Semua Bab Bodyguard Tampan Kesayanganku: Bab 51 - Bab 60

127 Bab

Menjelang Hari 'H'

MELODIHari-hari terus berlalu. Pengawalan padaku dilakukan lebih ketat. Agaknya Mami dan Papi berhasil membaca gelagatku. Mereka khawatir aku akan kabur. Aku nggak bisa lari. Saat ada temanku ke rumah aku juga nggak diizinkan keluar kecuali bersama Ian. Yang aku dengar syarat-syarat untuk pernikahan sudah diurus.Aku masih berharap orang tuaku akan berubah pikiran, tapi harapanku terlalu berlebihan. Anak mereka adalah Ian, bukan aku.Skripsiku ikut terbengkalai lantaran fokusku terbelah. Mana bisa aku konsentrasi karena masalah sialan ini.Siang ini Ian mengetuk kamarku. Dengan malas aku menemuinya."Melodi, aku baru dari KUA. Semua syarat sudah lengkap. Berdasarkan kesepakatan dengan Om dan Tante Jumat ini kita menikah."See? Betapa semena-mena mereka padaku. Aku dianggap tidak ada. Mereka tidak bertanya bagaimana pendapatku dan langsung saja memutuskan."Aku mau ajak kamu ngeliat cincin sekarang," kata Ian lagi."Kenapa nggak pergi sendiri?" ucapku ketus."Aku bisa pergi sendiri.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-09
Baca selengkapnya

Sah

Jumat pagi pukul sembilan rumahku lebih ramai dari biasanya. Para keluarga berkumpul. Mulai dari pihak Mami sampai Papi. Hanya dua adikku yang tidak pulang karena sedang ujian semester. Kemarin malam keduanya meneleponku hanya untuk meledek karena pada akhirnya aku menikah dengan Ian. Lelaki yang kubenci setengah mati."Cantik banget anak gadis Mami," puji Mami setelah aku selesai dirias. Hanya ada kami berdua saat itu.Aku memberengut. "Aku nggak cinta sama Ian, Mi. Aku nggak mau jadi istrinya.""Nggak cinta tapi sayang pasti kan?" ujar Mami sambil tersenyum.Aku menjawab dengan dengkusan.Mami menatapku lurus-lurus. Aku harap dia bisa melihat betapa tersiksanya aku."Melodi, coba sekarang jangan melihat Ian sebagai supir, bodyguard, apalagi pembantu. Pandang Ian sebagai lelaki dewasa yang sangat mencintai Melodi. Ianlah suami yang akan melindungi Melodi seumur hidup. Orang tua, anak atau saudara nggak selamanya bersama kita. Tapi pasangan akan selamanya bersama kita selagi dia hidup
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-09
Baca selengkapnya

Lingerie Dari Mami

MELODIAcara pernikahanku dan Ian berlangsung lancar. Seluruh keluarga bahagia. Apalagi Ian, kurasa. Meski ekspresi wajahnya biasa tapi aku yakin dia merasakannya.Hanya aku yang tidak mengerti perasaanku sendiri.Cerita Mami tentang masa lalu mengenai betapa berartinya peran Ian bagi keluarga kami serta pernikahanku yang serba mendadak ini menempatkanku pada fase 'ha he ho, kok begini?'Kenapa baru sekarang cerita ini kudapat? Kenapa tidak dari dulu? Kenapa di detik-detik sebelum aku menikah?Aku memang berterima kasih pada Ian. Anggap dia sebagai perpanjangan tangan Tuhan yang berperan untuk menyelamatkanku. Hanya saja apa aku harus membalas jasanya dengan pernikahan ini? Jika Ian pernah berjasa, bukankah orang tuaku juga? Semua yang diberi Mami dan Papi apa masih belum cukup untuk membalasnya?Aku tersentak dari lamunan ketika mendengar ketukan di pintu. Saat ini aku sedang berada di kamar.Jangan bayangkan ada resepsi meriah di hotel berbintang. Karena pernikahanku dengan Ian han
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-10
Baca selengkapnya

