All Chapters of Saat Istri Cantik Pergi, Tuan Dikara Memohon Kembali!: Chapter 21 - Chapter 30

121 Chapters

21. Perlahan Terjerumus

Dikara melangkah perlahan mendekat ke arah Janeetha, sorot matanya tak pernah lepas dari wajah istrinya. Senyum tipis tersungging di sudut bibirnya, senyum yang seolah tahu betul apa yang sedang dipikirkan Janeetha. Senyum yang membuat jantung wanita itu berdetak semakin kencang, tak terkendali.Janeetha mencoba mengalihkan pandangannya, tapi matanya tetap terpaku pada sosok suaminya.Dikara berhenti tepat di depannya, begitu dekat hingga ia daapat merasakan kehangatan tubuhnya, mencium aroma sabun dari kulitnya yang masih basah.Tanpa berkata apa-apa, Dikara membungkuk sedikit, wajahnya kini sejajar dengan wajah Janeetha. Mata mereka bertemu, dan Janeetha hampir tak bisa bernapas di bawah tatapan itu.Lalu dengan gerakan pelan tetapi begitu intim, Dikara menyelipkan rambut Janeetha ke belakang telinga, jari pria itu menyentuh lembut kulitnya, membuat Janeetha meremang di seluruh tubuhnya.“Mengapa kau melihatku seperti itu?” Su
last updateLast Updated : 2024-10-15
Read more

22. Meragu

Janeetha duduk di ruang santai, tangannya masih mengusap pipi yang tadi dikecup Dikara sebelum ia pergi bekerja.Kecupan itu. Meskipun singkat, tetapi terasa … aneh.Seperti menyimpan sesuatu di baliknya yang membuat Janeetha tergugu lama, merenungi perubahan drastis suaminya sejak semalam.Mereka memang sudah berhubungan suami istri berkali-kali. Biasanya, Dikara selalu mengambil kendali penuh, mengatur setiap gerakan dengan kasar, memancarkan dominasi yang begitu kuat hingga Janeetha nyaris tak memiliki ruang untuk mengekspresikan dirinya. Bahkan untuk bernapas saja kadang sulit!  Namun, semalam … lain.Ada momen di mana Dikara tampak membiarkannya mengendalikan, memberi Janeetha kebebasan yang jarang sekali ia rasakan."Dia benar-benar membiarkan aku berada di atasnya," gumam Janeetha dalam hati, sedikit tak percaya. Wajahnya menghangat perlahan seiring gelenyar aneh muncul dalam perutnya, mengingat
last updateLast Updated : 2024-10-16
Read more

23. Dalam Intaian

"Aku … belum bisa, Maura..." Janeetha menjawab pelan, suaranya nyaris seperti bisikan. "Mereka tak tahu apa-apa. Aku... tak mau mereka khawatir atau... merasa gagal sebagai orang tua. Mereka sudah cukup terbebani dengan masalah bisnis keluarga. Bahkan saat menyerahkanku pada Dikara karena untuk membantu perusahaan saja, Ayah merasa sangat bersalah padaku."Maura mendesah panjang dari seberang telepon, suaranya menunjukkan simpati. "Tapi, Jani, mereka pasti ingin tahu. Mereka berhak tahu apa yang kau alami."Janeetha menutup matanya, menahan air mata yang menggenang di sudutnya. "Aku tahu... tapi aku takut, Maura." Suaranya bergetar. "Jika mereka tahu dan mencoba ikut campur, aku... aku khawatir Dikara akan melakukan sesuatu pada mereka. Dia bisa berbuat apa saja. Aku tak sanggup membayangkan jika sesuatu terjadi pada Ayah dan Ibu karena aku."Suasana hening sesaat. Maura membiarkan Janeetha untuk menenangkan dirinya. Ia pun tak ingin terlalu memaksa sahabatnya y
last updateLast Updated : 2024-10-16
Read more

