Home / Romansa / Bodyguard Tampan Kesayanganku / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Bodyguard Tampan Kesayanganku: Chapter 71 - Chapter 80

127 Chapters

Kabur

Aku yang tergelitik rasa ingin tahu menelusuri chat room Ian dengan Lakeizia. Terkejut saat mendapati bukti transaksi Ian mentransfer uang yang nominalnya nggak sedikit ke rekening Lakeizia.Apa-apaan?Aku yang jelas-jelas istrinya belum pernah dikasih uang segitu. Sialan, aku yang istrinya tapi Lakeizia yang dinafkahi.Aku nggak bisa lagi menenangkan diri dan tetap berpikir positif. Kalau Ian memang ada rasa pada Lakeizia kenapa dia nekat nikah denganku? Kenapa mengaku pada Papi bahwa dia mencintaiku?Dadaku sesak menahan emosi. Kepalaku bagai akan pecah.Hpnya masih berada di tanganku saat Ian keluar dari kamar mandi."Brengsek!"Ian terkejut mendengarku mengumpat. "Kamu kenapa lagi, Melodi?""Bangsat ya kamu! Bisa-bisanya duain aku. Papiku menikahkan kita bukan agar anaknya disakiti, bajingan!" Aku membanting hpnya ke lantai.Ian mengambil hpnya yang kulempar lalu menekuri layar."Don't get me wron
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

Berpisah

MELODI"Tumben malam-malam ke sini? Ian mana?"Sudah kuduga Mami pasti keheranan atas kedatanganku malam ini."Dia nggak ikut, Mi," jawabku singkat lalu melangkah menerobos ke dalam rumah."Melodi!" Mami memanggilku tapi aku terus berjalan dengan lebih kencang. Aku lagi nggak mau diinterogasi. Aku capek."Melodi! Tunggu dulu!" Mami mengejarku sampai ke tangga rumah. Mau nggak mau aku terpaksa berhenti dan meladeni Mami."Ian lembur di kantor, Mi, aku takut sendiri di apartemen.""Beneran?""Beneran, Mi. Masa aku bohong," ujarku meyakinkan Mami. "Boleh kan aku numpang nginap di sini?""Ya boleh lah, Nak. Ini kan masih rumah Melodi. Apaan sih ngomongnya numpang-numpang?" Mami mendelik padaku."Kalau gitu aku istirahat dulu ya, Mi, capek banget." Aku memijit-mijit pundak berlagak pegal.Mami menganggukkan kepalanya lalu membiarkanku naik.Kuhempaskan tubuh k
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

Kita Selesaikan Semuanya Di Tempat Tidur

IAN"Lagi berantem sama Melodi?" tanya Lakeizia ketika pagi ini masuk ke ruanganku lalu duduk tepat di hadapanku."Nggak juga.""Bohong ah." Lakeizia nggak percaya.Semalam setelah Melodi pergi, aku membiarkannya dan tidak menghubunginya sampai saat ini agar dia puas."Dia bilang apa?""Nggak ngomong sama aku sih. Tapi dia bilang sama Ayah dan Tante kalau kamu lagi lembur di kantor dan dia takut sendiri di apartemen makanya balik ke rumah.""Om dan Tante percaya?""Nanya aku dulu buat konfirmasi. Melo juga bilang kalau dia bakal di rumah dulu agar fokus belajar buat sidang skripsi."Aku menahan diri untuk nggak mengeluh. Nggak ada yang mengerti betapa susahnya jadi aku. Aku nggak punya tempat untuk mengadu untuk hal-hal pribadi seperti ini kecuali diri sendiri.Aku pikir setelah kami menyatu lahir dan batin Melodi akan sedikit dewasa. Tapi sama saja. Dia selalu meledak dan nggak mau memberi kesempatan padaku untuk menjelaskan. Selalu begitu setiap kami ada masalah."Kalian lagi ada ma
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

