Home / Romansa / Bodyguard Tampan Kesayanganku / Perempuan Abang Hanya Ada Satu

Share

Perempuan Abang Hanya Ada Satu

last update Last Updated: 2024-10-31 19:04:00

MELODI

Aku bangun dari tempat yang kududuki, lalu berdiri berhadapan dengan Bintang. Kutatap dia dengan perasaan heran yang nggak tersembunyikan dari wajahku.

"Lo kok bisa di sini?"

"Biar lo nggak nangis lagi."

Jawabannya membuat air mataku mengalir deras. Aku nggak tahu bagaimana caranya Bintang bisa muncul di hadapanku. Tapi kehadirannya begitu berarti buatku. Di saat begini aku butuh tempat bersandar. Aku mau seseorang yang bisa menghiburku.

Aku yang terlalu sedih dan butuh tempat untuk bersandar langsung memeluk Bintang dan menangis di dadanya. Bintang terlalu terkejut dengan tindakanku sehingga nggak memberi respon apa pun. Namun kemudian kurasakan tangannya melingkari tubuhku.

"Gue nggak tahu masalah apa yang lo alami. Tapi kalo nangis bikin lo jadi ngerasa lebih baik lo nangis aja."

Tangisku yang tadi tertahan akhirnya pecah. Aku terisak di dada Bintang. Terakhir kali kumenangis dengan vibes seperti ini adalah ketika Mami sakit dan diopname cukup lama di rumah sakit. Aku khawat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Casyta Tanod
Masa sih Ian gak peka klo Siti kelihatan suka gitu, makanya nempel terus dia nya, karena seakan di kasih celah. Wkt Melo ngajak foto bareng Ian, tapi Ian menolak katanya gak cocok apa gak suka ya. Tapi kok di sosmed nya Siti Nurlela byk gitu foto Ian bareng Siti & teman2. Untung Melo gak protes.
goodnovel comment avatar
Tiana
Nungguin lama bgt pas up dikit amat thor hiks hiks Up yg byk napa thor huhuhu…
goodnovel comment avatar
Burung Murai
kesian kat kau Ian .. tak berguna betul kau di depan mata si melodi tuu padahal tersangat la green flag si Ian tu.. dia berpeluk dgn lelaki lain takpe , si Ian tu makan dengan Siti pun dia dah mengamuk .. aku yang baca aku yang murung memikir Ian .. hahahahaaa
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Dia Yang Paling Mengerti

    MELODI"Makan di mana kita?" tanya Bintang."Up to you.""Western or Indonesian cuisine?""Yang bikin gue bisa ngelupain segalanya ada nggak?"Bintang memberiku senyum tipis. "Sayangnya nggak ada. Walaupun lo mabuk tapi nanti kalo efeknya udah hilang lo bakal ingat lagi semuanya."Aku terdiam dan nggak lagi menanggapi kata-kata Bintang.Lima belas menit kemudian kami sudah duduk berhadapan di sebuah bistro. Tempatnya homey, teduh dan menyenangkan. Aku dan Bintang memilih tempat duduk di luar. Kami menikmati makanan sambil menikmati pemandangan kesukaanku. Deretan pohon maple dan daun merahnya yang berguguran."Nyaman banget ya di sini," ucapku sambil menjejalkan irisan steak yang baru kupotong ke dalam mulut."Tempatnya yang nyaman atau orang yang nemenin yang bikin nyaman?" Bintang nyeletuk dengan suara pelan."Apa?"Dia pura-pura nggak mendengar lalu menunduk berkonsentrasi melahap hidangannya.Entah mana yang paling tepat. Karena udara dingin atau pertengkaran dengan Ian menghabisk

    Last Updated : 2024-11-01
  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Bicara Berdua

