All Chapters of Menjadi Ibu Untuk Anak Sang Miliarder: Chapter 71 - Chapter 80

119 Chapters

Meminta Perlindungan, Lagi

Maya berdiri di depan pintu rumah orang tuanya dengan wajah penuh keputusasaan. Tangisannya belum reda sejak kabar buruk itu menghantamnya dua hari lalu. Ia tak menyangka Bastian akan setega ini, melibatkan hukum dalam masalah mereka.“Mami... Papi...” lirih Maya dengan suara bergetar setelah pintu dibuka.Ami—ibunya—memandang putrinya dengan raut khawatir, sementara Gery—ayah Maya—mengerutkan dahi. “Ada apa lagi, Maya? Kenapa kamu datang ke sini dengan wajah seperti ini?”Tanpa menjawab, Maya langsung merangkul Ami dan menangis terisak. Ami membawa putrinya masuk ke ruang tamu, sementara Gery hanya berdiri diam, memperhatikan sikap Maya dengan kecurigaan.“Maya, tenang dulu. Ceritakan semuanya dengan jelas. Apa yang terjadi?” tanya Ami lembut, meski nada suaranya terdengar waspada.Maya duduk di sofa, mencoba mengatur napasnya yang tersengal. “Bastian... dia melaporkan aku ke polisi
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

Drama Maya Yang Terencana

Maya duduk di kamarnya dengan tatapan kosong, memandangi layar ponsel yang menunjukkan pesan dari ibunya. Pesan itu mengabarkan bahwa Bastian tetap bersikeras melanjutkan laporan ke polisi. Ia menggigit bibirnya dengan geram, lalu mulai menyusun rencana manipulatif yang menurutnya adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan dirinya dari kehancuran.Sore ini, Maya memanggil kedua orang tuanya ke kamarnya. Ia berbicara dengan nada penuh keputusasaan.“Mami, Papi, aku nggak tahu lagi harus gimana. Kalau Bastian nggak mau mencabut laporan itu, hidupku selesai. Aku nggak bisa masuk penjara, aku nggak bisa kehilangan semuanya!” ujar Maya dengan suara bergetar, meski air mata yang mengalir di pipinya adalah hasil dari keahlian aktingnya.Gery dan Ami saling bertatapan. Ami mencoba menenangkan putrinya. “Maya, tenang. Kita sudah mencoba bicara dengan Bastian, tapi dia keras kepala. Kalau kamu benar-benar salah, kamu harus siap menerima konsekuensinya.
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

Merindukan Bintang

Sore itu, suasana taman belakang rumah Bastian terasa tenang. Hembusan angin membawa aroma segar dari dedaunan yang berembun setelah hujan pagi tadi. Bastian duduk di kursi santai, menikmati segelas anggur merah yang memantulkan cahaya senja. Ia mencoba menenangkan pikirannya setelah beberapa hari yang penuh tekanan.Ketika ia sedang menikmati waktu sendirinya, suara pintu pagar terdengar dari kejauhan. Seorang ART datang melapor bahwa Nora dan Prakas, kedua orang tuanya, baru saja tiba. Bastian hanya mengangguk kecil, menandakan persetujuannya untuk menemui mereka.Tak lama, kedua orang tua Bastian sudah berada di taman belakang, duduk di kursi berhadapan dengannya. ART datang membawa teh dan kudapan, meletakkannya di meja kecil di antara mereka sebelum beranjak pergi.“Papi, Mami, ada yang bisa kubantu?” tanya Bastian dengan nada datar namun sopan.Prakas, dengan raut wajah tegas seperti biasanya, langsung memulai percakapan tanpa basa-basi. “Bastian, kami di sini untuk membicarakan
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

