All Chapters of PERNIKAHAN (Rahasia Kelam Seorang Istri): Chapter 141 - Chapter 150

208 Chapters

141. Suasana Menegangkan 2

Indah tidak tertarik sama sekali dengan wajah memelas yang ditunjukkan oleh suaminya. Kalau dulu dirinya gampang sekali luluh, tapi sekarang hatinya membeku. Sakit sekali ayahnya dituduh Irwan dengan prasangka menjijikan."Aku memang salah. Aku terlalu terbawa masalah keluargaku, tapi aku nggak pernah bermaksud meremehkan apa yang terjadi sama Puspa. Aku benar-benar minta maaf. Sekarang Dikri pun ingin meminta maaf."Mereka semua menoleh ke arah pintu rumah saat Pak Lurah sudah berdiri di sana. Lelaki sepuh itu pun terkejut melihat siapa yang datang. Tatapannya tajam dan menyala seolah hendak menikam dan membakar dua lelaki yang kini ada di hadapannya."Yah." Irwan menghampiri ayah mertua dan mencium tangan. Sedangkan Dikri benar-benar seperti arca yang kaku. Tak menyangka sore itu kedatangan mereka membawa ketegangan baru. Suasana langsung berubah. Ketegangan menjalar di antara mereka.Pak Lurah mengepalkan kedua tangan saat memandang Dikri. Tatapannya penuh kemarahan. "Kamu bernyali
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more

142. Suasana Menegangkan 3

Dikri masih menunduk. "Saya tahu nggak ada yang bisa menghapus apa yang telah saya dan keluarga saya lakukan pada Puspa, Pak. Saya sudah menghancurkan kehormatannya. Tapi waktu itu saya benar-benar ingin bertanggung jawab atas kesalahan ini. Saya mencintai Puspa dan ingin menikahinya sebagai bentuk tanggungjawab. Tapi orang tua saya melarang. Sekarang, kalau Pak Lurah dan Puspa ingin saya mengakui semuanya di depan hukum, saya siap."Tidak hanya Pak Lurah, darah Bram ikutan mendidih ketika mendengar pengakuan cinta lelaki itu. Namun itu cerita tentang sebelum ia menikahi Puspa. Bram pun harus berpikir waras dan cerdas. Bukan memperkeruh keadaan dengan menghakimi masa lalunya, tapi menerima Puspa apa adanya. Sekarang Puspa sudah menjadi miliknya. Jika kembali Dikri mengganggu, Bram baru bertindak. Suasana panas begini, Bram harus bersikap bijaksana dan bisa menahan diri. Kalau sampai terjadi keributan, aib Puspa tentang pemerkosaan itu pasti akan diketahui banyak orang.Bu Lurah memeg
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more

143. Semua Pergi 1

PERNIKAHAN- Semua PergiBu Lurah tergesa dari dalam untuk menghampiri sang cucu, tapi keduluan Irwan yang akhirnya menggendong Naina. Dihapusnya air mata bocah perempuan yang merambat di pipi. Indah juga menghampiri putrinya.Sedangkan Dikri sedih menyaksikan itu semua. Dia sebagai anak juga menjadi korban keegoisan orang tuanya. Tak sampai hati melihat anak sekecil Naina akan mengalami hal yang serupa."Kenapa Papa dan Mama bertengkar?" tanya Naina di sela isaknya."Kami nggak bertengkar," jawab Irwan dengan suara lembut."Tadi itu apa? Naina melihat papa sama mama bertengkar sejak di depan sana." Naina melihat ke arah joglo. Rupanya sang anak sudah memperhatikan sejak tadi. Indah menghela nafas panjang. Kenapa dia tidak kepikiran kalau Naina bisa saja mengintip meski sudah menyuruh anaknya masuk ke dalam rumah. Indah memegang lengan putrinya. "Sini, sama mama. Mama nggak bertengkar tadi." Indah bicara sambil memeluk Naina. Bagaimana ia harus menjelaskan pada sang anak. Yang pasti
last updateLast Updated : 2024-10-24
Read more