    MELODIAku tiba di apartemen saat hari sudah malam. Bintang membantuku membawa kantong-kantong belanjaan yang banyaknya nggak terhitung."Sammy ya?" sapa Bintang ramah pada Summer.Adikku itu menyambut dengan wajah tidak bersahabat."Sam, kenalin ini Bintang, sepupunya Manda." Aku memberitahu."Oh." Hanya itu tanggapannya.Aku memandang Summer tajam tapi dia memalingkan muka."Tang, bentar ya gue bikinin coklat panas.""Nggak usah, Melo, gue mau langsung pulang aja.""Jangan. Lo duduk aja dulu. Gue nggak lama kok." Aku melesat dengan cepat ke belakang.Saat sedang menyiapkan minuman untuk Bintang, Summer menyusulku."Dia siapa, Kak?" tanyanya dengan ekspresi dingin seperti tadi."Lo kan udah tau.""Maksud gue apa kepentingannya di sini? Kenapa bisa sama lo?""Gitu banget sih nanyanya? Nggak boleh gue bergaul?" Aku balas sinis."Gaul lo itu sesat. Jangan bilang lo selingkuh sama dia." Summer menatapku dengan tatapan membunuh."Rese!"Aku membawa cangkir meninggalkan Summer. Mengapa se

    Last Updated : 2024-11-01
  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   What If

    MELODIBangun dari ketermanguan, aku mengendap-endap keluar dari kamar. Kudengar suara Ian yang sedang bicara dengan Summer. Aku merapatkan tubuh ke dinding lalu mencuri dengar percakapan keduanya diam-diam."Sebenarnya ada masalah apa sih, Bang?" tanya Summer kepo.Ian menyugar rambutnya lalu menjawab, "Cuma salah paham biasa.""Detailnya boleh gue tau?""Abang udah janji bakal makan siang sama Melodi. Sambil nunggu dia datang Abang makan dikit di resto hotel, soalnya Abang nggak sarapan, jadi lapar. Abang makan sama peserta yang lain.""Si Siti?" tebak Summer cepat.Ian mengiakan kemudian menceritakan apa yang terjadi dan yang kulihat sampai pada kejadian di stasiun.Aku mengumpat sejadinya di dalam hati saat mendengar Summer tertawa setelah Ian selesai dengan ceritanya."Sabar ya, Bang. Tuh nenek lampir emang ngeselin. Kok mau sih nikah sama dia? Gue aja yang nggak serumah dan cuma ketemu satu tahun sekali sampe depresi kalo dia udah tantrum. Nggak kebayang lo yang setiap hari sama

    Last Updated : 2024-11-02
  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Bertemu Bintang

    IANSiti ternyata sedang menungguku di lobi saat aku tiba di hotel. Tadi sebelum ke apartemen Summer kami berpapasan di depan lift. Siti bertanya aku akan ke mana.Melihatku muncul Siti langsung berdiri."Belum tidur, Sit?""Siti waiting awak di sini. Korang masih begaduh kah?" ucapnya dengan bahasa campur-campur."Udah nggak apa-apa. Tenang aja."Dia menengadah menatap wajahku. Postur tubuhnya memang jauh lebih rendah."Siti jadi tak enak. Melodi pasti marah kat Siti.""Nggak kok. Dia nggak gitu orangnya. Dia baik.""Boleh Siti berjumpa dengan Melodi esok? Siti nak cakap sikit. Korang salah faham gara-gara Siti. Siti tak enak kat isteri awak." Dia terlihat benar-benar cemas karena merasa sudah mengacaukan hubunganku dengan Melodi."Nggak apa-apa, Sit, istri saya sudah mengerti duduk permasalahannya. Tak perlu cemas lagi." Aku terus meyakinkannya, membuat agar dia percaya pada kata-kataku. "Lagian besok Melodi sudah pulang ke Indonesia." Kami berjalan bersama memasuki lift menuju kama

    Last Updated : 2024-11-02
  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Minta Izin

