Home / Pernikahan / Rahasia di balik Pernikahan / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Rahasia di balik Pernikahan: Chapter 61 - Chapter 70

82 Chapters

Kecemburuan Arza

Azkiya menatap kepergian Arza dengan wajah bingung.Sifat Arza yang irit bicara terkadang membuat Azkiya sulit menebak apa yang lelaki itu rasakan.Bahkan untuk alasan mengapa Arza melarang dirinya mengikat rambut terlalu tinggi saja baru Azkiya pahami sekarang.“Apa mungkin….” Azkiya bergumam seraya berpikir dengan keras.Satu persatu pegawai mulai meninggalkan kafe dan hanya menyisakan Arza dan Azkiya.Arza tengah berada di ruangannya dan masih berkutat dengan pekerjaannya.Di sana tampak Azkiya yang duduk di sofa menunggu Arza selesai.Tak ada percakapan apapun. Azkiya terlihat sibuk berbalas pesan dengan seseorang lewat ponselnya.Sesekali Arza melirik ke arah Azkiya. Wajahnya tampak tidak senang.Terdengar tawa kecil dari mulut Azkiya seraya menatap benda pipih itu.Sepertinya ada hal lucu yang membuat perempuan itu terkekeh pelan.“Kamu mau berbalas pesan hingga besok di sini?” celetuk Arza dengan dingin.Azkiya sedikit terperanjat karena memang tengah fokus dengan ponselnya. Ia
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Sebuah teror

“Jangan berteriak!”Lelaki tersebut mencekal tangan Azkiya dengan sangat erat.Azkiya memindai ke sekitar. Sayang, tak ada seorangpun yang lewat. Dia semakin panik karena khawatir lelaki tersebut melakukan hal yang tidak diinginkan.“Lepas!”“Kau siapa?” Azkiya menoleh ke belakang. Tapi Arza belum juga muncul.Lelaki tersebut tak mengindahkan Azkiya yang mencoba memberontak.“Apa salahku?”Tatapan tajam lelaki itu tepat mengarah pada mata Azkiya.“Kau menyeret dirimu sendiri ke lubang neraka dengan menikahi Arza,”“Tinggalkan dia atau hidupmu akan hancur!!” ancam lelaki itu dengan pelan tapi penuh dengan penekanan.Wajah Azkiya kini terlihat bingung bercampur takut. Kenapa tiba-tiba lelaki itu mengancamnya? Bahkan tahu pernikahannya dengan Arza. Siapa dia?Azkiya tak berniat menanggapi ucapan konyol lelaki tersebut. Ia terus berusaha melepaska tang
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Kamu yakin akan hidup dengan Arza?

“Hah?”Azkiya menatap Alwi dengan wajah bingungnya.“Kamu yakin akan menyerahkan hidupmu sepenuhnya pada Arza?”Pertanyaan yang terlontar dari mulut Alwi terdengar tidak nyaman di telinga. Benar-benar menohok hati Azkiya.“Ada apa Alwi?” Azkiya tersenyum gamang. Ia benar-benar merasa tidak nyaman karena biasanya Alwi tidak seperti itu.Alwi menghela nafas dalam. Ia membuang pandangannya ke sembarang arah.”Aku hanya khawatir.”Senyum manis terukir di wajah Azkiya. Inilah alasan mengapa ia bisa dekat dengan lelaki tersebut. Alwi selalu perhatian padanya.Lelaki itu bahkan sudah Azkiya anggap sebagai kakaknya sendiri.“Jangan khawatir!”“Aku sudah banyak berpikir sebelum memutuskan hal ini.” Azkiya mencoba meyakinkan Alwi.Sementara itu di sisi lain, tampak seorang kepala pegawai yang keluar dari ruangan Arza.Sepertinya mereka sudah selesai membicarakan kepentingan kafe.Arza baru sadar jika Azkiya tidak ada bersamanya.Lelaki itu akhirnya bangkit dari sofa dan berjalan keluar untuk menca
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Gairah Arza