144. Semua Pergi 2

Anak-anak masuk dan mencium tangan kedua orang tuanya. Vanya mencomot satu udang krispi lalu di cocolkan ke saus sambal. "Enak, Bun," pujinya sambil mengunyah."Besok pagi aku bawain bekal udang krispi aja, Bun," lanjutnya."Kamu dapat jatah makan siang di sekolah kan, Kak," ujar Bram."Iya, Pa. Tapi kan boleh juga bawa lauk dari rumah.""Oke. Besok pagi Bunda bikinkan udang krispi.""Makasih, Bun." Vanya berlalu menaiki tangga."Aku juga mau, Bun." Sony ikut nimbrung . "Oke, Sayang.""Makasih ya, Bun." Sony mengambil lagi satu udang kemudian beranjak ke depan televisi, karena tidak ingin ketinggalan film kartun kesukaannya.Kemudian Puspa membawa sepiring ubi rebus, Bram membawa minumnya dan mereka naik ke kamar dan duduk di balkon. Menikmati gerimis yang masih turun dan menguarkan hawa dingin."Mas sebenarnya khawatir denganmu tadi. Tapi mas lega setelah melihatmu ceria." Bram bicara sambil makan ubi ungu yang dipanen Mak Sri di kebun belakang gudang."Nggak ada alasan aku nggak ba
last updateLast Updated : 2024-10-24
Read more

145. Semua Pergi 3

"Mereka bisa bertahan dengan membuka komunikasi dua arah dengan baik. Toh mereka sudah menjalani pernikahan selama sembilan tahun. Berteman dan pacaran saja sudah bertahun-tahun juga. Kalau kamu diajak ngobrol sama kakakmu, tolong sarankan supaya mereka berdua mengikuti konseling pernikahan. Dengan bantuan profesional, mereka bisa menyelamatkan pernikahan. Sebab tidak semua permasalahan rumah tangga, harus diselesaikan dengan perceraian, Puspa. Apalagi permasalahan ini, bukan karena perselingkuhan. "Mas juga marah, saat ayah dicurigai Irwan tentang dana kampanye. Namun masih bisa dibicarakan kalau Irwan ada itikad baik untuk meminta maaf dan berubah. Sekalipun ayah sangat keras, tapi beliau orang tua yang bijaksana.""Iya, kalau nanti Mbak Indah ngajak ngobrol, aku bilang gitu, Mas.""Itu hanya saran. Kita tidak tahu pasti apa yang terjadi dalam rumah tangga mereka.""Hu um. Makasih banyak, Mas.""Sudah berapa kali kamu bilang terima kasih?""Aku belajar darimu, kan? Mas, selalu bila
last updateLast Updated : 2024-10-24
Read more

146. Hadiah Anniversary 1

PERNIKAHAN - Hadiah Anniversary "Makasih banyak sudah bantuin saya tadi. Mas, mau pulang ke mana?" Dikri menyalami Rayyan."Ke Kediri, Mas. Saya asli Surabaya tapi saya kerja di Kediri. Mas, mau ke mana?""Rumah saya di Nganjuk sini saja. Berapa nomor ponselnya, kalau saya ke Kediri saya hubungi dan kita bisa ketemuan." Dikri mengeluarkan ponsel dari saku celananya. Mencatat nomer yang disebutkan oleh Rayyan."Kapan-kapan kita ketemu, Mas," ujar Dikri.Rayyan tersenyum kemudian pamitan. "Saya pergi dulu ya, Mas."Dikri mengangguk. Mereka masuk mobil masing-masing dan akhirnya berpisah di pertigaan. Rayyan belok ke kiri, jalan ke arah Kediri. Sementara Dikri mengambil jalan lurus untuk mampir ke rumah pengacara papanya. Ingin rasanya tidak peduli lagi pada sang papa, tapi hati kecilnya pun tak tega. Seburuk apapun Pak Maksum adalah papanya. Orang yang pernah mendekapnya dengan kasih sayang, entah setulus apa cinta itu untuknya. Dia juga seorang papa yang membiayai hidupnya selama in
last updateLast Updated : 2024-10-25
Read more

147. Hadiah Anniversary 2

"Saya mengerti. Bagaimana kalau saya menemui Pak Hendra, Pak. Walaupun mungkin akan sia-sia, tapi setidaknya saya sudah berusaha.""Oke. Saya salut sama Anda, Mas Dikri. Dalam keadaan sudah hancur begini, masih berpikir keras untuk memulihkan keadaan."Dikri tersenyum tipis. Mungkin dengan cara seperti ini, dia bisa menebus kesalahannya. Tetap berbakti sebagai anak, terlepas dari sifat egois kedua orang tuanya.***L***Sabtu jam sepuluh pagi, Dikri sudah sampai di alamat yang diberikan oleh Pak Ali tadi malam. Dikri sadar, mungkin ini kesempatan terakhirnya untuk mencoba berbicara dari hati ke hati dengan suami dari wanita yang menjadi selingkuhan sang papa. Dengan tekad yang kuat, ia melangkah ke rumah besar dan megah yang kini seolah menjadi simbol kehancuran sebuah keluarga.Setelah bicara dengan ART yang menemuinya, tidak lama kemudian muncul seorang laki-laki pendek berperut buncit. Wajahnya menunjukkan ketegasan dan kemarahan yang belum reda. Mata mereka bertemu."Punya keberan
last updateLast Updated : 2024-10-25
Read more

