Share

Janji Ian

last update Last Updated: 2024-10-22 19:29:15

MELODI

Berdetik-detik lamanya aku termangu mendengar ucapan Ian. Sampai dia membangunkan dengan cara mengusap pelan pipiku.

"Tiga bulan? Harus tiga bulan banget?"

Dia mengiakan dengan anggukan.

"Kok bisa sampai selama itu? Itu training apa magang sih?"

"Skill training namanya. Kayak yang dulu udah Abang jelasin, Galaxy punya banyak cabang di beberapa negara. Yang ada di Asia di antaranya adalah Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand dan Jepang. Jadi dari masing-masing negara ada perwakilannya." Ian menjelaskan padaku.

"Perginya kapan?"

"Minggu depan."

"Hah!" Aku terbelalak. Itu artinya Ian akan pergi sebelum aku wisuda. "Tapi aku mau wisuda. Masa kamu pergi?" protesku nggak terima. Suami macam apa yang pergi di saat istrinya akan melalui hari penting dalam hidupnya?

"Abang juga nggak tahu kalau jadwalnya akan bentrok begini, Melodi," kata Ian sembari menatapku.

Aku berdecak. Steak yang berada di dalam mulutku tidak lagi seenak sebelumnya.

"Kamu nggak usah pergi kalau begitu," titahk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Ibu Mardiatun
kebayang keras kepala egois nya melodi..... yg emosian mulu sm ian.. ehhh ian nya anteng bae......
goodnovel comment avatar
agneslovely2014
si Melodi ini NPD sejati deh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Detik-Detik Sebelum Berpisah

    MELODIHari-hari Ian akan pergi semakin dekat. Menjelang kepergiannya itu aku nggak mau membuang-buang waktu. Aku ngintilin Ian ke mana-mana kecuali kantornya. Termasuk hari ini saat Ian membawa Greya ke acara pecinta kucing. Sebenarnya Ian rutin menghadiri acara tersebut. Tapi dulu aku mana peduli. Beda ceritanya sekarang. Aku harus selalu waspada apalagi Lakeizia juga ikut."Kita jemput Kei dulu ya," ujar Ian saat kami baru saja meninggalkan area apartemen."Kenapa harus dijemput? Emang dia nggak bisa pergi sendiri?""Tadi Abang udah janji sama Kei mau berangkat bareng. Selama di Jakarta dia belum pernah ikut acara ini. Jadi ini yang pertama."Aku hanya bisa berdecak dan terpaksa menuruti kemauan Ian.Jadi hari ini adalah tanggal merah sehingga Ian nggak ngantor.Aku mencuri pandang ke arah Ian selama dia menyetir. Mendadak perasaanku sedih mengingat lusa dia sudah berangkat. Selama Ian pergi aku dititipkan di rumah Mami.Bagaimana hidupku nanti tanpa dia?Maksudku, siapa yang akan

    Last Updated : 2024-10-23
  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Momen Perpisahan

    MELODIMentang-mentang ini adalah terakhir kami bersama Ian nggak mau membuang-buang waktu. Kami bercinta setiap beberapa jam dimulai dari kemarin malam. Tubuhku terasa remuk. Tapi entah kenapa aku nggak bisa menolak permintaan Ian setiap dia ingin menyentuhku. Dia seolah memiliki kekuatan magis yang akan membuatku tidak bisa mengatakan tidak.Selama kami berumah tangga Ian mengajariku banyak gaya bercinta. Dari yang mulai kutahu sampai yang membuatku terheran-heran karena nggak menyangka kalau gaya yang begituan benar-benar ada. Sejauh ini aku mengikuti kemauannya asal jangan bercinta di atas kap mobil yang pasti akan membuat badanku sakit."Masih sanggup nggak?" tanya Ian saat kami nonton TV berdua sambil rebahan."Apanya?"Ian mengerling nakal yang membuatku langsung memelototinya."Tadi siang kan udah," ucapku mengingatkan."Itu kan siang, sekarang udah malam," dalihnya nggak mau rugi."Nggak mau, ak