    IANNiatku untuk menuju kelas urung terjadi melihat Bintang berdiri di hadapanku.Dia tersenyum lalu menyapa. "Bisa minta waktunya sebentar?"Keberadaan Bintang saat ini pasti berhubungan dengan Melodi. Sedangkan apa pun yang berhubungan dengan Melodi adalah urusanku.Kuanggukkan kepala lalu menggiring Bintang keluar dari hotel.Aku menunggu dia menyampaikan apa yang akan dikatakannya. Dia jauh-jauh ke sini pasti bukan hanya kebetulan mampir kan?"Ian, gue nggak bisa basa-basi. Kedatangan gue ke sini buat minta izin sama lo. Gue sama Melodi mau balik ke Indonesia malam nanti."Ternyata Melodi benar-benar serius dengan keinginannya."Melodi udah cerita sedikit sama gue mengenai masalah kalian. Dan gue nggak tahu apa kalian ada masalah yang lain. Tapi intinya gue ke sini mau minta izin sama lo. Melodi udah bilang kalo lo udah ngizinin. Tapi gue pengen minta izin secara langsung sama lo.""Kenapa harus izin sama gue? Lo nggak percaya sama Melodi? Lo pikir Melodi bohong?""Nggak, bukan

    Last Updated : 2024-11-03
  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Membuat Ian Cemburu

    MELODIBerbeda dengan saat berangkat, kepulanganku ke Indonesia begitu menyenangkan. Itu semua karena ada Bintang.Hingga tanpa terasa kami tiba di Tokyo. Aku suka transit di sini karena Jepang adalah salah satu negara kesukaanku. Thanks to Bintang dengan pilihan maskapainya yang tepat.Beberapa saat setelahnya pihak bandara menginformasikan bahwa pesawat akan delay dalam waktu yang tidak bisa ditentukan karena kondisi cuaca yang buruk.Tubuhku lemas seketika."Sorry, Melo, karena lo minta kita tetap terbang dan nggak mau nunggu, jadinya gue pilih rute ini. Karena hanya ini yang tersisa. Padahal awalnya mau pake Emirates atau Qatar Airways biar transit di Dubai," kata Bintang menyesali."Nggak apa-apa, Tang. Japan juga oke kok," jawabku.Bintang ini auranya positif sekali ya. Padahal ini bukanlah kesalahan dia tapi dia repot-repot minta maaf padaku. Coba kalau Ian. Aku pastikan dia akan memintaku untuk sabar. Lalu aku akan marah dan mengomelinya.Bintang mengajakku makan. Aku yang l

    Last Updated : 2024-11-03
  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Lost Contact

    MELODI"Pulang-pulang kok cemberut?" Papi menyambutku dengan pertanyaan setibanya aku di rumah.Tadi dari bandara aku dan Bintang menumpang taksi yang sama. Bintang bermaksud mampir sebentar dan bicara dengan orang tuaku bahwa dia sudah mengantarku pulang dengan selamat. Tapi kutolak. Aku nggak mau membuat Mami mengomel."Capek, Pi," jawabku seadanya."Gimana honeymoon-nya? Seru nggak?" Mami menimpali.Aku mendengkus pelan yang tentu saja nggak akan terdengar oleh Mami dan Papi."Gimana mau honeymoon, Mi. Jadwal Bang Ian super padat. Jadi ya seadanya.""Wah nggak jadi dong Papi sama Mami punya cucu made in Canada?" imbuh Papi dengan rona jenaka."Apa sih, Pi?" Aku memberengut."Katanya mau nunggu Ian sampai selesai, baru beberapa hari kenapa udah pulang?""Udara di sana nggak cocok sama aku, Pi. Lama-lama aku bisa demam."Mami dan Papi tertawa pelan lalu mengizinkanku naik ke kamar ketika kukatakan pada mereka bahwa aku sangat lelah dan ingin beristirahat.Setiba di kamar kujatuhkan

    Last Updated : 2024-11-03
  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Uring-Uringan

