Home / Romansa / Sang Perebut Suami Orang (21+) / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Sang Perebut Suami Orang (21+): Chapter 21 - Chapter 30

64 Chapters

20. Pemenang

Diara yakin ini pasti perbuatan Lola. Wanita itu memang kurang ajar. Awas saja, Diara tidak akan tinggal diam, ia akan membalasnya. Diara berjanji akan membuat hidup Lola lebih susah dan lebih menderita dari pada yang ia alami.Kalau tidak ingat sedang ditunggu untuk menyelesaikan, sudah Diara labrak wanita itu.. Sedikitpun Diara sudah tidak takut. Lola hanya wanita sepertinya.'Akan kuurus setelah ini, tunggu saja!'Kemudian, sampai di ruangan yang dimaksud, dan ketika baru saja kakinya melangkah dua kali memasuki ruangan itu, istri Steno tahu-tahu ingin menyerangnya lagi. Sepertinya wanita itu tidak terima melihat Diara yang datang sembari memeluk erat lengan suaminya.Untung saja dua satpam tadi dengan sigap menahan, jika tidak bisa habis Diara dihajar lagi."Jangan sentuh tangan suamiku pelacur!" Katanya penuh dengan emosi.Namun Diara sama sekali tidak melepaskan, justru ia malah semakin mengeratkan tangannya pada lengan Steno.Jujur saja Diara takut. Walau sudah tua, istri Steno
last updateLast Updated : 2024-10-06
Read more

21. Kebahagian dan kegelisahan

Diara sangat senang, ternyata Steno tidak seperti laki-laki pengecut yang hanya ingin menikmati tubuhnya saja, seperti Herman, Bima dan Endy. Ternyata Steno berbeda dengan mereka.Jelas Diara bahagia sekali, akhirnya ia bisa memiliki laki-laki yang ia inginkan. Meski dalam waktu bersamaan ia juga merasa bersalah dan iba pada istri Steno.Sungguh ia merasa berdosa, karenanya wanita tua itu jadi kehilangan suami yang sangat dicintai.Sebenarnya tidak semua salah Diara, Anne juga salah, kenapa tidak mau di madu dan lebih memilih untuk bercerai. Coba saja wanita itu mau berbagi suami dengan Diara, pasti Anne tidak akan kehilangan Steno. Rumah tangganya tidak akan berakhir seperti ini.Ah tapi sudahlah, Steno sudah memilih Diara. Jadi lebih baik sekarang Diara fokus saja dengan apa yang ia miliki. Jangan sampai apa yang menimpanya kemarin-kemarin terulang lagi. Dan jangan sampai ada yang merebut Steno dari tangannya. Ia tidak rela.Omong-omong soal rebut-menerut Diara jadi teringat pada Lo
last updateLast Updated : 2024-10-07
Read more

22. Merayakan kemenangan (21+)

Bukan kasur tempat yang dituju, melainkan Steno memojokkan tubuh Diara ke sisi tembok. Ia ingin mengeksplor semua sudut di ruangan kamar hotel ini.Bibirnya masih membungkam bibir milik Diara, melumatnya hingga saling bertukar saliva. Pria tua itu sangat menyukainya, ah ia memang menyukai semua yang ada pada diri gadisnya. Kalau tidak, mana mungkin ia rela meninggalkan sang istri demi Diara.Diara melepaskan ikatan handuk kimono yang tengah dipakai. Ia memang baru selesai mandi dan hanya memakai benda itu saja untuk menutupi tubuh polosnya. Simpul itu terlepas, dengan mudah terjatuh ke lantai membuat tubuh Diara seketika telanjang.Kini bibir Steno mulai turun, menyusuri leher jenjang Diara. Steno menghisapnya, seperti biasa meninggalkan jejaknya di sana."Ouh geli sayang." Diara mulai bebas mendesah sebab sudah tidak ada yang menggumpal bibirnya. "Buat seluruh tubuhku merah semua sayang. Ini punya kamu, cuman milik kamu. Ah."Diara memang paling bisa membuat hasrat Steno semakin mela
last updateLast Updated : 2024-10-07
Read more