148. Hadiah Anniversary 3

"MasyaAllah, terima kasih, Ma." Bram merangkul mamanya. Ganti Puspa pula yang memeluk sang mertua. Mendapatkan mertua yang baik, merupakan rezeki yang tiada terkira. "Kami berangkat dulu ya, Ma. Titip anak-anak.""Hati-hati ya kalian. Jangan khawatirkan anak-anak di rumah.""Makasih, Ma," jawab Puspa.Bu Dewi memperhatikan anak dan menantunya melangkah pergi. Baru kembali fokus pada tanaman bunganya setelah mobil Bram berderu meninggalkan rumah.Perjalanan ini sangat panjang. Sebab Bram menepati janjinya untuk membawa Puspa ke pantai. Pilihannya adalah Pantai Balekambang yang berada di pesisir Malang Selatan. 4 jam 15 menit melewati tiga kota. Bram berhenti dua kali untuk istirahat.Sekarang mereka sudah memasuki sebuah hotel yang akan menjadi tempat menginap untuk tiga hari dua malam.Puspa langsung melepaskan jilbab, membersihkan diri, salat zhuhur, baru kemudian berbaring di ranjang."Capek?" Bram mendekat."Hmm, jauh juga ya, Mas?""Lumayan.""Kamu tampak tegang di perjalanan tadi
last updateLast Updated : 2024-10-25
Read more

149. Gila-gilaan 1

PERNIKAHAN - Gila-gilaan Bram terharu sekaligus bahagia. Sebelumnya ia berharap, setelah bulan madu kali ini, bulan depan Puspa kembali hamil. Karena setelah stop memakai kontrasepsi, baru kali ini Bram punya kesempatan mengajak istrinya staycation. Tapi ternyata dia mendapatkan kejutan lebih cepat dari perkiraannya. Sebagai hadiah pernikahan yang sangat istimewa."Sayang, kapan kamu tahu kalau sedang hamil?""Setelah stop nggak ke bidan untuk suntik kontrasepsi, aku mulai merhatiin siklus haidku. Di tanggal yang seharusnya menstruasi, ternyata aku tidak mendapatkannya. Tiap jam delapan pagi, aku ngantuk berat persis seperti kehamilan kedua. "Tapi kubiarkan saja sampai lewat seminggu. Habis itu aku langsung periksa ke dokter pas Mas pergi sehari ke Surabaya. Ternyata hasilnya positif dan janinnya sehat." Binar mata Puspa terlihat sangat bahagia ketika bercerita."Kenapa tidak langsung memberitahu mas?" "Karena aku ingat kalau hari ini anniversary pertama kita. Jadi ingin kujadika
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more

150. Gila-gilaan 2

Bram yang biasa langsung tertidur beberapa saat setelah pillow talk dengan sang istri, kali ini masih terjaga. Sebentar lagi dia akan menjadi ayah tiga anak. Mungkin juga beberapa tahun ke depan, menjadi ayah dari empat atau lima anak. Membayangkan itu dia sudah sangat bahagia. Rumahnya pasti ramai. Tapi saat itu Vanya sudah kuliah dan Sony sekolah menengah. Dia masih punya 'mainan baru' yang menghidupkan suasana di rumah disaat anak-anak yang sudah besar sibuk belajar. "Kamu nggak nikah lagi aja to, Le?" tanya seorang kerabat disaat Bram masih sendiri setelah tiga tahun Sandra meninggal."Belum, Bulek.""Saya belum kepikiran untuk menikah dalam waktu dekat ini.""Saya masih fokus ke anak-anak."Begitu jawaban Bram tiap kali ada yang bertanya. Sudah pasti mereka pada heran. Itu hal yang wajar, karena sebagai seorang laki-laki normal pasti butuh pendamping. Apalagi dia pria yang paket lengkap. Tidak hanya tampan dan kaya, tapi shaleh.Namun apa mereka tahu, kalau orang berpengalaman
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
21
DMCA.com Protection Status