Home / Rumah Tangga / Simpanan Ayah Angkat / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Simpanan Ayah Angkat: Chapter 101 - Chapter 110

123 Chapters

Bab 101

[Ibu Arumi, kalau kau ingin tahu lebih jelasnya, siapa yang saat ini menjadi simpanan Pak Alan. Lebih baik, Anda secepatnya menyediakan uang 10 miliar seperti yang saya minta.]Sebuah chat dari Chyntia yang masuk ke ponsel Arumi pun seketika membuatnya kian memanas berselimut amarah."Dasar brengs*k! Chyntia memang kurang ajar! Di saat kaya gini dia malah mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya. Awas kau Chyntia. Suatu saat nanti, aku pasti akan membalasmu!"Boby menggelengkan kepala sembari berdecak kesal. "Daripada kerjaan lo kesel mulu sama Chyntia. Lebih baik persiapin diri lo buat pergi ke Puncak."Arumi hanya menghembuskan napas panjang. "Aku mau pulang ke rumah sekarang," sahut Arumi, sembari bangkit dari atas sofa. Lalu, keluar dari unit apartemen Boby."Dasar wanita seribu masalah. Doa lu ke orang tua kayaknya banyak deh, sampe hidup lo ribet mulu!" gerutu Boby.****Beberapa saat kemudian, Arumi sudah sampai di rumah, dan mendapati Alan belum pulang ke rumah tersebut, dan Ar
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

Bab 102

"Kenapa kamu diem, Mas? Ini bener kamu, 'kan?"Meskipun diselimuti kepanikan, takut jika Arumi tahu yang menjadi simpanannya adalah Kanaya. Namun, Alan tetap mendekat pada Arumi. "Ya, itu memang aku. Kau keberatan?""Aku istri kamu, Mas. Dan kamu berselingkuh di belakangku. Sekarang katakan siapa wanita itu? Siapa yang menjadi selingkuhanmu?"Mendengar perkataan Arumi, Alan pun cukup merasa lega. Itu artinya, dia tak tahu siapa wanita yang sedang berciuman dengannya."Kau pikir, aku bodoh, Arumi? Kau juga melakukan hal yang sama di belakangku, bukan? Kau sengaja mematikan CCTV di rumah ini, ketika aku sedang tidak berada di rumah untuk memasukkan laki-laki lain, 'kan?"Arumi seketika tergagap, dan hal tersebut tertangkap jelas oleh netra Alan, dan membuat laki-laki itu terkekeh."Ck, lihat dirimu sendiri? Kau yang sebenarnya memulai terlebih dulu, 'kan? Jadi, nggak usah berlagak sebagai korban, Arumi!""Jangan menuduhku sembarangan, Mas. Coba perlihatkan bukti kalau aku berselingkuh?"
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

Bab 103

"Jadi, Papa mikir kalo Kenan itu ...?"Belum sempat Kanaya menyelesaikan perkataannya, Alan sudah mengangguk."Pa, Papa nggak boleh ambil kesimpulan secepat itu. Mungkin saja, laki-laki itu berharap agar Papa, dan Mama berpisah. Jadi, dia sudah mempengaruhi Kenan, dengan mengatakan jika Kenan itu putranya."Alan terdiam sejenak, mencoba mencerna perkataan Kanaya dengan akal sehatnya, dan memang benar. Apa yang dikatakan oleh Kanaya itu, memang cukup masuk akal."Kamu bener, Naya. Mungkin dia berkata seperti itu, untuk mendekati, sekaligus juga mempengaruhi Kenan."Kanaya pun mengangguk, meskipun di dalam hatinya kini mulai dipenuhi tanda tanya tentang jati diri Kenan. Namun, Kanaya tahu, Alan sangat menyayangi Kenan. Dia tak mau membuat hal tersebut mengganggu pikiran Alan. Apalagi, raut wajah sendu yang beberapa saat lalu tergambar di wajah Alan, kini perlahan mulai memudar. Berganti binar ceria di wajah."Pa, udah malem jangan terlalu banyak berpikir sesuatu hal yang nggak penting"
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more