    Last Updated : 2024-10-23
  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Setelah Berpisah

    MELODIAku berbaring gelisah di atas tempat tidur sambil memeluk guling. Aku nggak tahu ini gulingnya yang dingin atau perasaanku saja lantaran selama ini aku selalu memeluk tubuh Ian yang hangat.Sudah lebih dari dua puluh empat jam berlalu. Seharusnya Ian sudah tiba dan mengabariku. Tapi sampai detik ini nggak ada satu pun pesan masuk darinya apalagi telepon. Saat kucoba untuk menghubunginya Ian nggak bisa dihubungi.Ini baru hari pertama. Tapi untuk mengabariku saja sulit setengah mati. Gimana hari-hari selanjutnya?Karena mataku nggak mau diajak kompromi untuk tidur, aku putuskan untuk keluar dari kamar. Kulangkahkan kakiku yang berat menuju kamar Lakeizia. Lalu kuketuk pintu dengan pelan.Ini baru jam delapan malam. Seharusnya kedatanganku nggak mengganggunya. Aku rasa dia juga belum tidur.Kuketuk pintu sekali lagi dengan sedikit lebih kuat dari yang pertama. Usahaku berhasil. Lakeizia muncul dengan Toro dalam gendongannya."Eh, Melo." Lakeizia kaget menyaksikan akulah yang be

    Last Updated : 2024-10-24
  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Kecewa

    MELODISelama hampir seminggu berpisah aku dan Ian hanya terhubung dua kali. Ian bilang dia sibuk dan aku susah dihubungi. Entah aku harus percaya atau tidak. Kalau soal komunikasi dari dulu Ian memang payah.Seharian ini pikiranku lumayan teralihkan dari Ian lantaran harus mengikuti gladi resik acara wisuda yang akan diselenggarakan besok. Namun ketika gladi resik tersebut berakhir Ian kembali memenuhi kepalaku.Apa dia sudah berangkat? Kenapa nggak kasih kabar?Mengingat penerbangan dari Canada ke Indonesia menghabiskan waktu sekitar dua puluh empat jam atau malah lebih semestinya dia sudah berada di udara saat ini.Aku menghubungi Ian tapi seperti biasa hasilnya mengecewakan. Dia nggak bisa dihubungi. Bahkan aku rasa menghubungi presiden lebih mudah ketimbang dia. Dasar sok eksklusif.Aku mencoba berbaik sangka agar tidak sakit kepala. Mungkin saat ini Ian memang sedang berada di pesawat dalam penerbangan ke Indonesia makanya hpnya mati. Mungkin dia memang sengaja memberi kejutan

    Last Updated : 2024-10-24
  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Curiga

    MELODIMataku merah dan sembab akibat menangis tanpa henti sejak kemarin. Aku mengurung diri di kamar sampai membuat seisi rumah khawatir.Ian memang nggak punya perasaan. Dia makhluk paling jahat yang pernah ada. Bagaimana mungkin ada seorang suami yang nggak datang menghadiri hari penting istrinya sendiri.Perutku keroncongan bukan main. Terakhir aku makan adalah siang kemarin dan itu pun hanya sedikit. Jadi wajar kalau saat ini dia bernyanyi. Bukan hanya lapar tapi juga mulai sakit.Gila juga. Aku nggak menyangka kalau Ian bisa membuatku jungkir balik seperti saat ini. Apa sih hebatnya dia selain keahlian ranjangnya yang membuatku panas dingin?Dengan jejak panjang air mata di pipi kupandangi handphone yang semalam kubanting ke lantai saking kesalnya. Aku nggak tahu keadaan benda itu saat ini. Mungkin layarnya retak atau entahlah. Aku tidak lagi menaruh minat pada benda itu. Percuma. Benda persegi itu hanya bisa memberiku perasaan kecewa.Lantaran tidak lagi sanggup menahan perut y