Arza membawa Azkiya ke sebuah pusat perbelanjaan yang terkenal di kota tersebut.Tangannya menggenggam lengan mungil Azkiya dengan lembut untuk menyusuri tempat itu.Azkiya menatap suaminya dari samping seraya tetap melanjutkan langkahnya.“Kenapa kita kesini?” tanya Azkiya. Mereka memang tidak ada rencana untuk pergi selain ke kafe.“Ingin saja,” seloroh Arza tanpa membalas tatapan Azkiya.Sebelumnya Arza pernah datang ke tempat itu. Benar. Saat bersama Ria.Tentu saja ia masih ingat. Arza merasa bersalah karena memperlakukan Azkiya dengan buruk, kini ia ingin menebusnya.“Kamu mau membeli apa? Makanan atau apapun itu, katakan saja,” ujar Arza saat mereka sudah cukup jauh masuk ke dalam.“Apapun?” Azkiya memastikan.Lelaki itu mengangguk dengan pasti.Azkiya mulai melangkah dengan senyum ceria. Sementara Arza mengekor di belakangnya untuk memantau.Kini sebua
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Mau aku gendong lagi?

Arza menahan nafasnya karena takut. Ya. Arza takut Azkiya tahu apa yang baru saja ia lakukan tadi.Tubuh Azkiya bergerak perlahan. Tapi ternyata perempuan itu hanya mengubah posisinya menjadi menyamping dan kembali terlelap.Helaan nafas lega terdengar dari mulut Arza.Dengan mengendap-ngendap lelaki itu melangkah menuju kamar mandi.Arza berhenti tepat di depan pintu kamar mandi. Wajahnya kembali menoleh ke belakang, tepatnya pada Azkiya.“Apa yang baru saja aku lakukan?” tanya Arza pada dirinya sendiri. Kini ia merasa konyol saat mengingat ulahnya barusan.“Kau sudah gil*, Arza!” umpatnya pada diri sendiri.*****Mentari mulai muncul dari peraduannya. Cahayanya memberi kehangatan pada pagi hari ini.Dengan sebuah cangkir di tangannya, Azkiya melangkah perlahan untuk menemui Arza yang berada di ruang tamu.Lelaki itu mengalihkan pandangannya sesaat dari ponsel saat Azkiya datang.Setelah meletakkan minuman tersebut, Azkiya ikut menjatuhkan bobot tubuhnya tepat di samping Arza.Arza m
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

Salah paham

Arza menarik pundak lelaki tersebut dari belakang agar sedikit menjauh.Lalau dengan cepat ia menghampiri Azkiya.Arza meraih pergelangan tangan Azkiya. Ia menarik perempuan itu agar berdiri di tepat di belakangnya.Mata Arza menatap tajam ke arah lelaki di hadapannya.Sementara lelaki tersebut tampak terkejut dan bingung dengan apa yang terjadi.Hal yang sama juga terjadi pada Azkiya. Ia menatap suaminya dari belakang dengan heran.“Apa yang akan kau lakukan?”“Kenapa tiba-tiba mendekatinya?” ketus Arza.Lelaki tersebut mengerutkan dahinya. Ia sama sekali tak mengerti karena situasinya menjadi tegang.“Kak!”Azkiya mengguncang pundak Arza. Ia maju selangkah agar bisa menatap Arza dari depan.“Tenanglah!” ujar Azkiya. Perempuan itu akhirnya sadar kenapa Arza bersikap demikian. Sepertinya kejadian tadi pagi mempengaruhinya dan membuat ia cemas berlebihan.
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

Setitik Rahasia

Matanya menyipit. Azkiya menunduk agar wajahnya lebih dekat dengan kepala Arza.“Apa ini?” gumamnya pelan.Setelah melihat lebih dekat, akhirnya Azkiya tahu bahwa yang Azkiya lihat adalah bekas jahitan yang cukup panjang.Telunjuknya mengusap bekas luka tersebut dengan perlahan.“Apa Kak Arza pernah terluka?” tanya Azkiya pada dirinya sendiri. Ia kemudian menatap wajah tenang Arza yang tengah terlelap.*****Hari ini adalah jadwal libur Azkiya. Jadi ia memiliki waktu yang lebih longgar pagi ini.“Kepalanya masih sakit, Kak?” tanya Azkiya saat Arza keluar dari kamar mandi.“Sudah lebih baik,” jawab Arza seraya menyeka rambutnya yang basah dengan handuk kecil.Sepertinya Azkiya mulai terbiasa saat melihat Arza yang hanya menggunakan handuk.Biasanya ia akan menyiapkan baju dan langsung keluar kamar bahkan sebelum Arza selesai mandi.“Apa hari ini sebaiknya kamu istirahat saja di rumah, Kak?” Azkiya berdiri di depan lemari yang terbuka. Tapi kepalanya menoleh ke samping untuk menatap la
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Teror yang semakin menjadi

