Home / Romansa / Bodyguard Tampan Kesayanganku / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Bodyguard Tampan Kesayanganku: Chapter 41 - Chapter 50

127 Chapters

Banyak

Setelah menyampaikan pada Tante Evelyn mengenai jawaban orang tuaku, pertemuan itu pun terselenggara.Dan di sinilah kami sekarang. Berada di sebuah restoran all you can eat.Tadi di rumah aku sudah mewanti-wanti pada Mami dan Papi agar jangan salah-salah bicara. Terlebih saat membicarakan pernikahan.Aku nggak mau si tante tersinggung lalu hubunganku dengan Juna jadi rusak.Tante Evelyn belum datang. Padahal kami sudah tiba sejak lima belas menit yang lalu. Saat aku menelepon Juna dia tidak merespon."Masih lama, Melo? Kalau masih lama Mami mau pulang aja," kata Mami tidak sabar."Sabar, Mi, mungkin masih di jalan.""Gimana sih, kok nggak on time begini?" Mami menggerutu lagi. Aku nggak tahu ini merupakan bentuk keantusiasan Mami atau sesuatu yang lain."Nah itu dia, Mi!" seruku saat melihat Tante Evelyn muncul. Tapi kenapa dia hanya sendiri? Mana Juna?Tante Evelyn melangkah anggun menghampiri kami. Aku melempar senyum menyambutnya."Selamat malam, Ben, Rhi. Maaf aku terlambat."Ak
last updateLast Updated : 2024-10-04
Read more

He Don't Deserve You In Every Universe."

MELODIIan membawakanku segelas air putih lalu menyuruhku untuk meminumnya. Aku masih sibuk menenangkan diri. Perasaanku terguncang atas semua yang terjadi.Aku duduk bersandar ke headboard sedangkan dia duduk menyamping hadapanku."Cerita sekarang." Aku menagihnya."Kamu udah tenang?" tanyanya sambil menatapku.Kuanggukkan kepala sebagai jawaban walau aku belum benar-benar merasakannya.Ian mengusap muka sebelum memulai bercerita padaku."Seperti yang tadi kamu dengar Tante Evelyn adalah mantannya Om Ben. Mereka berpisah bertahun-tahun setelah putus. Lalu setelah bertemu ternyata Tante Evelyn masih mencintai Om Ben. Sayangnya Om Ben udah punya pacar yaitu Tante Rhiannon, Mami kamu. Awalnya Tante Evelyn bersikap baik karena mengira hubungan Om Ben dan pacarnya hanya sementara. Tapi ketika tahu mereka serius dan akan menikah, Tante Evelyn berubah sikap. Tante Evelyn melakukan berbagai cara agar pernikahan mereka gagal. Mulai dari menghancurkan usaha Mami kamu, tapi nggak berhasil. Sam
last updateLast Updated : 2024-10-04
Read more

Ian Is Mine

IANAku membolak-balikkan badan di pembaringan. Sudah sejak tadi hal itu kulakukan. Sayangnya mataku enggan dipejamkan. Sejak masuk ke kamar tadi aku mencoba tidur. Tapi tidak bisa. Tidak tahu ini ada hubungannya dengan kopi yang kuteguk tadi sore atau cerita tentang masa laluku pada Melodi.Aku keluar dari kamar. Mencari sesuatu di luar sana yang bisa mendatangkan kantuk.Lampu ruang tengah sudah dimatikan. Tapi saat membawa langkah ke ruang belakang aku melihat cahayanya terang benderang. Mungkin si Bibi masih belum tidur.Dugaanku salah karena yang kutemukan bukanlah asisten rumah tangga melainkan Lakeizia."Ian, belum tidur?" Dia menyapa begitu menyadari keberadaanku."Belum.""Aku lagi nggak bisa tidur. Tiba-tiba lapar terus pengin makan mie. Kamu mau sekalian aku masakin?""Boleh."Lakeizia tersenyum lalu menyibukkan diri di depan kompor. Aku duduk di kitchen stool menantinya. Sepuluh menit kemudian semangkuk mie rebus dengan uap panas yang masih mengepul terhidang di depanku.
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more

