Home / Romansa / Bodyguard Tampan Kesayanganku / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Bodyguard Tampan Kesayanganku: Chapter 81 - Chapter 90

127 Chapters

Setelah Berpisah

MELODIAku berbaring gelisah di atas tempat tidur sambil memeluk guling. Aku nggak tahu ini gulingnya yang dingin atau perasaanku saja lantaran selama ini aku selalu memeluk tubuh Ian yang hangat.Sudah lebih dari dua puluh empat jam berlalu. Seharusnya Ian sudah tiba dan mengabariku. Tapi sampai detik ini nggak ada satu pun pesan masuk darinya apalagi telepon. Saat kucoba untuk menghubunginya Ian nggak bisa dihubungi.Ini baru hari pertama. Tapi untuk mengabariku saja sulit setengah mati. Gimana hari-hari selanjutnya?Karena mataku nggak mau diajak kompromi untuk tidur, aku putuskan untuk keluar dari kamar. Kulangkahkan kakiku yang berat menuju kamar Lakeizia. Lalu kuketuk pintu dengan pelan.Ini baru jam delapan malam. Seharusnya kedatanganku nggak mengganggunya. Aku rasa dia juga belum tidur.Kuketuk pintu sekali lagi dengan sedikit lebih kuat dari yang pertama. Usahaku berhasil. Lakeizia muncul dengan Toro dalam gendongannya."Eh, Melo." Lakeizia kaget menyaksikan akulah yang be
last updateLast Updated : 2024-10-24
Read more

Kecewa

MELODISelama hampir seminggu berpisah aku dan Ian hanya terhubung dua kali. Ian bilang dia sibuk dan aku susah dihubungi. Entah aku harus percaya atau tidak. Kalau soal komunikasi dari dulu Ian memang payah.Seharian ini pikiranku lumayan teralihkan dari Ian lantaran harus mengikuti gladi resik acara wisuda yang akan diselenggarakan besok. Namun ketika gladi resik tersebut berakhir Ian kembali memenuhi kepalaku.Apa dia sudah berangkat? Kenapa nggak kasih kabar?Mengingat penerbangan dari Canada ke Indonesia menghabiskan waktu sekitar dua puluh empat jam atau malah lebih semestinya dia sudah berada di udara saat ini.Aku menghubungi Ian tapi seperti biasa hasilnya mengecewakan. Dia nggak bisa dihubungi. Bahkan aku rasa menghubungi presiden lebih mudah ketimbang dia. Dasar sok eksklusif.Aku mencoba berbaik sangka agar tidak sakit kepala. Mungkin saat ini Ian memang sedang berada di pesawat dalam penerbangan ke Indonesia makanya hpnya mati. Mungkin dia memang sengaja memberi kejutan
last updateLast Updated : 2024-10-24
Read more

Curiga

MELODIMataku merah dan sembab akibat menangis tanpa henti sejak kemarin. Aku mengurung diri di kamar sampai membuat seisi rumah khawatir.Ian memang nggak punya perasaan. Dia makhluk paling jahat yang pernah ada. Bagaimana mungkin ada seorang suami yang nggak datang menghadiri hari penting istrinya sendiri.Perutku keroncongan bukan main. Terakhir aku makan adalah siang kemarin dan itu pun hanya sedikit. Jadi wajar kalau saat ini dia bernyanyi. Bukan hanya lapar tapi juga mulai sakit.Gila juga. Aku nggak menyangka kalau Ian bisa membuatku jungkir balik seperti saat ini. Apa sih hebatnya dia selain keahlian ranjangnya yang membuatku panas dingin?Dengan jejak panjang air mata di pipi kupandangi handphone yang semalam kubanting ke lantai saking kesalnya. Aku nggak tahu keadaan benda itu saat ini. Mungkin layarnya retak atau entahlah. Aku tidak lagi menaruh minat pada benda itu. Percuma. Benda persegi itu hanya bisa memberiku perasaan kecewa.Lantaran tidak lagi sanggup menahan perut y
last updateLast Updated : 2024-10-24
Read more

