Bulan ingin sekali menangis. Ia ingin meraung, menumpahkan nelangsa dan sesal di jiwa. Bila bisa, perempuan itu ingin merangkak ke makam ibunya demi meminta ampun. Bulan sudah terlalu jauh, terlalu busuk.Beberapa bulan belakangan, Bulan menjalani hidup yang sangat berat. Ditarget oleh seorang tuan tanah kejam yang tak berperasaan, dunianya yang sebelum ini tenang, damai, mendadak kacau. Pikir Bulan, itu sudah yang terburuk. Nyatanya, bisa lebih buruk dari itu.Bulan sudah menjadi wanita tak bermoral. Ia perempuan tak punya harga diri kini. Hal itu terus berkeliaran di kepala si perempuan, semenjak ia bangun dan mendengar apa yang sudah terjadi dari Aro. Mulanya Bulan enggan percaya. Namun, beberapa jam berlalu, ingatan itu samar datang. Tidak semua, tetapi beberapa penggal ingatan itu cukup untuk menampar Bulan dan membuatnya tak mampu mengelak. Yang terburuk sudah terjadi.Bulan sudah menjadi peliharaan Aro seutuhnya. Sekian lama berusaha menyelamatkan diri. Menjadi berbeda dari Far
Read more