24. Desakan Waktu

Siang itu - beberapa hari setelahnya, Janeetha bergerak cepat. Setelah memastikan Dikara tidak akan pulang dalam waktu dekat, ia meraih ponselnya dengan tangan sedikit gemetar saking gugupnya. Tidak ada waktu untuk ragu. Jemari Janeetha menelusuri daftar kontak hingga menemukan nama Maura. Ia menekan tombol panggil. Dan saat menunggu, jantungnya berdetak tidak karuan. Ia sangat lega saat suara Maura terdengar dari seberang. "Janeetha? Ada apa?" Suara Maura terdengar kaget, penuh keprihatinan. Pasalnya baru beberapa hari yang lalu ini menghubunginya. “Aku butuh kabar soal kenalanmu yang dapat membantuku itu. Bagaimana perkembangannya?” Janeetha langsung ke intinya, tidak ingin membuang waktu. Dia butuh solusi, sekarang. Maura terdiam sejenak di ujung telepon membuat Janeetha kembali gelisah. "Aku sudah bicara dengan Kak Fabian," Akhirnya Maura menjawab. "Dia yang sekarang mengurus semuanya. Kak Fabian lebih dekat dengan orang itu,
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more

25. Persimpangan Rasa

“Kalau uang yang menjadi masalah, aku dapat membantumu. Aku akan kirimkan biaya tiket ke mana pun kau ingin pergi. Tak usah khawatir soal itu.”Janeetha terkejut dan panik. "Apa? Tidak, Kak! Aku tak bisa menerimanya. Kau sudah melakukan terlalu banyak untukku. Kejadian terakhir saja... aku sudah berhutang budi besar padamu. Dan sekarang kau menawarkan bantuan lagi? Ini terlalu banyak, Kak...”Tawa miris keluar dari bibir Janeetha. Sementara, hatinya bergulat antara rasa terima kasih dan beban karena terus-menerus bergantung pada pria itu.Namun, Fabian tak menyerah. “Jani, tolong. Aku hanya ingin kau bahagia. Itu saja. Aku tak peduli soal apa yang sudah terjadi atau berapa banyak yang aku lakukan. Yang penting, kau keluar dari situasi ini dengan selamat. Kau pantas mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari ini.”Janeetha menggigit bibirnya, air mata kembali menggenang di matanya tanpa bisa ia tahan.Fabian selalu begitu. Selalu menawarkan kebaikan
last updateLast Updated : 2024-10-17
Read more

26. Jaring Manis

Setelah memastikan Janeetha terlelap, dengan sangat perlahan Dikara bangun dan turun dari tempat tidur. Pria itu beranjak menuju ruang kerjanya yang ada sisi lain unitnya.Dikara sengaja tak menyalakan lampu setelah berada di dalam. Menikmati cahaya temaram yang berasal dari bulan, melewati jendela lebar yang sengaja tak ia tutup dengan tirai.Dilangkahkannya kaki menuju sudut ruangan dimana mini bar berada. Dikara membalik sebuah gelas lalu menuangnya dengan whiskey. Ia berpindah menuju salah satu jendela dengan membawa serta gelas tersebut.Dalam ruang pribadinya, Dikara kembali menunjukkan sikapnya yang sangat berbeda dengan pria lembut yang Janeetha lihat sepanjang hari itu. Matanya tajam, dingin, sambil menatap ke kejauhan. Sesekali menyesap minuman yang ia bawa.Perlahan-lahan, ia mengeluarkan ponselnya dari sak celana dan menekan nomor Rusli. Hanya satu kali terdengar nada sambung dan Rusli telah menerima panggilan tersebut.“Ya, Tuan?”“Rusli, aku ingin kau menggali lebih dalam
last updateLast Updated : 2024-10-18
Read more

27. Sakit

Janeetha menyelesaikan memotong buah dengan gerakan sedikit tergesa. Ia meletakkan pisau dengan hati-hati, lalu merapikan potongan buah di atas piring.Sambil menenangkan dirinya, Janeetha mengambil napas dalam-dalam lalu berjalan menuju meja tempat Dikara duduk. Tatapan tajam suaminya tetap mengikuti setiap langkahnya, seolah mengawasi setiap gerakan kecil yang ia lakukan.Sesampainya di meja, Janeetha meletakkan piring buah di hadapan Dikara, lalu duduk di kursi di sebelahnya.Tatapan dingin Dikara membuat Janeetha merasa tak nyaman, tetapi ia tetap berusaha bersikap tenang. Ia meraih cangkir teh di depannya dan mulai menyeruput perlahan.Tiba-tiba, ponsel Dikara yang tergeletak di meja bergetar, memecah keheningan. Keduanya secara spontan menoleh ke arah ponsel tersebut pada saat yang bersamaan. Nama ‘Ameera’ terpampang jelas di layar, dengan tanda panggilan masuk yang berkedip. Janeetha terdiam, matanya terpaku pada nama itu,
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