Balasan Dari Rania

Lembang, kediaman Rania.Rania menatap ponselnya yang bergetar di sisi meja, sedikit terkejut melihat nama Bastian muncul di layar. Hatinya seketika bergemuruh, campuran rasa kesal, ragu, dan sedikit penasaran. Sudah lebih dari dua minggu sejak terakhir kali ia mendengar kabar tentang pria itu, dan ia berharap keadaan tetap tenang seperti hari-hari sebelumnya. Namun, keberadaan pesan ini seperti membawa awan gelap ke pikirannya yang sudah dipenuhi oleh desain dan deadline klien.Ia mencoba kembali fokus pada layar laptop, namun pikirannya sudah teralihkan. Pesan itu seolah memanggilnya, memaksa perhatian penuh.“Kenapa lagi sekarang?” gumam Rania pelan, sedikit kesal.Akhirnya, dengan tarikan napas panjang, Rania meraih ponselnya. Jemarinya sempat ragu untuk mengetuk layar, namun pada akhirnya ia membuka pesan itu.Pesan dari Bastian: “Rania, aku tahu kamu mungkin membenciku. Tapi aku hanya ingin tahu kabar Bintang. Apakah dia
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Mendapat Perhatian

Kota Cimahi.Rania sedang berdiri di tengah aula besar yang akan dihias menjadi tempat pertunangan mewah. Tangannya sibuk memegang lembaran sketsa dekorasi, sesekali menunjuk bagian tertentu kepada Icha dan Citra sambil memberikan arahan. Ia tampak serius, wajahnya memancarkan semangat dan fokus yang tak terganggu. Sinar matahari yang masuk melalui jendela besar memantulkan cahaya ke rambutnya, membuatnya tampak bersinar di mata seseorang yang diam-diam memperhatikan dari kejauhan.Pria itu mengenakan setelan kasual yang tetap terlihat elegan. Ia berdiri di sudut ruangan, mengamati Rania dengan tatapan kagum. Senyum kecil menghiasi wajahnya saat melihat bagaimana Rania dengan cekatan mengatur segalanya, memimpin tim kecilnya dengan percaya diri dan penuh dedikasi. Ia lalu mengambil ponselnya, mencoba menangkap momen itu tanpa terlihat mencurigakan.Klik.Foto yang ia ambil menunjukkan Rania sedang membungkuk sedikit, memeriksa ornamen bunga di meja hias. Pria itu memeriksa hasilnya, te
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Aku, Sudah Punya Anak!

Rania, Icha, dan Citra masuk ke dalam mobil minibus putih milik Aditya. Suasana awalnya terasa cukup nyaman, meski sedikit canggung karena mereka belum terlalu mengenal Aditya. Ketiganya duduk di bangku tengah, sementara bangku depan kosong.Setelah beberapa saat, Icha menoleh sambil berbisik pada Rania, “Mbak, masa depan kosong gitu? Nggak enak, lho. Dia kan bukan sopir kita.”Citra langsung menimpali, “Iya, Mbak. Mending mbak Rania duduk depan aja. Biar lebih sopan.”Rania mengerutkan kening. “Kenapa aku? Kalian aja yang maju.”Namun, keduanya langsung menggeleng serempak, memberikan alasan masing-masing. Icha menyahut, “Aku pusing kalau duduk di depan.”Sementara Citra menambahkan, “Aku nggak nyaman lihat jalan terlalu jelas.”Rania mendesah pelan. “Ya ampun, kalian berdua.” Akhirnya, ia menyerah dan berpindah ke kursi depan, meskipun sebenarnya ia lebih suka duduk be
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

Diberi Kesempatan

Proses hukum terhadap Maya terus bergulir tanpa henti. Bastian bersikeras melanjutkan gugatannya meskipun keluarga Maya mencoba berbagai cara untuk menghentikannya. Maya telah resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian, meskipun publik belum mengetahui hal tersebut karena orang tua Maya rela menggelontorkan dana besar untuk menutupi kasus ini dari media.Hari ini adalah mediasi pertama yang difasilitasi oleh pihak berwajib untuk mencari jalan damai sebelum kasus tersebut benar-benar naik ke pengadilan. Namun, Bastian tetap pada pendiriannya. Ia menolak segala tawaran damai yang diajukan oleh keluarga Maya, termasuk janji uang ataupun ancaman yang sebelumnya dilontarkan.Maya yang semakin terpojok merasa geram. Amarahnya mencuat, membuatnya bersikeras datang ke rumah Bastian bersama kedua orang tuanya, Gery dan Ami. Mereka berharap bisa berbicara langsung dengan Bastian untuk mencari celah memengaruhi keputusan pria itu.Ya, semenjak kasus Maya terus berg
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