    Last Updated : 2024-10-24
  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Langkahi Dulu Mayatku

    MELODIAku menunggu Lakeizia pulang dari kantor. Selama aku dititipkan di rumah Mami aku melihat Lakeizia selalu pulang malam. Dia selalu diantar cowok yang sama tapi nggak pernah dikenalkan pada kami."Kak Kei, baru pulang?" Aku menyapanya setelah Lakeizia keluar dari mobil lalu melangkah ke arahku."Iya nih. Kenapa sendiri di sini? Lagi galau mikirin Ian ya?" godanya sambil tertawa.Aku tersenyum kecut. Untuk pertama kalinya aku harus mengakui bahwa Ian memang membuatku galau."Kak Kei, aku boleh nanya-nanya nggak?""Boleh dong. Ngobrol di kamar aja yuk."Kami melangkah menuju kamar Lakeizia.Begitu melihat tuannya datang Toro langsung berlari mengejarnya lalu meloncat ke gendongan Lakeizia. Lakeizia mencium dan mengelus-elusnya. Perlakuannya sama persis dengan Ian dan Greya.Selama nggak di rumah Lakeizia membiarkan Toro berkeliaran di luar. Sedangkan aku selalu mengurung Greya di kandang. Aku nggak mau kebobolan karena sepanjang yang kulihat Toro selalu mengintai Greya."Melo ke

    Last Updated : 2024-10-25
  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Si Ganteng Itu Namanya Bintang

    MELODISetelah tahu siapa Siti Nafiza, diam-diam aku mulai stalking dia di hpku. Aku nggak perlu repot-repot menelepon Ian karena informasi yang kudapat dari sosmed Siti jauh lebih update. Dan semakin kuikuti perkembangannya hatiku semakin teriris.Sakit menyaksikan suami sendiri lebih dekat dengan perempuan lain ketimbang dengan istrinya sendiri.Sudah tiga minggu Ian pergi. Dan sejak telepon terakhirnya Ian belum ada lagi menghubungiku. Aku membiarkannya. Bodoh amat. Kalau dia bisa mencari hiburan di sana, aku juga bisa mencari pengalihan di sini.Hari ini Amanda mengajakku ke acara ulang tahun sepupunya. Aku terpaksa ikut karena dia menjemputku langsung ke rumah. Sejak Anya diterima kerja, otomatis aku dan Amanda jadi sering jalan berdua. Salut aku sama Anya. Padahal ijazah kami belum resmi keluar."Gue males ke mana-mana, pengin rebahan aja." Itu kataku awalnya saat Amanda mengajak ke luar."Ngapain rebahan mulu? Kayak orang hamil aja. Eh, lo hamil nggak sih?""Ya nggak lah!" sah

    Last Updated : 2024-10-25
  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   PAP 55

    MELODILalu kini aku dan Bintang tinggal berdua dalam kecanggungan. Maksudku bukan Bintang yang canggung, tapi aku. Sedangkan Bintang tampak biasa-biasa saja."Melodi, ke sana yuk." Bintang mengajakku menjauh, tepat ke bawah pohon. Ada bangku di sana.Aku menyetujui ajakannya. Di sini agak berisik oleh musik dan suara teman-teman Bintang.Beberapa temannya bersuit-suit saat aku dan Bintang melintas.Bintang memberi gelas berisi minuman untukku dan memegang gelas minumannya sendiri. Selama beberapa menit kami hanya diam tanpa suara."Udah kelar kuliah?" tanyaku."Gue?" Bintang menunjuk dadanya."Ya iyalah, kan gue lagi ngomong sama lo.""Udah. Gue udah lama lulus.""Terus, kenapa nggak pernah keliatan?""Kan kita nggak satu rumah."Aku tertawa. Benar juga sih jawabannya."Maksudnya bukan itu.""Abis wisuda gue tetep stay di NY. Kerja di sana."Aku manggut-manggut."Oh iya, gue belum kasih selamat. Manda bilang kalian wisuda barengan. Dan lo peraih IPK tertinggi tahun ini."Entah apa la

