Home / Romansa / Bodyguard Tampan Kesayanganku / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Bodyguard Tampan Kesayanganku: Chapter 91 - Chapter 100

127 Chapters

Menyusul Ian

MELODIBintang menghubungiku setelah aku tiba di rumah."Jadi ke Canada?" tanyanya."Jadi, besok.""Good luck ya."Aku tertawa."Pengin ditemenin nggak?""Haha, mana bisa. Gue udah pesan tiket.""Flight kapan?""Besok malam jam delapan.""Kalo lo izinin gue bisa usahain kok kita dapat flight yang sama."Emang siapa sih si Bintang ini? Apa hebatnya sehingga bisa mengatur penerbangan?"Nggak usah, Tang. Thank you.""Kalo ada masalah atau kalo pengin curhat nggak usah sungkan-sungkan hubungi gue ya. Gue stand by dua puluh empat jam buat lo."Kenapa bukan Ian yang begini? Kenapa harus orang lain?***Pakaianku sudah tersusun rapi di dalam koper. Aneka coat berbagai warna yang modis berada di lipatan paling atas. Kepergianku ke Canada yang merupakan untuk pertama kalinya nggak akan kusia-siakan. Aku akan memanfaatkannya dengan baik sekalian untuk liburan.Masalah terbesarku saat ini adalah bagaimana cara menghadapi Mami Papi.Pagi ini aku turun ke ruang makan dengan jantung berdebar kenca
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

I Can Do Magic

Pukul delapan malam pesawat yang membawaku lepas landas dengan mulus. Aku mendapat tempat duduk di dekat jendela. Di sebelahku adalah bapak-bapak yang sejak tadi batuk-batuk nggak karuan. Lalu tiap sebentar sibuk mengoles minyak angin yang baunya membuatku pusing.Kenapa penerbanganku jadi nggak asyik gini sih?Aku nggak bisa membayangkan selama penerbangan yang lamanya lebih dari dua puluh empat jam bersebelahan dengan orang ini.Maskapai yang kunaiki bukanlah langganan kami. Tempo hari aku hanya asal pilih agar bisa mendapat penerbangan secepatnya lalu bertemu dengan Ian. Malah tadi Mami marah-marah karena aku sotoy dan nggak lewat Paradisa pesan tiketnya. Gimana mau lewat Paradisa. Rencanaku bisa terdeteksi dari awal dan bisa-bisa gagal total. Jadi metode satset yang kugunakan adalah cara yang paling tepat yang akan kupakai kapan-kapan saat darurat.Sambil mencoba untuk tidur aku membayangkan di kepala apa reaksi Ian saat kami bertemu besok.Aku tebak dia akan mematung beberapa det
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

Memberi Ian Kejutan

MELODIAku terbangun setelah tidur selama dua jam. Meski hanya sebentar tapi lumayan untuk memulihkan energi yang rontok ke mana-mana. Tadi setelah meminum air putih hangat seperti saran Bintang aku langsung tidur.Summer memberiku secangkir coklat panas yang membuat perutku terasa hangat."Bang Ian udah lo kabari, Kak?" Suara Summer terdengar bersama cangkir kosong yang kuletakkan. Aku berhasil menandaskan larutan coklat tersebut nggak lebih dari lima menit."Kok dikabari. Ke sini kan mau ngasih kejutan.""Oh iya juga." Summer nyengir menyebalkan."Ada cewek di sini?""Hah?""Kasur lo bau parfum cewek," tatapku curiga."Itu spreinya kan baru diganti jadi masih ada bau pewangi laundrynya. Gimana sih lo?""Awas aja pokoknya kalo macam-macam bakal gue aduin sama Mami dan Papi," ancamku nggak main-main."Dasar cepu.""Biarin."Kemudian Summer menyuruhku mandi. Dia juga memesankan makanan untukku.Aku keluar dari kamar mandi dengan tubuh menggigil."Busyet, baru autumn udaranya udah begi
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Cemburu

