Share

Bab 23

"Kau menghabiskan makananmu, bagus sekali." Tari berusaha memberi senyum pada Bulan. Ia angsurkan segelas air pada gadis itu, karena buburnya sudah habis.

Sejak kemarin Tari ada di rumah ini. Di kediaman Aro. Wanita itu dijemput oleh anak buah si tuan langsung. Tari sebenarnya tidak sudi menginjak rumah ini, tetapi demi Bulan yang katanya sedang sakit, ibunya Fara itu pun mengalah. Terlebih setelah insiden rumah Bulan yang terbakar.

Bulan demam. Seharian kemarin gadis itu hanya bisa terbaring di ranjang. Sampai sore ini bahkan masih makan bubur, sebab mengeluh perutnya juga sakit. Sudah diberi obat, tetapi belum membaik.

"Terima kasih, Bik. Aku menyusahkanmu lagi." Bulan menatap Tari dengan sorot mata penuh sesal.

Tari menggeleng. "Tidak masalah. Kau sudah merasa baikan? Apa perutmu masih sakit? Kata pria yang berjaga di depan, aku bisa menyuruhnya memanggil dokter jika kau merasa belum baikan."

Sebenarnya Tari juga heran dengan keadaan ini. Ia tak menyangka pria kejam yang selam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status