Langkahi Dulu Mayatku

MELODIAku menunggu Lakeizia pulang dari kantor. Selama aku dititipkan di rumah Mami aku melihat Lakeizia selalu pulang malam. Dia selalu diantar cowok yang sama tapi nggak pernah dikenalkan pada kami."Kak Kei, baru pulang?" Aku menyapanya setelah Lakeizia keluar dari mobil lalu melangkah ke arahku."Iya nih. Kenapa sendiri di sini? Lagi galau mikirin Ian ya?" godanya sambil tertawa.Aku tersenyum kecut. Untuk pertama kalinya aku harus mengakui bahwa Ian memang membuatku galau."Kak Kei, aku boleh nanya-nanya nggak?""Boleh dong. Ngobrol di kamar aja yuk."Kami melangkah menuju kamar Lakeizia.Begitu melihat tuannya datang Toro langsung berlari mengejarnya lalu meloncat ke gendongan Lakeizia. Lakeizia mencium dan mengelus-elusnya. Perlakuannya sama persis dengan Ian dan Greya.Selama nggak di rumah Lakeizia membiarkan Toro berkeliaran di luar. Sedangkan aku selalu mengurung Greya di kandang. Aku nggak mau kebobolan karena sepanjang yang kulihat Toro selalu mengintai Greya."Melo ke
last updateLast Updated : 2024-10-25
Read more

Si Ganteng Itu Namanya Bintang

MELODISetelah tahu siapa Siti Nafiza, diam-diam aku mulai stalking dia di hpku. Aku nggak perlu repot-repot menelepon Ian karena informasi yang kudapat dari sosmed Siti jauh lebih update. Dan semakin kuikuti perkembangannya hatiku semakin teriris.Sakit menyaksikan suami sendiri lebih dekat dengan perempuan lain ketimbang dengan istrinya sendiri.Sudah tiga minggu Ian pergi. Dan sejak telepon terakhirnya Ian belum ada lagi menghubungiku. Aku membiarkannya. Bodoh amat. Kalau dia bisa mencari hiburan di sana, aku juga bisa mencari pengalihan di sini.Hari ini Amanda mengajakku ke acara ulang tahun sepupunya. Aku terpaksa ikut karena dia menjemputku langsung ke rumah. Sejak Anya diterima kerja, otomatis aku dan Amanda jadi sering jalan berdua. Salut aku sama Anya. Padahal ijazah kami belum resmi keluar."Gue males ke mana-mana, pengin rebahan aja." Itu kataku awalnya saat Amanda mengajak ke luar."Ngapain rebahan mulu? Kayak orang hamil aja. Eh, lo hamil nggak sih?""Ya nggak lah!" sah
last updateLast Updated : 2024-10-25
Read more

PAP 55

MELODILalu kini aku dan Bintang tinggal berdua dalam kecanggungan. Maksudku bukan Bintang yang canggung, tapi aku. Sedangkan Bintang tampak biasa-biasa saja."Melodi, ke sana yuk." Bintang mengajakku menjauh, tepat ke bawah pohon. Ada bangku di sana.Aku menyetujui ajakannya. Di sini agak berisik oleh musik dan suara teman-teman Bintang.Beberapa temannya bersuit-suit saat aku dan Bintang melintas.Bintang memberi gelas berisi minuman untukku dan memegang gelas minumannya sendiri. Selama beberapa menit kami hanya diam tanpa suara."Udah kelar kuliah?" tanyaku."Gue?" Bintang menunjuk dadanya."Ya iyalah, kan gue lagi ngomong sama lo.""Udah. Gue udah lama lulus.""Terus, kenapa nggak pernah keliatan?""Kan kita nggak satu rumah."Aku tertawa. Benar juga sih jawabannya."Maksudnya bukan itu.""Abis wisuda gue tetep stay di NY. Kerja di sana."Aku manggut-manggut."Oh iya, gue belum kasih selamat. Manda bilang kalian wisuda barengan. Dan lo peraih IPK tertinggi tahun ini."Entah apa la
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more

Emang Mami Mau Aku Diperkosa?

MELODIHandphone masih berada di genggamanku. Benda itu terus bergetar karena Ian belum berhenti memanggil. Dalam gelapnya kabin mobil, cahaya yang dihasilkan layar gawaiku begitu jelas dan menarik perhatian. Aku melirik Bintang yang sedang menyetir. Dia nggak terpengaruh oleh lirikanku. Perhatiannya terpusat ke jalan raya di hadapan kami.Menyadari aku memerhatikannya tiba-tiba Bintang memandangku. "Jawab aja, nggak usah sungkan, gue nggak bakal nguping kok," ucapnya sambil tersenyum.Ya, aku tahu dia nggak akan nguping pembicaraanku. Masalahnya adalah, aku nggak mungkin menjawab panggilan dari Ian saat ini. Di mana aku sedang berada di luar, tengah malam dan dengan laki-laki lain. Itu bunuh diri namanya."Nggak penting. Nanti aja di rumah."Aku membiarkan handphone terus berbunyi lalu memasukkannya ke dalam tas agar suaranya tersamarkan. Aku ingin tahu bagaimana reaksi Ian dikacangin dan dianggap tidak penting."Rahasia b
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more