Azkiya menatap setiap sudut taman tersebut. Tapi ia tak menemukan sesuatu ataupun seseorang yang aneh.“Sepertinya seseorang terus mengawasiku,” lirihnya dengan wajah yang mulai tampak resah.Sekali lagi, Azkiya menatap kertas tersebut lalu meremasnya perlahan.Azkiya selalu berusaha berpikir positif di setiap kejadian aneh yang menimpanya, tapi kali ini ia tidak bisa lagi melakukannya.Jika dipikirkan lagi, semua ini tidak mungkin hanya kebetulan.Kekhawatiran dan rasa takut mulai menyusup ke dalam hatinya.Bagaimanapun juga Azkiya takut jika orang yang menerornya melakukan hal yang nekat.Azkiya menghela nafas seraya mengusap wajahnya pelan.Samar terdengar suara langkah seseorang yang mendekat.Azkiya menoleh ke belakang.Ia tampak terkejut. Ternyata itu adalah Arza. Lelaki itu menenteng sebuah kantong plastik.Dengan cepat Azkiya meremas kertas tersebut lalu memasukkannya ke dalam saku.
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

Jangan rahasiakan apapun!

Arza terpaku seraya memegang kertas tersebut.Dari mana asalnya benda ini? Matanya menatap tanpa berkedip untuk beberapa saat.Tiba-tiba Azkiya masuk ke dalam kamar. Ia tampak heran saat melihat Arza yang terdiam bagai patung sambil memegang sesuatu.Ia lantas melangkah mendekati Arza karena penasaran.“Kamu sedang ap….”Azkiya tak meneruskan ucapannya saat melihat benda yang ada di tangan Arza.“Kenapa Kak Arza memegang benda itu?” Azkiya membatin. Jantungnya mulai bertalu.Tentu saja. Azkiya mengenali benda tersebut. Sebuah kertas lusuh yang ia dapat dari taman sore tadi.“Bukankah benda itu seharusnya ada di saku milikku?” tanya Azkiya dalam hatinya .Wajahnya tampak panik.Tatapannya beralih pada ponsel di atas nakas. Azkiya rasa kertas itu terjatuh saat ia mengeluarkan ponselnya dari saku.Kini Azkiya menyesal karena tidak membuang kertas tersebut saat itu juga.
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

Ria yang tidak terima

“Kenapa diam?” tanya Arza yang melihat Azkiya tertegun.“Oh! Tidak apa-apa.”“Aku tidak sengaja melihatnya saat memijat kemarin malam,” ujar Arza dengan wajah kikuk.Tapi jika Azkiya mengingat kembali, ibu mertuanya memang terlihat agak aneh saat ia bertanya mengenai hal itu.Azkiya menghela nafas pelan. Ia lalu menatap Arza yang kembali terdiam seraya menatap ke depan.Meski tidak tahu persis rasanya, tapi Azkiya tahu jika semua itu bukanlah hal yang mudah untuk dilewati.Sungguh, perasaan bersalah yang ditanggung oleh Arza adalah hal yang wajar.Namun, melihat Arza yang trauma hingga depresi seperti itu, Azkiya rasa itu bukan hal yang benar.Azkiya menatap tangan Arza dalam genggamannya.“Kamu berhak merasa bersalah, Kak.”“Tapi itu semua di luar kendalimu sebagai manusia,” ujar Azkiya.Arza menoleh lalu menatap perempuan di sampingnya.Tatapan itu dibalas oleh Azkiya.“Kamu harus bisa memaafakan diri sendiri.”Ucapan Azkiya bagai es yang membasuh hati Arza. Memang benar. Semua di lua
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status