Cara Jitu Untuk Menaklukkan Melodi

MELODI"Lepasin!!!" Aku memberontak dalam pelukan Ian tapi nggak berhasil. Tenaganya terlalu kuat sehingga aku terperangkap dalam belenggunya."Iaaaaaan, awas ka-- Ehmm ehmmmm ..."Ian membungkamku dengan ciumannya sehingga yang keluar dari gumamanku hanya emmmb eemmmb.Seharusnya aku terus memberontak. Tapi hatiku menolak perintah pikiranku. Aku membalas lumatan Ian di bibirku. Mungkin aku memang sudah gila. Tapi memang itulah yang kulakukan.Sembari bibir kami berpagutan tanganku meraba-raba dada Ian. Lalu dengan naluriah melepaskan kancing kemejanya satu demi satu dari kaitannya hingga Ian bertelanjang dada.Melihat tato namaku yang terajah abadi di dadanya membuat emosiku perlahan luntur. Dan mungkin hal itulah yang membuatku lemah lalu dengan sukarela membiarkan Ian melucuti pakaianku.Di saat tubuhku polos sempurna bagai bayi yang baru lahir Ian masih mengenakan celananya. Tanganku turun mencari zipper celananya itu lalu menurunkan dari pinggangnya.Lalu kini aku dan Ian nggak
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

Kejutan

MELODIHubunganku dengan Ian sudah membaik pasca kami bercinta waktu itu. Saat pillow talk Ian menjelaskan segalanya. Aku menyuruh Ian agar mengembalikan uang Lakeizia secepatnya. Aku yang malu jadinya. Bahkan aku meminta agar mobilku dijual saja agar uangnya bisa digunakan. Tapi Ian menolak."Biar jadi urusan Abang saja ya. Nggak usah kamu pikirin. Dan nggak usah malu. Berutang bukan dosa kok. Lagian utangnya juga bakal dibayar pelan-pelan sampai lunas."Dia gampang ngomong begitu. Tapi aku yang nggak kuat. Aku semakin kehilangan muka di depan Lakeizia.Kuperiksa saldoku. Tapi belum cukup untuk melunasi utang itu. Aku kan belum punya penghasilan. Dulu donatur utama sumber tabunganku adalah Papi. Dan sekarang Ian yang jumlahnya jauh di bawah pemberian Papi dulu.Aku mengirimi Lakeizia pesan malam itu juga. Walau saat itu kami berada di bawah atap yang sama, tapi aku lebih nyaman bicara dengannya melalui ponsel.Me: Kak Kei, aku baru tahu soal Ian yang pinjam uang sama Kakak. Kalau aku
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

Dasar Manusia Kutub

MELODIIan itu sukar diprediksi. Kadang kalem, kadang dingin dan kadang seperti tidak pernah peduli padaku. Di antara semua kebunglonannya itu kejutannya hari ini adalah sesuatu yang tidak pernah melintas di dalam benakku satu kali pun.Aku nggak tahu Ian kesambet di mana atau apa yang merasukinya. Dia seperti bukan Ian yang kukenal.Di dalam hati aku nggak henti bertanya bagaimana Ian menyiapkan semua itu. Dan kenapa dia bisa tahu aku sedang berada di kafe favoritku?Aku menunggu Ian pulang dan sengaja nggak menghubunginya untuk sekadar bertanya dia pulang jam berapa. Lagi pula dia belum tentu akan merespon. Jadi daripada sakit hati karena nggak mendapat tanggapan lebih baik aku diam.Ian baru menampakkan wujudnya pukul sepuluh malam. Dia mengecup keningku saat aku hampir tertidur. Membuat mataku kembali terbuka."Kamu baru pulang?" Aku menggeliat malas sambil menutup mulutku yang menguap dengan telapak tangan.Dia menjawab dengan senyum tipis."Makan yuk, Abang beliin bakso."Dia m
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

Ada Yang Mau Abang Omongin

MELODIDetik-detik hari wisuda sudah semakin dekat. Segala sesuatu yang berkaitan dengan skripsi termasuk revisi tipis-tipis juga sudah kuselesaikan. Aku tinggal memakai toga."Duh, ngepas body banget nggak sih?" Anya memindai dirinya mulai dari puncak kepala sampai bawah kaki seraya memandang melalui kaca. Hari ini kami sedang fitting kebaya wisuda."Malah bagus kan daripada kedodoran," timpal Amanda."Tapi lemak-lemak di perut gue jadi kelihatan." Anya memberengut.Aku dan Amanda menertawainya.Lalu Anya menatapku. Seketika jadi cemburu menyaksikan perut rataku."Lo kok bisa sih, Melo, punya perut indah kayak gitu? Padahal udah digenjot Ian berkali-kali.""Yang digenjot yang di bawah perut njay." Amanda yang menjawab.Anya tertawa sedangkan aku tetap dengan mode slay.Setelah rembukan kami bertiga menjalankan rencana membuat kebaya seragam untuk wisuda. Dan itu pun melalui proses yang begitu alot. Anya ingin kebaya warna biru. Amanda bersikukuh dengan warna pink. Sedangkan aku janga
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more