Bab 104

Senja mulai merayap di langit ketika Kanaya melangkah keluar dari gedung kampusnya. Rambut panjangnya yang terurai, sedikit berantakan setelah seharian berkutat kegiatan ospek yang melelahkan."Kanaya ...!" Tiba-tiba terdengar suara seorang laki-laki yang memanggilnya.Kanaya, dan beberapa orang temannya pun menghentikan langkah."Naya, kami pulang dulu ya," pamit teman-teman Kanaya, saat seorang kakak angkatan sudah berdiri di depan mereka."Jangan, temani aku dulu!" pinta Kanaya, tapi mereka tampak terkekeh sembari melambaikan tangan, seolah sedang meledek dan tak bergeming dengan permintaan Kanaya."Naya, pulangnya aku antar ya.""Nggak usah aku udah dijemput Papa di depan. Aku pulang dulu ya, Kak Arga."Kanaya buru-buru berpamitan, tak peduli dengan Arga yang hendak mencegahnya. Namun, Kanaya sudah berlari ke arah sebuah mobil yang terparkir di depan gerbang kampus.Mobil mewah berwarna hitam mengkilap itu tampak sudah menunggu, sejak beberapa saat lalu. Kanaya menatap mobil itu s
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more

Bab 105

Chyntia saat ini duduk di dalam ruang kerja Alan. Wanita itu tampak sudah tak sabar menunggu kedatangan bosnya. Di saat itulah tiba-tiba ponselnya berbunyi.'Ibu Arumi?' batin Chyntia saat melihat nama Arumi di layar ponselnya. Dia kemudian mengangkat panggilan telepon tersebut.[Halo Chyntia, apa kau sudah mengundurkan diri?][Tentu saja belum, Bu Arumi. Suami Anda saja sedang belum datang ke kantor] jawab Chyntia, sembari memainkan rambutnya. Chyntia memang menyetujui permintaan Arumi, untuk keluar dari perusahaan milik suaminya, setelah mereka selesai bertransaksi.[Tidak ada di kantor? Pasti dia sedang bersama wanita simpanannya itu!]Arumi menggerutu kesal, di ujung sambungan telepon.[Kalau masalah itu, bukan urusan saya, Ibu Arumi. Karena tugas saya hanya menutup mulut tentang hubungan Anda dengan Tuan Leo. Iya kan?][Diam! Jangan keras-keras! Kalau begitu kau tunggu saja sampai suamiku datang. Lalu cepat pergi secepatnya! Pergilah keluar kota sejauh mungkin.][Iya, baik Ibu A
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

Bab 106

Kanaya mengangguk, sedikit bingung dengan sikap gadis yang ada di depannya yang terkesan sombong. Apalagi, cara menatap Kanaya pun begitu sinis."Nama gue Vanel, asal lo tahu semua mahasiswa yang ada di sini tunduk pada gue. Tapi, lo udah ngusik gue, karena lo sok caper sama Arga. Sebelum terlalu jauh, gue beri peringatan ke lo agar jangan sampai berani mendekati Arga lagi. Kalau nggak, lo rasakan sendiri akibatnya!"Kanaya tersenyum sinis, lalu berdiri sembari melipat tangan di dada. "Maaf Kak, saya sama sekali nggak tertarik sama Arga. Saya juga udah punya pacar, dan nggak berminat mendekati Arga. Jadi, sebaiknya Kak Vanel yang menasehati Arga agar tidak mendekatiku lagi."Setelah itu, Kanaya mengibaskan rambutnya. Lalu, berjalan menjauhi Vanel, dan mendekat pada teman sekelompoknya lagi yang saat ini sudah mulai melanjutkan kegiatan ospek."Sombong sekali, dia belum tahu siapa gue!"Gadis itu pun menoleh pada salah seorang temannya. "Anya, tolong lo cari tahu siapa gadis nggak tahu
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Bab 107

"Ah mungkin punya pembantu baru," sambung Leo kembali. Dia kemudian membuka otomatic door mansion tersebut, tetapi pintu itu tidak terbuka."Kenapa pintunya nggak bisa dibuka? Apa Carmen sudah mengubah password pintunya?"Leo mengamati pintu tersebut, disertai raut wajah bingung, dan kening yang berkerut. Merasa putus asa, Leo akhirnya memencet bel yang ada di samping pintu. Namun, tidak ada satu orang pun pelayan yang keluar dari mansion tersebut.Amarah Leo yang memuncak, membuat dia memencet bel berulang kali hingga salah seorang asisten rumah tangga akhirnya datang menuju ke arah pintu."Kenapa lama sekali? Apa kau tuli, hah?" hardik Leo setelah pintu itu terbuka."Maaf Tuan, Anda memang tidak boleh masuk ke dalam lagi, silahkan Anda pergi.""Apa? Lancang sekali kau! Berani sekali kau berkata seperti itu padaku!""Maaf Tuan, saya hanya menjalankan perintah dari Nyonya Carmen. Anda tidak boleh lagi masuk ke rumah ini.""Perintah? Cih, kau jangan mengada-ada! Istriku nggak mungkin b
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Bab 108