Putus

MELODIKeduanya tentu terkejut oleh kedatanganku. Lakeizia memandangku malu lalu menatap Ian kebingungan.Well, tadi aku hanya bermaksud mengambil juice di dalam kulkas. Tapi tiba-tiba saja aku mengurungkan niat ketika menyaksikan pemandangan itu. Rasa penasaranku tergelitik. Aku pikir mereka akan bermesraan atau berciuman. Tapi ternyata fakta yang kudengar begitu mengejutkan.Ternyata aku tertipu selama ini. Mereka hanya berpura-pura. Lalu ketika mendengar Lakeizia mengungkapkan perasaannya tiba-tiba sebuah ide melintas di benakku. Aku tidak dendam. Hanya ingin Lakeizia tahu bagaimana rasanya ditolak oleh orang yang kita sukai."Kalian pacaran? Tapi Ian bilang dia masih single." Lakeizia menatapku mengonfirmasi."Tentu Ian nggak akan sejujur itu, Kak. Ian sangat tahu diri. Kami pacaran backstreet. Mami dan Papi juga nggak tahu.""Terus pacar kamu si Juna gimana?" Lakeizia rupanya masih belum percaya padaku. Dia meragukan keteranganku."Aku udah putus sama Juna. Sekarang pacarku adal
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more

Sakit Hati

MELODIAku masuk ke mobil dan membanting pintu. Ian hanya menatap sekilas. Dia sudah biasa dan sangat hafal kelakuanku.Dalam perjalanan aku menahan rasa sedih dan sakit hati sendiri. Aku memang sangat mencintai Juna, setidaknya sampai beberapa menit yang lalu. Tapi satu hal yang dilakukannya memupus rasa itu.Aku nggak pernah sudi orang tuaku dihina. Aku menyayangi mereka melebihi apa pun.Ian berbelok memasuki SPBU. "Bentar, aku mau ke toilet," ujarnya.Aku nggak menjawab.Setelah dia keluar aku melihat hp Ian di atas tempat duduk. Mungkin meluncur tanpa sengaja dari sakunya.Iseng aku mengambil benda itu. Aku tahu pattern lock-nya karena tanpa sengaja pernah mengintip. Lagian kalau ada yang mau mencuri akan dengan mudah membukanya. Masa Ian menggunakan huruf M sebagai pola. Bakal gampang ditebak oleh siapa pun.Dan hal pertama yang kutemui adalah percakapannya dengan Lakeizia. Kei: Ian, maaf ya, tolong lupakan soal kemarin. Anggap aku nggak pernah bilang itu. Aku nggak tahu kalau
last updateLast Updated : 2024-10-06
Read more

Cantikan Juga Aku

MELODI Amanda menyambutku dengan sukacita begitu kutemui dia di kantin kampus."Ada Anya?" tanyaku sembari celingukan membaca situasi di sekeliling kami.Gelengan kepala Amanda adalah jawabannya yang membuatku merasa lega seketika. Jika Anya beredar di sekitar kami maka dipastikan rencana kami akan gagal total."Jadi gimana, Nda?" tanyaku tidak sabar agar Amanda segera menyampaikan gagasannya."Nggak sabar amat." Amanda tertawa. "Apa yang bikin lo jadi berubah pikiran begini?" tanyanya penasaran.Lalu kuceritakan mengenai kisah cintaku dengan Arjuna yang sudah kandas. Dan juga soal sepupuku yang kecentilan."Haaaaah!!!" Amanda membuka mulutnya lebar-lebar serta memegang kedua sisi pipinya dengan ekspresi yang lebay."Biasa aja dong!""Yang kayak gini nggak bisa ditanggapi secara biasa, Meloooo." Amanda menolak santai dan terus saja misuh-misuh. "For God's sake gue nggak percaya lo putus sama Juna. Secara lo cinta banget sama dia.""Najis." Aku bergidik jijik mendengarnya.Bagaimana b
last updateLast Updated : 2024-10-06
Read more

Bagai Dihipnotis

MELODIAku baru saja bangun tidur. Tadi setelah pulang dari kampus satu-satunya hal yang kuinginkan adalah lari dari kenyataan.Alarm tanda bahaya di kepalaku langsung menyala begitu mendengar tawa Lakeizia. Dia nggak mungkin ketawa sendiri kan? Pasti ada Ian.Aku mengikuti naluri untuk menuju sumber suara dan menemukan mereka di G Playground.Percayalah. Jika Ian adalah anak pertama maka Greya adalah anak bungsu di keluarga ini. Greya mendapat perlakuan istimewa sama seperti Ian.Selain kamarku, Ian dan Lakeizia, ada satu ruangan lagi bernama G Playground. Di sana adalah istananya Greya. Semua kebutuhan Greya dan aktivitas perkucingan ada di sana.Aku merapatkan tubuhku ke dinding lalu diam-diam menguping dengan penuh kewaspadaan.Ian sedang memandikan Greya di kitchen sink berdua dengan Lakeizia."Ya ampun, Ian, lucu banget ya dia," ujar Lakeizia sembari mengelus-elus kepala Greya, sedangkan Ian kebagian peran menyikat bulunya.Aku nggak mendengar jawaban Ian. Tapi kurasa dia hanya
last updateLast Updated : 2024-10-07
Read more