    MELODIDua minggu pasca pulang dari Canada aku masih uring-uringan. Kerjaanku tiap hari adalah tidur-tiduran. Sampai sejauh ini aku dan Ian nggak berkomunikasi dalam bentuk apa pun. Kami benar-benar lost contact seperti yang diinginkannya. Aku tahu dia pasti bahagia dengan keadaan ini. Nggak ada aku yang merecokinya dan menuntut untuk terus dihubungi. Dia bebas sebebasnya."Melodi!" Seseorang memanggil namaku sambil mengetuk pintu kamar."Masuk aja, nggak dikunci!"Daun pintu terbuka bersamaan dengan kedatangan Lakeizia. Dia mendekatiku lalu duduk di pinggir tempat tidur tempatku berbaring."Melo lagi sakit?" tanyanya melihatku membungkus diri dengan selimut."Nggak, Kak. Cuma lagi pengin rebahan. Kak Kei nggak kerja?""Aku lagi cuti haid.""Cuti haid?""Jadi di kantor aku ada jatah cuti haid dua hari, di hari pertama dan kedua," terang sepupuku itu."Wah enak ya, Kak?"Lakeizia tersenyum. "Kuliah masih lama ya?""Banget." Sekarang baru bulan Oktober. Tahun ajaran baru beberapa bulan

    Last Updated : 2024-11-04

Latest chapter

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Happy Ending

    EpilogMELODISatu dekade terlewati seperti busur panah yang melesat cepat. Waktu berjalan begitu kilat. Anak-anak yang dulu masih bayi sekarang sudah duduk di kelas empat SD.Usiaku 33 tahun saat ini. Dalam sepuluh tahun terakhir begitu banyak yang terjadi. Delapan tahun lamanya aku mengabdi menjadi ibu rumah tangga secara penuh. Hidupku hanya untuk mengurus anak-anak dan suamiku. Seluruh kasih sayang kulimpahkan untuk mereka. Menyaksikan pertumbuhan anak-anak dari waktu ke waktu adalah hal yang paling membahagiakan untukku.Ketiganya tumbuh dengan sehat, normal dan menjadi anak-anak yang manis dan cerdas.Seperti yang sudah dikatakan banyak orang, semakin ke sini Sean bertambah mirip dengan Ian. Kulitnya yang terang, hidungnya yang mancung, bibirnya yang merah, alis hitamnya yang lebat dan tatapannya yang khas. Bahkan rahangnya mulai terbentuk dengan bagus. Ada dua cekukan di pipinya. Melihat Sean nggak ubahnya seperti memandang Ian. Aku yakin saat dewasa nanti Sean akan menjadi idol

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Abang Cemburu

    MELODISembilan tahun sudah berlalu sejak kelahiran mereka. Anak-anak sekarang sudah duduk di kelas tiga SD. Membuatku kadang ingin menangis haru. Betapa aku sangat menikmati peranku sebagai ibu.Membesarkan tiga orang anak nggak pernah gampang bagiku. Apalagi mereka dengan segala tingkah ajaibnya membuatku kadang ingin mengeluh. Namun ketika akan menggerutu sesuatu menyadarkanku. Mereka adalah anugerah paling besar dan terindah yang kumiliki sepanjang usia.Selama sembilan tahun ini amat sangat banyak yang terjadi. Tentang aku yang akhirnya melanjutkan kuliah. Tentang karir Ian yang meroket tinggi. Dan tentu saja tentang anak-anak.Sean semakin dekat dengan Rara. Hubungan mereka seperti love hate relationship. Kadang mereka bertengkar dan nggak bertegur sapa. Tapi nggak begitu lama. Setelahnya keduanya akan kembali akrab, bercengkerama dan bercanda tawa seperti biasa.Sedangkan Javio, dia makin persis seperti papanya yang kalem dan lempeng. Aku masih ingat waktu dulu dia bilang akan

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   They Grow Up Too Fast

    MELODI"Melodi, apa nggak sebaiknya kita sekolahkan anak-anak?" kata Ian pada suatu hari meminta pertimbanganku."Uhm, sekolah ya, Bang?"Ian mengangguk.Saat ini baby triplet sudah berumur lima tahun. Sudah sepantasnya mereka bersosialisasi dengan dunia luar. Tapi kenapa aku yang nggak rela? Kalau mereka sekolah itu artinya waktuku bersama mereka akan jauh berkurang."Abang pikir dengan bersekolah maka mereka juga jadi mengenal dunia luar. Mereka juga butuh bersosialisasi.""Biar nggak kayak kamu kan? Temannya cuma dikit." Sesekali aku memang suka meledek Ian.Ian tersenyum. Dibelainya kepalaku. "Iya, biar nggak kayak Abang," ucapnya mengalah. Dia memang selalu mengalah untukku."Cieee ngambek." Aku tertawa.Dia hanya menatapku sambil memamerkan senyum segarisnya yang khas."Anak-anak emangnya mau, Bang?" tanyaku ragu."Abang yakin mereka pasti mau," ujar Ian mantap. Ian kemudian memanggil tiga bersaudara itu."Sean! Javio! Chiara!"Javio dan Chiara datang bersamaan dalam satu kali p