MELODIIan dan perempuan itu serentak memandang ke arahku. Dan seperti yang sudah kuduga Ian terkejut melihat kedatanganku. Baru kali ini aku bisa membaca ekspresi Ian setelah selama ini yang ditunjukkannya di depan umum adalah poker face andalannya. Sedangkan si Siti-Siti itu hanya menatap bingung dengan penuh tanda tanya."Melodi ...," ucap Ian akhirnya setelah berhasil bangun dari kekagetannya.Tumben aku nggak dipanggil Princess. Apa karena saat ini sedang ada Siti?Ian melangkah mendekat. Aku menunggu dia menghampiriku."Kamu di sini?" Ian bergumam seakan sedang pada dirinya sendiri setelah jarakku dan dia hanya hitungan senti."Jadi aku nggak boleh ke sini?" ucapku merasa tersinggung. Seharusnya dia bahagia melihat kedatanganku. Tapi mana buktinya? Bintang bilang laki-laki juga suka diberi kejutan. Tapi kenapa itu nggak terbukti? Yang aku lihat Ian malah syok berat. Lebih kepada seperti sedang tertangkap basah. Bukan karena mendapat kejutan dariku. Dia juga nggak memeluk dan men
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bercinta

MELODISetiba di apartemen Summer ternyata bocah itu nggak ada. Tapi kami bisa masuk karena Summer memberi Ian akses."Beneran datang sendiri ternyata. Abang pikir kamu ke sini bareng Mami dan Papi," kata Ian setelah melihat bahwa nggak ada siapa-siapa selain kami berdua.Kenapa sih orang-orang meragukanku bisa melakukan perjalanan sendiri?"Itu Mami ada nitip makanan banyak banget buat kamu." Aku menunjuk kotak berisi titipan dari Mami.Ian membukanya lalu tersenyum. "Mami sampe repot-repot begini.""Itu karena dia sayang sama kamu. Kamunya aja yang nggak tahu diri nyakitin putrinya.""Nyakitin gimana sih, Princess?" Tatapan Ian beralih padaku. Masih pura-pura nggak ngerti dia.Aku masuk ke kamar Summer lalu membungkus diri dengan selimut. Ian menyusulku ke kamar. Dia ikut berbaring dan menelusupkan diri ke bawah selimut yang sama denganku.Dia menatapku lembut sambil membelai kepalaku.Aku pengin dengar dia bilang kangen, tapi itu nggak terjadi."Gimana penerbangannya tadi?"Aku t
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more

Happy

MELODIIan nggak langsung pergi setelah kami selesai berbagi kehangatan. Aku menahannya karena belum rela berpisah dengannya. Tapi dia malah menyuruhku menanak nasi."Abang udah lama nggak makan nasi. Udah kepingin banget, kayak orang ngidam.""Ih, kasihan ya." Aku mencibir meledeknya."Makanya tolong masakkan.""Aku nggak bisa masak. Lupa ya?""Abang nggak pernah melupakan hal sekecil apa pun tentang kamu. Nanti Abang ajarin caranya.""Kenapa bukan kamu langsung yang masak?" Aku merasa keberatan. Baru satu bulan berpisah tapi Ian berubah bossy."Abang mau olahan tangan kamu karena rasanya beda banget."Aku mencibir. Itu hanya modusnya biar aku nggak bisa istirahat.Lagian aku nggak yakin Summer punya stok beras. Orang modelan Summer bakal menanak nasi? Daripada berurusan dengan dapur baginya lebih baik nggak usah makan sekalian.Tapi Ian mematahkan segala dugaanku. dia membuka tempat penyimpanan makanan kemudian mengeluarkan beras dari dalamnya.Dia meletakkan beras di wadah lalu men
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more

Salah Paham

MELODI⭐: Gimana liburannya?Me: Sooo happy 🥰⭐: Udah nyobain main ski di Whistler? Di sana seru banget.Walau heran Bintang tahu tempat itu tapi aku nggak bertanya.Me: Ian belum sempat. Dia sibuk.⭐: Hari ini mau ke mana?Me: Paling lunch bareng di dekat hotel.⭐: Take care 🎶Me: 🎶?⭐: MelodiMe: 😄Setelah chat dengan lelaki yang belakangan akrab denganku, aku bersiap-siap pergi ke Galaxy Hotel.Summer ingin mengantar tapi aku nekat sendiri. Agar orang-orang tahu aku sudah dewasa dan bisa sendiri. Nggak perlu dikawal-kawal lagi.Di dalam sky train aku membayangkan apa yang akan kulakukan selama dua bulan di sini. Nggak mungkin kan aku tidur setiap hari?Masih dengan pikiran penuh khayalan, kulangkahkan kaki memasuki komplek Galaxy Hotel. Aku nggak tahu Ian menunggu di mana. Saat menghubungi via handphone Ian nggak menjawab. Kumat lagi penyakit lamanya yang membuatku sebal setengah mati.Resepsionis yang kutemui mengatakan saat ini para peserta training sedang berada di restoran
last updateLast Updated : 2024-10-31
Read more

