Dia kembali ke rumah dengan wajah lelah, ketemu dia di ruang tamu dengan berondongan pertanyaan yang akan aku cecarkan tanpa ampun."Aada apa Jannah, kenapa kamu berdiri dengan wajah sedingin itu?""Aku usah memeriksa segalanya," ujarku kesal."Sudah, jangan dibahas lagi, aku lelah.""Sebaliknya Aku ingin menyelesaikan semua itu agar tidak terus menjadi kesalahpahaman."""Kau masih ingin mempermasalahkan uang yang kupakai untuk memodifikasi motor? Tenang saja Jannah aku akan menjual mobil dan mengganti semua uangmu," ujarnya balas menghela napas."Bukan tentang itu, kau sudah tidak jujur telah memberikan gadis itu uang, aku sudah periksa semua rekeningmu!""Kenapa kau lancang, apa aku memberimu izin!" Teriaknya marah."Kenapa tidak boleh mengetahui saldo suami sendiri!" tantangku."Kau lancang, itu uangku, kau tidak berhak mengaturnya, Jannah.""Baru hari ini kau mengatakan aku tak berhak!" tanyaku dengan mata terbelalak."Itu uangku, aku mau memberi siapapun itu hakku, terserah aku,
Read more