Racun Summer

MELODI"Lo ke mana kemarin? Kenapa gue ditinggalin?" semburku galak saat hari ini Amanda menelepon."Sorry, sorry, gue buru-buru jadinya nggak kepikiran buat pamitan sama lo. Tapi kemarin lo aman kan?""Apanya yang aman? Kan gue lo tinggalin. Untung ada Bintang. Kalo nggak ada dia gue nggak yakin bisa naik taksi sendiri."Amanda tertawa mendengar cerocosanku."Kok malah ketawa?""Gue lagi ngebayangin wajah lo. Bintang bilang kemarin lo ketakutan. Muka lo pucat kayak orang mati. Hahahaaa ..." Amanda tertawa terbahak-bahak."Dasar sahabat nggak ada akhlak!" Aku mengumpatinya."Lo udah bilang makasih sama Bintang belum?" tanya Amanda setelah tawanya reda.Aku terdiam sesaat mengingat peristiwa kemarin malam. Karena khawatir Mami akan marah aku nggak sempat mengucapkan terima kasih pada Bintang."Hm, kayaknya belum deh. Gue lupa soalnya kemarin buru-buru.""Telfon dia gih."
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more

Curhat Sama Bintang

MELODIAku akui kata-kata Summer cukup meracuniku. Membuatku terus kepikiran mengenai Ian di sana.Tadi setelah chatting sekian lama aku langsung vidcall Summer agar lebih jelas. Summer hanya mengedikkan bahu tidak tahu saat aku menanyakan apa reaksi Ian didekati cewek itu.Sampai aku bertemu Bintang di tempat yang ditentukannya pikiranku nggak jauh-jauh dari Ian."Lagi banyak pikiran?" tegur Bintang seakan bisa membaca isi kepalaku.Aku hanya nyengir."Itu makanya gue nggak berani LDR. Nggak bisa konsen.""Lo tahu gue lagi LDR?"Bintang menjawab dengan senyum tipis."Amanda yang bilang?""Satu-satunya yang bisa ngasih gue informasi yang valid kan cuma dia."Ini kenapa kesannya Bintang sudah lama nyari informasi tentang aku ya?"Manda bilang apa lagi? Bilang yang jelek-jelek ya?"Aku curiga dia membuka aibku. Apalagi Amanda anaknya petakilan."Nggak ada yang jelek. Yang bagus-bagus semua. Paling tentang kegalauan lo doang." Bintang mengulum senyum seakan sedang meledekku."Kegalauan
last updateLast Updated : 2024-10-27
Read more

Galau

MELODIAku nggak bisa berhenti memikirkan saran Bintang.Kemarin saat ngopi di kafe kami mengobrol lama. Pada akhirnya aku curhat tentang keprotektifan Mami dan Papi. Aku nggak yakin mendapat surat jalan sendiri. Terus Bintang bilang kalau aku sudah dewasa. Aku harus membuktikan pada orang tuaku agar tidak lagi dianggap sebagai anak-anak. Salah satunya adalah dengan cara terbang sendiri.Bintang juga memotivasiku agar nggak curiga sama Ian. Jalan satu-satunya untuk mencegah kecurigaanku berkembang lebar adalah dengan mendatanginya langsung.Masalahnya saat ini adalah bagaimana cara bicara dan meyakinkan Mami Papi?Sambil memikirkannya aku memainkan hp.Saat ini masih jam sepuluh pagi. Artinya di sana sedang malam pada jam yang sama kalau aku nggak salah. Ian belum tidur jam segini. Aku mencoba peruntungan dengan menghubunginya.Dan aku beruntung. Dia menjawab panggilanku dalam dua puluh detik."Sorry, aku ngeganggu ya?" tanyaku langsung."Enggak lah. Masa ditelfon istri sendiri meng
last updateLast Updated : 2024-10-27
Read more
PREV
1
...
7891011
...
13
DMCA.com Protection Status