"Aku ke ruang kerja dulu," ujar Zafir acuh setelah menarik pandangannya dari surat tersebut. Evelyn dengan cepat mengangguk. "Iya, selamat beristirahat, Zafir." Dia menghela napas lega, syukurlah Zafir acuh pada surat itu. Dengan cepat ia mengambil surat tersebut dan pergi ke kamarnya sambil masih menggendong Zevan. Di kamar, Evelyn menyerahkan anak itu kembali pada Mona, lalu ia duduk di sofa dan membukanya dengan terburu-buru. Pandangan matanya mendingin, jantungnya berdegup cepat. Entah apa isinya kali ini, Evelyn benar-benar muak. "Kakak, maafkan aku karena harus menghubungimu lagi dengan mengirim surat ini. Aku ingin menyampaikan sesuatu, bahwa kondisi ibu saat ini semakin memburuk. Setidaknya temui lah ibu sekali, kak. Dia sangat merindukanmu. Dan, sepertinya atasan ku, nyonya Tirta telah mengetahui hubungan kita. Beliau sering menanyakanmu padaku, memastikan apa kita saling mengenal atau tidak. Aku tidak yakin apa beliau benar-benar tahu, tetapi yang pasti responnya posit
Terakhir Diperbarui : 2025-01-07 Baca selengkapnya