Share

Bab 37

Aro terbangun dengan kepala pusing. Pria itu menggaruk leher sembari membuka mata lebih lebar. Ia merasa gerah dan lengket. Membawa tubuhnya duduk, wajahnya menoleh kanan dan kiri dengan bingung.

Ini bukan kamarnya. Ruang tidurnya tak pernah sepengap ini. Aro kucek matanya sebentar. Pria itu dalam posisi agak menunduk, kemudian pandangan menangkap ada sepasang kaki di dekat paha.

Dalam sekejap Aro merasa kebingungannya hilang. Tak lagi mengucek mata, ia tatapi sepuluh jemari kaki yang amat dikenali itu. Rahangnya perlahan mengetat, Aro paksa otaknya mengingat apa yang sudah terjadi.

Hal pertama yang masuk dalam ingatan adalah dirinya yang sedang minum. Saat itu memang masih siang, tetapi Aro merasa sangat lelah, penat dan muak. Jadi, dia minum. Pria itu sudah menghabiskan dua botol bir saat Daris memberitahu keadaan Bulan.

"Nona tidak sarapan lagi."

Begitu laporan yang Daris berikan. Bukan hal besar. Namun, itu malah membuat Aro minum makin banyak. Pria itu sudah merasa benar-benar pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status