    Last Updated : 2024-10-26

Latest chapter

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Happy Ending

    EpilogMELODISatu dekade terlewati seperti busur panah yang melesat cepat. Waktu berjalan begitu kilat. Anak-anak yang dulu masih bayi sekarang sudah duduk di kelas empat SD.Usiaku 33 tahun saat ini. Dalam sepuluh tahun terakhir begitu banyak yang terjadi. Delapan tahun lamanya aku mengabdi menjadi ibu rumah tangga secara penuh. Hidupku hanya untuk mengurus anak-anak dan suamiku. Seluruh kasih sayang kulimpahkan untuk mereka. Menyaksikan pertumbuhan anak-anak dari waktu ke waktu adalah hal yang paling membahagiakan untukku.Ketiganya tumbuh dengan sehat, normal dan menjadi anak-anak yang manis dan cerdas.Seperti yang sudah dikatakan banyak orang, semakin ke sini Sean bertambah mirip dengan Ian. Kulitnya yang terang, hidungnya yang mancung, bibirnya yang merah, alis hitamnya yang lebat dan tatapannya yang khas. Bahkan rahangnya mulai terbentuk dengan bagus. Ada dua cekukan di pipinya. Melihat Sean nggak ubahnya seperti memandang Ian. Aku yakin saat dewasa nanti Sean akan menjadi idol

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Abang Cemburu

    MELODISembilan tahun sudah berlalu sejak kelahiran mereka. Anak-anak sekarang sudah duduk di kelas tiga SD. Membuatku kadang ingin menangis haru. Betapa aku sangat menikmati peranku sebagai ibu.Membesarkan tiga orang anak nggak pernah gampang bagiku. Apalagi mereka dengan segala tingkah ajaibnya membuatku kadang ingin mengeluh. Namun ketika akan menggerutu sesuatu menyadarkanku. Mereka adalah anugerah paling besar dan terindah yang kumiliki sepanjang usia.Selama sembilan tahun ini amat sangat banyak yang terjadi. Tentang aku yang akhirnya melanjutkan kuliah. Tentang karir Ian yang meroket tinggi. Dan tentu saja tentang anak-anak.Sean semakin dekat dengan Rara. Hubungan mereka seperti love hate relationship. Kadang mereka bertengkar dan nggak bertegur sapa. Tapi nggak begitu lama. Setelahnya keduanya akan kembali akrab, bercengkerama dan bercanda tawa seperti biasa.Sedangkan Javio, dia makin persis seperti papanya yang kalem dan lempeng. Aku masih ingat waktu dulu dia bilang akan

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   They Grow Up Too Fast

    MELODI"Melodi, apa nggak sebaiknya kita sekolahkan anak-anak?" kata Ian pada suatu hari meminta pertimbanganku."Uhm, sekolah ya, Bang?"Ian mengangguk.Saat ini baby triplet sudah berumur lima tahun. Sudah sepantasnya mereka bersosialisasi dengan dunia luar. Tapi kenapa aku yang nggak rela? Kalau mereka sekolah itu artinya waktuku bersama mereka akan jauh berkurang."Abang pikir dengan bersekolah maka mereka juga jadi mengenal dunia luar. Mereka juga butuh bersosialisasi.""Biar nggak kayak kamu kan? Temannya cuma dikit." Sesekali aku memang suka meledek Ian.Ian tersenyum. Dibelainya kepalaku. "Iya, biar nggak kayak Abang," ucapnya mengalah. Dia memang selalu mengalah untukku."Cieee ngambek." Aku tertawa.Dia hanya menatapku sambil memamerkan senyum segarisnya yang khas."Anak-anak emangnya mau, Bang?" tanyaku ragu."Abang yakin mereka pasti mau," ujar Ian mantap. Ian kemudian memanggil tiga bersaudara itu."Sean! Javio! Chiara!"Javio dan Chiara datang bersamaan dalam satu kali p