Keakraban Yang Mulai Terjalin

Rania meninggalkan Bastian di ruang tamu, sementara langkahnya menuju kamar terasa berat. Di dalam, si kecil Bintang yang kini hampir lima belas bulan tampak asyik menonton acara anak-anak di televisi. Rania mengangkat putranya dari ranjang kecil yang dipagari untuk keamanannya, lalu mengusap lembut kepala bocah itu sambil berbisik, “Ada seseorang yang ingin bertemu denganmu, Nak.”Di ruang tamu, Cucu datang membawa secangkir kopi panas, senyumnya ramah seperti biasa. “Minumlah dulu kopinya, Nak Bastian. Perjalanan jauh pasti melelahkan,” katanya, meletakkan cangkir di meja kecil di hadapan Bastian.“Terima kasih, Tante," jawab Bastian dengan sopan. Ia mencoba bersikap santai, tapi pandangannya terus tertuju ke arah pintu kamar yang baru saja dimasuki Rania.Tak lama, Rania muncul kembali dengan Bintang dalam gendongannya. Bocah itu terlihat sehat dan lucu dengan rambutnya yang mulai tebal dan wajahnya yang polos. Rania mendekati ruang tamu, lalu duduk di sofa berseberangan dengan Bas
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Tetap Pada Pendirian

Pagi di Lembang menyambut Bastian dengan udara segar yang menusuk kulit. Hembusan angin lembut membawa aroma tanah basah khas pegunungan. Ia berdiri di balkon kamar hotelnya, memandang jauh ke perbukitan hijau yang seakan menjadi pelipur hatinya yang selama ini dipenuhi kegalauan.Semalam masih segar di benaknya—tatapan lugu Bintang, tawa kecilnya saat mencoba mainan baru, dan momen singkat yang untuk pertama kalinya membuat Bastian merasa benar-benar utuh. Ada sesuatu yang selama ini hilang, dan ia menyadari, itu adalah peran seorang ayah yang selama ini ia abaikan.Namun, kenyataan memanggilnya kembali. Bastian tahu, ada banyak hal yang menunggunya di Jakarta, termasuk jadwal mediasi dengan Maya. Menghela napas panjang, ia mencoba menguatkan diri. Rasa enggan untuk meninggalkan Lembang begitu nyata, tapi tanggung jawab di kota besar tidak bisa ia hindari.Setelah membersihkan diri dan mengenakan setelan kasual yang rapi, Bastian turun ke restoran hotel u
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Maya Kembali Tantrum

Satu bulan berlalu, dan langkah Bastian yang teguh akhirnya membawa kasus ini masuk ke ranah pengadilan. Maya kini resmi berstatus sebagai terdakwa. Meski tidak ditahan, tekanan yang ia rasakan semakin berat. Orang tuanya mengerahkan segala upaya—dari koneksi hingga uang—untuk menjaga kasus ini tetap jauh dari sorotan publik. Nama baik keluarga dan reputasi perusahaan menjadi taruhan besar dalam situasi ini.Hari ini Maya menghadiri sidang pertama. Wajahnya tampak kusut, matanya menunjukkan tanda kelelahan yang tidak bisa disembunyikan. Setelah keluar dari ruang sidang, Maya masuk ke mobil mewah keluarganya yang menunggunya di luar. Namun, perjalanan kembali ke rumah terasa sepi, hanya diiringi dengan pikiran-pikiran yang berputar di kepalanya.Di tengah tekanan yang menghimpit, Maya masih mencoba memikirkan cara untuk berdamai dengan Bastian. Ia sadar bahwa kemungkinan terburuk, seperti penahanan atau hukuman berat, bisa saja menjadi kenyataan jika situasi ini terus berlanjut. Namun,
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
DMCA.com Protection Status