"Ibu! Ibu!" Sambil menangis, Fara menggedor pintu rumah Tari. "Ibu!"Hari sudah sangat larut. Nyaris semua orang telah naik ke peraduan dan mengistirahatkan diri. Begitu pun Tari. Namun, wanita itu terbangun sebab pintu rumahnya digedor. Ia mendengar suara putrinya.Tari bergegas turun dari ranjang. Ia membuka pintu tergesa dan langsung diliputi kecemasan saat melihat benar Fara yang datang. Semalam ini anaknya datang, sambil menangis pula, firasat Tari buruk sekali."Kenapa, Fara? Apa yang terjadi padamu?" Tari menengok ke sekitar, tak ada orang lain di sana. Ia ajak anaknya masuk.Tari mengajak Fara duduk di dipan dekat jendela di ruang tamu. Ia usap lengan putrinya itu demi menyalurkan rasa aman."Katakan. Kenapa kau datang larut sekali?" Ia mendekat, memberi pelukan agar Fara yang terlihat kalut sedikit tenang.Fara terisak pelan. Ia mengambil waktu beberapa saat untuk menangis. Setelah puas, ia duduk tegak, melepaskan diri dari pelukan Tari."Bu, kau harus menolongku," pintanya d
Read more