Anything You Want

MELODIHal pertama yang kutemukan saat membuka mata pagi ini adalah diriku sendiri. Ian yang semalam tidur di sofa sudah lenyap dari sana. Begitu pun dengan kucing sok manjanya.Aku nggak tahu dia ke mana.Masih sambil memeluk guling aku menghela napas panjang.Apa yang akan dilakukan Ian setelah ini?Maksudku, kami kan sudah menikah. Apa dia nggak ingin kerja? Masa mau bergantung sama Papi terus. Sampai kapan? Aku ingin dia punya pekerjaan tetap. Jadi kalau ada yang nanya nggak bakal malu-maluin. Nggak lucu kalau ada yang bertanya apa pekerjaannya lalu aku menjawab bodyguard-ku.Bangkit dari tempat tidur, kubuka jendela lebar-lebar. Seketika pemandangan kolam renang dengan airnya yang biru menyejukkan mata memenuhi ruang pandangku.Pemandanganku tercemar ketika aku melihat ada Ian di sana. Ian sedang berenang. Tapi yang membuatku terkejut adalah dia nggak sendiri. Ada Lakeizia di sana serta Julia dan Tifana.Ngapain para sepupu centilku di sana? Nggak ada kerjaan selain mengganggu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-10
Baca selengkapnya

Kopi Tanpa Gula

MELODI Aku nggak ngerti apa yang ada di pikiran Ian hingga selalu membuatku kesal. Katanya cinta sama aku. Tapi kenapa selalu melakukan hal-hal yang berkebalikan dengan perkataannya?"Gimana ceritanya kamu bisa kerja di kantornya Kak Kei?" tatapku penuh selidik."Nggak mau duduk dulu biar ceritanya lebih enak atau di kamar aja sambil kamu nyium pipi aku lagi?" ujarnya menggodaku."Ian!" Aku balas memelototinya. Aku lebih suka Ian yang dulu. Bukan Ian yang sok asyik kayak sekarang."Oke, oke, nggak usah marah." Ian menyentuh pipiku dan bermaksud menyisipkan sejumput rambut yang jatuh di wajahku ke belakang telinga."Nggak usah pegang-pegang!" Dengan cepat kutepis tangannya. "Tadi aku minta kamu buat cerita, bukan nyentuh aku.""Aku mulai dari awal ya biar kamu ngerti.""Cus.""Galaxy, tempat Kei kerja itu adalah perusahaan asal Canada. Cabangnya ada di banyak negara, salah satunya Indonesia. Waktu itu Kei ngasih aku info katanya ada job vacancy buat software engineer. Tapi mereka nyar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-11
Baca selengkapnya

Dia Adalah Prioritas Bukan Opsi

MELODI "Pi, saya mau memberi tahu sesuatu." Ian mengalihkan topik."Ada apa, Ian? Serius banget muka kamu," ujar Papi."Beberapa waktu yang lalu saya apply lamaran di perusahaannya Kei, Pi. Dan syukurnya saya diterima. Dalam minggu depan saya sudah mulai kerja."Reaksi Mami dan Papi sama terkejutnya."Kenapa harus mencari pekerjaan lagi? Masih kurang gaji yang sekarang?" tanya Papi."Semua yang Papi beri sudah lebih dari cukup. Tapi saya juga harus memiliki pekerjaan. Saya nggak mungkin terus menerus menjadi bodyguard Melodi. Saya harus memiliki pegangan agar Melodi nggak malu. Kasihan Melodi, Pi, kalau ada yang nanya apa pekerjaan suaminya."Sialan. Dia malah menjual namaku.Papi dan Mami tersenyum mendengar alasan yang Ian tuturkan."Terus Melodi gimana?""Selama saya berada dalam jam kantor mungkin saya nggak bisa antar jemput Melodi. Jadi nanti saya akan cari supir untuk Melodi. Saya kenal beberapa orang yang bisa dipercaya.""Nggak perlu. Aku belajar nyetir aja!" potongku cepat.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-11
Baca selengkapnya

Gara-Gara Kucing

MELODI"Aku mau ke dokter hewan. Kamu mau ikut?" kata Ian setelah masuk ke dalam kamar."Nggak," jawabku tanpa beralih dari iPad yang berada di dalam genggaman."Sekalian aku mau bilang Kei juga pergi nanti."Mendengar nama itu disebut membuatku dengan cepat mengalihkan tatapan pada Ian."Kok bisa Kak Kei ikut sama kamu?""Toro sakit.""Toro yang sakit kenapa kamu yang harus ke dokter hewan?" Aku mulai kesal lantaran Lakeizia selalu menemukan cara untuk menghabiskan waktu dengan Ian."Aku sekalian mau konsul mengenai steril seperti yang kamu inginkan.""Langsung steril aja kenapa sih? Kenapa harus pake konsul?""Segala sesuatu pasti ada side effect-nya, Melodi. Aku ingin tahu apa ada efek negatif buat Greya setelah steril nanti.""Berarti kamu bakal berubah pikiran? Kamu kan udah janji.""Nggak berubah. Aku akan penuhi keinginan kamu. Setidaknya dengan konsultasi lebih dulu akan lebih baik. Aku bisa antisipasi."Lalu setelahnya Ian keluar dari kamar. Meninggalkanku sendiri dengan kepa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-12
Baca selengkapnya