23. Curhat pada Rianti

"ASTAGA DIRA ... LO KE MANA AJA KOK GAK PULANG DARI KEMARIN?"Refleks, Diara langsung menjauhkan ponsel dari jangkauan Indra pendengaran. Ia baru saja bangun karena suara dering dari ponsel menganggu tidur nyenyaknya. Padahal Diara masih sangat lelah, juga mengantuk. Maklum saja karena ia baru bisa tertidur pukul tiga dini hari, setelah menyelesaikan pertempuran melelahkan, juga menakjubkan antara dirinya dengan Steno.Tapi di pagi ini, Rianti tahu-tahu menelepon dan langsung melontarkan tanya dengan suara kencang plus cemprengnya membuat telinga Diara jadi berdengung, sakit. Sepertinya ia tidak perlu bertanya lagi mengenai keadaannya, Diara sudah bisa menyimpulkan bahwa sahabatnya itu pasti sudah sembuh dari sakitnya. Meski kesal, namun Diara tetap bersyukur dalam hati mengetahui Rianti sudah pulih lagi.Mendekatkan lagi ponsel ke telinga, setelah dirasa Rianti berhenti berbicara. "Aduh Ti, pelanin dikit kek! Bisa budeg nih kuping gue." Balasnya mengeluh. Saking kencangnya suara Rian
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more

24. Dibelikan apartemen

Tiga hari sudah Diara dan Steno menempati sebuah apartemen di kawasan elit tersebut. Apartemen yang baru saja dibeli oleh Steno atas nama Diara.Iya benar atas nama Diara. Steno membelikannya untuk gadis itu. Luar biasa 'kan?Kau tidak percaya dan tidak menyangka? Diara juga sama. Sungguh ia tidak menyangka Steno akan sampai seroyal itu. Diara senang? Tentu saja, siapa yang tidak bahagia dibelikan sebuah apartemen dengan fasilitas lengkap dan mewah seperti ini?Bahkan ketika baru saja diberitahu jika apartemen itu untuknya, Diara langsung melompat-lompat kegirangan lalu memeluk Steno sambil mengucapkan kata terima kasih berkali-kali. Steno hanya menanggapi dengan tertawa-tawa saja melihat gadisnya yang bertingkah seperti anak kecil. Ah Diara bahkan tidak peduli, meski Steno benar beranggapan begitu. Ia hanya ingin mengekspresikan kebahagiaan yang ia rasakan saat itu.Belum jadi istri saja Diara sudah mendapatkan sebuah apartemen, bagaimana jika ia sudah resmi menjadi istrinya? Sepert
last updateLast Updated : 2024-10-09
Read more

25. Kamu siapa?

"Dira ... Lo ke sini?" Rianti langsung menyambut dan memeluk Diara. Rianti tidak tahu bahwa Diara akan datang ke Osean's, karena gadis itu tidak memberitahunya."Tumben lo mau peluk-peluk kaya gini. Biasanya lo paling risih kalo dipeluk." Ucap Diara setelah pelukannya terlepas. Sungguh mereka seperti dua saudara yang sudah lama tidak bertemu, padahal mereka hanya tidak bertemu selama satu minggu saja."Ya gak apa-apa sekali-kali." Ucap Rianti "Lagian gue emang kangen sama lo. Gue merasa kehilangan tahu, soalnya 'kan biasanya lo selalu merecokin mulu hidup gue.""Maaf ya selama ini gue selalu nyusahin lo." Ucap Diara jadi tidak enak.Rianti merangkulnya kembali. "Halah gak apa-apa, omongan gue yang terakhir itu bercandaan doang, jangan anggap serius. Gue sama sekali gak ngerasa disusahin kok." Setelah mengatakannya, Rianti mengajak Diara untuk menepi, agar mereka bisa mengobrol lebih nyaman lagi.Namun belum sampai di tempat yang akan mereka tuju--yaitu sebuah meja yang letaknya berad
last updateLast Updated : 2024-10-10
Read more

26. Putri Steno

PLAK!!Bukannya jawaban yang Diara terima, malah sebuah tamparan keras mendarat di pipi kiri hingga membuatnya tertunduk. Siapa wanita itu? Diara tidak mengenalnya, tapi mengapa tiba-tiba menampar?Diara memegangi pipinya yang terasa panas dan perih, ia kembali mengangkat wajah dan menatapnya. "Siapa kamu? Kenapa menamparku?"Wanita itu melangkah maju dengan sorot mata yang begitu tajam bak sebuah pisau belati yang siap untuk menguliti kulit Diara hingga habis--sangat mengerikan sampai-sampai membuat Diara terus berjalan mundur."Kau mau tahu siapa aku, Hah?"Matanya bergulir dari atas ke bawah, memperhatikan Diara. Ia lalu menyeringai s3tan, sungguh Diara takut sekali, takut wanita itu akan berbuat lebih jauh dari sekedar menampar.Diara semakin dililit khawatir ketika ia mengingat bahwa dirinya hanya sendirian, apartemen itu juga merupakan apartemen elit dan eksklusif, setiap lantainya hanya terdiri dari sepuluh unit, jadi sangat jarang sekali orang berlalu lalang. Untuk meminta ban
last updateLast Updated : 2024-10-11
Read more

