“Kenapa diam?” tanya Arza yang melihat Azkiya tertegun.“Oh! Tidak apa-apa.”“Aku tidak sengaja melihatnya saat memijat kemarin malam,” ujar Arza dengan wajah kikuk.Tapi jika Azkiya mengingat kembali, ibu mertuanya memang terlihat agak aneh saat ia bertanya mengenai hal itu.Azkiya menghela nafas pelan. Ia lalu menatap Arza yang kembali terdiam seraya menatap ke depan.Meski tidak tahu persis rasanya, tapi Azkiya tahu jika semua itu bukanlah hal yang mudah untuk dilewati.Sungguh, perasaan bersalah yang ditanggung oleh Arza adalah hal yang wajar.Namun, melihat Arza yang trauma hingga depresi seperti itu, Azkiya rasa itu bukan hal yang benar.Azkiya menatap tangan Arza dalam genggamannya.“Kamu berhak merasa bersalah, Kak.”“Tapi itu semua di luar kendalimu sebagai manusia,” ujar Azkiya.Arza menoleh lalu menatap perempuan di sampingnya.Tatapan itu dibalas oleh Azkiya.“Kamu harus bisa memaafakan diri sendiri.”Ucapan Azkiya bagai es yang membasuh hati Arza. Memang benar. Semua di lua
Last Updated : 2024-12-06 Read more