"Tuan!" Stave masuk dengan napas terengah tanpa mengetuk pintu, tamannya menggenggam selembar kertas dengan keringat dingin. Zafir tidak menjawab, pria itu langsung melirik pada kertas yang Stave pegang. Tanpa diberitahu, dia tahu bahwa itu surat tuntutan pengadilan. "Siapa?" tanya Zafir, menatap layar komputernya kembali seolah menyepelekan laporan tersebut. "Homas," jawab Stave, membuat Zafir kembali menatapnya dengan terkejut."Apa? Berikan padaku!" Desak Zafir tidak sabaran, Stave pun dengan cepat memberikannya. Zafir membaca surat penuntutan Homas untuk Wajendra atas dasar penggelapan dana, ini membuat emosinya bergejolak. Tidak masuk akal."Penggelapan dana? Mereka gila?" ucap Zafir kesal, lalu meremas kertas itu kuat. "Apa hasil dari penyelidikan kita belum menghasilkan apa pun?" tanya Zafir, matanya melirik Stave dingin. Stave menggeleng. "Sampai saat ini masih bersih, tuan. Tidak ada laporan atau catatan sedikitpun mengenai penjualan lahan atas nama Wajendra." "Seharu
Last Updated : 2024-12-31 Read more