27. Apa ini?

Setelah Tasya pergi meninggalkan apartemen, Steno tampak terdiam. Dari sorot matanya, Diara bisa melihat kesedihan yang mendalam. Steno pasti sangat terpukul sekali.Orang tua mana yang tidak sedih jika anaknya sudah tidak ingin menganggapnya lagi sebagai orang tua? Bahkan sampai berkata bahwa orang tuanya sudah mati. Tasya benar-benar keterlaluan. Diara merasa iba, dalam hati ia berjanji akan memberikan lelaki itu anak-anak yang manis, penurut, berbakti. Tidak seperti anaknya dari istri pertama yang durhaka itu.Diara menyentuh lembut dan mengusap-usap punggungnya. "Mas." Steno menoleh dan tampak memaksakan segaris senyum tipis. "Sabar ya," Steno mengangguk satu kali, ia juga menepuk lembut tangan diara yang berada di pundaknya."Duduk dulu Mas." Diara membimbing untuk menuju sofa. Setelahnya gadis itu pergi ke area dapur, mengambilkan minum.Segera Diara melangkahkan kaki, menghampirinya lagi. Ia harus terus berada di sisinya dalam keadaanya yang seperti ini. "Minum dulu Mas," Dia
last updateLast Updated : 2024-10-12
Read more

28. berita viral

Kedua netra Diara masih membola dengan begitu lebar, ia begitu shock melihat apa yang ada dalam ponselnya.Ketika ia baru saja membuka ponsel untuk memesan makanan via online, hal tersebut tidak sempat ia lakukan karena sudah lebih dulu melihat begitu banyaknya notifikasi dari akun sosial medianya. Diara belum membukanya, tapi ia sudah membaca beberapa dari baris bar notifikasi.Isinya berupa kalimat kasar penuh caci maki yang ditujukkan untuknya. Sama sekali ia tidak mengenal orang-orang yang mengirimkan kalimat penuh cacian itu. Siapa mereka? Diara tidak tahu. Tapi mengapa mereka begitu tega menghinanya?Baru saja Diara ingin mencari tahu dengan mengklik dan menelusuri akun-akun tersebut, namun hal itu kembali ia urungkan, karena lebih dulu menerima sebuah pesan dari Rianti.Diara lantas lebih dulu membuka pesan dari sahabatnya itu.[Lo liat ini!] isi pesan dari Rianti, kemudian wanita itu mengirim sebuah video. Diara lantas mengklik dan melihatnya.Video itu ternyata berisi adegan
last updateLast Updated : 2024-10-13
Read more

29. pesan ancaman

Semestinya hari ini Diara lalui dengan bersenang-senang bersama Steno seperti hari-hari kemarin, bahkan bisa lebih dari itu karena seharusnya seharian ini Steno berada di apartemen terus.Semua rencana dan niat yang sudah Diara susun di kepala mengenai apa yang akan ia lakukan seperti berbelanja kebutuhan dapur di supermarket, dan juga mengenai usaha agar cepat mendapat seorang bayi--harus musnah dan melebur begitu saja, seperti debu yang tertiup angin. Hilang tak tersisa.Setelah mendapat panggilan dari Yugo, Steno lekas meluncur entah ke mana? Lelaki itu hanya berkata bahwa akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa mempertahankan semuanya.Diara tidak tahu bagaimana caranya? namun ia cukup bersyukur karena meski dalam keadaan kacau seperti ini, Steno masih tetap ingin mempertahankan dirinya. Lelaki itu juga masih bersikap lembut dengan mencium keningnya ketika pergi tadi.Sekarang Diara berada di apartemen ini sendiri berteman sepi. Ia bosan, namun ia tidak berani untuk melihat po
last updateLast Updated : 2024-10-14
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status