"Kenapa kamu tampar aku, Mas?" pekik Arumi yang tak terima jika Alan menampar dirinya."Itu belum seberapa dibandingkan dengan harga yang harus kau bayar, Arumi.""Apa sebenarnya maksud kamu sih, Mas? Tiba-tiba aja datang sambil marah-marah gini!" Arumi masih menatap tajam suaminya, tak terima dengan sikap Alan. "Sekarang aku tanya, kamu habis dari mana, Arumi?"Arumi tergagap, tentunya dia juga merasa cemas jika Chyntia tidak datang ke hotel tersebut, dan ada kaitannya dengan kemarahan Alan."Ke hotel, buat endorse sekaligus review kamar hotel.""Ck, benarkah? Kalau begitu mana videonya?""Kamu apa-apaan sih, Mas? Edit video itu bukan tugasku, tapi tim yang bikin. Kamu pikir, aku influencer abal-abal yang apa-apa bikin sendiri?" sahut Arumi, berusaha tetap tenang. Meskipun, perasaannya begitu berkecamuk. Apalagi keberadaan Chyntia saat ini juga masih menjadi tanda tanya."Oh jadi itu tugas timmu? Sekarang, tolong beri tahu anak buahmu agar tidak lupa mengedit video review fasilitas
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

Bab 109

Di depan gerbang kampus yang mulai sepi. Kanaya berdiri, sembari beberapa kali melihat arloji di pergelangan tangannya.Sore ini, Alan mengatakan jika dia tak bisa menjemput gadis itu, dan menyuruh sopir pribadi keluarga untuk menjemput Kanaya.Kanaya tak tahu alasan Alan membatalkan niatnya untuk menjemput ke kampus. Dalam benaknya, Kanaya hanya menduga jika Alan pasti sedang ada urusan penting yang berhubungan dengan pekerjaannya."Ayo, aku antar pulang. Rumah kamu kayaknya searah kan sama aku." Suara seorang laki-laki dari arah samping pun terdengar. Kanaya seketika menoleh, dan melihat sosok Arga, kini sudah berdiri di sampingnya. Lelaki itu, kini tampak tersenyum ramah.Kanaya pun membalas senyuman itu dengan canggung sambil merapikan tasnya. "Nggak usah, Kak. Aku bisa pulang sendiri kok."Arga tertawa kecil, lalu berkata, "Naya, nggak apa-apa juga kali. Aku lagi nggak buru-buru. Lagian lebih aman kalau ada yang nemenin."Kanaya menunduk sebentar, lalu mengangkat wajah dengan se
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

Bab 110

Pak Rama duduk di sofa dengan tangan terkepal, sementara Bu Dahlia berdiri dengan mata berkaca-kaca, keduanya menatap Arumi yang berdiri di sudut ruangan dengan wajah tertunduk. Pak Rama dengan suara tegas mulai membuka suaranya."Kami sudah menduga jika semua ini akan terjadi.""Kenapa Papa sama Mama nggak berusaha belain aku untuk mempertahankan rumah tanggaku sama Mas Alan?"Bu Dahlia hanya menggelengkan kepala, sembari memijit pelipisnya. Sedangkan Pak Rama, menghela napas berat."Bukankah kami sering memberi nasehat padamu tentang tugas menjadi seorang istri? Tapi kamu nggak pernah mencoba introspeksi diri, Arumi. Alan sudah bersabar selama bertahun-tahun, dan kamu ternyata nggak berubah!""Jadi, sudah sepantasnya dia kecewa."Bu Dahlia, ikut menimpali perkataan suaminya. Lalu, wanita paruh baya itu kembali berkata, "Mama sudah pernah membicarakan ini saat papamu mendapat donor hati dari Kanaya. Kami memang sudah sepenuhnya menyerahkan keputusan tentang rumah tangga kalian pada A
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status