  • Pelayan Cantik Sang Billionaire   Bab 38. Sebuah Kesepakatan

    Cordelia menatap Tristan dengan ekspresi tidak percaya. Perasaannya campur aduk—marah, sedih, dan bingung. Selama ini dia hanya menerima nasib buruk yang menimpanya, tapi sekarang ada harapan untuk mencari tahu siapa yang menjualnya dan menyeret hidupnya ke dalam kekacauan ini.Cordelia menatap Tristan, mencoba mencari jawaban di matanya. “A-aku tidak tahu. T-tap apa mungkin kau bisa membantuku menemukan siapa yang menjualku?” tanyanya pelan, nyaris seperti bisikan.Tristan menyandarkan tubuhnya pada sofa, senyum miring menghiasi wajah tampannya, seolah semuanya hanyalah permainan bagi dirinya.“Aku bisa. Tapi dengan satu syarat,” ucap Tristan dingin. Cordelia mengerutkan kening. “Syarat?”Tristan mengambil sebuah map hitam di sampingnya dan membuka isinya. Di dalamnya, terdapat sebuah kontrak. Pria tampan itu menyerahkan kontrak itu pada Cordelia tanpa banyak penjelasan.Cordelia membuka halaman pertama dengan hati-hati, membaca isinya sambil mencoba memahami setiap kata. Semakin la

  • Pelayan Cantik Sang Billionaire   Bab 37. Pengakuan Cordelia  

    Cordelia menarik napas dalam-dalam, menyadari bahwa tidak ada jalan keluar selain mengatakan semuanya. Wanita cantik itu tahu, setiap kata yang akan dia ucapkan akan membawa konsekuensi besar. Tony menatapnya penuh harap dan kemarahan, sementara Tristan berdiri dengan ekspresi dingin tapi jelas menuntut penjelasan.“Baik,” ucap Cordelia akhirnya, dengan suara berat. “Aku akan menjelaskan semuanya.” Dia berdiri tegak, meski tubuhnya sedikit bergetar ketakutan. Tristan dan Tony sama-sama menyimak, menatap Cordelia dengan tatapan tak sabar ingin tahu. Mereka tentu tidak sabar ingin mendengar semua penjelasan yang keluar dari mulut Cordelia. “Pertama Tristan, perkenalkan ini adalah Tony Lysette ... dia pamanku. Paman Tony adalah kakak dari mendiang ibuku—Luciana Lysette.” Suara Cordelia terdengar gemetar, tapi tegas. “Ibuku menikah dengan seorang pria hebat bernama Carter Redford. Setelah ibu meninggal, ayah menikah lagi dengan Brittany dan membawa seorang anak perempuan bernama Veronic

  • Pelayan Cantik Sang Billionaire   Bab 36. Semua Terbongkar 

    Tristan dan Cordelia telah kembali dari villa yang mereka datangi untuk menenangkan pikiran. Tepat di saat Tristan tiba di mansion, pria tampan itu langsung memanggil seluruh pelayan berkumpul di ruang tengah. Sementara Cordelia yang ada di samping Tristan tampak bingung di kala Tristan memanggil seluruh pelayan. Tentu meski dilanda kebingungan, tetapi Cordelia tidak bisa mengajukan pertanyaan. “Aku akan kedatangan tamu penting malam ini. Pastikan kalian siapkan makanan utama dan makanan penutup yang lezat. Aku tidak ingin ada kesalahan sekecil apa pun! Kalian mengerti?!” perintah Tristan dengan nada dingin, dan penuh penekanan. Para pelayan mengangguk patuh merespon ucapan Tristan. Tristan mengalihkan pandangannya, menatap Cordelia dengan tatapan tegas. “Tubuhmu sudah sehat, kan?” Cordelia menganggukkan kepalanya. “Sudah, Tuan. Saya sudah membaik.” “Layani tamuku dengan baik malam ini. Jangan ada kesalahan,” tegas Tristan bicara pada Cordelia. Cordelia mengangguk patuh. “B

  • Pelayan Cantik Sang Billionaire   Bab 35. Senyuman Cordelia 

    Cordelia masih membeku di tempatnya melihat pemandangan Tristan yang tampak tertidur pulas. Wanita cantik itu hendak ingin menyentuh wajah Tristan, tapi dengan cepat dia menarik diri. Kepingan memorinya mengingat sifat Tristan. Detik itu dia memutuskan untuk menyibak selimut, dan hendak bangkit berdiri, tetapi ternyata gerakannya membuat Tristan membuka mata. “Kau sudah bangun?” suara Tristan terdengar rendah dan dalam, tapi ada nada khawatir yang tersirat.Cordelia menatapnya sejenak, lalu mengangguk. “Ya, saya baik-baik saja,” jawabnya pelan sambil tersenyum tipis. Itu adalah senyuman sederhana, tapi begitu tulus. “Terima kasih telah menjaga saya, Tuan Tristan.”Tristan tertegun beberapa saat. Pertama kalinya, dia melihat sisi lain dari Cordelia—senyum yang hangat dan murni, seolah-olah dia tidak menyimpan kebencian atau sakit hati. Tristan merasakan ada sesuatu yang bergetar di dalam dirinya. Dia membuang muka, berusaha mengabaikan perasaan aneh itu.“Jangan tersenyum seperti itu,

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status