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Damn My Dirty Mind

    MELODIMenjadi seorang ibu bukan hanya perkara melahirkan lalu memiliki anak. Lebih dari itu menjadi seorang ibu adalah perjalanan paling menakjubkan dalam hidupku.Aku mengorbankan banyak hal untuk hal menakjubkan itu. Termasuk membatalkan rencana meneruskan S2.Aku sempat merasa sedih karena gagal mewujudkannya. Terlebih ketika melihat feed sosmed teman-teman yang pulang kuliah hangout di mal, ngopi, nonton, atau sekadar window shopping. Namun ketika melihat wajah tiga malaikat kecilku plus bapaknya, semua keinginan tadi sirna. Sean, Javio, serta Chiara jauh lebih berarti ketimbang gelar Melodi Paradisa Evano, SE, MM.Hari ini Amanda datang ke rumah. Dia baru saja pulang kuliah. Aku sedang menyuapi anak-anak makan dibantu oleh baby sitter. Saat ini Sean, Javio dan Chiara sudah berusia tujuh bulan dan telah memasuki masa MPASI sejak satu bulan yang lalu.Aku yang langsung turun tangan ke dapur untuk menyiapkan makanan mereka demi memastikan ketiganya mendapatkan yang terbaik. Bukan

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Terikat Sejak Kecil

    MELODIHari ini rumah kami begitu ramai dan semarak. Tamu-tamu para undangan sudah berdatangan dan menjadikan tiga bayi kembarku dan Ian sebagai pusat atensi."Lucu-lucu ya mereka.""Ih, gemes banget.""Ini gedenya pasti cakep-cakep."Komentar-komentar tersebut berdatangan dari mulut para tamu yang hadir menyaksikan tiga bayi kembar: Sean, Javio dan Chiara.Tidak satu pun dari orang yang datang tidak merasa tertarik pada baby triplet itu. Mereka lucu, manis dan sangat menggemaskan. Tingkahnya membuat hari-hari di rumah kami menjadi lebih berwarna.Hari ini di bangunan megah berarsitektur mediterania milik Papi atau rumahku tersebut sedang digelar acara tedak siten.Acara tersebut begitu meriah. Bukan hanya karena banyaknya para tamu yang hadir, tetapi karena para bayi tersebut terlahir kembar tiga dengan orang tua yang masih belia.Rumah sudah dihias sedemikian rupa, disulap menjadi istana anak-anak yang mewah. Sama seperti aku dan Ian, baby triplet juga mengenakan pakaian adat denga

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Quality Time

    IANSetelah dua hari berada di rumah sakit hari ini Melodi diizinkan pulang.Rumah kami, maksudku rumah mertuaku terasa jauh lebih hidup. Tangis bayi menggema di mana-mana. Dan Sean adalah bintangnya.Semua penghuni rumah bersukacita. Termasuk Bi Inem dan Pak Pri.Begitu masuk ke kamar bayi kami disambut oleh balon-balon huruf dengan tulisan, 'Welcome babies made in Canada.'Papi memang seniat itu.Siapa sangka keteledoranku dulu membuahkan hasil. Melodi nggak percaya sampai sekarang kalau aku memang nggak sengaja ngeluarinnya di dalam. Tapi serius, aku nggak bohong. Aku memang nggak sengaja. Gara-gara Melodi terlalu nikmat aku jadi telat ngangkat.Hari-hari sebagai ayah pun dimulai. Aku menemani Melodi begadang setiap malam. Si kecil kami bergantian ingin disusui. Ada saja tingkah mereka.Kalau Sean menyusu maka Javio pup, dan Chiara akan menangis karena ingin digendong.Sejujurnya kami memang kewalahan. Tapi aku dan Melodi begitu menikmati masa-masa bahagia itu.Aku pikir Melodi

