“Jangan nangis,” bisik Kelvin sekali lagi. Ia menarik wajahnya dari Amaya, mengusap lembut pipinya yang nyaris berubah menjadi merah padam saat sesenggukan barusan. “Ngerasa kesel sama diri sendiri,” kata Amaya. Menggosok matanya sebelum benar-benar mengangkat wajah utuk membalas tatapan Kelvin. “Kesel kenapa?” “Kesel karena saat Mas Vin punya perasaan setulus itu aku malah nggak tahu,” jawabnya. “Nggak ikut andil apapun dan malah suka sama cowok lain yang kurang ajar. Saat kamu janji ke papaku buat jagain aku, yang aku lakuin justru mau balas dendam ke mereka.” Kelvin tersenyum, ia menyentuh dagu Amaya seraya membalas, “Nggak apa-apa,” ucapnya. “Manusia wajar kok melakukan kesalahan. Nggak ada dari kita yang sempurna, Amaya.” “Tapi kamu nggak begitu,” sela Amaya. “Aku nggak begitu?” “Iya, Mas Vin nggak begitu. Bagiku kamu sempurna, baik, minusnya dulu suka ngatain aku.” Kelvin berdeham, “Ngatain kamu itu biar ada bahan buat kita debat. Kalau kamu ngambek ‘kan jadi ada hal ya
Terakhir Diperbarui : 2024-11-14 Baca selengkapnya