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Damn My Dirty Mind

    MELODIMenjadi seorang ibu bukan hanya perkara melahirkan lalu memiliki anak. Lebih dari itu menjadi seorang ibu adalah perjalanan paling menakjubkan dalam hidupku.Aku mengorbankan banyak hal untuk hal menakjubkan itu. Termasuk membatalkan rencana meneruskan S2.Aku sempat merasa sedih karena gagal mewujudkannya. Terlebih ketika melihat feed sosmed teman-teman yang pulang kuliah hangout di mal, ngopi, nonton, atau sekadar window shopping. Namun ketika melihat wajah tiga malaikat kecilku plus bapaknya, semua keinginan tadi sirna. Sean, Javio, serta Chiara jauh lebih berarti ketimbang gelar Melodi Paradisa Evano, SE, MM.Hari ini Amanda datang ke rumah. Dia baru saja pulang kuliah. Aku sedang menyuapi anak-anak makan dibantu oleh baby sitter. Saat ini Sean, Javio dan Chiara sudah berusia tujuh bulan dan telah memasuki masa MPASI sejak satu bulan yang lalu.Aku yang langsung turun tangan ke dapur untuk menyiapkan makanan mereka demi memastikan ketiganya mendapatkan yang terbaik. Bukan

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Terikat Sejak Kecil

    MELODIHari ini rumah kami begitu ramai dan semarak. Tamu-tamu para undangan sudah berdatangan dan menjadikan tiga bayi kembarku dan Ian sebagai pusat atensi."Lucu-lucu ya mereka.""Ih, gemes banget.""Ini gedenya pasti cakep-cakep."Komentar-komentar tersebut berdatangan dari mulut para tamu yang hadir menyaksikan tiga bayi kembar: Sean, Javio dan Chiara.Tidak satu pun dari orang yang datang tidak merasa tertarik pada baby triplet itu. Mereka lucu, manis dan sangat menggemaskan. Tingkahnya membuat hari-hari di rumah kami menjadi lebih berwarna.Hari ini di bangunan megah berarsitektur mediterania milik Papi atau rumahku tersebut sedang digelar acara tedak siten.Acara tersebut begitu meriah. Bukan hanya karena banyaknya para tamu yang hadir, tetapi karena para bayi tersebut terlahir kembar tiga dengan orang tua yang masih belia.Rumah sudah dihias sedemikian rupa, disulap menjadi istana anak-anak yang mewah. Sama seperti aku dan Ian, baby triplet juga mengenakan pakaian adat denga

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Quality Time

    IANSetelah dua hari berada di rumah sakit hari ini Melodi diizinkan pulang.Rumah kami, maksudku rumah mertuaku terasa jauh lebih hidup. Tangis bayi menggema di mana-mana. Dan Sean adalah bintangnya.Semua penghuni rumah bersukacita. Termasuk Bi Inem dan Pak Pri.Begitu masuk ke kamar bayi kami disambut oleh balon-balon huruf dengan tulisan, 'Welcome babies made in Canada.'Papi memang seniat itu.Siapa sangka keteledoranku dulu membuahkan hasil. Melodi nggak percaya sampai sekarang kalau aku memang nggak sengaja ngeluarinnya di dalam. Tapi serius, aku nggak bohong. Aku memang nggak sengaja. Gara-gara Melodi terlalu nikmat aku jadi telat ngangkat.Hari-hari sebagai ayah pun dimulai. Aku menemani Melodi begadang setiap malam. Si kecil kami bergantian ingin disusui. Ada saja tingkah mereka.Kalau Sean menyusu maka Javio pup, dan Chiara akan menangis karena ingin digendong.Sejujurnya kami memang kewalahan. Tapi aku dan Melodi begitu menikmati masa-masa bahagia itu.Aku pikir Melodi