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Babies Made in Canada

    MELODIIan sudah mengambil cuti sejak kemarin. Kalau sesuai rencana aku akan melahirkan melalui prosedur operasi caesar besok lusa.Semua persiapan sudah dilakukan. Mamilah yang paling repot. Oh iya, jangan lupakan Papi yang paling antusias menyambut babies made in Canada. Sejak tahu akan punya cucu kembar, Papi merenovasi kamar Ian menjadi lebih besar dan menyulapnya menjadi istana bayi.Sampai hari kemarin Mami masih mengisi lemari dengan baju-baju bayi menggemaskan. Mami sama gregetannya denganku. Aku juga membeli banyak baju-baju lucu untuk si triplet. Sampai Ian geleng-geleng kepala melihat tingkahku. Tapi nggak ada yang bisa dilakukannya selain membiarkanku. Ini adalah anugerah luar biasa bagi kami. Dan belum tentu juga aku akan hamil lagi.Sekarang tinggal aku yang harus menyiapkan mental untuk operasi lusa."Dimakan dulu, Princess." Ian meletakkan sepiring apple pie di hadapanku."Thanks, Bang Ian." Aku menjawab tanpa mengalihkan perhatian dari gawai yang berada di tangan. S

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Bercinta Saat Hamil

    MELODIIan benar-benar suami yang bisa diandalkan. Aku tahu dia lelah tapi seperti biasa dia tetap memenuhi permintaanku. Hampir setiap hari aku merengek padanya meminta keinginan yang berbeda, tapi dia nggak pernah mengeluh atau menunjukkan wajah lelah padaku. Pernah tengah malam aku membangunkannya karena aku pengen gelato padahal saat itu sedang hujan deras. Lagi-lagi tanpa mengeluh atau protes Ian mencarikannya. Saat Ian pulang aku malah nggak mau makan gelato tersebut dan membuangnya. Dia juga nggak pernah kesal atau mencoba mensubstitusi dengan yang lain. Aku mendapatkan semua yang kuinginkan dari Ian.Sambil mengusap-usap perut aku menunggu Ian pulang. Semakin besar usia kandunganku aku semakin malas bergerak ke mana-mana. Ruang gerakku hanya seputar rumah. Semingguan ini aku juga semakin sering jalan pagi seperti yang dianjurkan dokter. Ian menemaniku. Dan terkadang kami jalan pagi berempat dengan Mbak Karen dan suaminya.Saat aku sedang melamun Ian muncul membawa cemilanku."

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Dia Adalah Prioritas

    IANHubungan persahabatan Melodi dan Anya akhirnya terputus sejak hari itu. Praktis sahabat Melodi hanya tinggal Amanda. Dan ... aku.Maksudku, sekarang Melodi sudah lebih terbuka padaku. Dia mau berbagi denganku menceritakan hal-hal yang selama ini hanya diceritakan pada sahabatnya.Sejak dia hamil, sejak Greya pergi, sejak fakta tentang Anya terungkap, dan khususnya sejak kami mengakui perasaan masing-masing, Melodi sudah mulai berubah. Hanya sedikit. Dia tetap Melodi yang pemarah dan emosian. Tapi untuk saat ini hal itu sudah cukup untukku."Jadi sampai kapan mau disembunyiin dari Melodi?"Pertanyaan Lakeizia membuatku mengembaIikan fokus pada Greya dan anak-anaknya. Sama seperti manusia dia juga sangat menyayangi anak-anaknya."Entahlah. Mungkin tunggu sampai situasinya tepat dulu," jawabku. Kalau sekarang tentu saja keadaannya belum memungkinkan. Melodi sedang hamil. Aku ingin menjaga perasaannya. Aku sering berpikir kenapa Melodi begitu cemburu pada Greya. Masalahnya Greya buka

DMCA.com Protection Status