Pagi itu, Janeetha terbangun dengan tubuh yang masih terasa lelah, seolah-olah jejak malam sebelumnya belum sepenuhnya menghilang dari dirinya. Ia duduk sejenak di tepi ranjang, menghela napas sebelum memaksakan diri untuk bangkit dan membersihkan diri.Setelah mencuci muka, Janeetha melangkah keluar kamar, disambut oleh aroma makanan yang menggelitik indera penciumannya dengan cara yang hampir mengganggu.Menelusuri sumber aroma itu, Janeetha melangkah pelan menuju dapur. Di sana, ia mendapati Dikara, berdiri di depan kompor dengan ekspresi serius yang tak biasa. Tangannya cekatan, seolah ia sudah terbiasa memasak.Pemandangan ini membuat Janeetha tertegun; lelaki ini jarang sekali berada di dapur, apalagi dengan begitu tenang dan fokus.Tanpa menoleh, Dikara menyadari kehadirannya. Ia perlahan menatap Janeetha, matanya tajam tetapi ada sekilas kehangatan yang terasa ambigu.“Selamat pagi,” sapanya singkat. Tanpa basa-basi, ia meletakkan piring penuh makanan di meja makan. “Dudukla
Last Updated : 2024-10-26 Read more