Hari Ulang Tahun Ian

MELODIPagi ini semua kembali berjalan normal. Aku sudah meminta maaf pada Mami dan Papi. Aku menyesal sudah melawan mereka. Keduanya juga tahu aku putus dengan Juna. Pada akhirnya aku yang malu sendiri."Ayah, Tante, Kei mau bicara sebentar," kata Lakeizia di penghujung sarapan pagi.Semua mata kini mengarah padanya."Iya, Kei, ada apa?" Mami yang menjawab."Tante, Kei rencananya mau pindah dari sini.""Lho, lho, lho, kenapa tiba-tiba mau pindah?" Mami terheran-heran."Nggak tiba-tiba juga, Tante.""Ada yang bikin Kei jadi nggak nyaman? Ada sikap Tante atau Melodi yang bikin Kei tersinggung ya?"Bersama dugaan Mami arah pandang Ian tertuju padaku. Apa maksudnya menatapku begitu? Mau menuduh kepindahan cewek idola yang akan bersatu dengannya di dunia paralel adalah karena aku?Lakeizia dengan cepat tersenyum. "Oh nggak kok. Kei sangat nyaman di sini. Kei cuma mau tinggal di dekat kantor.""Daripada mahal-mahal sewa apartemen mending uangnya ditabung," kata Mami lagi.Lakeizia menggig
last updateLast Updated : 2024-10-07
Read more

Menjalankan Misi

MELODIKami pulang dari restoran dengan perut kenyang.Semua masuk ke kamar masing-masing termasuk aku. Tadi sebelum ke kamar aku berpesan pada Mami agar besok membangunkanku pagi-pagi sekali.“Tumben?” Mami keheranan.“Takut alarm aku nggak mempan, Mi. Besok Pak Braga mau ke Jepang dan bakal lama di sana. Jadi aku mau ketemu dia dulu. Pintu nggak aku kunci." Itu alasanku.Kulihat jam di dinding. Sudah lewat pukul sepuluh malam.Amanda mengirimiku chat.Amanda: Melo, gimana? Udah mulai?Me: Bentar lagi. Duh, gue nervous nih.Amanda: Awas hamil.Me: Bangsat!Detik demi detik yang berlalu terasa begitu menegangkan.Aku mengganti baju dengan tube dress senada kulit yang seksi hingga membuat dada besarku semakin membusung.Berdiri di depan kaca, kutatap refleksi diri.Am i doing the right thing?Aku hampir goyah. Tapi aku juga sudah sejauh ini.Setelah meyakinkan diri aku keluar dari kamar. Kuketuk pintu kamar Ian. Dia muncul dengan cepat. Terkejut melihat busanaku."Ian, ke kamar sebenta
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more

Their Commands Is My Duty

MELODI"Astagaaaaa, Melodiiiii!"Gelegar suara Mami yang memekakkan telinga dan seakan hendak memecahkan ruangan membuatku sontak membuka mata.Ternyata aku tertidur setelah berusaha keras untuk tidak terlelap menunggu pagi datang."Beeen!!! Beeeeen!!! Cepat ke sini!" Mami berteriak histeris memanggil Papi.Hanya dalam hitungan detik Papi datang dengan Lakeizia.Wajah mereka menunjukkan ekspresi yang sama.Mendengar keributan itu, Ian yang tidur di sebelahku pun terbangun. Dahinya berkerut. Sebelah tangannya berada di pelipis. Dari gestur yang ditunjukkannya menggambarkan dengan jelas apa yang dirasakan Ian saat ini."Apa yang kalian lakukan?" suara dalam dan berat Papi keluar. Tidak ada kehangatan dalam matanya sebagaimana biasa.Papi, Mami, dan Lakeizia menatap kami bergantian.Aku hanya menunduk, tidak sanggup membalas tatapan mereka. Begitu pun dengan Ian di sebelahku yang tampak kebingungan."Om, saya tidak mengerti apa yang terjadi. Saya—" Ian memegang kedua sisi pelipisnya de
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more
PREV
1
...
34567
...
13
DMCA.com Protection Status