28. Tiba-tiba Datang

Mendengar kabar itu, Janeetha langsung merasakan kepanikan menyergapnya. Tangannya yang memegang ponsel gemetar, seiring tubuhnya menegang. “Ayah sakit lagi?” tanyanya dengan suara tertahan. “Seberapa parah, Bu? Sudah dibawa ke dokter?” “Belum, Nak. Kami sedang menunggu kabar darimu. Ayahmu tidak mau ke rumah sakit tanpa kamu.” Suara Gayatri yang serak dan terbata membuat Janeetha semakin tak karuan. “Aku akan segera ke sana, Bu. Tolong, pastikan Ayah tetap tenang,” pinta Janeetha sebelum menutup telepon. Tanpa membuang waktu, Janeethaa menuju kamar untuk mengambil tas yang tergeletak di meja rias. Dengan tangan yang gemetar, ia cepat-cepat meraih tasnya dari meja, memasukkan ponsel dan dompet ke dalam tanpa berpikir panjang. Langkah Janeetha yang tergesa menuju pintu apartemen, hampir membuatnya tersandung di karpet. Sambil mencoba menenangkan diri, dia menekan tombol lift dengan jari yang gemetaran. Sesampainya di lobi, Janeetha langsung mencari taksi di depan gedung. Tanpa mem
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

29. Terjebak Pilihan

Dikara menoleh ke arah Janeetha, menyematkan senyum tipis yang tak sepenuhnya tulus."Apa penting bagaimana cara aku tahu?" Pria itu tampak tenang, meskipun jelas ada sesuatu yang ia sembunyikan.Janeetha menatapnya, mencoba mencari sesatu di balik tatapan tajam suaminya, tetapi seperti biasa, pikirannya sulit terbaca."Yang terpenting, aku di sini sekarang, menemanimu," lanjut Dikara. Ia terdengar lebih lembut dari biasanya.Jika situasi mereka berbeda, Janeetha mungkin akan merasa terhibur. Namun, bayangan masa lalu mereka yang kelam selalu menghantuinya, membuatnya waspada terhadap setiap perubahan sikap Dikara. Ia tak ingin lagi terjebak dalam perangkap manipulasi suaminya.Janeetha menarik napas panjang, mencoba menenangkan pikirannya yang mulai dipenuhi kecurigaan. Dikara berdiri di sampingnya, seolah-olah ia adalah suami yang paling peduli karena mereka sedang berada di luar.Hal ini membuat Janeetha berpikir seberapa banyak topeng ya
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

30. Jejak yang Terpantau

Janeetha terdiam, pikirannya langsung terpecah. Ia melirik ke arah pintu kamar tempat ayahnya terbaring. “Sekarang?”Seketika dirinya menjadi bimbang. Antara kewajibannya sebagai anak dan rencana kebebasannya.“Ya, sekarang. Ia hanya punya waktu hari ini. Aku takut dia akan kembali menghilang dan tak dapat dihubungi.”Mendapati Janeetha tak langsung memberi keputusan, di seberang sana Fabian menghela napas membuat Janeetha merasa situasi ini semakin berat.“Jani, kalau kau nggak temui dia sekarang, kesempatan ini bisa hilang. Kamu tahu ini penting. Aku tahu situasimu saat ini sulit, tapi kamu harus pilih. Orang ini tidak dapat menunggu lama.”Perasaan Janeetha semakin kalut dan ia hanya bisa terpaku di tempat duduknya. Ia takut jika berkata terlalu banyak, Fabian akan semakin khawatir dan ingin berada di sini bersamanya. Dan Janeetha tahu, semakin lama ia menunda, situasinya semakin rumit.“Jani? Kenapa? Apa Dikara membuat masalah lagi denga
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status