Kita Pindah Saja

MELODISuasana yang hening begitu menguntungkanku. Aku mendengar dengan jelas percakapan mereka."Ian, Melo masih marah ya sama aku? Tadi di kamar dia KDRT ya sama kamu?" tanya Lakeizia sambil terus mengelus-elus Greya.Caper banget. Apa jangan-jangan dengan mengelus Greya dia merasa sedang membelai Ian?Dan apa dia bilang? Aku KDRT? Kok nggak sopan banget tuh mulut?"Nggak. Dia istri yang baik. Nggak pernah kasar. Dia juga nggak marah sama kamu.""Dia marah. Aku tahu itu. Dan kayaknya dia bakal musuhin aku. Jujur tadi aku emosi. Dan aku nggak bisa menahan diri. Aku harus gimana, Ian?""Kamu nggak perlu melakukan apa pun. Kamu kan tahu karakter sepupumu itu. Jadi ya sudahlah, paling nanti juga baikan," jawab Ian santai.Enak saja dia bilang aku akan baikan. Jangan harap. Hatiku terlanjur sakit. Lakeizia nggak menghargai aku sebagai istri Ian. Mentang-mentang lebih tua jadi merasa berhak meremehkanku, begitu?"Dan tentang Greya keputusan aku udah final, Kei. Jadi nggak perlu dibahas
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-12
Baca selengkapnya

Meminta Izin

MELODIAku dan Ian menemui Mami dan Papi. Keduanya sedang duduk santai di beranda samping ketika kami muncul."Maaf, Pi, Mi, bisa minta waktunya sebentar? Ada yang mau saya bicarakan."Bola mataku otomatis berotasi mendengar gaya Ian bicara yang masih saja menggunakan gaya formal dengan kedua orang tuaku."Duduk, Ian." Papi memberi tempat pada Ian.Ian mengangguk sopan dengan sedikit membungkukkan badannya lalu mengambil tempat di dekat Papi. Sedangkan aku menjauh walau masih berada di tempat yang sama."Mi, Pi, saya dan Melodi berniat untuk hidup mandiri."Papi mengangkat alis mendengar kata-kata Ian."Jadi saya dan Melodi bermaksud pindah dari sini."Papi dan Mami saling bertukar tatap tanpa kata-kata. Mereka membiarkan Ian meneruskan ucapannya."Saya dan Melodi berencana tinggal di apartemen Pi, Mi.""Memangnya kalau tetap tinggal di rumah ini kalian nggak bisa mandiri?"
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-13
Baca selengkapnya

Yang Bikin Nafsu Cuma Kamu

"Welcome to new life, Melodi," gumamku pelan sembari meraup udara dalam-dalam begitu aku dan Ian memasuki tempat tinggal kami yang baru.Di sini aku merasa bebas sebebas-bebasnya. Apalagi kalau nanti aku bisa menyetir sendiri. Aku akan pergi ke mana pun ke tempat yang kuinginkan. Ian nggak akan bisa melarang karena dia sibuk mencari nafkah untuk kami berdua.Aku membayangkan hal-hal yang sudah lama nggak kulakukan. Hangout ke mal sambil cuci mata (baca: ngeliat cowok keren). Clubbing tipis-tipis atau nonton di bioskop. Selama ini pergerakanku tidak leluasa karena ada Ian. Gimana mau clubbing. Belum apa-apa dia sudah ceramah. Padahal aku nggak butuh nasihat sok bijaknya itu.Greya mengeong-ngeong sambil berputar-putar sendiri. Mungkin dia belum bisa beradaptasi dengan huniannya yang baru.Tiba-tiba terbesit di pikiranku, untuk apa Greya disteril? Toh di sini nggak ada kucing lain. Nggak ada si bastard Toro yang sering mencoba peruntungannya un
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-13
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
13
DMCA.com Protection Status