Perempuan Abang Hanya Ada Satu

MELODIAku bangun dari tempat yang kududuki, lalu berdiri berhadapan dengan Bintang. Kutatap dia dengan perasaan heran yang nggak tersembunyikan dari wajahku."Lo kok bisa di sini?""Biar lo nggak nangis lagi."Jawabannya membuat air mataku mengalir deras. Aku nggak tahu bagaimana caranya Bintang bisa muncul di hadapanku. Tapi kehadirannya begitu berarti buatku. Di saat begini aku butuh tempat bersandar. Aku mau seseorang yang bisa menghiburku.Aku yang terlalu sedih dan butuh tempat untuk bersandar langsung memeluk Bintang dan menangis di dadanya. Bintang terlalu terkejut dengan tindakanku sehingga nggak memberi respon apa pun. Namun kemudian kurasakan tangannya melingkari tubuhku."Gue nggak tahu masalah apa yang lo alami. Tapi kalo nangis bikin lo jadi ngerasa lebih baik lo nangis aja."Tangisku yang tadi tertahan akhirnya pecah. Aku terisak di dada Bintang. Terakhir kali kumenangis dengan vibes seperti ini adalah ketika Mami sakit dan diopname cukup lama di rumah sakit. Aku khawat
last updateLast Updated : 2024-10-31
Read more

Dia Yang Paling Mengerti

MELODI"Makan di mana kita?" tanya Bintang."Up to you.""Western or Indonesian cuisine?""Yang bikin gue bisa ngelupain segalanya ada nggak?"Bintang memberiku senyum tipis. "Sayangnya nggak ada. Walaupun lo mabuk tapi nanti kalo efeknya udah hilang lo bakal ingat lagi semuanya."Aku terdiam dan nggak lagi menanggapi kata-kata Bintang.Lima belas menit kemudian kami sudah duduk berhadapan di sebuah bistro. Tempatnya homey, teduh dan menyenangkan. Aku dan Bintang memilih tempat duduk di luar. Kami menikmati makanan sambil menikmati pemandangan kesukaanku. Deretan pohon maple dan daun merahnya yang berguguran."Nyaman banget ya di sini," ucapku sambil menjejalkan irisan steak yang baru kupotong ke dalam mulut."Tempatnya yang nyaman atau orang yang nemenin yang bikin nyaman?" Bintang nyeletuk dengan suara pelan."Apa?"Dia pura-pura nggak mendengar lalu menunduk berkonsentrasi melahap hidangannya.Entah mana yang paling tepat. Karena udara dingin atau pertengkaran dengan Ian menghabisk
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more

Bicara Berdua

MELODIAku tiba di apartemen saat hari sudah malam. Bintang membantuku membawa kantong-kantong belanjaan yang banyaknya nggak terhitung."Sammy ya?" sapa Bintang ramah pada Summer.Adikku itu menyambut dengan wajah tidak bersahabat."Sam, kenalin ini Bintang, sepupunya Manda." Aku memberitahu."Oh." Hanya itu tanggapannya.Aku memandang Summer tajam tapi dia memalingkan muka."Tang, bentar ya gue bikinin coklat panas.""Nggak usah, Melo, gue mau langsung pulang aja.""Jangan. Lo duduk aja dulu. Gue nggak lama kok." Aku melesat dengan cepat ke belakang.Saat sedang menyiapkan minuman untuk Bintang, Summer menyusulku."Dia siapa, Kak?" tanyanya dengan ekspresi dingin seperti tadi."Lo kan udah tau.""Maksud gue apa kepentingannya di sini? Kenapa bisa sama lo?""Gitu banget sih nanyanya? Nggak boleh gue bergaul?" Aku balas sinis."Gaul lo itu sesat. Jangan bilang lo selingkuh sama dia." Summer menatapku dengan tatapan membunuh."Rese!"Aku membawa cangkir meninggalkan Summer. Mengapa se
last updateLast Updated : 2024-11-01
Read more
PREV
1
...
8910111213
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status