Janji Ian

MELODIBerdetik-detik lamanya aku termangu mendengar ucapan Ian. Sampai dia membangunkan dengan cara mengusap pelan pipiku."Tiga bulan? Harus tiga bulan banget?"Dia mengiakan dengan anggukan."Kok bisa sampai selama itu? Itu training apa magang sih?""Skill training namanya. Kayak yang dulu udah Abang jelasin, Galaxy punya banyak cabang di beberapa negara. Yang ada di Asia di antaranya adalah Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand dan Jepang. Jadi dari masing-masing negara ada perwakilannya." Ian menjelaskan padaku."Perginya kapan?""Minggu depan.""Hah!" Aku terbelalak. Itu artinya Ian akan pergi sebelum aku wisuda. "Tapi aku mau wisuda. Masa kamu pergi?" protesku nggak terima. Suami macam apa yang pergi di saat istrinya akan melalui hari penting dalam hidupnya?"Abang juga nggak tahu kalau jadwalnya akan bentrok begini, Melodi," kata Ian sembari menatapku.Aku berdecak. Steak yang berada di dalam mulutku tidak lagi seenak sebelumnya."Kamu nggak usah pergi kalau begitu," titahk
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more

Detik-Detik Sebelum Berpisah

MELODIHari-hari Ian akan pergi semakin dekat. Menjelang kepergiannya itu aku nggak mau membuang-buang waktu. Aku ngintilin Ian ke mana-mana kecuali kantornya. Termasuk hari ini saat Ian membawa Greya ke acara pecinta kucing. Sebenarnya Ian rutin menghadiri acara tersebut. Tapi dulu aku mana peduli. Beda ceritanya sekarang. Aku harus selalu waspada apalagi Lakeizia juga ikut."Kita jemput Kei dulu ya," ujar Ian saat kami baru saja meninggalkan area apartemen."Kenapa harus dijemput? Emang dia nggak bisa pergi sendiri?""Tadi Abang udah janji sama Kei mau berangkat bareng. Selama di Jakarta dia belum pernah ikut acara ini. Jadi ini yang pertama."Aku hanya bisa berdecak dan terpaksa menuruti kemauan Ian.Jadi hari ini adalah tanggal merah sehingga Ian nggak ngantor.Aku mencuri pandang ke arah Ian selama dia menyetir. Mendadak perasaanku sedih mengingat lusa dia sudah berangkat. Selama Ian pergi aku dititipkan di rumah Mami.Bagaimana hidupku nanti tanpa dia?Maksudku, siapa yang akan
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more

Momen Perpisahan

MELODIMentang-mentang ini adalah terakhir kami bersama Ian nggak mau membuang-buang waktu. Kami bercinta setiap beberapa jam dimulai dari kemarin malam. Tubuhku terasa remuk. Tapi entah kenapa aku nggak bisa menolak permintaan Ian setiap dia ingin menyentuhku. Dia seolah memiliki kekuatan magis yang akan membuatku tidak bisa mengatakan tidak.Selama kami berumah tangga Ian mengajariku banyak gaya bercinta. Dari yang mulai kutahu sampai yang membuatku terheran-heran karena nggak menyangka kalau gaya yang begituan benar-benar ada. Sejauh ini aku mengikuti kemauannya asal jangan bercinta di atas kap mobil yang pasti akan membuat badanku sakit."Masih sanggup nggak?" tanya Ian saat kami nonton TV berdua sambil rebahan."Apanya?"Ian mengerling nakal yang membuatku langsung memelototinya."Tadi siang kan udah," ucapku mengingatkan."Itu kan siang, sekarang udah malam," dalihnya nggak mau rugi."Nggak mau, ak
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more
PREV
1
...
678910
...
13
DMCA.com Protection Status