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Babies Made in Canada

    MELODIIan sudah mengambil cuti sejak kemarin. Kalau sesuai rencana aku akan melahirkan melalui prosedur operasi caesar besok lusa.Semua persiapan sudah dilakukan. Mamilah yang paling repot. Oh iya, jangan lupakan Papi yang paling antusias menyambut babies made in Canada. Sejak tahu akan punya cucu kembar, Papi merenovasi kamar Ian menjadi lebih besar dan menyulapnya menjadi istana bayi.Sampai hari kemarin Mami masih mengisi lemari dengan baju-baju bayi menggemaskan. Mami sama gregetannya denganku. Aku juga membeli banyak baju-baju lucu untuk si triplet. Sampai Ian geleng-geleng kepala melihat tingkahku. Tapi nggak ada yang bisa dilakukannya selain membiarkanku. Ini adalah anugerah luar biasa bagi kami. Dan belum tentu juga aku akan hamil lagi.Sekarang tinggal aku yang harus menyiapkan mental untuk operasi lusa."Dimakan dulu, Princess." Ian meletakkan sepiring apple pie di hadapanku."Thanks, Bang Ian." Aku menjawab tanpa mengalihkan perhatian dari gawai yang berada di tangan. S

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Bercinta Saat Hamil

    MELODIIan benar-benar suami yang bisa diandalkan. Aku tahu dia lelah tapi seperti biasa dia tetap memenuhi permintaanku. Hampir setiap hari aku merengek padanya meminta keinginan yang berbeda, tapi dia nggak pernah mengeluh atau menunjukkan wajah lelah padaku. Pernah tengah malam aku membangunkannya karena aku pengen gelato padahal saat itu sedang hujan deras. Lagi-lagi tanpa mengeluh atau protes Ian mencarikannya. Saat Ian pulang aku malah nggak mau makan gelato tersebut dan membuangnya. Dia juga nggak pernah kesal atau mencoba mensubstitusi dengan yang lain. Aku mendapatkan semua yang kuinginkan dari Ian.Sambil mengusap-usap perut aku menunggu Ian pulang. Semakin besar usia kandunganku aku semakin malas bergerak ke mana-mana. Ruang gerakku hanya seputar rumah. Semingguan ini aku juga semakin sering jalan pagi seperti yang dianjurkan dokter. Ian menemaniku. Dan terkadang kami jalan pagi berempat dengan Mbak Karen dan suaminya.Saat aku sedang melamun Ian muncul membawa cemilanku."

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Dia Adalah Prioritas

    IANHubungan persahabatan Melodi dan Anya akhirnya terputus sejak hari itu. Praktis sahabat Melodi hanya tinggal Amanda. Dan ... aku.Maksudku, sekarang Melodi sudah lebih terbuka padaku. Dia mau berbagi denganku menceritakan hal-hal yang selama ini hanya diceritakan pada sahabatnya.Sejak dia hamil, sejak Greya pergi, sejak fakta tentang Anya terungkap, dan khususnya sejak kami mengakui perasaan masing-masing, Melodi sudah mulai berubah. Hanya sedikit. Dia tetap Melodi yang pemarah dan emosian. Tapi untuk saat ini hal itu sudah cukup untukku."Jadi sampai kapan mau disembunyiin dari Melodi?"Pertanyaan Lakeizia membuatku mengembaIikan fokus pada Greya dan anak-anaknya. Sama seperti manusia dia juga sangat menyayangi anak-anaknya."Entahlah. Mungkin tunggu sampai situasinya tepat dulu," jawabku. Kalau sekarang tentu saja keadaannya belum memungkinkan. Melodi sedang hamil. Aku ingin menjaga perasaannya. Aku sering berpikir kenapa Melodi begitu cemburu pada Greya. Masalahnya Greya buka

DMCA.com Protection Status